Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316716634

Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas


Karyawan dengan Metode Partial Least Squares

Article · April 2013

CITATIONS READS

2 4,151

3 authors, including:

Retno Astuti
Brawijaya University
20 PUBLICATIONS   58 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Doctoral Dissertation View project

All content following this page was uploaded by Retno Astuti on 07 May 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DENGAN METODE
PARTIAL LEAST SQUARES

Analysis of the Occupational Health and Safety Effects


on Productivity of Employees using Partial Least Squares Methods

Bella Gloria Ukhisia1*, Retno Astuti2, dan Arif Hidayat2


1
Alumnus Jurusan Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Brawijaya
Jl. Veteran-Malang 65145
2
Tenaga Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Brawi-
jaya Jl. Veteran-Malang 65145
*Penulis Korespondensi e-mail: bellagloriaukhisia@gmail.com

ABSTRAK

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor penting yang
dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko kecelakaan serta penyakit akibat
kerja sering terjadi karena program K3 tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak
pada tingkat produktivitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel keselamatan kerja dan variabel kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan
serta keselamatan kerja terhadap kesehatan kerja di bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang.
Penelitian dilakukan di bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang dengan jumlah sampel
sebanyak 60 orang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu
variabel laten dan variabel indikator. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri
dari pertanyaan-pertanyaan yang mencakup semua variabel penelitian dan responnya diukur
dengan menggunakan skala likert. Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut
kemudian dianalisis dengan metode partial least squares menggunakan software SmartPLS ver 2 for
windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja dengan nilai koefisien
regresi 0.137 tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Variabel kesehatan
kerja dengan nilai koefisien regresi 0.258 berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
karyawan. Variabel keselamatan kerja dengan nilai koefisien regresi 0.587 berpengaruh signifikan
terhadap kesehatan kerja. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja
secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Keselamatan
kerja secara tidak langsung mempengaruhi produktivitas karyawan melalui kesehatan kerja.
Kesehatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.

Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Partial Least Squares, Produktivitas

ABSTRACT

Occupational safety and health is one of the important factors that can affect employees’ productivity.
Risk of accidents and occupational diseases often occur because the occupational safety and health program
is not performing properly which can have an impact on the level of employees’ productivity. The aims of
the research were to determine the effect of occupational safety variable and occupational health variable on
employees’ productivity, and occupational safety on occupational health at installation division of PG Kre-
bet Baru II Malang. The study was conducted at the installation division of the PG Krebet Baru II Malang
using sample size of 60 people. Variables used in this study consisted of two types, i.e. latent variables and
indicator variables. Data were collected using a questionnaire which was consisted of questions include all
research variables and the response was measured using a Likert scale. The data then were analyzed by partial
least squares method using software SmartPLS ver 2 for windows. The results showed that the occupational
safety variable with regression coefficient 0.137 did not give a significant impact on employees’ productivity.
Occupational health variable with regression coefficient 0.258 gave a significant impact on employees’ pro-
ductivity. Safety variable with regression coefficient 0.587 gave a significant impact on occupational health. It

95
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

can be concluded that occupational safety did not give a directly significant effect on employees’ productivity,
occupational safety indirectly affect employees’ productivity through occupational health, occupational health
directly gave a significant impact on productivity of employees.

Keywords: Occupational health and safety, Partial Least Squares, Productivity

PENDAHULUAN Hubungan antara K3 terhadap


produktivitas karyawan selama ini belum
Suatu perusahaan dituntut untuk diketahui serta dipahami secara pasti oleh
mampu meningkatkan produktivitas sumber perusahaan dan karyawan di PG Krebet
daya manusia yang ada. Produktivitas sumber Baru Malang. Hubungan antara keselamatan
daya manusia ditentukan oleh sejauh mana dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
sistem yang ada di perusahaan mampu karyawan dapat dianalisis menggunakan
menunjang dan memuaskan keinginan berbagai metode, misal: path analysis, Structural
seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan Equation Modelling (SEM) dan Partial Least
peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan Squares (PLS). Dalam penelitian ini, metode
karyawan, maka karyawan akan meningkatkan yang digunakan adalah PLS yang merupakan
produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. teknik analisis yang digunakan untuk
Salah satu faktor yang mempengaruhi memproyeksikan hubungan linier antar
produktivitas karyawan adalah keselamatan variabel-variabel pengamatan. Selain jumlah
dan kesehatan kerja (K3). Menurut Hariandja sampel yang kecil, PLS memiliki keunggulan
(2007), K3 merupakan aspek yang penting di antaranya mampu menangani model yang
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan kompleks dengan multiple variabel eksogen
serta produktivitas karyawan. Apabila tingkat yang memiliki banyak indikator, dapat
keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan digunakan untuk indikator dengan sifat reflektif
yang menyebabkan sakit, cacat, dan kematian maupun formatif, dan tidak mensyaratkan
dapat ditekan sekecil mungkin. Apabila data berdistribusi normal (Latan dan Ghozali,
keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut 2012). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan pengaruh antara variabel keselamatan kerja
sehingga berakibat pada produktivitas yang dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
menurun. karyawan di bagian instalasi PG Krebet Baru
PG Krebet Baru Malang yang terdiri II Malang serta mengetahui pengaruh variabel
dari dua unit pabrik (PG Krebet Baru I dan keselamatan kerja terhadap kesehatan kerja di
PG Krebet Baru II) merupakan salah satu bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang.
perusahaan BUMN yang memproduksi gula
dengan merek Raja Gula. Potensi bahaya BAHAN DAN METODE
yang ditimbulkan oleh karakteristik mesin
perusahaan tersebut sangat besar, misal: pada Penelitian dilaksanakan mulai bulan
stasiun listrik dan gilingan. Resiko kecelakaan November 2012 hingga Maret 2013 di PG
kerja yang mungkin terjadi adalah terjepit, Krebet Baru II Malang. Populasi dalam
kebakaran, dan tersengat arus listrik. penelitian ini adalah tenaga kerja (pelaksana)

