Anda di halaman 1dari 3

RIKA AFIAN

1A KEPERAWATAN

NPM:19.156.01.11.028

PENGANTAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya selalu dikaitkan
dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka (accident) atau nyaris celaka
(near-miss). Keselamatan kerja secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Menurut Undang-Undang
Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, Kesehatan kerja adalah suatu kondisi
kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja maupun penyakit umum.

OHSAS 18001:2007 mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan


faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja
(termasuk pekerja kontrak dan kontraktor), tamu atau orang lain di tempat kerja.

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja
dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja merupakan satu upaya pelindungan yang diajukan kepada semua potensi
yang dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain
yang ada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat serta semua sumber
produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Suma’mur, 2006). Undang-undang nomor
23 tahun 1992 tentang Kesehatan mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja,
keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi berperan
dalam menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Penyakit
akibat kerja Menurut H. W. Heinrich dalam Notoatmodjo (2007), penyebab kecelakaan kerja
yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang
tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan.

Referensi(https://prodiaohi.co.id/kesehatan-dan-keselamatan-kerja)

Pengaruh Faktor lingkungan dan manusia pada keselamatan pasien

Pentingnya faktor manusia pada keselamatan pasien

Human factor memeriksa hubungan antara manusia dengan sistem dan bagaimana mereka
berinteraksi dengan berfokus pada peningkatan efesiensi,kreativitas,produktivitas dan
kepuasaaan pekerjaan dengan tujuan meminimalkan kesalahan.kegagalan menerapkan prinsip
Human factor merupakan aspek kunci kejadian paling buruk dalam perawatan kesehatan.
Karena itu,semua petugas kesehatan harus memiliki pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip
faktor manusia.Petugas kesehatan yang tidak mengerti dasar-dasar faktor manusia diibaratkan
seperti petugas pengendalian infeksi tapi tidak mengetahui tentang mikrobiologi.

Istilah human factor atau ergonomik umumnya digunakan untuk mendeskripsikan interaksi
antara tiga aspek yang saling berhubungan. Human factor merupakan ilmu yang
menggunakan banyak disiplin ilmu misalnya anatomi, fisiologi, fisika, dan biomekanik untuk
mengetahui bagaimana orang bertindak di bawah kondisi-kondisi yang berbeda. Human
factor didefinisikan sebagai studi yang mencakup semua faktor yang membuatnya lebih
mudah untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang benar.Definisi yang lain dari human
factor adalah studi dari hubungan saling terkait antara manusia,instrumen, dan alat yang
mereka gunakan di tempat kerjanya, maupun di lingkungan dimanamereka bekerja.

Semua orang bisa mengaplikasikan pengetahuan human factor dimanapun mereka bekerja.
Padatatanan pelayanan kesehatan, pengetahuan human factor bisa membantu proses desain
yang membuat menjadi lebih mudah bagi perawat maupun dokter untuk melakukan
pekerjaannyadnegan benar.Aplikasi human factor sangatlah relefan dengan patient safety
yang tertanam dalam disiplin humanfactor, yang merupakan ilmu dasar dari keselamatan.
Human factor bisa menunjukkan kepada kitabagaimana meyakinkan orang lain jika kita
melakukan praktik berdasarkan keselamatan,berkomunikasi baik dengan tim, dan
menyerahterimakan tanggungjawab kepada profesi tenaga kesehatan lain.

Banyak pelayanan kesehatan yang tergantung pada manusia yaitu dokter dan perawat
yangmenyediakan pelayanan. Orang yang ahli pada human factor meyakini bahwa kesalahan
bisadikurangi dengan memfokuskan pada pemberi pelayanan kesehatan dan mempelajari
bagaimanamereka saling berinteraksi dan bagaimana hubungan mereka dengan
lingkungannya.
Prinsip human factor bisa diadaptasi pada berbagai lingkungan, Pada tatanan pelayanan
kesehatan misalnya mengobservasi penyebab yang mendasari dari efek samping yang
berhubungan dengan miskomunikasi dan tindakan tenaga kesehatan ataupun pasien didalam
sistem. Banyak yangberpikir jika kesulitan komunikasi antara tim tenaga kesehatan terjadinya
berdasarkan fakta darimasing-masing tenaga memiliki sejumlah tugas yang harus dilakukan
pada satu waktu.

Maka dari itu,Penting bagi semua petugas layanan kesehatan untuk memperhatikan situasi
yang meningkatkan kemungkinan kesalahan bagi manusia dalam situasi apapun. Khususnya
penting untuk bagi mahasiswa kedokteran dan staf junior yang kurang berpengalaman. Dua
faktor dengan dampak paling banyak adalah kelelahan dan stres. Ada bukti ilmiah kuat yang
menghubungkan kelelahan dan penurunan kinerja sehingga menjadikannya faktor risiko
dalam keselamatan.

Referensi(https://id.scribd.com/document/352410111/Pengaruh-Faktor-Lingkungan-Dan-
Manusia-Pada-Keselamatan-Pasien)

Anda mungkin juga menyukai