2. Rumpun Bahasa
a. Pengertian rumpun bahasa
Rumpun bahasa adalah sekelompok besar bahasa di dunia yang sama asal dan
jenisnya. Artinya beberapa bahasa itu berasal dari satu bahasa induk dan mempunyai
kesamaan dalam hal fonologi, morfologi maupun sintaksis.
b. Rumpun bahasa yang ada di dunia
Rumpun bahasa Indojerman
Rumpun bahasa Indojerman adalah sekelompok bahasa yang terdapat di daerah Eropa,
kecuali bahasa-bahasa Rusia, Hongaria, dan Armenia.
Contoh:
bahasa Belanda
bahasa Yunani
bahasa Perancis
bahasa Inggris
Rumpun bahasa Semit
Rumpun bahasa Semit adalah sekelompok bahasa yang dipergunakan oleh
bangsa-bangsa Yahudi, Arab, dan Abesinia. Pada umumnya keluarga bahasa ini terdapat di
daratan Timur Tengah.
Rumpun bahasa Altai
Rumpun bahasa Altai adalah sekelompok bahasa yang dipergunakan oleh
bangsa-bangsa Jepang, Mongolia, Mancuria, dan Turki. Keluarga bahasa ini terdapat di
daratan utara Asia dan Eropa.
Contoh:
bahasa Jepang
bahasa Rusia
bahasa Armenia
- Bahasa Oceania
Bahasa Oceania adalah sekelompok bahasa yang terdapat di pulau-pulau kecil di
Samudera Pasifik.
Contoh :
bahasa Polinesia
bahasa Melanesia
bahasa Mikronesia.
1. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah ucapan, pikiran, dan perasaan seseorang yang teratur, dan digunakan
sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat. Bahasa terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian lahir dan bagian makna. Bagian lahir berupa bunyi yang teratur. Inilah yang
dinamakan bentuk bahasa. Sedangkan bagian makna berupa pikiran dan perasaan manusia.
Inilah yang dinamakan isi bahasa.
2. Fungsi Bahasa
Bahasa mempunyai bermacam-macam fungsi. Menilik tujuannya, fungsi bahasa dapat
dibedakan menjadi :
a. Tujuan praktis, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat
dalam pergaulan hidup sehari-hari
b. Tujuan kultural, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan, dan
mengembangkan kebudayaan.
c. Tujuan filologis, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyelidiki benda-benda
purbakala, khususnya yang berbentuk naskah-naskah kuno.
d. Tujuan artistik, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis melalui
seni sastra.
e. Tujuan politis, bahasa digunakan sebagai alat untuk mempersatukan bangsa dan untuk
menyelenggarakan administrasi pemerintahan.
f. Tujuan edukatif, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Bentuk Bahasa
Dilihat dari cara penyampaiannya, bahasa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) bentuk,
yaitu :
a. Bahasa lisan
Bahasa lisan adalah bentuk bahasa yang diucapkan atau dilisankan. Alat yang
dipergunakan untuk menyampaikan berupa bunyi. Untuk memperjelas bahasa lisan,
digunakan intonasi atau lagu kalimat. Bahasa lisan kita gunakan dalam pergaulan hidup
sehari-hari.
b. Bahasa tulisan
Bahasa tulisan adalah bentuk bahasa yang dipergunakan secara tertulis. Alat
yang dipergunakan untuk menyampaikannya berupa tulisan. Untuk memperjelas bahasa
tulisan digunakan fungtuasi atau tanda baca. Bahasa tulisan pada umumnya digunakan
dalam surat-menyurat, administrasi kenegaraan, perundang-undangan dan sebagainya.
c. Bahasa isyarat
Bahasa isyarat adalah bentuk bahasa yang disampaikan melalui gerak-gerik.
Alat yang dipergunakan untuk menyampaikannya berupa pantomimik (gerak-gerik
anggota badan) dan mimik (gerak-gerik raut muka). Bahasa isyarat banyak
dipergunakan oleh orang-orang yang tunanetra, tunarungu, tunawicara dan sebagainya.