Tabel 1. Variabel penelitian


Variabel Laten Variabel Terukur (Indikator) Simbol Sumber
Alat Pelindung Diri (APD) X11 Wills et al. (2005)
Beban Kerja X12 Wills et al. (2005)
Keselamatan Kerja
Peraturan Keselamatan Kerja X13 Wills et al. (2005)
(X1)
Komunikasi dan Dukungan X14 Wills et al. (2005)
Pentingnya Pelatihan Keselamatan Kerja X15 Thomas (2004)
Lingkungan kerja fisik X21 Ridley (2008)
Sarana dan pelayanan kesehatan X22 Depkes RI (2009)
Kesehatan Kerja (X2)
Sarana rekreasi X23 -
Peraturan kesehatan kerja X24 Ridley (2008)
Produktivitas Kualitas Kerja Y1 Simamora (2004)
Karyawan (Y) Ketepatan Waktu Y2 Simamora (2004)

96
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang Pengolahan Data dengan PLS


yang berjumlah 60 orang. Pada penelitian ini PLS merupakan teknik analisis
seluruh populasi digunakan sebagai sampel multivariat yang digunakan untuk
untuk obyek penelitian yaitu sebanyak memproyeksikan hubungan linear antar
60 orang. Pengolahan data dilakukan di variabel-variabel pengamatan (Handayani
Laboratorium Komputasi dan Analisis et al., 2012). Tujuan PLS adalah menguji teori
Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, yang lemah dan data yang lemah, seperti
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas jumlah sampel yang kecil atau terdapat
Brawijaya, Malang masalah normalitas data, memprediksikan
pengaruh variabel eksogen terhadap
Penentuan variabel dan indikator Penelitian variabel endogen, dan menjelaskan
Variabel yang digunakan pada hubungan teoritikal di antara kedua variabel
penelitian ini terdiri dari: 1) Variabel laten tersebut (Abdi, 2003). Langkah-langkah yang
atau variabel konstruk, yaitu variabel yang harus dilakukan dalam PLS meliputi: 1)
tidak dapat diukur langsung tetapi dapat Perancangan model struktural (inner model)
diukur melalui suatu dimensi atau indikator menjelaskan hubungan antara variabel laten
dari masing-masing variabel (Prihantoro, yang satu dengan variabel laten lainnya;
2007); 2) Variabel terukur atau variabel 2) Perancangan model pengukuran (outer
manifest, yaitu variabel yang dapat diukur model) yang menjelaskan hubungan antara
langsung. Variabel ini juga biasa disebut variabel laten dengan variabel indikatornya
variabel indikator (Prihantoro, 2007). yang bersifat reflektif dalam penelitian
Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat ini; 3) Penyusunan konstruksi diagram
pada Tabel 1. jalur berdasarkan dua model, yaitu model
struktural dan model pengukuran; 4)
Pengumpulan Data Konversi diagram jalur ke dalam model
Pengumpulan data menggunakan persamaan struktural (hubungan antar
kuisioner yang pertanyaan-pertanyaannya variabel laten yang diteliti) dan model
mencakup seluruh variabel penelitian. pengukuran (hubungan variabel indikator
Kuisioner dalam penelitian ini diukur dengan variabel laten); 5) Pendugaan
dengan skala likert dengan 5 pilihan jawaban parameter di dalam PLS (model reflektif)
sehingga memungkinkan responden untuk yang dilakukan dengan cara path estimate
mengekspresikan perasaannya sesuai skala (estimasi jalur); 6) Evaluasi Goodness of Fit
yang diberikan. Pengumpulan data juga dengan cara pengujian terhadap kesesuaian
dilakukan dengan metode wawancara, model, yaitu outer model (Convergent validity,
dokumentasi, serta observasi. Discriminant validity, dan Composite reliability)
dan inner model (R-square, f-square, dan
Uji Kualitas Data Q-square predictive relevance); 7) Pengujian
Uji kualitas data dilakukan dengan hipotesis yang dilakukan dengan metode
uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas resampling bootstrap dan statistik uji yang
merupakan uji untuk menjamin bahwa digunakan adalah uji t.
instrumen yang digunakan benar-benar
telah mengukur apa yang hendak diukur HASIL DAN PEMBAHASAN
(Muhammad, 2008). Uji validitas instrumen
ini menggunakan analisa korelasi dengan Gambaran Umum Perusahaan
program SPSS version 17.0 for Windows. PG Krebet Baru berdiri sejak
Instrumen dinyatakan valid jika koefisien pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun
korelasi rhitung > rtabel. 1906 dibeli oleh Oei Tiong Ham Concern.
Uji reliabilitas merupakan uji untuk Pabrik mengalami kerusakan yang parah
menjamin tingkat konsistensi instrumen pada masa perang tahun 1947 sehingga tidak
apabila digunakan pada waktu yang berbeda beroperasi lagi. Oei Tiong Ham Concern yang
(Muhammad, 2008). Pengukuran reliabilitas bekerja sama dengan Bank Industri Negara
terhadap variabel dilakukan dengan kemudian melakukan perbaikan pada
menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu pabrik tersebut pada tahun 1953. Pada tahun
instrumen dapat dikatakan reliable bila 1961, perusahaan diambil alih oleh Negara
memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0.6 Republik Indonesia. Kegiatan perusahaan
atau lebih. kemudian berjalan di bawah pengawasan

