Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MATA KULIAH

IDK V (FARMAKOLOGI DAN GIZI)

TENTANG

“OBAT PADA SISTEM REPRODUKSI DAN KESEHATAN PEREMPUAN”

Disusun Oleh:

1. Gunawan Prasetya Bayu A.


(1811020083)
2. Iif (1811020084)
3. Bella Rizki P. ( 1811020085)
4. Fatma Qurrotunnada (1811020086)
5. Kristian Budi S. (1811020087)
6. Rama Nanda S. (1811020088)
7. Danu Rekso P. (1811020090)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan V (Farmakologi) dengan judul “Obat Pada Sistem Reproduksi dan
Kesehatan Perempuan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Purwokerto, 4 Oktober 2019

Penulis
A. Pengertian Sistem Reproduksi
Proses menghasilkan keturunan disebut reproduksi. Adapun bagian tubuh
yang yang terlibat dalam reproduksi dinamakan sistem reproduksi, sistem
reproduksi sudah ada di dalam tubuh kita saat kita lahir. Namun, baru akan
berfungsi saat kita mencapai usia remaja. Sistem reproduksi perempuan dan
laki-laki sangat berbeda, tetapi keduanya memiliki tugas yang sama.
Keduanya menghasilkan sel-sel khusus yang disebut sel kelamin. Jika sel
kelamin laki-laki dan wanita bertemu, maka keduanya bersatu dan
berkembang menjadi calon manuia baru. Setelah sembilan bulan tumbuh dan
berkembang didalam tubuh ibunya, bayi siap dilahirkan. Semua mammalia
(dan kebanyakan adalah vertebrata) gtermasuk manusia, merupakan
organisme uniseksual, karena memiliki jenis kelamin yang terpisah, yaitu
jantan dan betina.
Sistem reproduksi juga merupakan sistem organ seks dalam organisme
yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup
seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk
sistem reproduksi. Tidak seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin dari
spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua
individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang
lebih besar dari keturunannya.

B. Alat – alat Reproduksi pada Perempuan


Sistem Reproduksi pada perempuan memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. menghasilkan sel kelamin betina (sel telur atau ovum) di dalam sepasang
ovari
2. mengeluarkan ova menuju oviduk atau saluran telur, yaitu tempat
terjadinya fertilisasi (pembuhan)
3. mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk penempelan
(implantasi) dan perkembangan embrio
4. menghasilkan hormon kelamin betina utama, yaitu estrogen.

Sistem reproduksi pada perempuan juga tersusun atas otot-otot atau organ-
organ seksual primer (sepasang ovari) dan organ seksual sekunder (oviduk,
uterus, dan vagina yang terletak didalam tubuh, serta organ genital eksternal
yang disebut vulva). Ovari merupakan organ kecil dengan panjang sekitar 3-4
cm dan tebal 1-1,5 cm, yang terikat didekat dasar rongga abdominal oleh
ligamen-ligamen.Ovari terletak di sisi kiri dan kanan uterus (rahim). Selain
menghasilkan ovum, ovari juga merupakan kelenjar endoktrin. Di dekat tiap
ovarium terdapat saluran sempit dengan ujung seperti corong yang dilewati
oleh ovum dari ovarium menuju uterus. Salura tersebut dinamakan saluran
telur atau oviduk disebut juag tuba fallopi. Vagina yang selama ini Anda bisa
amati dari luar dengan mata telanjang  bukanlah vagina, melainkan vulva. Di
vulva terdapat bukaan vagina. 

Vagina itu sendiri sebenarnya terletak dalam tubuh di belakang kandung


kemih, lebih rendah dari rahim. Salah satu fungsi vagina adalah sebagai jalan
keluar darah saat menstruasi dan jalur lahir bayi saat persalinan. Tanggung
jawab utamanya adalah sebagai “terowongan” bagi sperma berenang
menuju rahim dan tuba falopi untuk pembuahan. Vulva adalah tampak luar dari
anatomi vagina yang terdiri dari labia majora, labia minora, bukaan saluran kemih
untuk buang air kecil, dan klitoris. Fungsinya adalah untuk melindungi vagina. Vulva
juga merupakan bagian sensitif pada tubuh wanita yang mudah dirangsang dan
menghasilkan kenikmatan seksual.
C. Kelainan Sistem Reproduksi pada Perempuan

1. Tumor Ovarium

Yang paling umum terjadi pada perempuan dewasa adalah


jenis teratoma ovarium, baik jinak maupun ganas. Tumor biasanya
dapat dideteksi sebagai suatu massa sel di bagian abdomen dan
seringkali menimbulkan rasa nyeri. Tumor dapat dohilangkan melalui
pembedahan.

2. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada


indung telur (ovarium) wanita tetapi tidak bersifat kanker. Kista ini
biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami
menstruasi. Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di
bagian kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim.

Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan


bagian dari sistem reproduksi wanita. Sebagian besar kista berukuran
kecil dan tidak menimbulkan gejala. Kista ini biasanya  akan hilang
sendiri tanpa pengobatan. Kista baru menimbulkan masalah jika tidak
kunjung menghilang atau justru makin membesar. Dalam kondisi
seperti ini, penderita dapat merasakan nyeri panggul atau perut
kembung. Kondisi serius dapat terjadi saat kista pecah atau jaringan
ovarium terpelintir sehingga memerlukan penanganan secepatnya.
3. Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di


leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus
dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang
dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor
yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks. Leher
rahim sendiri adalah organ yang berbentuk seperti tabung silinder.
Fungsinya yaitu menghubungkan vagina dengan rahim. Kanker ini
adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita
di seluruh dunia.

Namun, tes pap smear yang rutin dapat membantu mengetahui


adanya kanker serviks secara dini. Kanker serviks sering kali masih
bisa disembuhkan jika ditemui sejak awal. Selain itu, ada beberapa
metode untuk mengendalikan risiko kanker serviks, yang membuat
angka kasus kanker serviks menurun.

4. Masalah Menstruasi

a) Dysmenorrhea

Dismenore adalah istilah medis untuk mendeskripsikan nyeri


haid. Kondisi ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian
bawah yang biasanya muncul sebelum atau saat menstruasi. Bagi
beberapa wanita, dismenore yang mereka alami mungkin bersifat
ringan dan tidak mengganggu rutinitas. Namun, bagi beberapa
wanita lainnya, nyeri haid ini sering kali menyebabkan rasa tidak
nyaman. Bahkan, kadang-kadang sampai mengganggu aktivitas
sehari-hari penderitanya.
b) Mennorhagia

Menorrhagia adalah sebutan untuk keluarnya perdarahan yang


berlebihan dan tidak biasa pada menstruasi normal. Darah haid
yang keluar deras cukup umum di hari-hari pertama dan bisa
terjadi sebelum menopause, namun tidak sampai separah kasus
menorrhagia. Ketika Anda mengalami menorrhagia, aktivitas
sehari-hari akan terganggu karena darah yang keluar sangat banyak
disertai kram perut.

Bahkan Anda perlu mengganti tampon atau pembalut setelah


sekitar 2 jam setiap harinya. Perdarahan berat yang
berkepanjangan ini bisa membahayakan nyawa pengidapnya jika
dibiarkan tanpa pengobatan. Untuk itu, berkonsultasi ke dokter
adalah cara paling tepat untuk mendapatkan pengobatan yang
efektif.

c) Oligomenorrhea

Oligomenore adalah suatu kondisi di mana periode menstruasi


tidak teratur yang biasanya diderita oleh wanita usia subur.
Normalnya jarak antara haid satu bulan dengan bulan selanjutnya
biasanya 21-35 hari.

Seseorang dikatakan menderita oligomenore bila antar haid


lebih dari 35 hari atau sama sekali tidak mendapat haid selama 90
hari. Seseorang juga bisa juga dikatakan menderita oligomenore
bila mengalami kurang dari 9 kali menstruasi dalam periode
setahun.
5. Penyakit Menular Seksual (PMS)

a) HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan hal yang berbeda tetapi saling


berhubungan. Human Immunodeficiency Virus atau biasa
disingkat HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV secara drastis
dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga
memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya
menyerang tubuh Anda. HIV menyerang dan menghancurkan sel
CD4 yang seharusnya melawan infeksi dari sistem kekebalan
tubuh. Akibatnya, tubuh jadi kesulitan melawan infeksi dan kanker
terkait HIV tertentu.

Tidak seperti virus lainnya, tubuh Anda tidak bisa


menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi HIV, Anda
akan memilikinya seumur hidup. Sementara itu, AIDS adalah
kondisi penyakit kronis dari infeksi virus HIV. Biasanya kondisi
ini ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan
berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem
kekebalan tubuh.

b) HPV

Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat


menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi
menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan
tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan,
tungkai, mulut, serta area kelamin. Infeksi virus HPV dapat
menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau
melakukan hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar
infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Meski
begitu, diperkirakan sekitar dan tidak menimbulkan gejala. Meski
begitu, diperkirakan sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia
disebabkan infeksi virus ini.

c) Sterilitas/Infertilitas

Infertilitas (kemandulan) adalah kegagalan untuk hamil setelah


sekitar satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan kondom dan sudah ada usaha untuk hamil misal ikut
program hamil. Kondisi ini dapat mempengaruhi sekitar 10-15%
pasangan pada usia reproduksi.Infertilitas dapat disebabkan oleh
masalah pada Anda atau pasangan Anda, atau kombinasi faktor-
faktor yang dapat mengganggu kehamilan. Berikut
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya infertilitas
D. Obat pada Sistem Reproduksi Perempuan

1. Vitamin BC
a) Deskripsi
Vitamin B complex merupakan tablet yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan vitamin Bc ditubuh

b) Jenis obatVitamin & suplemen

c) Komposisi Vitamin B1,vitamin B2,vitamin B6,calcium


pethonate,nicotinamide

d) Dosis : 3 X sehari 1 tablet

e) Golongan obat : Obat bebas

f) Efek samping
1) Sakit dada
2) Nafas yang sulit
3) Rasa haus meningkat
4) Gula darah naik
5) Penglihatan kabur
6) Ruam
7) Ketinggian dites fungsi hati

g) Bentuk sediaan Vitamin B kompleks tersedia dalam bentuk oral


dan injeksi. Bentuk sediaan oral yang tersedia diIndonesia adalah
sediaan tablet. Sedangkan sediaan injeksi yang tersedia adalah
dalam bentuk vial 20mL.
h) Farmakodinamik Kekurangan salah satu dari delapan jenis vitamin
B, akan mengganggu proses metabolisme. Karenanya, untuk
mencapai hasil terbaik, semua jenis vitamin B semestinya
dikonsumsi secara cukup.Hal inilah yang menjadikan suplemen
vitamin B kompleks diproduksi, dan direkomendasikan sebagai
pelengkap nutrisi, bagi seseorang yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan vitamin B melalui diet harian.

i) Farmakokinetik Mudah diabsorpsi melalui semua bagian saluran


cerna dan didistribusikan kesaluran tubuh ekskresinya melalui urin
sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian dalam berbagai
metabolitnya

j) Manfaat vit Bc
1) Meningkatkan Energi
Tubuh membutuhkan bantuan Vitamin B kompleks
pada saat mengubah karbohidrat menjadi glukosa yang pada
gilirannya menghasilkan energi pada saat beraktivitas ataupun
latihan. Jika tubuh kekurangan vitmain ini, maka proses
produksi energi tidak berjalan optimal dan Anda bisa
mengalami cepat lelah dan penurunan vitalitas saat latihan dan
beraktivitas.
2) Membantu Proses Metabolisme
Karena larut dalam air, vitamin B kompleks mampu
memperbaiki pencernaan dan produksi asam klorida (HCL)
yang berfungsi memecah lemak, protein, dan
karbohidrat.Vitamin B1, B2, B3 dan B6 sangat penting dalam
menjaga pencernaan sehingga kekurangan vitamin ini akan
memicu masalah pencernaan parah.
3) Meningkatkan Fungsi Otak
Vitamin B kompleks juga berperan dalam
meningkatkan fungsi memori dan konsentrasi.Vitamin ini
bekerja dengan cara membangun perisai pelindung di sekitar
saraf otak dari ancaman homosistein yang dikenal sebagai
racun bagi sel-sel saraf.
4) Mencegah Penuaan Dini
Kesehatan kulit, rambut, dan kuku tergantung pada
sistesis RNA (ribonucleic acid) dan DNA (deoxyribonucleic
acid) yang terjadi setelah dibantu vitamin B
kompleks.Gangguan kulit seperti dermatitis, kulit berminyak,
ketombe, bibir pecah-pecah, kulit kering, dan kulit keriput
merupakan akibat kekurangan vitamin ini.
5) Menurunkan Kadar Kolesterol
Vitamin B kompleks juga mengandung unsur niacin,
yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dalam
tubuh (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain
itu, vitamin ini juga berperan mencegah pengerasan pembuluh
darah yang dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
2. Clomid/Serophen
Clomid atau serophen juga sering di sebut Clomifene.Clomifene
yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi infertilitas
(ketidaksuburan) akibat tidak terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur
yang telah matang dari ovarium)

a) Komposisi:
Serophen ini di buat dari bahan-bahan garam

b) Farmakinetik:
Ketersediaan hayati=tinggi (>90%)
Metabolisme=hati(dengan sirkulasi enterohepatik)
Paruh elemenasi=5-6 hari
Pengeluaran=terutama urin, sebagian ada dalam empedu

c) Efek samping:
1) Mual
2) Muntah
3) Nyeri payudara
4) Rambut rontok
5) Sakit kepala
6) kejang (sering terjadi pada pasien epilepsi)
7) jaundice (menguningnya kulit dan bagian putih mata), kelainan
pada tes fungsi hati dapat terjadi
8) berat badan naik
9) kelelahan, sulit tidur
10) depresi, kegelisahan, paranoia akut
11) pusing
12) vertigo

d) Dosis:
50 mg, 1 kali sehari, selama 5 hari. Obat dapat mulai dikonsumsi
pada hari ke-5 menstruasi atau pada keadaan tidak ada perdarahan
dari vagina. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg, sekali sehari,
setelah 1 bulan konsumsi obat.

e) Jenis obat dan golongan obat


Jenis obat: Tablet
Golongan:Hormon sintesis

3. Gonodotropin
Clomiphene citrate
a) Komposisi: Clomiphene citrate 50mg

b) Kategori: Obat resep

c) Golongan: Hormon

d) Manfaat:
1) Terapi kesuburan untuk wanita dan pria
2) Mengatasi kriptorkismus

e) Bentuk obat/sediaan: Suntikan


f) Farmakokinetik:
Saat hormon esterogen diproduksi lebih banyak, hormon ini
akan merangsang produksi hormone lainnya seperti gonodotropin-
realising hormone(GnRH), follicle stimulating hormone(FSH) dan
luteinizing hormone(LH). Ketika peningkatan jumlah hormon-
hormon tersebut akhirnya merangsang indung telur yang
dihasilkan lebih banyak dan peluang untuk pembuahan pun lebih
besar

g) Peringatan:
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter jika Anda
pernah atau sedang menderita penyakit asma, migrain, penyakit
jantung, penyakit ginjal, kejang, penyakit kelenjar tiroid atau
adrenal, kista ovarium, pubertas dini, serta tumor atau kanker di
payudara, rahim, indung telur, prostat, atau otak. Obat ini dapat
menimbulkan penggumpalan darah. Segera hubungi dokter apabila
timbul nyeri, kebas, kesemutan, dan kemerahan pada lengan atau
tungkai, juga bila mengalami pusing atau sakit kepala yang parah.

h) Kondisi Dosis
Terapi kesuburan pada wanita 5000-10000 unit, disuntikkan ke
dalam otot (IM), sekali sehari.Terapi kesuburan pada pria Dosis
awal: 500-1000 unit IM, 3 kali seminggu, selama 3 minggu.Dosis
lanjutan: 500-1000 unit IM, 2 kali seminggu, selama 3 minggu.
Kriptorkismus 4000 unit IM, 3 kali seminggu, selama 3 minggu.
Menggunakan Human Chorionic Gonadotropin dengan Benar
Human chorionic gonadotropin (HCG) disuntikkan ke dalam otot.
Penyuntikan HCG hanya boleh dilakukan oleh dokter, atau oleh
petugas medis atas perintah dokter.
i) Efek Samping
1) Mual – mual
2) Perdarahan yang tidak normal
3) Nyeri pada daerah yang disuntik
4) Perut kembung
5) Nyeri pada perut atau panggul
6) Pusing

4. Letrozole
Letraz ,lezra, femara
a) Komposisi : Letrozole 2,5 mg

b) Bentuk sediaan : Tablet salut selaput

c) Golongan obat : Aromatase inhibitor contohnya, letrozole,


Anastrozole, exemestane.

d) Jenis obat : Obat keras

e) Farmakokinetik obat :
Merupakan golongan obat inhibitor aromatase . Letrozole
diabsorpsi secara cepat dan lengkap dari saluran cerna dan
didistribusikan ke seluruh tubuh tanpa dipengaruhi makanan.
Sekitar 90% dari dosis yang diberikan diekskresikan di urin dan
waktu paruh eliminasi terminal sekitar 2 hari.

f) Indikasi: Pasien pasca-menopause dengan kanker payudara


reseptor hormon positif.
g) Dosis : 2,5 mg, 1 kali sehari.

h) Terapi adjuvan dan adjuvan lanjutan: terapi dilanjutkan sampai 3


tahun atau hingga terjadi kekambuhan, yang mana yang lebih dulu.

i) Kontraindikasi : Hipersensitif, kehamilan, menyusui, dan wanita


pra-menopause

j) Efek Samping: Hot flushes, nyeri muskuloskeletal, sakit kepala,


pusing, fatigue, mual, muntah, peningkatan keringat, peningkatan
berat badan, dispnea, edema perifer, astenia, batuk, nyeri dada,
kekeringan vulvovagina, infeksi virus, konstipasi, diare, insomnia,
ruam, hiperkolesterolemia, nyeri abdomen, anoreksia.

5. Clomiphene Citrate
Deskripsi
Clomiphene adalah obat kesuburan digunakan untuk mengobati
infertilitas anovulasi. Hal ini terjadi ketika ketidaksuburan wanita
disebabkan oleh kegagalan ovarium berovulasi. clomiphene memicu
ovulasi (produksi telur) dengan melepaskan hormon-hormon tertentu
dalam kasus di mana siklus bulanan tidak merangsang pelepasan telur.
a) Jenis obat : Tablet

b) Golongan : obat keras

c) Kategori: Obat Resep

d) Dosis: 50mg 1 kali sehari, selama 5 hari. Obat dapat mulai


dikonsumsi pada hari ke-5 menstruasi atau pada keadaan tidak ada
perdarahan di vagina. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg,
sekali sheari, setelah 1 bulan konsumsi obat.

e) Farmakokinetik
1) Ketersediaan hayati : Tinggi (>90%)
2) Metabolisme : Hati
3) Paruh eliminasi : 5-6 hari
4) Pengeluaran : Urine

f) Efek samping : sakit perut, pembengkakan bagian tubuh, sesak


napas, atau nyeri pada otot betis, flushing (kemerahan dan sensasi
hannhat di wajah da leher, endometriosis, mual dan muntah, nyeri
pada payudara, penglihatan kabur, sakit maag, ruam dan gatal pada
kulit, rambut rontok, kejang (sering terjadi pada pasien epilepsi),
jaundice (menguningnya kulit dan bagian putih mata), kelainan
pada tes fungsi hati dapat terjadi, depresi, kegelisahan, paranoia
akut, berat badan naik, kehamilan ektopik. Manfaat: mengatasi
kemandulan atau infertilitas akibat terganggunya ovulasi.
6. Medroxyprogesterone

Medroxyprogesterone adalah suatu jenis hormon wanita


(progestin). Obat ini mirip dengan hormon progesteron yang dibuat
tubuh anda. Ia bekerja dengan menggantikan hormon progesterone
ketika tubuh anda tidak membuat cukup banyak hormon tersebut. Obat
ini memiliki beberapa kegunaan. Pada wanita yang tidak hamil dan
tidak mengalami menopause, obat ini digunakan untuk mengobati
perdarahan dari rahim dan memulihkan periode menstruasi normal
pada wanita yang tidak menstruasi selama beberapa bulan
(amenorrhea).
a) FARMAKOKINETIK:
1) Absorpsi
Setelah injeksi subkutan (104 mg), kadar
medroxyprogesterone acetate dapat mencapai > 0,2 ng/ml dalam 24
jam, yang merupakan ambang batas konservatif untuk proteksi
kontraseptif. Bioavailabilitas medroxyprogesterone acetate oral
adalah 0,6 – 10%. Bioavailabilitas meningkat dengan adanya
makanan, konsumsi medroxyprogesterone acetate segera sebelum
atau setelah makan meningkatkan kadar konsentrasi maksimal (dari
50% hingga 70%).
Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar puncak di
plasma adalah 2-4 jam setelah konsumsi per oral, 1 minggu setelah
injeksi subkutan (104 mg), 2 minggu setelah injeksi intramuskular
(150 mg). Waktu paruh sediaan injeksi adalah + 40 hari, dan pada
sediaan oral adalah 30 jam.
2) Distribusi
Distribusi medroxyprogesterone acetate adalah dengan
berikatan pada protein plasma (terutama albumin) sebanyak
86-90%. Medroxyprogesterone acetate tidak berikatan
dengan sex hormone binding globulin/shbg.

3) Metabolisme
Medroxyprogesterone acetate terutama dimetabolisme
di hati melalui hidroksilasi oleh enzim p450 dan cyp3a4.
Sekitar 16 metabolit telah teridentifikasi.

4) Ekskresi
Konsentrasi medroxyprogesterone acetate akan terus
menurun hingga tidak terdeteksi (< 100 pg/ml) dalam 120
hingga 200 hari pasca injeksi. Medroxyprogesterone acetate
terutama diekskresi melalui urin sebagai konjugat glukuronida,
dan hanya sebagian kecil yang diekskresi sebagai sulfat.

b) DOSIS OBAT
1) Dosis dewasa untuk endometriosis
Suntik obat ini sebanyak 104 mg setiap 3 bulan sekali. Dosis
pertama harus diberikan pada waktu 5 hari pertama dari periode
menstruasi normal, pada waktu 5 hari setelah melahirkan jika pasien
tidak menyusui, atau pada 6 minggu setelah melahirkan jika pasien
sedang menyusui. Jika periode antara suntikan > 14 minggu,
kehamilan harus ditunda sebelum pemberian obat.
2) Dosis dewasa untuk hiperplasia endometrium – profilaksis
Minum 5-10 mg obat 1 kali sehari, sebagai tambahan untuk
terapi pengganti estrogen, yang dimulai pada hari pertama atau hari
ke-16 dalam setiap siklus menstruasi dan lakukan terus selama 12-14
hari berturut-turut setiap bulan. Atau minum 2,5 mg 1 kali sehari
terus menerus selama terapi penggantian estrogen dijalani.

