Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang asuhan keperawatan Infeksi Kepada
semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu demi kelancaran
tugas ini. Kami menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan tugas ini,
maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kupang, 16 Maret 2020

PENULIS

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................. I
Daftar Isi ....................................................................................................................... Ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1. Definisi .............................................................................................. 2
1.2. Rantai Infeksi..................................................................................... 2
2.3. Agen Infeksi....................................................................................... 2
2.4 Reservoar (sumber mikroorganisme)................................................. 5
2.5. Proses Infeksi..................................................................................... 6
2.6. Pertahanan Terhadap Infeksi.............................................................. 6
2.7. Tanda- Tanda dan Gejala Infeksi....................................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 9
3.2 Saran...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman.Praktisiatau


teknisi yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi
klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit.Klien dalam lingkungan
keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap
mikroorganisme infeksius,meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dan prosedur invasif dalam
fasilitas perawatan akut atau ambulatory,klien dapat terpajan pada
mikroorganisme baru atau berbeda,yang beberapa dari mikroorganisme tersebut
daaapat saja resisten terhadap banyak antibiotik.Dengan cara mempraktikan
teknik pencegahan dan penembalian infeksi perawat dapat menghindarkan
penyebaran mikroorganisme terhadap klien.

1.2. Tujuan

1.  Mengetahui definisi infeksi

2.  Mengetahui Rantai, Proses Infeksi, Cara Penularan, Portal Of Exit (Jalan


Keluar),Reservoar (Sumber Mikroorganisme), Daya Tahan Hospes
(Manusia), Portal Masuk,Agen Infeksi

3.  Mengetahui infeksi nosokomial

1.3. Rumusan Masalah

Mengetahui lebih detail tentang infeksi

BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang


mampu menyebabkan sakit.Infeksi juga disebut asimptomatik apabila
mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau
jaringan.Penyakitb akan timbul jika patogen berbiak dan menyebabakan
perubahan pada jaringan normal. Infeksi merupakan infeksi dan pembiakan
mikroorganisme pada jaringan tubuh,terutama yang menyebabkan cedera sellular
lokal akibat kompetisi metabolisme,toksin,replikasi intra selular,atau respon
antigen-antibodi (Kamus Saku Kedokteran Dorland,edisi 25.hal :555:1998)

2.2.  Rantai Infeksi

Perkembangan infeksi terjadi dalam siklus yang bergantung pada elemen –


elemen berikut :

1. Agen infeksius atau pertumbuhan patogen

2. Tempat atau sumber pertumbuhan patogen

3. Portal keluar dari tempat tumbuh tersebut

4. Cara penularan

5. Portal masuk pejamu

6. Pejamu yang rentan

2.3.  Agen Infeksi

Microorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri,


virus, jamurdan protozoa. Mikroorganisme di kulit bisa merupakan flora transient
maupunresident. Organisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil,
organisme ini bisahidup dan berbiak di kulit. Organisme transien melekat pada
kulit saat seseorangkontak dengan obyek atau orang lain dalam aktivitas normal.
Organisme ini siapditularkan, kecuali dihilangkan dengan cuci tangan. Organisme
residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun
dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama.
Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksitergantung pada: jumlah
microorganisme, virulensi (kemampuan menyebabkanpenyakit), kemampuan
untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta kerentanandari host/penjamu.

Beberapa agen yang dapat menyebabkan infeksi,yaitu :

2
1. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang
sehat.Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari
datangnya bakteri patogen.Tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan
infeksi jika manusia tersebut meniliki toleransi yang rendah terhadap
miikrooorganisme.Cintohnya Escherechia coli paling banyak dijumpai sebagai
penyebab infeksi saluran kemih. Bakteri patogen lebih berbahaya dan
menyebabkan infeksi secara aparodik maupun endemik.

                 Contohnya :anaerobik Gram–positif, Clostridium yang menyebabkan


gangren

(a)   Bakteri Gram-positif : Staphylococcus aureus yang menjadi parasit di kulit


dan hidung dapat menyebabkan gangguan pada paru,tulang,jantung dan infeksi
pembuluh darah serta seringkali telah resisten terhadap antibiotika.

(b)   Bakteri Gram-negatif : Enerobacteriacae,contohnya Escherechia


coli,Proteus, Klebsiella, Enterobacter. Pseudomonas seringkali ditemukan di air
dan penampungan air yang menyebabkan infeksi di saluran pencernaan pasien
yang dirawat.Bakteri gram negatif ini bertanggung jawab sekitar setengah dari
semua infeksi di rumah sakit.

(c)   Serratia marcescens, dapat menyebabkan infeksi serius pada luka bekas


jahitan,paru dan peritoneum.

2. Virus

Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai


macam virus,termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan dari
tranfusi,dialisis,suntikan dan endoskopi.Respiratory syncytial virus
(RSV),rotavirus dan enterovirus yang ditularkan dari kon\tak tangan ke mulut atau
melalui rute faecal-oral. Hepatitis dan HIV ditularkan melalui pemakaian jarum
suntik,dan trasfusi darah.Rute penularan untuk virus sama seperti mikroorganisme
lainnya.Infeksi gastrointestinal,infeksi traktus respiratorius,penyakit kulit dan dari
darah.Virus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial adalah
cytomegalovirus,Ebola,influenza virus,herpes simplex virus,dan varicella-zoster
virus,juga dapat ditularkan.

3. Parasit dan Jamur

Beberapa parasit seperti Giardia lamblia dapat dengan mudah menular ke


orang dewasa maupun anak-anak.Banyak jamur dan parasit dapat timbul selama

3
pemberian obat antibiotika bakteri dan immunosupresan,contohnya infeksi dari
Candida albicans,Aspergiilus spp, Cryptococcus neformans,Cryptosporidium.

4. Reservoar

Adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi dapat atau tidak
berkembang biak. Rservoir yang paling umum adalah tubuh manusia. Berbagai
mirroorganisme hidup pada kulit dan dalam rongga tubuh, cairan dan
keluaran.Untuk berkembang biak dengan cepat mkroorganismer memerlukan
lingkungan yang sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu yang tepat, pH dan
cahaya.

a. Makanan,mikroorganisme memerlukan untuk hidup,seperti Clostridium


perfringens,mikroba yang menyebabkan gangren gas,berkembang pada materi
organik lain,seperti E.coli mengkonsumsi makanan yang tidak dicerna di
usus.Organisme lain mendapat makanan dari karbondioksida dan materi organik
seperti tanah.

b. Oksigen,bakteri aerob memerlukan oksigen untuk bertahan hidup dan


multiplikasi secukupnya untuk menyebabkan sakit.Contohnya adalah
Staphylococcus aureus dan turunan organisme Streptococccus sedangkan bakteri
anaerob berkembang biak ketika terdapat atau tidak ada tersedia oksigen
bebas.Bakteri ini yang mampu menyebabkan tetanus,gas gangrene dan botulisme.

c.  Air,kebanyakan mkroorganisme membutuhkan air atau kelembaban untuik


bertahan hidup.Dan ada juga beberapa bakteri yang berubah bentuk,disebut
dengan spora,yang resisten terhadap kekeringan.

d. Suhu,mikroorganisme dapat hidup hanya dalam batasan suhu terentu.Namun


beberapa dapat hidup dalam temperatur yan g ekstrem yang mungkin fatal bagi
manusia.Misalnya virus AIDS,resisten terhadap air mendidih. e. pH,keasaman
suatu lingkungan menentukan kemampuan hidup suatu
mikroorganisme.Kebanyakan organisme lebih menyukai lingkungan dalam
batasan pH 5-8.

f.  Cahaya,mikroorganisme berkembang pesat dalam lingkungan yang gelap


seperti di bawah balutan dan dalam rongga tubuh.Sinar ultra violet dapat eektif
untuh membunuh beberapa bentuk bakteri.

5.  Portal

Portal keluar Setelah mikroorganisme menemukan tempat untuktumbuh dan


berkembang biak,mereka harus menemukan jalan keluar jika mereka masuk ke
pejamu lain dan menyebabkan penyakit. Mikroorganisme dapat keluar melalui

4
berbagai tempatm,seperti kulit dan membran mukosa,traktus respiratoris,traktus
urinarius,traktus gastrointestinal,traktus reproduktif dan darah.

Cara Penularan Ada banyak cara penularan mikroorganisme dari reservoar ke


pejamu.Penyakit infeksius tertentu cenderung ditularkan secara lebih umum
melalui cara yang spesifik.Namun,mikroorganisme yang sama dapat ditularkan
melalui satu rute.Meskipun cara utama penularan mikroorganisme adalah tangan
dari pemberi layanan kesehatan,hampir semua objek dalam lingkungan dapat
menjadi alat penularan patogen.Semua personel rumah sakit yang memberi
asuhan langsuing dan memberi pelayanan diagnostik dan pendukung harus
mengikuti praktik untuk meminimalkan penyebaran infeksi.

Portal Masuk setelah Organisme dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute yang
sama dengan yang digunakan untuk keluar.Misalnya,pada saat jarum yang
terkontaminasi mengenai kulit klien,organisme masuk ke dalam tubuh.Setiap
obstruksi aliran urine memungkinkan organisme untuk berpindah ke
uretra.Kesalahan pemakaian balutan steril pada luka yang terbuka memungkinkan
patogen memasuki jaringan yang tidak terlindungi.Faktor- faktor yang
menurunkan daya tahabn tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk ke
dalam tubuh.

6.  Hospes

Rentan Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan dan bergantung


pada derajat ketahanan individu terhadap patogen,meskipun seseorang secara
konstan kontak dengan mikroorganisme dalam jumlah yang besar,infeksi tidak
akan terjadi sampai individu rentan terhadapjumlah
mikroorganisme tersebut.Makin banyak virulen suatu mikroorganisme makin
besar didapati muncul di lingkungan perawatan akut.

2.4. Reservoar (sumber mikroorganisme)

Adalah tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup baik


berkembang biak atau tidak. Yang bisa berperan sebagai reservoir adalah
manusia, binatang,makanan, air, serangga dan benda lain. Kebanyakan reservoir
adalah tubuhmanusia, misalnya di kulit, mukosa, cairan maupun drainase.
Adanyamicroorganisme patogen dalam tubuh tidak selalu menyebabkan penyakit
padahostnya. Sehingga reservoir yang di dalamnya terdapat mikroorganisme
patogenbisa menyebabkan orang lain menjadi sakit (carier).
Kuman akan hidup danberkembang biak dalam reservoar jika karakteristik
reservoarnya cocok dengankuman. Karakteristik tersebut yaitu oksigen, air, suhu,
pH, dan pencahayaan.

5
2.5.  Proses Infeksi

Infeksi terjadi secara progresif,berat ringannya penyakit klien tergantung


pada tingkat infeksi,patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan
pejamu.Didalam proses infeksi memiliki tahapan tertentu yaitu :

1. Periode Inkubasi Interfal antara masuknya patogen dalam tubuh dan munculnya
gejala utama.

2.  Tahap Prodomal Interpal dari awitan tanda gejala non spesifik(malaise,demam


ringan,keletihan)sampai gejala yang spesifik selama masa ini,mikroorganisme
tumbuh dan berkembang biak dan klien mampu menularkan ke orang lain.

3. Tahap Sakit Interpal saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang lebih
spesifik terhadap jenis infeksi.

4.  Tahap Pemulihan Interpal saat munculnya gejala akut infeksi ,lama


penyembuhannyatergantung pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan
klien.

2.6.  Pertahanan Terhadap Infeksi

Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi,yaitu :

1. Flora Normal Flora normal tubuh dapat melindungi seseorang terhadap


beberapa patogen,normalnya tubuh mengandung mikroorganisme yang ada pada
lapisan permukaan dan di dalam kulit,saliva,mukosa oral,dan gastrointestinal.
Flora normal dalam usus besar hidup dalam jumlah besar tanpa menyebabkan
sakit.Flora normal juga mensekresi substansi antibakteri di dalam usus.

2. Pertahanan Sistem Tubuh Sejumlah sistem organ tubuh memiliki pertahanan


tubuh yang unik terhadap mikroorganisme.Setiap sistem organ memiliki
mekanisme pertahanan yang secara fisiologis disesuaikan dengan struktur dan
fungsinya.Misalnya paru jalan masuk mikroorganisme dilapisi oleh tonjolan
seperti rambut atay silia yang secara ritmis bergerak unruk memindahkan mukus
dan organisme yang yang melekat di faring untuk di ekshalasi.