97
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

Menteri/Jaksa Agung RI. Pada tanggal 20 Juli Sebagai wujud dari program
1963 perusahaan diserahkan dari Menteri/ keselamatan kerja, PG Krebet Baru
Jaksa Agung kepada Menteri Urusan menyediakan alat pelindung diri kepada
Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan tenaga kerja yang disesuaikan dengan
(Sekarang Departemen Keuangan Republik keadaan tiap stasiun kerja. Alat pelindung
Indonesia). Pada tahun 1964, Departemen diri yang dapat digunakan untuk menjaga
Keuangan Indonesia membentuk PT Rajawali terlaksananya program keselamatan
Nusantara Indonesia yang disingkat PT RNI. dan kesehatan kerja antara lain masker,
PG Krebet Baru selanjutnya berada di bawah safety glove, safety shoes, welder glasses,
kepengurusan PT RNI. helm pengaman, oto las kulit, dan ear
plug (penyumbat telinga). Perusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PG juga memasang himbauan keselamatan
Krebet Baru II Malang kerja di berbagai tempat di dalam pabrik
PG Krebet Baru sudah mengadakan seperti poster “Gunakan sepatu safety demi
program K3 di dua unit pabriknya (PG Krebet Keselamatan”.
Baru I dan PG Krebet Baru II). Program Sebagai wujud dari program
tersebut diwujudkan dengan pembentukan kesehatan kerja, PG Krebet Baru memberikan
Pengurus Panitia Keselamatan dan Kesehatan fasilitas kesehatan untuk karyawan. Fasilitas
Kerja (P2K3) sebagai upaya menjaga kesehatan yang disediakan oleh PG Krebet
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Baru adalah poliklinik dan tenaga medis.
PG krebet baru juga membuat peraturan K3 Perusahaan memberikan minuman yang
secara tertulis berdasarkan Undang-Undang bergizi (susu) sebagai penawar racun
No. 1 tahun 1970 di antaranya karyawan kepada karyawan yang melaksanakan tugas
wajib memakai alat pelindung diri seperti berhubungan dengan bahan beracun dan
helm dan sepatu di lokasi perusahaan yang berbahaya. Fasilitas kesehatan lain yang
telah ditentukan, serta karyawan dilarang diberikan oleh perusahaan adalah sarana
merokok di ruang AC dan di tempat – tempat olahraga dan rekreasi. Rekreasi diadakan
yang mudah terbakar. sekali setiap tahun setelah masa giling selesai.

