Anda di halaman 1dari 5

TELAAH JURNAL DENGAN METODE PICO

1. Pertanyaan Klinis
Apakah Ekstrak Daun Kedondong Hutan (Spondias Pinnata (L.f.) Kurz) dapat
dijadikan sebagai penatalaksanaan Tuberkulosis dan Multi Drug Resistance Tuberculosis
(MDR-TB) ?

2. PICO
P : Potensi Nanopartikel Alginat-Kitosan-Ekstrak Daun Kedondong Hutan (Spondias
Pinnata (L.f.) Kurz.) dalam penatalaksanaan Tuberkulosis dan Multi Drug Resistance
Tuberculosis (MDR-TB)
I : Pemanfaatan Ekstrak Daun Kedondong Hutan (Spondias Pinnata (L.f.) Kurz.)
C:-
O : Penatalaksanaan untuk penyakit tuberculosis dan MDR-TB

3. Searching literature (journal)


Setalah dilakukan Searching literature (journal) di Goggle scholar dan Pubmed ,
didapatkan 189 journal yang terkait dan dipilih 1 jurnal dengan judul ”Anti tuberculosis
activity of forest Kedondong (Spondias pinnata) stembark extract against Multiple
Drug Resistance (MDR) strain of Mycobacterium tuberculosis”
Dengan alasan :
a. Jurnal tersebut sesuai dengan kasus.
b. Jurnal tersebut up to date.
c. Di jurnal ini terdapat metode dan penjelasaan tentang pemanfaatan Ekstrak Daun
Kedondong Hutan (Spondias Pinnata (L.f.) Kurz.).
4. Tabel Analisis jurnal
Judul : “Anti tuberculosis activity of forest Kedondong (Spondias pinnata)
stembark extract against Multiple Drug Resistance (MDR) strain of
Mycobacterium tuberculosis”

Penulis : I.B.N. Putra Dwija, Mita Anggraeni, Ni Putu Ariantarl

Critical Point Criticial Appraisal Ya Tidak Keterangan


Appraisal
Judul - Apakah jurnal memenuhi kaidah - Anti tuberculosis
penulisan judul activity of forest
Kedondong
(Spondias pinnata)
stembark extract
against Multiple
Drug Resistance
(MDR) strain of
Mycobacterium
tuberculosis.
- Apakah penulisan judul
menggunakan tanda Tanya ( ? ) 
- Apakah penulisan judul
menggunakan tanda seru ( ! )

Penulis - Apakah nama penulis  - I.B.N. Putra Dwija,


dicantumkan ? Mita Anggraeni, Ni
Putu Ariantarl
- Department of
Microbiology,
- Apakah asal instiusi penulis Faculty of Medicine,
dicantumkan ?  Udayana University,
Bali-Indonesia
- Apakah asal institusi penulis sesuai - Department of
dengan topic penelitian ? Pharmacy, Faculty of
Mathematics and
 Natural Sciences,
Udayana University
Bidang Ilmu - Apakah bidang ilmu yang - Department of
tercantum dalam judul penelitian ?  Pharmacy Health and
Occupational Safety,
Udayana University

- Apakah latar belakang - Department of


penulis( institusi tempat berkerja ) Microbiology Health
sesuai dengan bidang ilmu topic  and Occupational
penulisan ? Safety, Udayana
University
Metodologi - Apakah tujuan penelitian  - untuk mengetahui
disebutkan ? pengaruh
Nanopartikel alginat-
kitosan-ekstrak
etanol daun
kedondong sebagai
penatalaksanaan TB
dan MDR-TB yang
tidak memiliki efek
toksik. Diharapkan
modalitas ini dapat
mengurangi
morbiditas maupun
mortalitas yang
diakibatkan oleh
infeksi M.
tuberculosis baik
yang resisten
maupun yang
sensitive.
- Studi Pustaka
- Apakah desain penelitian yang
digunakan ?  - Sesuai
- Apakah desain penelitian sesuai
dengan tujuan penelitian ? - Tidak di jelaskan
dalam jurnal
- Bagaimana level of evidence dari  
desain penelitian ? - . Tidak di jelaskan
dalam jurnal
- Bagaimana pemilihan sampel 
dalam penelitian tersebut ?
- Distribusi frekuensi
serta penjelasaannya
- Dalam bentuk apa hasil penelitian
disajikan ?  - Tidak di jelaskan
dalam jurnal

- Apakah uji statistik yang digunakan 


?

Hasil - Apakah hasil penelitian dapat - Bisa tetapi tetap


Penelitian diimplementasikan di  harus dalam
keperawatan ? pengawasaan dan
intruksi yang tepat

- Apakah ada rekomendasi khusus  - Tidak di jelaskan


terkait hasil penelitian ? dalam jurnal

Daftar - Apakah daftar pustaka yang - Tahun 2016


Pustaka digunakan up to date ? 

- Apakah daftar pustaka yang - Sesuai


digunakan sesuai ? 

- Apakah daftar pustaka yang - Sumbernya dapat


digunakan dari sumber yang dipercaya
terpercaya ? 

5. Persentasi Isi Jurnal


Diskusi
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi
permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Infeksi TB disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) yang ditularkan melalui droplet penderita
TB. Munculnya multi drug resistant tuberculosis (MDR-TB) dan koinfeksi HIV
menyebabkan kesulitan besar dalam penanganan TB.MDR-TB merupakan M.
tuberculosis yang resistan terhadap dua obat anti tuberkulosis (OAT) lini pertama yang
paling poten yaitu isoniazid dan rifampisin. Pengobatan yang tidak memadai atau tidak
lengkap, kepatuhan pengobatan yang buruk akibat tingginya efek samping dan lamanya
durasi pengobatan TB menyebabkan munculnya resistensi terhadap OAT baik dalam
bentuk MDR-TB maupun extensively drug resistant tuberculosis (XDR-TB).
OAT lini pertama yaitu rifampisin dapat berinteraksi dengan antiretroviral
sehingga dapat menghambat pengobatan TB yang disertai koinfeksi dengan HIV.
Penanganan MDR-TB memerlukan kombinasi tiga sampai lima OAT lini kedua sehingga
pengobatan menjadi lebih mahal dan menimbulkan banyak efek samping. Selain itu,
beberapa OAT lini kedua diadministrasikan secara parenteral dan memerlukan waktu
pengobatan 18-24 bulan sehingga mengakibatkan beban ekonomi 10-100 kali lebih tinggi
daripada TB non MDR. Hal ini memicu penelitian untuk menemukan obat anti-
tuberkulosis yang lebih baru sebagai penatalaksanaan TB baik yang MDR maupun TB
non-MDR. Selain itu, diperlukan untuk mengembangkan OAT dengan minimal efek
samping, lebih efektif dan terjangkau serta dapat bekerja dalam periode waktu yang lebih
singkat.
Daun kedondong hutan memiliki nama latin Spondias pinnata (L.f.) Kurz, secara
tradisional telah digunakan sebagai obat disentri dan batuk. Ekstrak daun kedondong
hutan memiliki kandungan flavonoid, steroid dan triterpenoid. Kandungan flavonoid dan
triterpenoid ekstrak kedondong hutan berkontribusi pada aktivitasnya sebagai
antituberkulosis. Flavonoid mampu menghambat sintesis asam mikolat dengan
menghambat aktivitas enzim β-hydroxyacyl-ACP dehydratase dan proteasom
M.tuberculosis.

Kombinasi penyalutan alginat-kitosan merupakan kombinasi yang paling tepat


karena dapat meningkatkan bioavailabilitas dan pelepasan berkelanjutan dari obat
antibakteri. Nanopartikel alginat-kitosan-ekstrak daun kedondong hutan dapat
menghambat sintesis asam mikolat M. tuberculosis, proteasom dan mengakibatkan lisis
dinding sel M. tuberculosis. Ekstrak daun kedondong hutan mengandung senyawa
flavonoid dan triterpenoid yang berfungsi sebagai antituberkulosis. Flavonoid dapat
berikatan dengan situs aktif HadB sehingga menghambat aktivitas enzim β-hydroxyacyl-
ACP dehydratase yang berfungsi dalam elongasi rantai meromycolic. Selain itu,
flavonoid dapat menghambat proteasom M. tuberculosis yang dalam keadaan dorman.
Triterpenoid memiliki gugus sehingga mampu mengakibatkan lisis dinding sel M.
tuberculsosis. Nanopartikel alginat-kitosan-ekstrak daun kedondong hutan memiliki
potensi sebagai terapi baru untuk TB dan MDR-TB.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian literatur, nanopartikel alginat-kitosan-ekstrak kedondong


hutan berpotensi untuk diaplikasikan sebagai terapi pada penatalaksanaan Tb dan MDR-
TB. Flavonoid dari ekstrak daun kedondong hutan mampu berikatan dengan HadB
sehingga akan menghambat enzim β-hydroxyacyl-ACP dehydratase dan mampu
menghambat proteasom M. tuberculosis.. Selain itu, kandungan triterpenoid dapat
menyebabkan lisis dinding sel M. tuberculosis. Nanopartikel alginat-kitosan-ekstrak
etanol daun kedondong hutan berasal dari bahan alami, mudah diperoleh dan tidak
memiliki efek toksik sebagai penatalaksanaan TB dan MDR-TB. Diharapkan modalitas
ini dapat mengurangi morbiditas maupun mortalitas yang diakibatkan oleh infeksi M.
tuberculosis baik yang resisten maupun yang sensitif. Dengan demikian, nanopartikel
alginat-kitosan-ekstrak etanol daun kedondong hutan dapat menjadi penatalaksanaan TB
dan MDR-TB di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai