Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN

4.1 Metode Perancangan

Metode perancangan yang saya terapkan menganalisa dari rumusan masalah


yang saya dapatkan. Tapak yang berada jauh dari keramaian dengan tuntutan
fungsi sebagai wahana wisata, menjadikan perancangan ini membutuhkan proses
bembentukan atau pendekatan tertentu.

Dari beberapa metode perancangan, saya menggunakan metode perancangan


dengan pendekatan lebih ke lokasi ruang dan urutan ruang. Pemilihan metode
berdasarkan judul dan tema, dimana judul “Resort dan Agrowisata” dengan tema
“Green Architecture” membutuhkan pendekatan Lokasi ruang yang
membutuhkan metode untuk mengenalkan bangunan dengan fungsi wisata yang
berada jauh dari keramaian serta peletakan urutan ruang yang diuraikan dengan
penyelesaian arsitektural.

Teori Metode perancangan arsitektur berdasarkan tujuh pendekatan antara lain:

71
4.2 Analisa dan Konsep Tapak
4.2.1 Potensi Tapak
1. Lokasi tapak yang berada jauh dari keramaian cocok untuk fungsi utama
yaitu resort, karena memang mencari ketenangan.
2. Tapak yang berada di kaki pegunungan memberi view yang positif bagi
tapak
3. Tapak yang berkontur mempermudah proses pengaliran drainase
4. Orientasi tapak memanjang utara-selatan. cocok dengan prinsip green
architecture
4.2.2 Permasalahan Tapak
1. Sirkulasi sekitar tapak yang merupakan sirkulasi 2 arah dengan luas
hanya 5meter, jika dilalui kendaraan besar seperti bus dan mobil
bersamaan tentu dapat menyebabkan kemacetan, sehingga pencapaian
menuju tapak perlu di pertimbangkan sehingga tidak semakin
mengganggu sirkulasi.
2. Tidak adanya saluran riol kota yang melewati tapak, sehingga semua air
sisa dialirkan ke sungai, maka perlu dilakukan penanganan khusus
terhadap air-air bekas, sehingga benar-benar layak jika terpaksa
dialirkan ke sungai
3. Tapak yang jauh dari keramaian memerlukan. Sehingga tidak mendapat
banyak perhatian

4.2.3 Konsep Tapak


1. Pertimbangan Peletakan Zonasi
Setiap zona memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dalam
peletakannya di tapak, masing-masing fasilitas memiliki kebutuhan yang
berbeda antara lain dari segi kebutuhan view, kebutuhan privasi, dsb.
Zona Penginapan (Fasilitas Utama)
Zona penginapan yang dirancang berisi resort beserta dengan
penerimaannya, resort ini dirancang untuk liburan keluarga, pribadi, serta
untuk pasangan. Sebagai fungsi utama maka resort perlu diletakkan di
center dari tapak, selain itu kebutuhan akan view yang tinggi juga
mempengaruhi, peletakannya di bagian tengah dari tapak membuatnya
mendapatkan view dari segala sisi, terutama agrowisata.
Berada di dalam tapak dengan kondisi ber-kontur dengan interval 2 meter,
serta tema yang diusung juga mempengaruhi penetapan banyaknya massa
penginapan, dalam hal ini tema green architecture memiliki prinsip
minimalisir teknik cut and fill sehingga ditetapkan bahwa resort ini
dirancang dalam beberapa massa dan bukannya massa tunggal untuk
mengurangi penggunaan teknikcut and fill serta, karena dapat dipastikan
jika menggunakan massa tunggal tentu bentangnya pun semakin lebar dan

72
perlu lahan yang lebar tentu lebih luas pula lahan yang perlu di cut and
fill.
Zona Fasilitas Umum
Zona fasilitas umum pada umumnya berisi fasilitas-fasilitas yang dapat
mewadahi segala jenis kegiatan penunjang untuk pengunjung, antara lain;
Restauran, toko souvenir, playground, musholla, meeting room, dsb,
membutuhkan kemudahan akses, sehingga zona fasilitas umum ini
direncanakan untuk berada di area yang mudah di akses dari mulai
memasuki area tapak.
Zona Servis
Zona servis dan pengelola selalu membutuhkan akses pribadi, selain itu
perlu privasi pula, sehingga penempatannya perlu di samarkan dari zona
fasilitas umum yang ramai dengan pengunjung
Zona Agrowisata
Wisata agro di dalam tapak selain menjadi destinasi wisata penunjang
fasilitas penginapan juga menjadi view buatan didalam tapak, sehingga
penempatannya tersebar di dalam tapak.

2. Tata Massa
 Sistem tata massa pada tapak didasarkan pada penggolongan
berdasarkan zonasi fasilitas, sehingga penaatan massa tertata rapi
sesuai dengan golongannya yang akhirnya mempermudah
pengunjung untuk mengenalinya
 Penataan Massa dari fungsi utama, yaitu resort ditata sedemikian
rupa untuk mendapatkan view- view yang positif (Indah) pada massa
dari segala sisinya
 Penataan massa pada fungsi fasilitas publik diletakkan disepanjang
jalur utama untuk mempermudah aksesnya

73
 Massa dengan fungsi servis dan pengelolaan dipisahkan dan
disamarkan keberadaannya dari fasilitas publik & lainnya karena
sifatnya privat & juga membutuhkan akses pribadi untuk sirkulasi
kendaraan servisnya
 Karena didalam tapak setiap fungsi berbeda dibedakan dalam massa-
massa, maka terciptalah jumlah massa yang banyak, sehingga
mempengaruhi penataan parkir dari pengunjung, pada setiap massa,
dibagian depannya selalu diberi fasilitas parkir yang mewadahi untuk
memudahkan akses pengunjung, karena apabila fasilitas parkir
dijadikan terpusat di satu titik tentu aksesnya menuju tiap-tiap
fasilitas menjadi jauh. Meski begitu tetap terdapat 1 fasilitas parkir
umum untuk semisal kendaraan bus, minibus,dsb.

3. Pengolahan Kontur
 Kontur asli pada tapak yang memberi potensi-potensi view yang
indah, ini semaksimal mungkin di manfaatkan sehingga cut and fill
dapat diminimalisasi
 Didalam tapak terdapat 2 jenis kontur, yaitu kontur curam dan landai,
kontur yang tergolong curam berada di sepanjang aliran sungai, tetapi
dalam hal ini, di sepanjang aliran sungai selebar 15m merupakan
daerah sempadan sungai, sehingga tidak di perbolehkan
pembangunan secara permanen untuk menghindari potensi longsor,
maka setiap massa diatur diluar dari garis sempadan sungai yang
curam ini dan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau saja
 Jenis kontur yang kedua adalah kontur yang cukup landai, dimana
pembangunan massa yang permanen dilakukan diatasnya, maka
diperlukan proses cut and fill seperlunya, mengikuti garis massanya

4. Sirkulasi dalam Tapak


Jenis sirkulasi yang digunakan adalah sirkulasi linear, sesuai fungsinya
yaitu sebagai tempat wisata yang sirkulasi nya mengarahkan pada fungsi
utama dengan pola yang memungkinkan melewati segala fasilitas yang
lain

74
 Sirkulasi kendaraan pengelola & servis merupakan jalur yang
berbeda dari sirkulasi utama, entrance nya pun berbeda, sehingga
tidak mengganggu sirkulasi uatama tapak
 Jalur sirkulasi pengelola & servis dilalui oleh kedaraan-kendaraan
berat, contohnya truk sampah, truk barang, dan kendaraan-kendaraan
pengelola. Maka dari itu konstruksinya pun harus kuat, sehingga
digunakanlah aspal. Lebar jalan harus dapat menampung ukuran
kendaraan maksimal, dan tentunya nyaman, maka dari itu dibuat
ukuran jalan seluas 4m dengan ditambah vegetasi di sampingnya
 Sirkulasi utama tersusun dari 1 jalur untuk kendaraan (Mobil dan
Motor) dengan luasan total 4 meter.
 Material yang digunakan adalah paving blok, untuk memaksimalkan
penyerapan air dan di kedua sisinya ditanami vegetasi dengan area
tanam seluas 0.5m, lalu di bagian terluar digunakan sebagai trotoar
dengan luasan 1,25m di kedua sisinya pula
 Jalur sirkulasi dalam agrowisata adalah jalur yang hanya dilalui
manusia, yaitu pengunjung dan petani kopi, kendaraan apapun tidak
diijinkan melalui nya untuk tujuan keamaan pejalan kaki.
 Luas jalur sirkulasi ini adalah 2m, dan menggunakan material cor
beton dengan selingan vegetasi untuk memaksimalkan penyerapan air

75
5. Vegetasi
 Vegetasi Jenis Pembatas
Vegetasi di dlam site dapat juga berfungsi sebagai pembatas
transparan antar jenis ruang luar. penataannya mengikuti batasan
ruang-ruangnya/sesuai dengan sirkulasi, maka tanaman yang cocok
adalah; pohon cemara & pucuk merah dengan penataan yang rapat

 Vegetasi Jenis Pengarah


Pola vegetasi didalam tapak berfungsi untuk mengarahkan
pengunjung masuk kedalam massa-massa, adapun vegetasi yang
cocok digunakan mengikuti konsep sirkulasi tapak yaitu; pohon
cemara, pucuk merah dan bambu mini

 Vegetasi Jenis Peneduh


Jenis vegetasi yang di gunakan dalam tapak adalah peneduh dengan
ukuran yang tidak terlalu besar untuk meneduhi fasilitas-fasilitas
outdoor, jalur sirkulasi, taman, playground, dsb. maka dipilih lah
vegetasi jenis tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) dengan
ketinggian antara 4-8m. Dipilihnya jenis karena untuk fungsi estetika
pula, bunga-bunga nya yg indah akan menarik minat untuk terus
berjalan menyusuri jalur sirkulasi karena keindahannya yang tidak
akan membuat bosan. Selain itu, keberadaan vegetasi dari eksisting
tapak berupa pohon nangka dipertahankan, karena letaknya yang tidak
berada di sirkulasi utama, sehingga tidak mengganggu keseragaman
vegetasi.

76
Peletakan Vegetasi dalam Tapak

4.3 Analisa dan Konsep Bentuk


4.3.1 Analisa Bentuk
Bentuk tapak yang memanjang mempengaruhi pemilihan ide bentuk untuk
massa pada tapak, yaitu Balok. Selain itu prinsip dari tema yang diangkat,
yaitu green architecture juga mempengaruhi pemilihan bentu, berikut adalah
Prinsip tema Green Architecture
1. Meminimalkan perolehan panas matahari

77
2. Orientasi Bangunan Utara-Selatan (Memanjang Timur - Barat)
3. Optimalkan Cross Ventilasi
4. Manfaatkan Radiasi matahari tidak langsung untuk lighting alami
5. Memaksimalkan pelepasan panas bangunan

4.3.2 Konsep Bentuk


Konsep bentuk dibagi menjadi 2, yaitu bentuk dari massa yang ber-orientasi
memanjang barat-timur dan utara-selatan, keduanya dibedakan berdasarkan
responnya terhadap iklim, sehingga bentuk yang tercipta nantinya merupakan
hasil dari penyesuaiannya terhadap iklim di lingkungan sekitarnya. Kesatuan
bentuk dari seluruh massa berupa penggunaan unsur garis diagonal yang
secara konsisten selalu digunakan pada massa jenis apapun untuk
menciptakan kesan santai yang cocok digunakan untuk fungsi kawasan
pariwisata dimana memang berfungsi sebagai sarana rekreasi & bersantai

1. Massa yang secara umum adalah unit penerimaan, kantor pengelola,


restauran, meeting room, dan fasilitas umum lainnya.
2. Bentuk umum massa secara umum berbentuk balok yang dimiringkan
sebagai respon terhadap iklim.
3. Bukaan dari arah datangnya angin digunakan untuk menyalurkan angin
dan dilanjutkan melalui void kemudian dikeluarkan kembali melalui
bukaan di lantai bagian bawah