4. Macam-macam Bahasa
Ada beberapa macam bahasa yang perlu kita perhatikan, yaitu:
a. Idiolek
Idiolek adalah keseluruhan ciri ucapan perseorangan. Kita tahu bahwa setiap
orang mempunyai ciri-ciri ucapan yang berbeda. Hal ini terbukti bila kita menerima
telepon dari seseorang. Kita dapat mengetahui bahwa telepon itu berasal dari Amin
karena kita mengenal ciri-ciri ucapan Amin.
b. Dialek
Dialek adalah kumpulan idiolek yang ditandai adanya kesamaan dalam
tatabunyi, kosakata, ungkapan, dan sebagainya. Pada umumnya ucapan sekelompok
orang dari daerah tertentu akan menampakkan ucapan tertentu pula.
c. Bahasa daerah
Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan oleh suku bangsa tertentu. Bahasa
daerah biasanya merupakan kumpulan dari beberapa bahasa dialek. Di negara kita ini
terdapat bermacam-macam bahasa daerah.
d. Bahasa nasional
4
Bahasa nasional adalah bahasa yang dipergunakan oleh suatu bangsa dalam satu
negara. Bahasa nasional merupakan lambang dan identitas negara yang bersangkutan.
Biasanya bahasa nasional dipakai sebagai alat untuk mempersatukan bangsa.
e. Bahasa negara
Bahasa negara adalah bahasa yang dipergunakan dalam urusan kenegaraan,
seperti dalam administrasi kenegaraan, surat-surat dinas maupun dalam perundang-
undangan. Biasanya, bahasa negara dilindungi oleh undang-undang dasar negara yang
bersangkutan. Bahasa negara disebut juga bahasa resmi.
Sejak permulaan abad XX timbullah kesadaran di kalangan kaum terpelajar, bahwa hanya
dengan persatuanlah bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahan. Untuk itu diperlukan bahasa
persatuan atau bahasa nasional.
Usaha-usaha yang dilakukan kaum terpelajar dalam rangka mewujudkan bahasa nasional:
a. Usaha Dewan Rakyat.
Para anggota Dewan Rakyat (Volkstraad) mengusulkan kepada raja Belanda untuk mengubah
keharusan pemakaian bahasa Belanda dalam. Dewan Rakyat. Usul tersebut dikabulkan. Akhirnya
dipakailah bahasa Melayu dalam perundingan-perundingan.
b. Usaha Wartawan
Setelah usaha di kalangan Dewan Rakyat berhasil, maka para wartawan banyak menerbitkan
majalah dan surat kabar yang berbahasa Melayu. Wartawan-wartawan pada waktu itu. antara lain :
Adinegoro, Haji Agus Salim, Mr. Sumanang, Mr. Mohammad Yamin, Dr. A. Rivai, dan Dr. Amir.
c. Usaha kaum politikus
Kaum Politikus tidak mau ketinggalan dalam mewujudkan persatuan bangsa. Oleh karena itu,
dalam ceramah-ceramahnya mereka menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantarnya.
Organisasi-organisasi pada waktu itu, antara lain : Budi Utomo, Serikat Islam, dan Partai Nasional
Indonesia.
d. Usaha Balai Pustaka
Setelah Commissie Voor de Volkslectuur diubah menjadi Balai Pustaka, maka dipakailah
bahasa Melayu dan bahasa Daerah lainnya dalam buku-buku bacaan maupun majalah. Kita
mengenal Seri Pustaka dan Panji Pustaka sebagai majalah yang berbahasa Melayu. Demikian pula
kita banyak mengenal buku-buku Balai Pustaka yang berbahasa Melayu, seperti Azab dan
Sengsara, Siti Nurbaya dan sebagainya. Itulah sebabnya, Balai Pustaka dikatakan ikut berjasa dalam
mempercepat pertumbuhan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia.
e. Usaha Kaum Muda
Pada tanggal 28 Oktober 1928 pemuda Indonesia berhasil menyelenggarakan kongres yang
berhasil mencetuskan sumpah, yang terkenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Bunyi Sumpah Pemuda
1. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu. Tanah Air Indonesia.
2. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sejak adanya peristiwa Sumpah Pemuda, bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Pada tahun 1933 meuncullah sekelompok sastrawan yang menamakan dirinya Ankatan
Pujangga Baru. Tujuannya untuk membentuk kebudayaan Indonesia baru. Dalam mengembangkan
bahasa Indonesia, kelompok ini terlihat lebih giat dibandingkan dengan Balai Pustaka. Mereka
dipimpin empat serangkai, yaitu Sutan Takdir Alisyahbana, Sanusi Pane, Armyn Pane, dan Amir
Hamzah.
