Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL BAHAN GALIAN

NAMA : Muhammad Wisnu Rizqullah


KELAS : XI GP 1
NO ABSEN : 28

SMK Negeri 1 Balikpapan


Jl. Marsma R. Iswahyudi, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan
Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76115
1. Kuarsa

Proses terbentuknya :Kuarsa terbentuk karena proses pengkristalan magma pada suhu sekitar
6000. Kuarsa berwarna putih pucat atau bias saja tidak berwarna sehingga bersifat asam dan
tergolong mineral felsic (Philip, 1912). Terdapat belahan yang tidak teratur, dan sedikit
pengotor berwarna hijau kecoklatan. Kuarsa memiliki system kristal segi enam, Mineral kuarsa
termasuk dalam mineral felsic. Terbentuk pada magma yang mengalami pengkristalan dengan
suhu yang rendah. Sehingga bersifat asam dan mempunyai warna putih.dapat ditemukan
kuarsa berwarna seprti asap atau smoky. Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah
lembayung. Nama kuarsa yang demikian disebut almethys atau merah muda, hingga kuning
kecoklatan. Warna yang bermacam-macam disebabkan adanya unsur-unsur di dalam mineral
yang tidak bersih.

Sistem Kristal: Heksagonal


2. Dolomit

Proses terbentuknya:

 Cara Primer: merupakan sedimentasi langsung dari air laut yang belum dapat
dibuktikan. Secara umum, dolomit berbentuk urat, terbentuk bersama-sama dalam cebakan
bijih;
 Cara Sekunder: yaitu mineral dolomit terjadi karena penggantian mineral kalsit.
Beberapa mineral sekunder membentuk kristal yang tidak sempurna karena peresapan
magnesium dari air laut ke dalam batugamping, yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi,
yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit. Dolomit sekunder dapat juga terbentuk
karena proses presifitasi sebagai endapan evaporit.

Sistem Kristal: trigonal-rombohedral


3. Kuarsit

Proses terbentuknya: Sebagian besar kuarsit terbentuk selama aktivitas pembentukan


pegunungan di batas lempeng konvergen. Batupasir yang lebih awal terdeposisi selanjut akan
termetamorfosis membentuk kuarsit akibat aktivitas di batas lempeng tersebut. Kuatnya
tekanan pada batas lempeng akan menghasilkan lipatan serta patahan (sesar) dan juga
penebalan kerak, yang selanjutnya membentuk pegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan
yang sangat penting pada pegunungan lipatan di seluruh dunia.

Sistem Kristal: Trigonal heksagonal skalenohedral


4. Granit merah

Proses terbentuknya:

1. Proses pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur magma
2. Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih ringan
dari batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati permukaan
bumi.Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan tanah karena tekanan yang
diberikan terlalu kecil.
3. Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami proses
kristalisasi karena suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah daripada suhu di dalam dapur
magma.
4. Setelah mengalami proses kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi batuan
granit yang termasuk dalam jenis batuan beku.

Sistem Kristal: Euhedral – Anhedral


5. Serpentin

Proses terbentuknya: Serpentinit adalah batuan yang terdiri dari satu atau lebih mineral
kelompok serpentine. Mineral dalam kelompok ini dibentuk oleh serpentinisasi, hidrasi dan
transformasi metamorfik dari batuan ultrabasa yang berasal dari mantel bumi. Alterasi mineral
sangat penting di dasar laut pada batas lempeng tektonik.

Sistem Kristal: Monoklin


6. Kalsit

Proses terbentuknya: Batu kapur juga dapat terbentuk sebagai deposit di gua-gua akibat
pengendapan kalsium karbonat. Marmer adalah batuan yang terbentuk ketika batu kapur
dikenai panas dan tekanan. Penyelidikan pada marmer biasanya akan mengungkapkan
pembelahan mineral kalsit secara jelas.

Sistem Kristal: Heksagonal


7. Feldspar

Proses terbentuknya: Pada umumnya kelompok mineral ini terbentuk oleh proses
pneumatolistis dan hydrothermal yang membentuk urat pegmatite. Pegmatit hanya tersusun
oleh alkali feldspar dan kuarsa. Feldspar di temukan pada batuan beku, batuan erupsi, dan
metamorfosa, baik yang bersifat asam maupun basa.

Sistem Kristal: Triklin atau monoklin


8. Minyak Bumi

Proses terbentuknya: Minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang sudah mati. Jasad renik tersebut kemudian terbawa air sungai bersama lumpur
dan mengendap di dasar laut. Pada daerah perangkap tersebut, gas alam, minyak, dan air
terakumulasi sebagai deposit minyak bumi.

Sistem Kristal:
9. Mika Serpih

Proses terbentuknya: Mineral mika terbentuk dari pembekuan magma yang mengalami
kristalisasi pada suhu yang intermediet atau 1000o C sehingga tebentuk pada batuan beku,
ketika terkumpul atau terakumulasi setelah menjadi materi sedimen akan berada pada batuan
sedimen, dan pada batuan metamorf dapat ditemukan karena mineral ini tahan terhadap
proses metamorfosanya sehingga dapat ditemukan di batuan metamorf.

Sistem Kristal: Monoklinik


10. Batu Lempung

Proses terbentuknya: Type utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu
dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena
proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian
material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.

Sistem Kristal:

• kaolinit
• halloysite
• momtmorillonite (bentonites)
• illite
• smectite
• vermiculite
• chlorite
• attapulgite
• allophone
11. Batu Lanau

Proses terbentuknya: Pembentukan Lanau biasanya terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Lanau yang terbentuk secara glasial (oleh gletser) dalam bahasa Inggris
kadang-kadang disebut sebagai rock flour ("bubuk batu") atau stone dust ("debu batu"). Secara
komposisi mineral, lanau tersusun dari kuarsa dan felspar.

Sistem Kristal: Trigonal

Anda mungkin juga menyukai