Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Diare

Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari
biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang perlu diwaspadai,
meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama beberapa hari. Bahkan, dalam
beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.

B. Faktor Resiko Diare

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang diare, yaitu sebagai berikut :

• Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.

• Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.

• Jarang membersihkan dapur dan toilet.

• Sumber air yang tidak bersih.

• Makan makanan sisa yang sudah dingin.

• Tidak mencuci tangan dengan sabun.

C. Penyebab Diare

Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare yang berlangsung lama
dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan.

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare, yaitu sebagai berikut :

• Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.

• Alergi makanan.

• Efek samping dari obat-obatan tertentu.

• Infeksi bakteri, virus, atau parasit.

• Penyakit usus.

• Pasca operasi batu empedu.

• Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitis ulseratif, atau olitis mikroskopik.

• Irritable bowel syndrome.

• Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.
D. Gejala Diare

Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun, gejala yang paling
sering dirasakan penderita diare antara lain:

• Perut terasa mulas.

• Tinja encer atau bahkan berdarah.

• Kehilangan nafsu makan.

• Pusing, lemas, dan kulit kering.

• Mual dan muntah

• Haus terus-menerus

Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat ditandai
dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata. Pada
keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta
kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa,
antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri
kepala.

E. Diagnosis Diare

Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang, seperti:

• Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi yang terjadi pada pengidap.

• Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare.

• Pemeriksaan tambahan seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat dugaan penyakit yang
lebih serius.

F. Komplikasi Diare

Beberapa komplikasi yang diakibatkan diare, antara lain:

• Dehidrasi ringat hingga berat.

• Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.

• Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat mengakibatkan
menurunnya kekebalan tubuh anak.
• Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat diare, yang
dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.

• Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.

G. Pengobatan Diare

Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare.
Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik atau obat anti diare. Ada beberapa
hal yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi diare. Misalnya:

• Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral maupun melalui
intravena.

• Pemberian obat. Seperti obat antibiotik, obat pereda nyeri, dan obat yang dapat memperlambat
gerakan usus.

Selain itu, pengobatan untuk diare ini biasanya akan disesuaikan dengan hal yang menyebabkan
terjadinya diare.

H. Upaya Pencegahan Diare

Beberapa upaya untuk mencegah diare, antara lain:

• Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging yang belum
dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan menggunakan sabun dan air bersih.

• Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna, serta
menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/diare
https://www.halodoc.com/kesehatan/diare

Anda mungkin juga menyukai