Tabel 2. Hasil uji validitas


Variabel Item rhitung rtabel Keterangan
Keselamatan Kerja (X1)
Alat Pelindung Diri (X11) 1 0.698 0.254 Valid
2 0.507 0.254 Valid
Beban Kerja (X12) 1 0.811 0.254 Valid
2 0.771 0.254 Valid
Peraturan Keselamatan Kerja (X13) 1 0.535 0.254 Valid
2 0.430 0.254 Valid
Komunikasi dan Dukungan (X14) 1 0.803 0.254 Valid
2 0.830 0.254 Valid
Pentingnya Pelatihan Keselamatan Kerja (X15) 1 0.717 0.254 Valid
2 0.729 0.254 Valid
Kesehatan Kerja (X2)
1 0.539 0.254 Valid
Lingkungan kerja fisik (X21) 2 0.625 0.254 Valid
3 0.359 0.254 Valid
4 0.409 0.254 Valid
Sarana dan pelayanan kesehatan (X22) 1 0.592 0.254 Valid
2 0.534 0.254 Valid
Sarana rekreasi (X23) 1 0.689 0.254 Valid
2 0.538 0.254 Valid
Peraturan kesehatan kerja (X24) 1 0.639 0.254 Valid
2 0.638 0.254 Valid
Produktivitas Karyawan (Y)
1 0.407 0.254 Valid
Kualitas Kerja (Y1) 2 0.581 0.254 Valid
3 0.436 0.254 Valid
4 0.524 0.254 Valid
1 0.313 0.254 Valid
Ketepatan Waktu (Y2) 2 0.565 0.254 Valid
3 0.568 0.254 Valid
4 0.257 0.254 Valid

98
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

Pengadaan fasilitas olahraga dan rekreasi Menurut Ghozali (2011), indikator pada
bermanfaat untuk kesehatan psikologis model reflektif merupakan manifestasi/
karyawan. PG Krebet Baru juga memberikan wujud dari konstruk. Semua indikator
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja mencerminkan konstruk yang sama dan
bagi karyawan, yaitu Jaminan Kecelakaan indikator juga harus memiliki content yang
Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK). sama atau mirip.
Setelah merancang inner model
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dan outer model, kedua model tersebut
Hasil uji validitas ditunjukkan pada dikonstruksikan dalam sebuah diagram
Tabel 2. Dari uji validitas diperoleh hasil jalur. Diagram jalur hasil pemodelan
bahwa seluruh instrumen penelitian sudah pengaruh keselamatan dan kesehatan
memenuhi syarat, yaitu nilai rhitung lebih besar kerja terhadap produktivitas karyawan
dibandingkan dengan rtabel ( =0.05; n=60). dapat dilihat pada Gambar 1. Dari hasil
Umar (2002) menyatakan bahwa apabila pemodelan PLS yang disajikan dalam
nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka diagram jalur pada Gambar 1 dapat
instrumen tersebut valid dan instrumen yang dilihat bahwa terdapat indikator yang
digunakan benar-benar telah mengukur apa tidak memenuhi syarat convergent validity
yang hendak diukur. dengan nilai outer loading 0.448 (di bawah
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat 0.5), yaitu indikator lingkungan fisik (X21)
pada Tabel 3. Umar (2002) menyatakan sehingga dilakukan modifikasi model
bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan terhadap indikator tersebut. Convergent
reliabel bila koefisien reliabilitas (r) > 0.6. validity dianggap valid apabila nilai outer
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa loading di atas 0.50 (Wiyono, 2011). Apabila
besarnya nilai Cronbach Alpha pada semua indikator memiliki nilai outer loading
variabel lebih besar dari 0.60. Nilai tersebut kurang dari 0.50, sebaiknya dilakukan
menunjukkan bahwa kuesioner memiliki modifikasi (Ghozali, 2011). Modifikasi
kemampuan untuk memberikan hasil dilakukan dengan menghilangkan satu item
pengukuran yang konsisten. pertanyaan dalam indikator lingkungan
fisik, yaitu item pertanyaan nomor tiga
Evaluasi dengan Metode Partial Least (kebisingan). Item pertanyaan tersebut
Squares (PLS) dihilangkan sebab memiliki makna ambigu
Dalam pemodelan persamaan yang membuat responden salah paham
struktural berbasis PLS, langkah awal dalam menjawab sehingga menimbulkan
yang harus dilakukan adalah menentukan bias dan ketidakvalidan indikator. Hasil
spesifikasi model yang terdiri dari dua, modifikasi pemodelan PLS yang baru
yaitu model struktural (inner model) dan ditunjukkan pada Gambar 2.
model pengukuran (outer model). Inner Pada diagram jalur baru dapat
model yang dirancang dalam penelitian dilihat bahwa seluruh indikator telah
ini ialah hubungan antara variabel laten memenuhi syarat convergent validity,
eksogen terhadap variabel laten endogen. yaitu nilai outer loading di atas 0.5. Nilai
Inner model dalam penelitian ini adalah: 1) outer loading untuk indikator lingkungan
Keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja fisik (X21) pada diagram jalur hasil awal
(X2) terhadap produktivitas karyawan (Y); 2) pemodelan (Gambar 1) adalah 0.448. Pada
Keselamatan kerja (X1) terhadap kesehatan diagram jalur baru (Gambar 2), indikator
kerja (X2). Outer model ialah hubungan lingkungan fisik memiliki nilai outer loading
antara variabel indikator dengan variabel 0.541.
latennya. Outer model yang dirancang Langkah berikutnya adalah meng-
dalam penelitian ini berbentuk reflektif. konversikan diagram jalur pada Gambar 2 ke
dalam persamaan yang terdiri dari dua jenis,

Tabel 3. Hasil uji reliabilitas


Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan
Keselamatan Kerja (X1) 0.767 Reliabel
Kesehatan Kerja (X2) 0.734 Reliabel
Produktivitas Karyawan (Y) 0.678 Reliabel

99
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

Gambar 1. Diagram jalur hasil pemodelan (sebelum modifikasi)

Gambar 2. Diagram jalur hasil pemodelan (setelah modifikasi)

yaitu persamaan struktural (inner model) berikutnya adalah evaluasi kriteria Goodness
dan persamaan pengukuran (outer model). of Fit dengan hasil sebagai berikut:
Pendugaan parameter kemudian dilakukan
melalui persamaan-persamaan tersebut. Outer model (reflektif)
Pendugaan parameter untuk model reflektif Convergent validity
menggunakan path estimate (pendugaan/ Berdasakan Tabel 4, seluruh indikator
estimasi jalur). Estimasi jalur menghasilkan pada variabel keselamatan kerja, kesehatan
nilai outer loading yang menunjukkan kerja, dan produktivitas karyawan dinyatakan
hubungan/korelasi antara variabel laten valid (nilai outer loading > 0.50) sehingga
dengan indikatornya. Berdasarkan hasil dapat dikatakan bahwa indikator berkorelasi
pengolahan dengan smartPLS, dapat kuat dengan variabel latennya dan indikator
diketahui bahwa seluruh indikator memiliki memiliki kemampuan untuk mengukur
korelasi dengan variabel latennya. Tahap variabel laten seharusnya diukur.

100
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

Tabel 4. Hasil convergent validity


Variabel Indikator Outer Loading Keterangan
Alat Pelindung Diri (X11) 0.795 Valid
Beban Kerja (X12) 0.778 Valid
Keselamatan
Peraturan Keselamatan Kerja (X13) 0.661 Valid
Kerja (X1)
Komunikasi dan Dukungan (X14) 0.911 Valid
Pentingnya Pelatihan Keselamatan Kerja (X15) 0.833 Valid
Lingkungan Kerja Fisik (X21) 0.541 Valid
Kesehatan Sarana dan pelayanan kesehatan (X22) 0.811 Valid
Kerja (X2) Sarana rekreasi (X23) 0.791 Valid
Peraturan kesehatan kerja (X24) 0.886 Valid
Produktivitas Kualitas Kerja (Y1) 0.809 Valid
Karyawan (Y) Ketepatan Waktu (Y2) 0.693 Valid

Tabel 5. Hasil discriminant validity


Variabel Indikator X1 X2 Y Keterangan
X11 0.795 0.383 0.188 Valid
X12 0.778 0.364 0.157 Valid
X1 X13 0.661 0.450 0.309 Valid
X14 0.911 0.587 0.283 Valid
X15 0.833 0.497 0.178 Valid
X21 0.215 0.541 0.150 Valid
X22 0.468 0.811 0.288 Valid
X2
X23 0.509 0.791 0.257 Valid
X24 0.529 0.886 0.313 Valid
Y1 0.244 0.276 0.809 Valid
Y
Y2 0.187 0.232 0.693 Valid