78
4.4 Analisa dan Konsep Ruang
4.4.1 Analisa Ruang Luar
1. Entrance
a. Membentang
(+)Lebih mudah dikenali
(+)Bentuknya fleksible
(-)Ketinggiannya yang terbatas
b. Di Kedua Sisi
(+)Tidak terbatas ketinggian
(+)Tidak memakan banyak biaya
(-)Kurang ikonik
2. Parkir
a. Parkir Tegak Lurus
(+)Penataan rapi
(+)Efisiensi tempat
(-)Haluan parker tajam
b. Parkir Paralel
(+)Penataan rapi
(+)Haluan sangat mudah
(-)Tidak efisiensi
c. Parkir Sudut
(+)Penataan parkir rapi
(+)Haluan cukup mudah
(-)Terdapat ruang pada sisa lahan parker di sudut 45
3. Sirkulasi

79
Sirkulasi umum

- Sirkulasi umum adalah jalur sirkulasi yang ada di sepanjang fasilitas


umum yang dilalui oleh kendaraan mobil dan motor serta manusia

Sirkulasi dalam agrowisata

- Sirkulasi dalam agrowisata merupakan sirkulasi untuk pengunjung petik


kopi dan petani kopi

4. Material Jalur sirkulasi


- Aspal
(+)Kuat dan tahan lama
(-)Daya serap air kurang
- Paving block
(+)Daya serap air sangat baik
(-)Kurang tahan lama

5. Dinding penahan tanah

- Batu
(+)Material ramah lingkungan
(+)Biaya lebih murah
(-)Ketrsediaanya terbatas di alam
- Batu bata
(+)Struktut lebih kuat
(+)Tidak perlu perawatan ekstra
(-)Biaya yang mahal

VEGETASI

Jenis Pohon Peneduh

- Tabebuya

80
- Ketapang
- Tanjung

Jenis Pohon Pengarah

- Cemara
- Pucuk merah

Jenis Pohon Pembatas

- Cemara
- Pucuk merah

4.4.2 Konsep Ruang Luar


Ruang luar pada tapak dibuat seramah mungkin dengan dengan
pengunjung(manusia) karena pada dasarnya sebagian besar ruang yang
terdapat pada tapak adalah ruang luar. Pada sirkulasi utamanya diberi trotoar
dengan diteduhi oleh pohon peneduh, sehingga lebih nyaman untuk dilalui

1. Parkir
Untuk jenis parkir yang digunakan adalah parkir sudut 45 derajat,
sehingga mempermudah haluan dan penataannya pun rapi.

2. Skala
Jenis skala yang digunakan pada tapak adalah skala manusia, semua
massa yang terdapat pada tapak tidak lebih dari 8m tingginya, sehingga
menciptakan suasana nyaman.

3. Material jalur sirkulasi

81
Material yang digunakan pada jalur sirkulasi adalah paving block, karena
memiliki daya serap air yang tinggi, sehingga tanah pada tapak masih bisa
mersapi air.

4. Entrance tapak
Penampang tapak bagian depan yang memanjang mempengaruhi entrance
dan sirkulasi tapak, dalam hal ini pintu masuk dan keluar pada tapak
dibedakan, keduanya terletak berjauhan untuk memperpanjang jalur
sirkulasi didalam tapak, sehingga pengunjung bisa lebih menikmati
perjalanan mengelilingi tapak
Pintu masuk untuk kendaraan servis dibedakan dari pintu masuk
pengunjung, sehingga tidak mengganggu ruang sirkulasi utama
Di setiap pintu masuk dan pintu keluar selalu terdapat pos jaga sebagai
fungsi pemberi informasi, sehingga pengunjung dapat

4.4.3 Analisa Ruang Dalam Fasilitas Utama


Fasilitas penginapan yang merupakan fungsi utama yang di angkat berisi
ruang public dan privat pada ruang public di unit penginapannya fungsi nya
untuk berkumpul dan bersantai maka perlu di ciptakan suasana hangat dan
nyaman untuk ruang privat berupa kamar tidur perlu suasana yang tenang dan
nyaman pula.

Lighting buatan

- Lampu TL dengan drop ceiling


(+)Nyala lampu yang tidak menyilaukan
(+)Kesan yang tercipta elegan
(-) Lebih boros listrik
- Lampu LED
(+)Lampu hemat listrik
(+)Menjadi point pijar pada ruang

82
Pengahawaan buatan

- Ac split
(+)Setiap ruang dapat di atur sesuai kebutuhan
(+)Tidak berisik
(-)Boros listrik
(-)Secara estetik kurang indah
- Ac window
(+)Lebih hemat energy
(+)Tidak butuh banyak ruang
(-)Pemasangan / instalasi cukup sulit
(-)Bisa menghalangi pencahayaan alami karena pemasangannya di jendela

Material lantai

- Lantai granit
(+)Perawatan mudah
(+)Terkesan elegan dan artistic
(-)Sering menyebabkan selip karena licin
(-)Kurang tahan terhadap noda
(+)Harga mahal
- Lantai kayu parket
(+)Jenis /variasi kayu bermacam macam
(+)Dapat di poles ulang jika sudah kusam
(+)Lantai kayu asli memiliki keuatan dann ketahana yang mahal dan bagus
(-)Harga majal
(-)Rentan terhadap goresan

Material plafon

- Plafon gypsum
(+)Pengerjaan lebih cepat
(+)Hasil lebih rapi

83
(+)Model dan desain beragam
(-)Tak tahan air
(-)Bahan kurang tahan lama
- Plafon eternit
(+)Proses pengerjaan mudah
(+)Biaya tahannya cukup kuat dana wet
(+)Tahan air dan tahan api
(+)Mudah di bongkar pasang
(-)Membahayakan kesehtan
(-)Bahan mudah retak dan patah
- Plafon kayu
(+)Tampilan lebih artistic
(+)Tak akan meyusut ketika di pasang
(-)Cocok dengan tema yang di usung
(-)Pengerjaan lebih lama dn sulit
(-)Harga lebih mahal dari jenis plafon yang lain

4.4.4 Konsep Ruang Dalam Fasilitas Utama


Pada ruang dalam penciptaan kesan ruang yang nyaman dan hangat adalah
prioritas utama, terutama pada fasilitas penginapan, selain itu pada fasilitas
publik diperlukan pula kesan nyaman, sehingga menciptakan kesan yang
indah pada pengunjung
1. Konsep Pencahayaan
Pencahayaan direncanakan menggunakan lampu TL dengan penempatan
didalam drop ceiling, karena menciptakan suasana ruang yang tidak
terlalu terang dan menyilaukan.

2. Konsep Penghawaan Alami


sistem penghawaan yang digunakan untuk pencahayaan alami
menggunakan jendela, karna dapat berfungsi sekaligus sebagai

84
pencahayaan di pagi hingga sore hai, sehingga dapat meminimalkan
penggunaan energi listrik

3. Konsep Penghawaan Buatan


Penghawaan buatan pada ruang-ruang di tapak sangatlah diminimalisir,
tetapi untuk beberapa ruang yang memang membutuhkan, seperti
meeting room, maka digunakan lah AC Central

4.5 Analisa dan Konsep Struktur


4.5.1 Analisa Struktur Utama
Pertimbangan :
1. Resort pada dasarnya tidak membutuhkan suatu struktur tertentu, selain
karena luasannya yang tidak terlalu luas, juga bentangnya tidak lebar,
sehingga struktur utama sederhana pun cukup.
2. Tema Green Architecture tidak memiliki patokan khusus dalam hal
struktur, yang terpenting adalah material yang digunakan ramah
lingkungan
3. Merujuk pada kesatuan dengan lingkungan sekitar yang merupakan daerah
permukiman warga dengan struktur utama kolom dan balok dengan bahan
beton, maupun kayu
4. Bentuk yang unik dapat membuat mata yang memandang menjadi tertarik.
Pilihan Jenis Struktur :
1. Struktur Rangka Kaku
(+) Struktur kuat dan kokoh dengan ikatan antar kolom dan balok
(-) Bentuk yang dihasilkanakan membosankan, sehingga kurang
memunulkan daya tarik

2. Struktur Rangka Batang


(+) Elemen Batang-batang yang diperlukan dapat di sesuaikan (jenis,
bahan, maupun besar penampangnya) dengan sifat dan besar gaya
yang harus didukung
(-) Struktur yang dihasilkan lebih lebih ringan, lebih kuat dan lebih kaku
(-) Struktur ini memerlukan biaya yang cukup besar

4.5.2 Konsep Struktur Utama


1. Sistem struktur utama dipengaruhi oleh jenis bangunan yang dirancang,
dalam hal ini bangunan yang dirancang adalah bangunan sederhana yang

85
terdiri dari 2 lantai, maka jenis struktur yang digunakan cukup struktur
yang sederhana
2. Bentuk yang fleksibel juga mempengaruhi jenis struktur utama yang
dipilih, didalam tapak direncanakan tiap massa berbentuk utama kubus
miring serta segitiga, sehingga struktur yang cukup fleksibel untuk
menerapkan bentuk-bentuk ini adalah struktur rangka batang

4.5.3 Analisa Struktur Bawah


Dalam tapak terdapat beberapa massa dengan fungsi berbeda sehingga
membutuhkan struktur yang berbeda sesuai kebutuhan. Tetapi setiap massa
maksimal terdiri dari 2 lantai saja serta bentengnya pun tidak lebar sehingga
cukup menggunakan struktur sederhana.
Pertimbangan :
1. Jumlah lantai yang ditopang adalah 2 lantai dengan ketinggian masing-
masing lantai adalah 4 meter.
2. Jenis tanah pada tapak dalah regosol dengan kedalaman tanah keras 4
hingga 8 meter.
3. Struktur utama menggunakan sistem struktur rangka kaku/rangka batang.
Pilihan Jenis Struktur
1. Pondasi Batu Kali
(+)Sifatnya yang menerus membuatnya kuat
(+)Pelaksanaan mudah
(+)Waktu pengerjaan pondasi cepat
(-)Biaya pembuatan yang mahal karena sifatnya menerus
2. Pondasi Foot Plat
(+)Lebih murah dari sisi biaya
(+)Galian tanah lebih sedikit
(+)Lebih kuat dari pondasi batu kali untuk struktur bertingkat
(-) Waktu pengerjaan lebih lama

86
3. Pondasi Strauss
(+)Lebih kuat karena pondasi bertumpu langsung ke tanah keras
(+)Pemasangan relatif sulit
(-)Pelaksanaan yang kurang bagus menyebabkan pondasi mudah keropos

4.5.4 Konsep Struktur Bawah


1. Sistem struktur Bawah dipengaruhi oleh jenis tanah, sehingga didapati
kedalaman tanah keras pada tapak, tapak yang merupakan daerah
pegunungan dengan jenis tanah regosol ini, tanah kerasnya berada di
kedalaman 4-8meter
2. Selain itu beban yang ditopang juga menjadi alasan pemilihan jenis
pondasi, dalam hal ini yang dimaksud beban adalah struktur utama dan
atas yang hanya berupa struktur sederhana 2 lantai
3. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam tapak menggunakan struktur
pondasi dangkal, yaitu pondasi batu kali untuk massa dengan hanya 1
lantai, lalu untuk massa yang lebar dengan struktur utama terdiri dari 2
lantai dapat menggunakan pondasi plat setempat.

4.5.5 Analisa Struktur Atas


Pertimbangan :
1. Bentang bangunan paling lebar adalah 10m
2. Struktur utama yang digunakan adalah struktur rangka kaku/rangka
batang
Pilihan Jenis Struktur
1. Kuda-Kuda kayu/naja ringan
(+)Material yang biasa digunakan beragam antara lain: kayu, baja ringan,
dsb
(+)Pengerjaan cukup mudah
(-)Bentuk yang dihasilkan monoton

2. Atap Rangka Batang

87
(+)Bentuk yang didapat bisa lebih fleksibel
(+)Tidak perlu menggunakan talang untuk drainase
(-)Biaya yang dikeluarkan lebih banyak karena bahan baku yang mahal

4.5.6 Konsep Struktur Atas


1. Bentang ruang pada tiap-tiap masa tidak ada yang terlalu lebar sehingga
membutuhkan struktur-struktur tertentu untuk menunjangnya,selain itu
direncanakan antara sistem struktur utama dan struktur atap merupakan 1
kesatuan untuk menghasilkan bentuk yang di perlukan.
2. Sistem struktur atap merupakan kelanjutan dari sistem utama, sehingga
rangka atap pun menggunakan sistem rangka batang dengan menggunakan
rangka baja.

4.6 Analisa dan Konsep Utilitas


4.6.1 Analisa Utilitas Air Bersih
Pertimbangan :
1. Didalam tapak terdapat potensi penyuplai air bersih berupa sungai
2. Tema yang diusungadalah green architecture, sehingga pemanfaatan
energy alami dimaksimalkan
3. Sungai yang dapat dijadikan sumber air bersih tidak dapat diandalkan
ketika kemarau datang
Pilihan jenis utilitas air bersih;
1. Suplai Air bersih dari sungai kemudian di filter melalui ipas dan
kemudian dipompa menuju tanki
(+)Pemanfaatan Energi alami secara maksimal
(-) Ketika musim kemarau aliran air mati dan tidak dapat diandalkan

2. Suplai Air bersih melalui PDAM


(+) Ketersediaannya terjamin (Tidak bergantung musim)
(-) Ketinggian tapak mempengaruhi tekanan air
(-) Terdapat jam-jam tertentu dimana air mati secara bergilir

88
4.6.2 Konsep Utilitas Air Bersih

Sistem Utilitas Air bersih menggunakan sumber air bersih dari PDAM,
dengan pembagian tanki sesuai dengan fungsi, berikut adalah
perhitungannya

Jumlah Hydrant = 3025 x 2 / 800


= 8 Unit
Volume air hydrant = 8 x 400 x 30 = 96.000l
Volume Air AC = 13/0.05 = 260
Volume Air Pendingin = 2% x 260 = 5,2l
Volume Air dingin (Manusia) = 62 x 225 = 13.950
(Gedung) = 3025 x 30 = 90.750

Volume air harian = Volume air hydrant + Volume


air AC + Volume air dingin
= 96000 + 260 + 5.2+13.950
+90750
= 200.965.2 liter
Tangki bawah tanah = 40% x 200.965 = 80.386,08l
Tangki Atas = 15% x 200.965 = 30.144,78l

Kapasitas pompa waktu puncak


= c x volume total / t(Jam pemakaian)
= 1.5 x 200.965.2/10
= 30.144.78

Kapasitas pompa (p)


Tinggi angkat total = h (Tinggi lantai) x n (Jml Lantai) x 1.3
= 4x2x1,3
= 10.4

P = 0.163 x 1.2 x 30.144.78 x 10,4 / 0.7


= 87.602
Jumlah Pompa = 200.965,2 / 87.602 = 3 buah

4.6.3 Analisa Utilitas Listrik


1. Pemanfaatan Energi Matahari
Potensi panas matahari yang diperoleh tapak sangat berkecukupan untuk
dimanfaatkan

89
Tema green architecture yang diusung menuntut pemanfaatan energi alami
secara maksimal
(+) listrik didapat darienergi alami sehingga jelas ramah lingkungan
(-) biaya operasional yang tidak murah

2. Pemanfaatan Listrik Dari Pln


Kebutuhan listrik pada tapak cukup besar sehingga membutuhkan sumber
daya listrik yang memadahi
(+)secara operasional biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis
(-)kurang ramah lingkungan

4.6.4 Konsep Utilitas Listrik


Sistem utilitas listrik menggunakan sumber listrik dari PLN, berikut adalah
perhitungan kebutuhan listrik pada tapak

Luas Bangunan = 3025 m2


Lampu TL 2 Watt
CU = 60%
e = 300 lux
LLF =0.8
Lumen = 2 x 40 x 75 = 6000
Jumlah Titik Lampu = e x a
0 x LLF x CU
= 300 x 3025
6000 x 0.6 x 0.8
= 315 lampu
Pemakaian lampu = 50watt
Julah beban lampu = 315 x 2 x 50
= 31.500 watt
Beban Stop Kontak = 20% x 31.500
= 6.300 watt

Jadi Kebutuhan listrik total adalah 37.800 watt atau 37.800/3025 =


12.5watt/m2

4.6.5 Analisa Utilitas Sampah


Tema green arsitekture yang diusung menuntut pengolahan sampah yang
dapat mengurangi dampak pada lingkungan
Pengolahan sampah dengan cara pengelompokan jenis sampah dapat
mempermudah pengolahan sampah, sehingga sampah yang di daur ulang dan
tidak layak daur ulang sudah dibedakan

90
(+)Sampah sampah yang dapat didaur ulang bisa dimanfaatkan sebisa
mungkin
(-)proses yang dilalui cukup panjang

91

Anda mungkin juga menyukai