Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ANALISIS DAN RANCANG PEKERJAAN”

DISUSUN OLEH :

1. HILAL FAJAR (90500118016)


2. PUTRI HANDAYANI 990500118015)
3. JUMRIYA (90500118014)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Sumber
Daya Insani ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada bapak Dr.Ilham Gani,SE.,MM.
selaku dosen/Instruktur pembimbing yang telah banyak mengarahkan,
membimbing, dan memberikan masukan serta inspirasi bagi kami untuk dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami berharap semoga makalah kami yang
berjudul “Analisis dan Perancangan Pekerjaan” ini dapat menjadi bacaan yang
bermanfaat, dapat menjadi literatur tambahan bagi para pembaca. Besar harapan
kami semoga tugas tertulis ini tidak hanya sekedar wacana namun dapat
dikembangkan dan direalisasikan. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu, mendukung dan memfasilitasi dapat
menyelesaikan tugas ini menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Samata,  November  2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................5
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................5
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C.Tujuan........................................................................................................................6

BAB II..................................................................................................7
PEMBAHASAN..................................................................................7
A. Informasi Analisis Pekerjaan yang Baik....................................................................7
B. Langkah-langkah Utama dalam Analisis Pekerjaan...................................................8
C. Metode Mengumpulkan Analisis Pekerjaan..............................................................8
D. Jenis Analisis Pekerjaan..........................................................................................10
E. Menuliskan Deskripsi Pekerjaan..............................................................................11

BAB IV...............................................................................................12
KESIMPULAN..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan analisis pekerjaan merupakan hal yang sangat penting Sesudah
kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia dipikirkan dan direncanakan, maka langkah
berikutnya adalah melakukan analisis dan klasifikasi pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah
usaha yang sistematik dalam mengumpulkan, menilai dan mengorganisasikan semua jenis
pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. Berarti dalam suatu organisasi
diperlukan keberadaan sekelompok analis pekerjaan yang bertugas melakukan analisis
terhadap semua pekerjaan yang ada.

 Analisis pekerjaan ini akan menghasilkan suatu daftar uraian pekerjaan pernyataan
tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standar
kualifikasi, yang merinci pendidikan dan pengalaman minimal yang diperlukan bagi
seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dari kedudukannya secara
memuaskan.

bagi suatu organisasi. Dikatakan demikian, karena berbagai tindakan dalam pengelolaan
sumber daya manusia tergantung pada informasi tentang analisis pekerjaan yang telah
dilakukan.  

Maka dalam  makalah ini akan membahas tentang “analisis pekerjaan” sebagai kajian


untuk mengetahui apa yang dituntut oleh pekerjaan dan tipe orang seperti apa yang harus
mengerjakanya.

B. Rumusan Masalah
Ada pun masalah-masalah yang dibahas dalam analisis pekerjaan yaitu sebagai berikut:

1.      Bagaimana  informasi tentang analisis pekerjaan yang baik?

2.      Bagaimanakah langkah-langkah utama dalam analisis pekerjaan?

3.      Bagaimana metode dalam mengumpulkan analisis pekerjaan?

4.      Apa saja jenis analisis pekerjaan?

5.      Bagaimana menuliskan deskripsi pekerjaan?


C.Tujuan
1. Dapat memahami informasi analisis pekerjaan yang baik.

2. Memahami langkah-langkah utama dalam analisis pekerjaan.

3. Memahami  jenis-jenis dari analisis pekerjaan serta memahami pula dalam menuliskan


deskripsi pekerjaan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Informasi Analisis Pekerjaan yang Baik
Kegiatan analisis pekerjaan adalah hal yang sangat penting bagi suatu organisasi, karena
berbagai tindakan dalam pengelolaan sumber daya manusia tergantung pada informasi
tentang analisis pekerjaan yang dilakukan. Teori manajemen sumber daya manusia
memberi petunjuk bahwa ada paling sedikit sepuluh kegiatan pengelolaan sumber daya
manusia yang penyelenggaraannya dengan baik didasarkan pada informasi ananisis
pekerjaan yang berhasil dikumpulkan dan diolah.  Informasi analisis pekerjaan yang baik
yaitu meliputi:

3.1.1    Analisis pekerjaan harus dapat memberikan gambaran tentang tantangan yang


bersumber dari lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan para pekerja dalam organisasi.

3.1.2    Analisis pekerjaan harus dapat menghilangkan persyaratan pekerjaan yang


sebenarnya tidak diperlukan karena didasarkan pada pemikiran yang diskriminatif.

3.1.3    Analisis pekerjaan harus juga mampu menemukan unsur-unsur pekerjaan yang


mendorong atau menghambat mutu kekaryaan para anggota organisasi.

3.1.4    Analisis pekerjaan harus dapat merencanakan ketenagakerjaan untuk masa depan.

3.1.5    Analisis pekerjaan harus mampu mencocokkan lamaran yang masuk dengan


lowongan yang tersedia.

3.1.6    Analisis pekerjaan harus mampu membantu dalam menentukan kebijaksanaan dan


program pelatihan.

3.1.7      Analis pekerjaan harus bisa menyusun rencana pengembangan potensi para


pekerja.

3.1.8      Analisis pekerjaan harus dapat menentukan standar prestasi kerja yang realistik.

3.1.9      Analisis pekerjaan harus dapat menempatkan para pegawai agar benar-benar


sesuai dengan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya.

3.1.10 Analisis pekerjaan juga harus dapat merumuskan dan menentukan sistem serta
tingkat imbalan yang adil dan tepat.[1]

Pengumpulan informasi tentang analisis pekerjaan juga tidak boleh lepas kaitannya
dengan upaya mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Berdasarkan hal itu, ada tiga jenis
kegiatan pengumpulan informasi yang perlu dilakukan yaitu; mengidentifikasikan
berbagai pekerjaan yang hendak dianalisis, menyusun kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan informasi dan pengumpulan informasi itu sendiri. Paling sedikit berbagai
teknik tersebut harus mampu memberikan sumbangan nyata dalam menentukan
penyusunan uraian pekerjaan, merumuskan spesifikasi pekerjaan, menetapkan standar
prestasi kerja dan menciptakan sistem informasi sumber daya manusia .

Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (Gary, 2004:70) disebtkan bahwa penyelia
atau spesialis SDM mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis
pekerjaan:

1.      aktivitas pekerjaan

2.      perilaku manusia

3.      mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan

4.      standar prestasi

5.      konteks pekerjaan

6.      persyaratan manusia

B. Langkah-langkah Utama dalam Analisis Pekerjaan


Dalam analisis pekerjaan terdapat dua langkah utama yang harus dilakukan yaitu:

1)      penentuan tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan, perilaku-perilaku, atau kewajiban-


kewajiban yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan.

2)      Penetapan pengetahuan (knowlwdge), kemampuan-kemampuan (skills), dan


beberapa karakteristik lainnya (faktor-faktor kepribadian, sikap, ketangkasan, atau
karakteristik fisik dan mental yang diperlukan bagi pekerjaan) yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tugas-tugas.

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa hasil analisis pekerjaan umumnya
berupa; deskripsi pekerjaan yang berkaitan dengan isi (content) dan lingkup (scope) serta
klasifikasi pekerjaan.[2] Deskripsi pekerjaan adalah sebuah daftar tertulis yang
mendeskripsikan aktifitas dan tanggung jawab dari pekerjaan, juga kondisi pekerjaan  dan
bahaya darinya. Klasifikasi pekerjaan merupakan proses pengkategorisasian kedudukan
sesuai dengan jenis kerja yang dilakukan, jenis kecakapan yang dibutuhkan, atau faktor
lainnya yang berkaitan dengan kerja. Klasifikasi mempermudah analisis pekerjaan karena
klasifikasi  berarti uraian pekerjaan, dan standarkualifikasi yang dibakukan dapat
dirumuskan untuk sekumpulan posisi.[3] Klasifikasi pekerjaan adalah ringkasan mutu,
sifat, ketrampilan dan latar belakang pribadi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.[4]

 C. Metode Mengumpulkan Analisis Pekerjaan


Melakukan analisis pekerjaan biasanya melibatkan gabungan dari seorang spesialis SDM,
pekerja, dan penyelia pekerja. Spesialis SDM (manaajer SDM, analis pekerjaan, atau
konsultan). Penyelia dan pekerja bisa mengisi kuesioner yang berisi aktivitas bawahanya.
Penyelia dan pekerja nantinya bisa menelaah dan mengesahkan kesimpulan analis
pekerjaan mengenai aktivitas dan kewajiban pekerjaaan itu.

Metode yang paling populer untuk mengumpulkan data analisis pekerjaan adalah
wawancara, kuosioner, observasi, dan diary/catatan laporan.[5]

3.3.1.      Wawancara

Para manajer menggunakan tiga jenis wawancara untuk mengumpulkan data analisis
pekerjaan, yaitu wawancara individual dengan setiap karyawan, wawancara kelompok
dengan sekelompok karyawan yang memiliki pekerjaan sama, dan wawancara dengan
satu atau banyak penyelia yang mengetahui pekerjaan tersebut.

Jenis wawancara apapun yang digunakan, penanya harus yakin bahwa orang yang
diwawancarai memahami sepenuhnya alasan wawancara, karena ada kecenderungan
bahwa wawancara adalah bentuk dari penilaian benar atau salah yang menjadi evaluasi
efisiensi.

3.3.2.      Kuesioner

Sebelumnya harus menentukan bagaimana struktur kuesioner dan pertanyaan yang


digunakan. Setiap karyawan harus mengisi satu dari kemungkinan ratusan kewajiban atau
tugas khusus. Orang tersebut diminta untuk menunjukan apakah melaksanakan setiap
tugas dan berapa lama waktu yang digunakanya.

Menggunakan kuesioner adalah cara yang cepat dan efisien. Namun, mengembangkan
dan mengujinya (dengan meyakinkan pekerja memahami pertanyaanya) bisa menjadi
mahal dan memakan waktu.

3.3.3.      Observasi

Metode ini berguna untuk pekerjaan yang terdiri dari aktivitas fisik yang dapat diamati
(ex.pekerja perakitan dan petugas akunting). Namun tidak sesuai untuk pekrjaan yang
membutuhkan banyak aktivitas mental (pengacara, insinyur perancangan) dan bila
karyawan hanya sekali-kali terlibat dalam aktivitas penting (seorang juru rawat yang
menangani gawat darurat). Masalah yang lain adalah reaktivitas, pekerja berubah
perilakunya karena kegiata pengawasan.

Pendekatan yang dilakukan adalah mengamati pekerjaan selama siklus pekerjaan


berlangsung dan mencatatnya. Kemudian mengakumulasikan informasi dan hasil
wawancara dengan pekerja. Lalu memintanya untuk menjelaskan hal yang tidak dipahami
dan aktivitas yang tidak diamati. Pengamatan dan wawancara juga dapat dilakukan secara
simultan (bertanya saat pekerja melakukan pekerjaanya).

3.3.4.      Catatan Laporan Partisipan

Pendekatan lain adalah dengan menanyakan kepada pekerja untuk menyimpan sebuah
catatan laporan tentang aktivitas yang mereka lakukan beserta waktunya. Ini dapat
menghasilkan gambaran yang lengkap tentang pekerjaan, khususnya saat ditambahkan
wawancara dengan pekerja dan penyelianya. Meskipun karyawan mungkin membesarkan
atau mengurangi aktivitas lainnya. Namun, sifat yang rinci dan kronologis dari laporan
cenderung untuk mengurangi masalah ini.

D. Jenis Analisis Pekerjaan


Terdapat dua jenis analisis pekerjaan, yakni; analisis pekerjaan tradisional  (traditional
job description) dan analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil (results-oriented job
description).

1)      Analisis Pekerjaan Tradisional

Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, yakni:

a.       Tanggungjawab (responsibilities), merinci unit organisasi kepada mana suatu


kedudukan harus bertanggungjawab, harus tunduk kepada pengarahan dan bagian
pengendalain pelaksanaan.

b.      Kewajiban-kewajiban (duties) umum dari seorang yang sedang memegang suatu


kedudukan dan;

c.       Kualifikasi-kualifikasi (qualifications) minimal yang diterima sebagai kelayakan.

2)      Analisis Pekerjaan yang Berorientasikan Hasil

Analisis pekerjaan jenis ini berasumsi bahwa uraian pekerjaan akan menjadi lebih
bermanfaat jika uraian pekerjaan tersebut memperjelas harapan-harapan
organisasi  kepada para pekerja, dan keterkaitan antara tugas-tugas, standar-standar,
kecakapan-kecakapan, dan kualifikasi-kualifikasi minimal. Oleh karena itu, analisis
pekerjaan ini memuat keterangan-keterangan yang berkisar pada pernyataan-pernyataan,
seperti;

a.       Task  merupakan perilaku-perilaku, kewajiban-kewajiban atau fungsi yang penting


bagi suatu pekerjaan.

b.      Conditions merupakan bagaimana sifat dasar pada pekerjaan, atau syarat-syarat


yang diperlukan agar pekerjaan itu terlaksana.

c.       Standartds merupakan harapan-harapan performansi obyektif yang diberikan pada


setiap tugas, yang dituangkan menurut ketentuan standar kuantitas, kualitas, atau
ketepatan waktu yang benar-benar dikaitkan dengan tujuan organisasi.

d.      SKAs merupakan kecakapan, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk


melaksanakan setiap tugas pada standar minimal yang diterima.
e.       Qualifications merupakan pendidikan dan pengalaman serta kualifikasi lain yang
dibutuhkan untuk memastikan bahwa para pekerja mempunyai SKAs yang diperlukan
bagi pelaksanaan tugas.[6]

E. Menuliskan Deskripsi Pekerjaan


Sebuah deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan
pekerja, bagaimana melakukanya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Informasi ini dapat
digunakan untuk menuliskan spesifikasi pekerjaan. Hal ini berisi tentang pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara
memuaskan.

Tidak ada format standar untuk menuliskan deskripsi pekerjaan. Namun, sebagian besar
mencakup:

3.5.1.      Identifikasi pekerjaan yang berisi beberapa jenis informasi jabatan pekerjaan,


tanggal (tanggal deskripsi pekerjaan yang ditulis dan disiapkan untuk mengetahui siapa
yang menulis).

3.5.2.      Ringkasan pekerjaan yang harus menjelaskan sifat umum pekerjaan itu, dan
menyertakan fungsi atau aktifitas utamanya.

3.5.3.      Tanggung jawab dan kewajiban yang menyebutkan masing-masing pekerjaan


secara terpisah, dan menjelaskanya.

3.5.4.      Otoritas dari pemegang jabatan, pada bagian ini juga harus mendefinisikan batas
otoritas karyawan untuk suatu pekerjaan.

3.5.5.      Standar prestasi dan kondisi kerja. Hal ini menentukan standar yang diharapkan
dicapai oleh karyawan dalam setiap deskripsi pekerjaan yang menjadi kewajiban dan
tanggung jawabnya.

3.5.6.      Menuliskan Spesifikasi Pekerjaan yang memperlihatkan orang seperti apa yang


direkrut dan untuk kualitas seperti apa orang itu harus diuji.[7]
BAB IV

KESIMPULAN

Analisis pekerjaan yang baik adalah yang dapat memberikan gambaran tentang tantangan


yang bersumber dari lingkungan, menghilang kanpersyaratan pekerjaan yang tidak
diperlukan, menemukan unsur-unsur pekerjaan yang mendorong atau menghamba tmutu
kekaryaan para anggota organisasi, dapat merencanakan ketenagakerjaan untuk masa
depan, mampu membantu dalam menentukan kebijaksanaan dan program pelatihan.

 Langkah-langkah dalam analisis pekerjaan adalah penentuan tugas-tugas utama dan


penetapan pengetahuan.

Dalam mengumpulkan analisis pekerjaan, terdapat beberapa metode yaitu wawancara,


kuesioner, observasi, dan catatan Laporan Partisipan.

 Terdapat dua jenis analisis pekerjaan, yakni; analisis pekerjaan tradisional  (traditional


job description) dan analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil (results-oriented job
description).

Sebuah deskripsi pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus
dilakukan pekerja, bagaimana melakukanya, dan bagaimana kondisi kerjanya yang dapat
digunakan untuk menuliskan spesifikasi pekerjaan. Hal ini berisi tentang pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Faustino Cordoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, ANDI, 2003.

Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara, 2006.

Gary Dessler, ManajemenSumberDayaManusia; Edisi 9,trj. Eli Tanya, INDEKS


kelompok GRAMEDIA, Jakarta, 2004.

[1] Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2006,


hlm. 76-81.

[2] Faustino Cordoso Gomes, ManajemenSumberDayaManusia, ANDI,


Yogyakarta,  2003, hlm. 94.

[3]Ibid., Hlm. 102.

[4] Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia; Edisi 9, trj. Eli Tanya, INDEKS
kelompok GRAMEDIA, Jakarta, 2004, hlm. 72.

[5]Ibid., hlm. 73-78.

[6] Faustino Cordoso Gomes, Op. cit., hlm.99.

[7] Gary Dessler, Op. Cit., hlm. 82-87.

Anda mungkin juga menyukai