net/publication/316716634
CITATIONS READS
2 4,151
3 authors, including:
Retno Astuti
Brawijaya University
20 PUBLICATIONS 58 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Retno Astuti on 07 May 2017.
ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor penting yang
dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko kecelakaan serta penyakit akibat
kerja sering terjadi karena program K3 tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak
pada tingkat produktivitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel keselamatan kerja dan variabel kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan
serta keselamatan kerja terhadap kesehatan kerja di bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang.
Penelitian dilakukan di bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang dengan jumlah sampel
sebanyak 60 orang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu
variabel laten dan variabel indikator. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri
dari pertanyaan-pertanyaan yang mencakup semua variabel penelitian dan responnya diukur
dengan menggunakan skala likert. Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut
kemudian dianalisis dengan metode partial least squares menggunakan software SmartPLS ver 2 for
windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja dengan nilai koefisien
regresi 0.137 tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Variabel kesehatan
kerja dengan nilai koefisien regresi 0.258 berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
karyawan. Variabel keselamatan kerja dengan nilai koefisien regresi 0.587 berpengaruh signifikan
terhadap kesehatan kerja. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja
secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Keselamatan
kerja secara tidak langsung mempengaruhi produktivitas karyawan melalui kesehatan kerja.
Kesehatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.
Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Partial Least Squares, Produktivitas
ABSTRACT
Occupational safety and health is one of the important factors that can affect employees’ productivity.
Risk of accidents and occupational diseases often occur because the occupational safety and health program
is not performing properly which can have an impact on the level of employees’ productivity. The aims of
the research were to determine the effect of occupational safety variable and occupational health variable on
employees’ productivity, and occupational safety on occupational health at installation division of PG Kre-
bet Baru II Malang. The study was conducted at the installation division of the PG Krebet Baru II Malang
using sample size of 60 people. Variables used in this study consisted of two types, i.e. latent variables and
indicator variables. Data were collected using a questionnaire which was consisted of questions include all
research variables and the response was measured using a Likert scale. The data then were analyzed by partial
least squares method using software SmartPLS ver 2 for windows. The results showed that the occupational
safety variable with regression coefficient 0.137 did not give a significant impact on employees’ productivity.
Occupational health variable with regression coefficient 0.258 gave a significant impact on employees’ pro-
ductivity. Safety variable with regression coefficient 0.587 gave a significant impact on occupational health. It
95
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
can be concluded that occupational safety did not give a directly significant effect on employees’ productivity,
occupational safety indirectly affect employees’ productivity through occupational health, occupational health
directly gave a significant impact on productivity of employees.
96
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
97
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
Menteri/Jaksa Agung RI. Pada tanggal 20 Juli Sebagai wujud dari program
1963 perusahaan diserahkan dari Menteri/ keselamatan kerja, PG Krebet Baru
Jaksa Agung kepada Menteri Urusan menyediakan alat pelindung diri kepada
Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan tenaga kerja yang disesuaikan dengan
(Sekarang Departemen Keuangan Republik keadaan tiap stasiun kerja. Alat pelindung
Indonesia). Pada tahun 1964, Departemen diri yang dapat digunakan untuk menjaga
Keuangan Indonesia membentuk PT Rajawali terlaksananya program keselamatan
Nusantara Indonesia yang disingkat PT RNI. dan kesehatan kerja antara lain masker,
PG Krebet Baru selanjutnya berada di bawah safety glove, safety shoes, welder glasses,
kepengurusan PT RNI. helm pengaman, oto las kulit, dan ear
plug (penyumbat telinga). Perusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PG juga memasang himbauan keselamatan
Krebet Baru II Malang kerja di berbagai tempat di dalam pabrik
PG Krebet Baru sudah mengadakan seperti poster “Gunakan sepatu safety demi
program K3 di dua unit pabriknya (PG Krebet Keselamatan”.
Baru I dan PG Krebet Baru II). Program Sebagai wujud dari program
tersebut diwujudkan dengan pembentukan kesehatan kerja, PG Krebet Baru memberikan
Pengurus Panitia Keselamatan dan Kesehatan fasilitas kesehatan untuk karyawan. Fasilitas
Kerja (P2K3) sebagai upaya menjaga kesehatan yang disediakan oleh PG Krebet
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Baru adalah poliklinik dan tenaga medis.
PG krebet baru juga membuat peraturan K3 Perusahaan memberikan minuman yang
secara tertulis berdasarkan Undang-Undang bergizi (susu) sebagai penawar racun
No. 1 tahun 1970 di antaranya karyawan kepada karyawan yang melaksanakan tugas
wajib memakai alat pelindung diri seperti berhubungan dengan bahan beracun dan
helm dan sepatu di lokasi perusahaan yang berbahaya. Fasilitas kesehatan lain yang
telah ditentukan, serta karyawan dilarang diberikan oleh perusahaan adalah sarana
merokok di ruang AC dan di tempat – tempat olahraga dan rekreasi. Rekreasi diadakan
yang mudah terbakar. sekali setiap tahun setelah masa giling selesai.
