Anda di halaman 1dari 13

Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur

Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

GALERI SENI TENUN IKAT SUMBA TIMUR


TEMA: ARSITEKTUR TROPIS

Ignatia Angeline, Daim Triwahyono, Putri Herlia Pramitasari


1Ignatia Angeline, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang
2Daim Triwahyono, Putri Herlia Pramitasari, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang

e-mail: Angeinemeilie@gmail.com, damitr@gmai.com, purti_herlia@lecturer.itn.ac.id

ABSTRAK
Galeri seni merupakan suatu wadah bagi seniman untuk mempertunjukan
dan menuangkan karya seninya kepada masyarakat sekaligus memelihara
karya-karya tersebut serta sebagai sarana hiburan dan sarana edukasi
masyarakat. Dalam hal ini penulis berusaha mengangkat seni tenun ikat
yang khususnya berada di daerah Sumba Timur. Dengan penulisan ini
diharapkan adanya apresiasi lebih pada karya seni tenun ikat di Sumba
Timur dan ada waha konkrit yang nantinya akan menunjang kegiatan
pameran para seniman dimulai dari awal prroses pembuatan hingga ke
produk akhir seni tenun ikat.
isi abstrak belum sesuai
Kata kunci : Galeri seni, Tenun ikat, Sumba Timur, Seniman
dengan tamplate, dapat
disesuaikan lagi isinya
ABSTRACT
An art gallery is a forum for artists to show and pour their works of art
into the public as well as to maintain these works as well as a means of
entertainment and a means of public education. In this case the writer
tries to raise the art of weaving which is especially in the East Sumba area.
With this writing, it is hoped that there will be more appreciation of the art
of weaving in East Sumba and there are concrete ideas that will later
support the exhibition activities of the artists starting from the beginning of
the manufacturing process to the final product of the art of weaving.

Keywords : Art gallery, Artist, Eas Sumba, Weaving

Hal. | 1
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

PENDAHULUAN
Sumba Timur, sudah memiliki galeri tenun ikat dan suatu organisasi yang
mengakomodir sektor keseniannya itu, tetapi dapat dinilai masih kurang
berfungsi sebagai wadah pengembangan seni tenun ikat di daerah ini. Untuk
kasus galeri yang ada di Sumba, belum ada sebuah galeri mempunyai
kegiatan yang cukup banyak dan memiliki manajemen kegiatan yang
membuat galeri itu selalu buka karena ada kegiatan yang berlangsung. Pada
umumnya galeri di Sumba, buka pada saat-saat tertentu saja, misal jika ada
pameran. Sehingga akan menutup kesempatan masyarakat dan pencinta
seni untuk menikmati hasil karya seni dan mengapresiasi seni tersebut.
Oleh karena itu saya ingin menjadikan suatu wadah yaitu sebuah galeri
yang tepat dalam menjembatani komunikasi antara kesenian dengan
masyarakat, tetapi juga memberikan informasi kepada masyarakat untuk
mengetahui sendiri kondisi perkembangan kesenian itu yang terjadi di
Indonesia khususnya di daerah mereka sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Seni atau yang lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Art
History merupakan sebuah studi untuk mempelajari perkembangan seni dan
konteks gayanya. Termasuk
diantaranya genre, desain, format dan gaya seni.[1] Hal ini termasuk
diantaranya mempelajari seni dalam aliran yang utama
seperti lukisan, patung, dan arsitektur. Beberapa seni dalam aliran yang
lebih kecil seperti seni keramik, furnitur, dan seni dekorasi lainnya juga
dipelajari dalam sejarah seni.
Sejarah seni mencakup beberapa metode untuk mempelajari seni rupa;
yang secara umum berarti mempelajari penggunaan seni dan arsitektur.
Aspek dari disiplin ilmu ini seringkali daling tumpang tindih antara satu dan
lainnya. Seorang Sejarawan seni Ernst Gombrich pernah berkata, "cabang
ilmu sejarah seni sangat mirip dengan Galia yang dibagi menjadi tiga pada
masa Julius Caesar, yang setiap daerahnya dihuni oleh tiga suku yang
berbeda: (i) connoisseurs (orang yang memiliki pemahaman mendalam
tentang sejarah seni), (ii) kritikus seni, dan (iii) sejarawan seni dari kalangan
akademiss".