3. Respon Imun Saat mikroorganisme menginvasi memasuki


tubuh,mikroorganisme tersebut diserang pertama kali oleh monosit.Sisa
mikroorganisme tersebut kemudian memicu respon imun,materi yang tertinggal
(antigen) menyebabkan kerentanan respon yang mengubah susunan biologis tubuh
sehingga reaksi untuk paparan berikutnya berbeda dengan reaksi pertama ,respon
yang berubah ini dikenal dengan respon imun.

6
2.7. Tanda- Tanda & Gejala Infeksi

Apa Saja Tanda-tanda dan Gejala Infeksi Gejala dan Tanda-tanda Infeksi -
Luka sangat rentan terhadap infeksi baik dari virus, bakteri maupun jamur.
Namun terkadang kita tidak menyadari kapan infeksi mulai terjadi pada luka
sehingga setelah infeksi sudah sangat parah kita baru tahu karena menimbulkan
masalah kesehatan sehingga kita harus merogoh uang lebih banyak untuk
mengobatinya. Untuk itu kita perlu mengetahui gejala atau tanda-tanda awal dari
infeksi yaitu dolor, kalor, rubor, tumor dan fungsio laesa. Wah... apaan tu ? Mari
kita bahas satu-satu.

o   Dolor

Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi.
Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu
sehingga menimbulkan nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan
atau sesuatu yang tidak normal [patologis] jadi jangan abaikan rasa nyeri karena
mungkin saja itu sesuatu yang berbahaya.

o   Kalor

Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas.
Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang
mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi
antigen atau penyebab infeksi.

o   Tumor

Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum
dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan
mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan
aliran darah.Rubor Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami
infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan
warna kemerahan.

o   Fungsio Laesa

Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi.
Contohnya jika luka di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak akan berfungsi
dengan baik seperti sulit berjalan atau bahkan tidak bisa berjalan. Jika infeksi
sudah cukup lama maka akan timbuh nanah [pes]. Nanah terbentuk karena
"perang" anatara antibody dengan antigen sehingga timbullah nanah, jika
ditenggorokan disebut dahak [batuk berdahak]. Dengan pemeriksaan nanah/dahak

7
ini kita bisa mengetahui jenis antigen yang menyebabkan infeksi. Bagaimana
jelaskan apa saja tanda-tanda infeksi - Gejala dan Tanda-tanda Infeksi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Faktor- faktor yang menyebabkan perkembangan infeksi tergantung dari agen


yang menginfeksi, respon dan toleransi tubuh, faktor lingkungan, resistensi
antibiotika, dan faktor alat.

2.  Agen Infeksi yang kemungkinan terjadinya infeksi tergantung pada:


karakteristik mikroorganisme, resistensi terhadap zat-zat antibiotika, tingkat
virulensi, dan banyaknya materi infeksius. Respon dan toleransi tubuh pasien
dipengaruhi oleh: Umur, status imunitas penderita, penyakit yang diderita,
obesitas dan malnutrisi, orang yang menggunakan obat-obatan immunosupresan
dan steroid, intervensi yang dilakukan pada tubuh untuk melakukan diagnosa dan
terapi. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh padatnya kondisi rumah sakit,
banyaknya pasien yang keluar masuk, penggabungan kamar pasien yang terkena
infeksi dengan pengguna obat-obat immunosupresan, kontaminasi benda, alat, dan
materi yang sering digunakan tidak hanya pada satu orang pasien. Resistensi
Antibiotika disebabkan karena: Penggunaan antibiotika yang tidak sesuai dan
tidak terkontrol, dosis antibiotika yang tidak optimal, terapi dan pengobatan
menggunakan antibiotika yang terlalu singkat, dan kesalahan diagnosa. Faktor
alat, dipengaruhi oleh pemakaian infus dan kateter urin lama yang tidak diganti-
ganti.

3.2 Saran

1. sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan menjamin
keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar mikroorganisme. Dan dapat
juga dilakukan untuk mencegah ataupun mengendalikan infeksi.
2. semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam
proses pembelajaran mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Iriyanto, koes .2006. Mikrobiologi. Margahayu Permai Bandung.hal 109-120

Olmsted RN. APIC Infection Control and Applied Epidemiology:

Principles and Practice. St.LouisMosby:1996.

Pohan, HT. Current Diagnosis and Treatment in Internal Medicine.

Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI,


Jakarta;2004.

Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta;
2001.

http://nirwan-anwarcom.blogspot.com/2009/04/patofisiologi-infeksi.htm

10

Anda mungkin juga menyukai