Discriminant validity berarti produktivitas karyawan dipengaruhi


Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui oleh keselamatan kerja dan kesehatan kerja
bahwa nilai korelasi cross loading indikator sebesar 12.7%, sedangkan sisanya 87.3%
pada variabel latennya lebih besar daripada dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
nilai cross loading indikator pada variabel terdapat dalam model, antara lain motivasi,
laten lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja, dan budaya organisasi.
indikator dapat menjelaskan variabel Variabel kesehatan kerja memiliki nilai
latennya dengan baik dan tidak mengukur R-square sebesar 0.345. Hal ini berarti
variabel laten lain yang tidak berkorelasi kesehatan karyawan dipengaruhi oleh
dengan indikator tersebut. keselamatan kerja sebesar 34.5%, sedangkan
sisanya 65.5% dipengaruhi oleh faktor lain
Composite reliability yang tidak terdapat dalam model, seperti
Tabel 6 menunjukkan bahwa seluruh faktor hereditas dan pola hidup/perilaku
variabel laten (keselamatan kerja, kesehatan karyawan.
kerja dan produktivitas karyawan) memiliki Selain nilai R-square, model PLS juga
nilai lebih besar dari 0.70. Hal ini berarti variabel dievaluasi dengan melihat nilai f-square dan
laten keselamatan kerja, kesehatan kerja dan Q-square. Nilai f-square digunakan untuk
produktivitas karyawan memiliki tingkat mengetahui kekuatan pengaruh variabel
konsistensi yang baik. Menurut Wiyono (2011), eksogen terhadap variabel endogen. Nilai
sebuah variabel laten dinyatakan reliabel f-square pemodelan PLS dapat dilihat pada
apabila nilai composite reliability-nya di atas 0.70. Tabel 7. Q-square bertujuan mengukur
seberapa baik prediksi yang dihasilkan
Inner model oleh model konstruk. Berdasarkan hasil
Variabel produktivitas karyawan perhitungan nilai Q-square dapat dilihat
memiliki nilai R-square sebesar 0.127. Hal ini bahwa nilai Q-square sebesar 0.428. Hal ini

101
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

menunjukkan bahwa model dalam penelitian Hasil pengujian hipotesis menunjuk-


ini memiliki predictive relevance (kecocokan kan bahwa tidak terdapat pengaruh
prediksi) karena nilai Q2 > 0. signifikan antara keselamatan kerja terhadap
produktivitas karyawan. Penelitian oleh
Hasil Pengujian Hipotesis Kaligis et al. (2013) menunjukkan hasil yang
Pengujian hipotesis dilakukan dengan serupa bahwa secara parsial tidak terdapat
melihat koefisien jalur serta membandingkan pengaruh signifikan antara keselamatan
t-statistik dengan t-tabel. Nilai t-tabel ialah kerja terhadap produktivitas. Berdasarkan
1.671 ( =0.05 dan derajat kebebasan=59). hasil kuesioner dan pengamatan di
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini, perusahaan, 8.33% karyawan bagian instalasi
adalah: mengungkapkan bahwa keselamatan
kerja berpengaruh signifikan terhadap
H0 : γi = 0 lawan H1 : γi ≠ 0 produktivitas mereka. Keselamatan kerja
membuat beberapa karyawan dapat bekerja
Kriteria pengujian: lebih cepat dan tepat waktu. Kesadaran
• Jika t-statistik > t-tabel, maka H0 ditolak karyawan tersebut terhadap keselamatan
dan H1 diterima kerja ditunjukkan dengan penggunaan
• Jika t-statistik < t-tabel, maka H0 di���
te- alat pelindung diri saat bekerja. Sebanyak
rima dan H1 ditolak 41.67% karyawan menyatakan hal yang
berbeda bahwa keselamatan kerja tidak
Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini berpengaruh terhadap produktivitas.
disajikan pada Tabel 8. Beberapa karyawan di PG Krebet Baru juga
1. Hipotesis variabel keselamatan kerja terlihat jarang menggunakan alat pelindung
terhadap produktivitas karyawan diri saat bekerja karena karyawan merasa
tidak nyaman/terganggu ketika bekerja
H0 : γi = 0 Tidak terdapat pengaruh
dengan menggunakan alat pelindung diri.
yang signifikan antara kese-
lamatan kerja terhadap pro-
2. Hipotesis variabel kesehatan kerja terha-
duktivitas karyawan.
dap produktivitas karyawan
H1 : γi ≠ 0 Terdapat pengaruh yang H0 : γi = 0 Tidak terdapat pengaruh
signifikan antara keselamat- yang signifikan antara
an kerja terhadap produkti- kesehatan kerja terhadap
vitas karyawan. produktivitas karyawan.

Tabel 6. Hasil composite reliability


Variabel Composite Reliability Keterangan
Keselamatan Kerja (X1) 0.898 Reliabel
Kesehatan Kerja (X2) 0.848 Reliabel
Produktivitas Karyawan (Y) 0.723 Reliabel

Tabel 7. Nilai f-square


Kekuatan
Variabel Bebas Variabel Terikat f-square
Pengaruh
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Produktivitas Karyawan 0.791 Kecil
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja 8.014 Menengah

Tabel 8. Hasil pengujian hipotesis


Koefisien
Variabel Bebas Variabel Terikat t-statistik t-tabel Keterangan
Jalur
Keselamatan Kerja Produktivitas Karyawan 0.137 0.791 1.671 H0 diterima
Kesehatan Kerja Produktivitas Karyawan 0.258 1.837 1.671 H0 ditolak
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja 0.587 8.014 1.671 H0 ditolak