Ratakan tulisan

Hal. | 2
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Lokasi Tapak dan Batas Tapak Sub-Bab ditulis Bold

Maksud gambar tidak


jelas, detail lokasi
tapak tidak terlihat

Gambar 1 Sudah ada dalam


Sumber : (Analisa Penulis)
Lokasi Tapak Dan Batas Tapak
point
.
Lokasi tapak berada di : Jl. Ahmad yani Waingapu Sumba Timur,
A. Lokasi: Jl. Ahmad yani Waingapu Sumba Timur
B. Kecematan: Kota Waingapu
C. Lokasi Site: Jl. Ahmad yani Waingapu Sumba Timur, Kec. Kota
Waingapu
D. Luas Area: 7.839 m2
Batasan-batasan fungsi khusus bangunan “Galeri Seni Tenun Ikat
Sumba Timur”
1. Perencanaan dan perancangan fisik bangunan mengikuti peraturan
Daerah Sumba Timur serta bentuk bangunan yang disesuaikan
Simbol point dengan tema Arsitektur Tropis.
disamakan 2. Bangunan diperuntukan untuk masyarakat kota Sumba maupun luar
kota,khususnya bagi masyarakat Sumba Timur.
3. Objek yang dipamerkan merupakan hasil kerjinan tenun ikat Sumba
Timur dari pengrajin tenun ikat/seniman di kota Sumba Timur.
Perhitungan KDB,KLB,TLB,DAN GSB bangunan:
A. Luas lahan = 7.839 m2 Perhatikan teknik
B. KDB = 7.839 m2 x 40% penulisan
= 3135m2
C. KLB = 7.839 m2 x 1,6
= 12.542 m2

Hal. | 3
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

D. TLB = KLB/KDB
= 12.542/3.135
= 4 lantai
E. GSB = 60% x 7839 m2
= 4703 m
Kajian Fungsi
Galeri merupakan suatu ruangan panjang atau lebar maupun luas
yang terlindungi atau tertutup, bisa berupa koridor, baik itu dalam maupun
di eksterior bangunan atau koridor diantara bangunan yang memiliki fungsi
sebagai tempat kegiatan pameran atau pertunjukan karya kerja seni. Pada
awalnya galeri adalah kegiatan dari museum yang berungsi sebagai ruang
pameran. Galeri merupakan ruangan paling utama karena fungsinya yang
untuk mewadahi karya-karya seni dalam hal ini seni tenun ikat yang akan
dipamerkan. Dengan semakin berkembangnya seni, selanjutnya galeri
berdiri sendiri dan mulai terlepas dari mesium. Kemudian fungsi galeri juga
semakin berkembang bukan hanya sebagai ruang untuk menjual karya seni
atau proses transaksi barang seni, tapi juga dipergunakan sebagai sarana
pendidikan.
Kajian Tema
Arsitektur tropis merupakan sebuah tema arsitektur yang
berkembang dan beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia yang
merupakan salah satu negara dengan iklim tropis sangat berpengaruh dalam
merancang dan mendesain bentuk bangunannya terutama bangunan –
bangunan tradisional. Faktor – faktor seperti kelembapan, curah hujan,
temperatur, dan radiasi matahari menjadi tolak ukur dalam merancang dan
mendesain rumah tradisional.
Arsitektur tropis cenderung memiliki desain gaya bangunan yang
sesuai dengan lingkungan di wilayah tropis. Ciri khas desain yang
menjadikannya terlihat identik dan mampu menjadi pilihan untuk hunian
yang nyaman.
Berikut ini merupakan beberapa ciri – ciri arsitektur tropis :
• Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas
30o. Ruang di bawah atap berguna untuk meredam
panas.
• Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar
untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai
angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari
langsung yang masuk ke dalam bangunan.
• Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, Ratakan tulisan
sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap nyaman.

