Neki merupakan bentuk pengendalian yang penting di dalam banyak organisasi, nengendalian hasil tidak
selalu dapat digunakan secara elektif. Pengendalian hasil bekerja dengan baik hanya ketika seluruh
kondisi berikut ada di dalam perusahaan
organisasi dapat menentukan hasil apa yang diinginkan di dalam wilayah yang dapat dikendalikan
karyawan yang tindakannya dikendalikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil yang mereka
pertanggungjawabkan, dan
Aar pengendalian hasil dapat digunakan, perusahaan harus tahu hasil apa yang diinginkan dalam wilayah
yang mereka harapkan dapat dikendalikan, dan mereka juga harus mengomunikasikan efektivitas hasil
yang diinginkan dari pekerjaan karyawan pada bagian tersebut. Hasil yang diungkol yang berustiebil dari
hasil kualitas yang diwakili oleh pengukuran hasil, kuring di sukai karena segala sesuatu dianggap setara
Seperti sudah ditanggung sebelumnya, orang mungkin berpendapat bahwa salah satu tujuan utama
pada organisasi laba adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Akan tetapi, tidak berarti
hanya sekedar berdasarkan hal tersebut, karena tujuan secara keseluruhan harus dipahami, hasil yang
diinginkan juga harus diketahui oleh semua yang berada di tingkat menengah atau di tingkat bawah
dalam organisasi. Pemilahan tujuan organisasi secara keseluruhan ke dalam harapan harapan yang
spesifik bagi seluruh karyawan yang lebih rendah dalam hierarki sering kali sulit. Setiap bagian yang
berbeda dalam organisasi akan menghadapi pengorbanan yang berbeda
Sebagai contoh, manajer pembelian nenciptakan nilai dengan pengadaan kualitas yang buik. biaya
rendah karena bahan baku yang tepat waktu. Ada tiga area bull kualitas bayi un penju.walim yang sering
kali berlawanan satu sama lain, dan tujuan organisasi secara keseluruhan adalah untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham yang tidak banyak memberi petunjuk dalam pembuatan
pengorbanan, Pentingnya hasil dari masing-masing bagian mungkin akan bervariasi sepanjang waktu
dan antarbagian dalam organisasi hal ini tergantung pada kebutuhan dan strategi yang berbeda. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan (atau entitas) kekurangan uang tunai mungkin ingin meminimalkan jumlah
persediaan yang ada, dengan lebih mempertimbangkan untuk membuat penjadwalan sebagal
pertimbangan yang Lebih dominan. Sebuah perusahaan atau entitas dengan strategic leadership akan
menekankan pada pertimbangan biaya. Sebuah perusahaan (atau entitas) yang mengejar kesan kualitas
produk yang unik atau strategi diferensiasi mungkin akan menekankan pada pemenuhan atau
melampaui spesifikaI material yang dibeli. Sehingga, untuk memastikan tindakan manajer dalam
melakukan pembelian yang benar, pemesanan atau pembobotan terpenting atas ketiga area hasil
tersebut harus dibuat jelas
Tika area yang di pilih salah, atau jika area yang dipilih benar tetapi salah dalam melakukan
pembobotan, kombinasi pengukuran hasil tidak lagi selaras Dengan tujuan organisasi yang diharapkan
Penggunaan rangkan pengukuran hasil yang di selurt mungkin akan memotivasi karyawan untuk
melakukan tindakan yang salah. Pada rangkaian sebelumnya, misalnya petajuk pertimbangan biaya yang
buruk mungkin akan merusak reputasi kualitas yang dihasilkan perusahaan.
Kondisi kedua yang dibutuhkan untuk pengendalian hasil menjadi efektif adalah bahwa karyawan
memiliki perilaku yang dikendalikan schurusnya dapat memberi pengaruh pada hasil secara material
malam jangka waktu yang telah ditentukan. Prinsip pengendalian adalah salah satu prinsip utama