3) Dosis dewasa untuk kontrasepsi


Suntikan intramuscular sebesar 150 mg atau suntikan
sebesar 104 mg setiap 3 bulan. Dosis pertama harus diberikan pada
waktu 5 hari pertama dari periode menstruasi normal, pada waktu 5
hari setelah melahirkan jika pasien tidak menyusui, atau pada 6
minggu setelah melahirkan jika pasien menyusui. Jika periode antara
suntikan adalah> 14 minggu, kehamilan harus ditunda sebelum
pemberian obat.

4) Dosis dewasa untuk perdarahan uterus tidak wajar


Minum 5-10 mg 1 kali sehari, dimulai pada hari ke-16 di
siklus anda dan berlanjut selama 10 hari atau anda mulai pada hari
ke-21 dari siklus anda berlanjut selama 5 hari. Perdarahan biasanya
terjadi dalam 3-7 hari setelah dosis terakhir.

5) Dosis dewasa untuk amenore


Minum 5-10 mg 1 kali sehari mulai setiap saat dan lanjutkan
selama 5-10 hari. Perdarahan biasanya terjadi dalam 3-7 hari setelah
dosis terakhir.
6) Dosis dewasa untuk hipernefroma
400-1.000 mg im sekali dalam 1 minggu. Mungkin dapat
dikurangi hingga 400 im mg 1 bulan sekali. Frekuensi pemberian
obat dapat dikurangi jika terjadi perkembangan dalam penyembuhan
yang biasanya terjadi dalam beberapa minggu atau bulan.

7) Dosis dewasa untuk kanker endometrium


400-1.000 mg im 1 kali dalam 1 minggu. Mungkin dapat
dikurangi hingga 400 im mg 1 bulan sekali. Frekuensi pemberian
obat dapat dikurangi jika terjadi perkembangan dalam penyembuhan
yang biasanya terjadi dalam beberapa minggu atau bulan.

c) Efek samping:
Segera cari bantuan medis jika anda mengalami tanda-tanda
dari reaksi alergi berikut ini: gatal-gatal; sulit bernafas;
pembengkakan wajah anda, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hubungi dokter anda sekaligus jika anda memiliki efek samping
yang serius seperti:
1) Waktu menstruasi lebih lama dari biasanya
2) Tiba-tiba merasa lelah, terutama di salah satu bagian tubuh
anda
3) Sakit kepala berat yang tiba-tiba, kebingungan, masalah
dengan penglihatan, bicara, atau keseimbangan
4) Sakit dada, batuk tiba-tiba, nafas cepat dan mengeluarkan
bunyi, batuk berdarah
5) Sakit, bengkak, dan muncul kemerahan di kedua kaki
6) Demam
Efek samping yang tidak terlalu serius termasuk:

1) Perubahan siklus menstruasi


2) Kenaikan berat badan
3) Sakit kepala ringan, mengantuk
4) Sakit perut ringan
5) Serangan hawa panas
6) Nyeri sendi
7) Nyeri pada payudara
8) Merasa capek atau mudah marah

d) JENIS OBAT DAN GOLONGAN OBAT


Jenis obat: tablet dan injeksi
Golongan:obat keras
DAFTAR PUSTAKA

1. Pujiyanto, Sri. 2015. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Platinum.


2. https://hellosehat.com/obat/clomifene/
3. https://hellosehat.com/penyakit/hiv-aids/
4. https://hellosehat.com/penyakit/menstruasi-berlebihan-menorrhagia/
5. https://hellosehat.com/obat/medroxyprogesterone/

Anda mungkin juga menyukai