98
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
Pengadaan fasilitas olahraga dan rekreasi Menurut Ghozali (2011), indikator pada
bermanfaat untuk kesehatan psikologis model reflektif merupakan manifestasi/
karyawan. PG Krebet Baru juga memberikan wujud dari konstruk. Semua indikator
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja mencerminkan konstruk yang sama dan
bagi karyawan, yaitu Jaminan Kecelakaan indikator juga harus memiliki content yang
Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK). sama atau mirip.
Setelah merancang inner model
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dan outer model, kedua model tersebut
Hasil uji validitas ditunjukkan pada dikonstruksikan dalam sebuah diagram
Tabel 2. Dari uji validitas diperoleh hasil jalur. Diagram jalur hasil pemodelan
bahwa seluruh instrumen penelitian sudah pengaruh keselamatan dan kesehatan
memenuhi syarat, yaitu nilai rhitung lebih besar kerja terhadap produktivitas karyawan
dibandingkan dengan rtabel ( =0.05; n=60). dapat dilihat pada Gambar 1. Dari hasil
Umar (2002) menyatakan bahwa apabila pemodelan PLS yang disajikan dalam
nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka diagram jalur pada Gambar 1 dapat
instrumen tersebut valid dan instrumen yang dilihat bahwa terdapat indikator yang
digunakan benar-benar telah mengukur apa tidak memenuhi syarat convergent validity
yang hendak diukur. dengan nilai outer loading 0.448 (di bawah
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat 0.5), yaitu indikator lingkungan fisik (X21)
pada Tabel 3. Umar (2002) menyatakan sehingga dilakukan modifikasi model
bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan terhadap indikator tersebut. Convergent
reliabel bila koefisien reliabilitas (r) > 0.6. validity dianggap valid apabila nilai outer
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa loading di atas 0.50 (Wiyono, 2011). Apabila
besarnya nilai Cronbach Alpha pada semua indikator memiliki nilai outer loading
variabel lebih besar dari 0.60. Nilai tersebut kurang dari 0.50, sebaiknya dilakukan
menunjukkan bahwa kuesioner memiliki modifikasi (Ghozali, 2011). Modifikasi
kemampuan untuk memberikan hasil dilakukan dengan menghilangkan satu item
pengukuran yang konsisten. pertanyaan dalam indikator lingkungan
fisik, yaitu item pertanyaan nomor tiga
Evaluasi dengan Metode Partial Least (kebisingan). Item pertanyaan tersebut
Squares (PLS) dihilangkan sebab memiliki makna ambigu
Dalam pemodelan persamaan yang membuat responden salah paham
struktural berbasis PLS, langkah awal dalam menjawab sehingga menimbulkan
yang harus dilakukan adalah menentukan bias dan ketidakvalidan indikator. Hasil
spesifikasi model yang terdiri dari dua, modifikasi pemodelan PLS yang baru
yaitu model struktural (inner model) dan ditunjukkan pada Gambar 2.
model pengukuran (outer model). Inner Pada diagram jalur baru dapat
model yang dirancang dalam penelitian dilihat bahwa seluruh indikator telah
ini ialah hubungan antara variabel laten memenuhi syarat convergent validity,
eksogen terhadap variabel laten endogen. yaitu nilai outer loading di atas 0.5. Nilai
Inner model dalam penelitian ini adalah: 1) outer loading untuk indikator lingkungan
Keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja fisik (X21) pada diagram jalur hasil awal
(X2) terhadap produktivitas karyawan (Y); 2) pemodelan (Gambar 1) adalah 0.448. Pada
Keselamatan kerja (X1) terhadap kesehatan diagram jalur baru (Gambar 2), indikator
kerja (X2). Outer model ialah hubungan lingkungan fisik memiliki nilai outer loading
antara variabel indikator dengan variabel 0.541.
latennya. Outer model yang dirancang Langkah berikutnya adalah meng-
dalam penelitian ini berbentuk reflektif. konversikan diagram jalur pada Gambar 2 ke
dalam persamaan yang terdiri dari dua jenis,
99
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
yaitu persamaan struktural (inner model) berikutnya adalah evaluasi kriteria Goodness
dan persamaan pengukuran (outer model). of Fit dengan hasil sebagai berikut:
Pendugaan parameter kemudian dilakukan
melalui persamaan-persamaan tersebut. Outer model (reflektif)
Pendugaan parameter untuk model reflektif Convergent validity
menggunakan path estimate (pendugaan/ Berdasakan Tabel 4, seluruh indikator
estimasi jalur). Estimasi jalur menghasilkan pada variabel keselamatan kerja, kesehatan
nilai outer loading yang menunjukkan kerja, dan produktivitas karyawan dinyatakan
hubungan/korelasi antara variabel laten valid (nilai outer loading > 0.50) sehingga
dengan indikatornya. Berdasarkan hasil dapat dikatakan bahwa indikator berkorelasi
pengolahan dengan smartPLS, dapat kuat dengan variabel latennya dan indikator
diketahui bahwa seluruh indikator memiliki memiliki kemampuan untuk mengukur
korelasi dengan variabel latennya. Tahap variabel laten seharusnya diukur.
100
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
101
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
102
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
103
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 [Agustus 2013] 95-104
Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Ukhisia dkk]
104