Tahun 1942 Jepang datang di Indonesia. Sejak itu Indonesia dijajah oleh Jepang. Selama
penjajahan Jepang segala yang berbau Belanda dihapus. Termasuk penghapusan pemakaian bahasa
Belanda. Sebagai gantinya, bahasa Indonesia dipergunakan sebagai bahasa resmi negara.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, atas nama bangsa
Indonesia, memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian diresmikan pemakaian
Undang-Undang Dasar 1945. Dalam bab XV pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa negara adalah
bahasa Indonesia. Sejak itulah Bahaa Indonesia secara resmi dinyatakan sebagai bahasa negara.
Karena kedudukannya yang begitu penting, maka bahasa Indonesia merupakan masalah
nasional. Untuk itu Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Lembaga Bahasa Nasional yang
kemudian disebut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Tugas pokok lembaga ini adalah
menyelenggarakan kebijaksanaan nasional yang berhubungan dengan perkembangan dan
petumbuhan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah. Kebijaksanaan nasional inilah yang disebut
Politik Bahasa Indonesia.
5
Kedudukan Bahasa Indonesia
a. Tahun 1901
Pada tahun ini disusunlah ejaan resmi untuk bahasa Melayu, yaitu Ejaan van Ophuysen oleh
Ch. A. van Ophuysen. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
b. Tahun 1908
Pada tahun ini didirikan Commissie Voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang
kemudian diubah menjadi Balai Pustaka. Lembaga ini ikut membantu perkembangan dan
pertumbuhan bahasa Melayu.
e. Tahun 1933
Pada tahun ini sekelompok sastrawan yang merasa tidak puas dengan adanya Balai Pustaka
mendirikan majalah Pujangga baru. Kelompok sastrawan tersebut akhirnya bernama Angkatan
Pujangga Baru.
f. Tahun 1938
Di Surakarta, Jawa Tengah, diselenggarakan kongres bahasa Indonesia yang pertama. Dalam
kongres itu diambil keputusan penyusunan kamus istilah. Di samping itu, bahasa Indonesia
diusulkan sebagai pengantar dalam badan-badan perwakilan.
g. Tahun 1942
Oleh pemerintah Jepang didirikan Komisi Bahasa Indonesia yang berpusat di Jakarta. Hasil
usaha komisi itu antara lain, pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa utama baik dalam
percakapan resmi maupun dalam pergaulan sehari-hari.
6
h. Tahun 1945
Indonesia Memproklamasikan kemerdekaannya. Sehari setelah proklamasi, UUD 1945
diresmikan sebagai undang-undang dasar negara Indonesia. Berdasarkan undang-undang dasar
tersebut, bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa negara.
j. Tahun 1950
Kemerdekaan Indonesia diakui secara penuh oleh Belanda. Sejak itulah diadakan pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak saja digunakan sebagai bahasa
pergaulan, tetapi juga digunakan sebagi bahasa ilmu, bahasa hukum, bahasa seni, bahasa politik
dan sebagainya.
k. Tahun 1954
Di Medan, Sumatera Utara, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia yang kedua. Kongres
itu mengusulkan kepada pemerintah agar pembinaan dan perkembangan bahasa Indonesia
ditangani oleh lembaga tertentu. Di samping itu, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa
budaya.
l. Tahun 1966
Di Jakrta diselenggarakan Simposium Bahasa Indonesia dan Kesusastraan Indonesia.
Simposium itu diprakarsai oleh Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, Fakultas Sastra IKIP
Jakarta dan KASI Jaya. Simposium itu memutuskan agar diadakan peninjauan terhadap bahasa
Indonesia sebagai manusia baru Indonesia.
m. Tahun 1972
Di Puncak, Bogor, Jawa Barat, diadakan Seminar Bahasa Indonesia. Seminar itu membahas
ejaan bahasa Indonesia.
p. Tahun 1978
Dalam rangka penyempurnaan Bahasa Indonesia pemerintah menyelenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia yang ketiga. Kongres ini diselenggarakan di Jakarta.