102
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

H1 : γi ≠ 0 Terdapat pengaruh yang sehat, maka mereka dapat bekerja lebih


signifikan antara kesehatan produktif dan sebaliknya. Tenaga kerja
kerja terhadap produktivi- yang sehat akan bekerja produktif sehingga
tas karyawan. diharapkan produktivitas kerja karyawan
meningkat serta dapat mendukung
Hasil pengujian hipotesis menunjuk- keberhasilan bisnis perusahaan (Lestari, 2007).
kan bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara kesehatan kerja terhadap produktivitas 3. Hipotesis variabel keselamatan kerja
karyawan. Hal ini berarti apabila kesehatan terhadap variabel kesehatan kerja
kerja semakin meningkat, maka produktivitas H0 : γi = 0 Tidak terdapat pengaruh
karyawan juga meningkat. Hasil tersebut yang signifikan antara kese-
relevan dengan teori dan penelitian terdahulu. lamatan kerja terhadap ke-
Program kesehatan kerja yang baik dan sehatan kerja.
memenuhi syarat akan menguntungkan
pegawai dan perusahaan karena pegawai jarang H1 : γi ≠ 0 Terdapat pengaruh yang
absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih signifikan antara keselama-
menyenangkan, sehingga secara keseluruhan tan kerja terhadap keseha-
akan mampu bekerja lebih produktif (Indriasari, tan kerja.
2008). Kalangan manager sudah mengakui
secara luas tingkat kepentingan pemeliharaan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
kesehatan para anggota organisasi karena bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
para karyawan yang sehat dan bugar, dalam keselamatan kerja terhadap kesehatan kerja.
arti fisik maupun dalam arti mental psikologi, Hal ini berarti apabila keselamatan kerja
akan mampu menampilkan kinerja yang semakin meningkat, maka kesehatan kerja juga
prima, produktivitas yang tinggi dan tingkat meningkat dan sebaliknya. Salah satu indikator
kemangkiran yang rendah (Siagian, 2002). kesehatan kerja, yaitu sarana dan pelayanan
Lingkungan kerja merupakan salah satu kesehatan perlu ditingkatkan agar dapat
faktor yang menentukan kesehatan karyawan. memberikan pertolongan pada kecelakaan
Menurut Wijayakusuma (2008), pada dasarnya, yang disebabkan oleh keselamatan kerja yang
ada empat faktor utama yang menentukan rendah. Peningkatan tersebut sebagai salah
kesehatan pekerja, yaitu pola hidup, kondisi satu upaya untuk mempertahankan dan
lingkungan, mutu pelayanan yang tersedia, meningkatkan kondisi kesehatan karyawan.
dan faktor hereditas. Penelitian oleh Taiwo Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan
(2009) mengenai pengaruh lingkungan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik,
kerja terhadap produktivitas karyawan mental, dan kesejahteraan sosial semua pekerja
memberikan hasil bahwa lingkungan kerja yang setinggi-tingginya (Kurniawidjaja, 2010).
yang kondusif dapat merangsang kreativitas Penelitian mengenai pengaruh keselamatan
dan meningkatkan produktivitas karyawan. kerja terhadap kesehatan kerja belum pernah
Perbaikan ling-kungan kerja membuat dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan
produktivitas karyawan lebih tinggi. Penelitian oleh Kaligis et al. (2013) dan Mahmudi et al.
yang dilakukan oleh Taiwo hanya terbatas (2006) hanya membahas pengaruh keselamatan
pada lingkungan kerja, sedangkan penelitian dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
ini menggunakan variabel-variabel lain yang karyawan. Dalam penelitian tersebut, tidak ada
mempengaruhi produktivitas karyawan. pengaruh antara keselamatan kerja terhadap
Berdasarkan hasil wawancara dan kesehatan kerja maupun sebaliknya.
pengamatan di perusahaan, kesehatan Menurut Hariandja (2007), keselamatan
kerja berpengaruh signifikan terhadap dan kesehatan kerja merupakan suatu aspek
produktivitas karyawan. Kondisi lingkungan yang penting dalam usaha meningkatkan
kerja yang bersih, rapi, terang, dan ventilasi kesejahteraan serta produktivitas karyawan.
udara yang memadai membuat karyawan Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi,
bagian instalasi nyaman bekerja sehingga maka kecelakaan yang menyebabkan sakit,
mereka dapat bekerja dengan baik. Sarana cacat dan kematian dapat ditekan sekecil
dan pelayanan kesehatan sebagai wujud mungkin. Apabila keselamatan kerja rendah,
dari program kesehatan kerja juga sangat maka hal tersebut akan berpengaruh buruk
membantu karyawan dalam kesehatannya. terhadap kesehatan sehingga berakibat pada
Karyawan mengungkapkan apabila mereka produktivitas yang menurun.