Hal. | 4
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

• Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri


utama yang kuat untuk antisipasi bencana alam dan
ancaman binatang buas.
• Desain tropis umumnya menggunakan material alam
yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya.
Ratakan tulisan

Studi Banding
• Galeri paviliun house of sampoerna, Surabaya

Gambar tidak
jelas maksudnya,
Perhatikan posisi tidak sesuai
dan simbol point, dengan topik
point sebelumnya yang dibahas
menggunakan
huruf, jika ingin
memakai simbol
bulat,
seragamkan
semua

Gambar 2
Sumber : (Analisa Penulis)
Denah Ruang
.
• Sistem Pengkonsisian Udara
Sistem pengkondisian udara pada Galeri Seni Lukis
ini meliputi sistem alami dan buatan. Sistem
pengkondisian udara secara alami diciptakan
melalui bukaan-bukaan secara maksimal. Sedang
pengkondisian udara secara buatan diciptakan
melalui penggunaan AC. Sistem pendistribusian
penghawaan buatan dengan AC yang digunakan
adalah sistem central dan AC Split.
Ratakan tulisan

Hal. | 5
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Gambar bisa
diletakan dibawah Gambar 3
penjelasan Sumber : (Analisa Penulis)
Penghawaan Dalam Ruang Ratakan tulisan
.
• Pencahayaan
Pencahayaan lukisan pada ruang pamer Galeri
pavilliun house of sampoerna menggunakan sistem
ceiling light (track light), atau sistem wall light yang
bertujuan agar lukisan-lukisan pada ruang pamer
tetap terlihat dan dapat dilihat oleh pengunjung.

Sistem track light dan spot lamp

Sesuaikan
penataan gambar

Gambar 4
Sumber : (Analisa Penulis)
Pencahayaan
.
Point penjelasam
• Struktur
tidak jelas, tidak
Struktur bebas kolom
ada keterangan
dan gambar
Hal. | 6
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

METODE PERANCANGAN
Seni tenun merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang
sesuai dengan kemajuan zaman, namun bila dibandingkan dengan bidang
seni lain, seni tenun masih tertinggal. Seperti misalnya seni tenun ikat dari
budaya Sumba Timur, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan memacu pertumbuhan bidang ini semakin berkembang
dengan cepat. Faktor yang paling berpengaruh dalam hal ini tidak lepas dari
jumlah peminat seni tenun ikat Sumba Timur ini sangat banyak dan tidak
terbatas untuk masalah umur, baik pelaku seninya maupaun penikmat seni
tersebut.
Untuk itu perlu adanya sebuah wadah yang mampu menampung
kreatifitas yang dimilikinya agar terarah ke hal-hal yang positif dan tidak
terjerumus ke hal-hal negatif dari lingkungan sekitarnya. Kreatifitas yang
dimiliki remaja pada umumnya tidak hanya terlihat pada segi kognitif seperti
prestasi-prestasi dibidang ilmu pengetahuan alam dan terapan, tapi juga
pada segi afektif yang sangat erat dengan optimalisasi penggunaan otak
kanan, contohnya kegiatankegiatan seni. Karena itu dengan adanya suatu
wadah yang memadai dengan fasilitas yang lengkap, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan dan bakat serta mendorong minat masyarakat
terutama para remaja dalam bidang seni dan budaya.
Analisa Dan Konsep Bentuk
Analisis Bentuk perancangan bangunan “ Galeri Seni Tenun Ikat dari
Isi bab
Sumba Timur” ini pendekatan perancangan yang dipilih adalah pendekatan
metode tidak
dari arsitektur tropis, merupakan bentuk dari adaptasi bangunansesuai,
terhadap
silahkan
iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
baca kembali
desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tamplate
tinggi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan berada dalam
ruangan yang merupakan salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.
Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan
adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi
konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya
penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan.

Hal. | 7
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Gambar 5
Sumber : (Analisa Penulis)
Konsep Bentuk
.
Analisa Dan Konsep Ruang
Analisis Ruang berupa analisis fisik yang medukung pendekatan
perancangan yang dilakukan.Analisa kebutuhan ruang terdiri dari kebutuhan
ruang luar (eksterior), maupun kebutuhan ruang dalam (interior) dari Galeri
Seni Tenun Ikat Sumba Timur.Analisa ruang terdiri dari penyesuaian
karakter fungsional bangunan,transformasi bentuk sesuai tema yang
diambil,fungsi,dan hubungan antar ruang.

Gambar 6
Sumber : (Analisa Penulis)
Konsep Ruang
.
Analisa Dan Konsep Struktur
Secara teknik, sistem struktur berfungsi memberikan kekokohan bangunan,
memberikan perlindungan, dan keamanan bangunan dari gaya luar maupun
bebanya sendiri yang dapat memberikan bentuk bangunan dan menjadi
keindahan tersendiri pada bangunan maupun kualitas arsitekturalnya.
Sistem struktur fungsi utamanya adalah memikul beban pada bangunan dan
menyalurkannya ke tanah. Struktur pada bangunan dibagi menjadi tiga,
yaitu pondasi, kerangka dan atas.

Hal. | 8
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Gambar 7
Sumber : (Analisa Penulis)
Konsep Struktur
.

GAMBAR PRA-RANCAGAN

Gambar 8 Gambar 9
Sumber : (Analisa Penulis) Sumber : (Analisa Penulis)
Siteplan Lay Out Plan
. .

Gambar 10
Sumber : (Analisa Penulis)
Denah Bangunan
.
Hal. | 9
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Gambar 11
Sumber : (Analisa Penulis)
Tampak Bangunan
.

Gambar 12
Sumber : (Analisa Penulis)
Detail Ruang
.

PENGEMBANGAN DESAIN

Gambar 13
Sumber : (Analisa Penulis)
Rancangan Siteplan
.

Hal. | 10
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Gambar 14
Sumber : (Analisa Penulis)
Rancangan Lay Out Plan
.

Gambar 15
Sumber : (Analisa Penulis)
Rancangan Tampak
.

Hal. | 11
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

Gambar 16
Sumber : (Analisa Penulis)
Virtual 3 Dimensi
.

KESIMPULAN
Melalui pendekatan arsitektur secara tipologi, yakni pendekatan yang
dilakukan dengan mengidentifikasi dan mendalami objek perancangan,
diharapkan Galeri Seni Tenun Sumba Timur mampu menjadi bangunan yang
bukan hanya mewadahi senin tenun ikat namun juga menjadi angunan yang
menjadi symbol dari kesenian tenun ikat dan wilayah Sumba Timur itu
sendiri. Dengan kata lain pendekatan ini mempelajari lebih mendalam
tentang kasus dari segi fungsi, langgam dan tentunya bentuk.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya Galeri Tenun Ikat
Sumba Timur diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara kesenian
dengan masyarakat, tetapi juga memberikan informasi kepada masyarakat
untuk mengetahui sendiri kondisi perkembangan kesenian itu yang terjadi di
Indonesia khususnya di daerah mereka sendiri.

Hal. | 12
Ignatia Angeline | Daim Triwahono | Galeri Seni Tenun Ikat Sumba Timur
Putri Herlia Paramitasari Tema: Arsitetur Tropis

DAFTAR PUSTAKA
Avriansyah, R. (2010). Yogyakarta Citywalk Public Space Sebagai Activity
Generator Bagi Daya Tarik Pusat Komersil. Journal of Architecture and
Planning Studies (JAP), 20-21.
Chiara, J. D., & Crosbie, M. J. (1983). Time Saver Standart for Building
Types. Singapore: McGraw - Hill Book Co.
Iyengar, K. (2015). Sustainable Architectural Design: An Overview. New
York: Routledge.
Mills, E. D. (1976). Buildings for Administration, Entertainment, and
Recreation. University of Virginia: Newnes-Butterworths.
Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Northen, I. R., & Haskoll, M. (1977). Shopping Centres: A Developer's Guide
to Planning and Design. New York: Centre for Advanced Land Use
Studies, College of Estate Management.
Rubenstein, H. M. (1978). Central City Malls. New York: A Willey Inter
Sience Publication.
Rubenstein, H. M. (1978). Shopping Mall, Planning and Design. New York:
Nicoles Publishing Co.
Sekkei, N. (2018, December 15). Shanghai Greenland Center / Nikken
Sekkei. Retrieved from Arch Daily: https://www.archdaily.com/
Williamson, T. J., Radford, A., & Bennets, H. (n.d.). Understanding
Sustainable Architecture.

Hal. | 13

Anda mungkin juga menyukai