103
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]

SIMPULAN Latan, H. dan Ghozali, I. 2012. Partial Least


Squares Konsep, Metode, dan Aplikasi
Hasil penelitian tentang pengaruh Menggunakan Program WarpPLS 2.0.
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Badan Penerbit Undip. Semarang.
produktivitas karyawan di PG Krebet Baru II Lestari, T. 2007. Hubungan Keselamatan dan
Malang dengan menggunakan metode PLS Kesehatan (K3) dengan Produktivitas
menunjukkan bahwa variabel keselamatan Kerja Karyawan (Studi Kasus: Bagian
kerja dengan nilai koefisien regresi 0.137 tidak Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas,
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas Bogor). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
karyawan. Variabel kesehatan kerja dengan Manajemen IPB. Bogor.
nilai koefisien regresi 0.258 berpengaruh Mahmudi, H., Deoranto, P., dan Astuti, R.
signifikan terhadap produktivitas karyawan. 2006. Pengaruh Faktor Keselamatan
Pengaruh antara keselamatan kerja terhadap dan Kesehatan Kerja terhadap
kesehatan kerja adalah 0.587 yang berarti Produktivitas Kerja Karyawan (Studi
keselamatan kerja berpengaruh signifikan Kasus terhadap Karyawan Bagian
terhadap kesehatan kerja. Dari hasil-hasil Produksi Di PT Gatra Mapan I,
tersebut dapat disimpulkan bahwa secara Malang). Jurnal Teknologi Pertanian 7
langsung keselamatan kerja tidak berpengaruh (1):52-60.
signifikan terhadap produktivitas karyawan. Muhammad, F. 2008. Reinveting Local
Secara tidak langsung, keselamatan kerja Government: Pengalaman dari Daerah. PT
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan Elex Media Komputindo. Jakarta.
melalui kesehatan kerja. Kesehatan kerja secara Prihantoro. 2007. Konsep Variabel Penelitian.
langsung berpengaruh signifikan terhadap Dilihat 28 Januari 2013. <http://
produktivitas karyawan. prihantoro.staff.gunadarma.
ac.id/Downloads/files/10343/
DAFTAR PUSTAKA Konsep+Variabel+Penelitian.pdf>.
Ridley, J. 2008. Health and Safety in Brief, Third
Abdi, H. 2003. Partial Least Squares (PLS) Edition (Terjemahan: Soni Astranto).
Regression. Thousand Oaks. Sage. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Klinik Siagian, S. 2002. Teori Pengembangan Organisasi.
di Tempat Kerja Perusahaan. Departemen PT Bumi Aksara. Jakarta.
Kesehatan RI. Jakarta. Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya
Ghozali, I. 2011. Structural Equation Modeling Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta.
Metode Alternatif dengan Partial Least Taiwo, A. S. 2009. The Influence of Work
Squares. Penerbit Undip. Semarang. Environment on Workers Productivity
Handayani, N. U., Santoso, H., dan Pratama, (A Case of Selected Oil and Gas Industry
A. I. 2012. Faktor-faktor yang in Lagos, Nigeria). African Journal of
Mempengaruhi Peningkatan Daya Business Management 4(3):299-307.
Saing Klaster Mebel di Kabupaten Thomas, J. C. 2004. Comprehensive Handbook of
Jepara. Jurnal Teknik Industri 13(1): 25. Psychological Assesment. John Willey &
Hariandja, M. T. E. 2007. Manajemen Sumber Sons Inc. New Jersey.
Daya Manusia. PT Grasindo. Jakarta. Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. PT Gramedia
Indriasari, N. 2008. Pengaruh Keselamatan Pustaka Utama. Jakarta.
dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Wijayakusuma, M. H. 2008. Ramuan Lengkap
Karyawan (Studi Pada Karyawan Herbal Taklukan Penyakit. Pustaka Bunda.
Bagian Produksi PT Surabaya Agung Jakarta.
Industri Pulp & Kertas). Skripsi. Fakultas Wills, A. R., Biggs, H. C., and Watson, B. 2005.
Ilmu Administrasi UB. Malang. Analysis of a Safety Climate Measure
Kaligis R. S. V., Sompie, B. F., Tjakra, J., dan for Occupational Vehicle Drivers and
Walangitan, D. R. O. 2013. Pengaruh Implications for Safer Workplaces.
Implementasi Program Keselamatan Australian Journal of Rehabilitation
dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Counselling 11(1):11
Produktivitas Kerja. Jurnal Sipil Statik Wiyono, G. 2011. Merancang Penelitian Bisnis
1(3):219-225. dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan
Kurniawidjaja, M. L. 2010. Teori dan Aplikasi SmartPLS 2.0. UPP STIM YKPN.
Kesehatan Kerja. UI Press. Jakarta. Yogyakarta. Hal. 111-124, 395-402.

104

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai