Anda di halaman 1dari 12

DISUSUN

OLEH

MAYFISAR SALZABILA PUTRI

3778

X1 MIA 2

SMA NEGERI 4 JENEPONTO

2020
BAHASA INDONESIA Page 1
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
Kata Pengantar ......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 4
B. RumusanMasalah ................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pentingnya Membaca ............................................................................. 6
B. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca Di kalangan Remaja .............. 6
C. Dampak Rendahnya Minat Baca ............................................................ 8
D. Strategi Meningkatkan Minat Baca ....................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ..................................................................................................... 11
DaftarPustaka ........................................................................................... 12

BAHASA INDONESIA Page 2


KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “RENDAHNYA MINAT BACA DI KALANGAN GENERASI MUDA:
PENYEBAB, DAMPAK, DAN CARA MENINGKATKANNYA”. Makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis memilih masalah yang hangat di
kalangan remaja di Indonesia yang saat ini mengalami penurunan terhadap minat baca.
Makalah ini akan menjelaskan mengenai penyebab rendahnya minat baca dampak, dan cara
mengatasinya. Makalah ini disusun untuk memberikan wawasan yang lebih luas bagi para
pembaca agar upaya peningkatan minat baca dapat meningkat dan berkembang di kalangan
remaja di Indonesia.

BAHASA INDONESIA Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis
oleh seseorang. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita
dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak
orang mengatakan bahwa buku merupakan Gudang Ilmu. Mengapa demikian? Karena buku
itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam
negeri, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam semesta.

Namun sangat disayangkan, pada zaman modern sekarang ini , jarang kita temukan remaja
yang gemar membaca. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk bermain game, pergi ke
warnet untuk bermain social media, nongkrong bersama teman-teman, atau sekedar jalan-
jalan yang tidak berguna bersama teman keluar rumah. Tapi, masih ada juga sebagian dari
mereka yang menanamkan sikap gemar membaca, salah satu contohnya membaca buku
novel. Itu tak menjadi masalah. Selagi mereka masih dapat memanfaatkan waktu luang
dengan mengisi hal-hal yang bermanfaat, seperti membaca atau belajar.

Namun pada kenyataannya, minat baca remaja sekarang ini sangatlah rendah. Banyak sekali
faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca remaja. Salah satunya adalah karena
semakin berkembangnya teknologi. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai cara dalam
menanggulangi masalah ini. Hal ini dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah maupun oleh
pelajar itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah


1.    Apa sajakah faktor penyebab rendahnya minat baca di kalangan generasi muda?
2.    Apakah dampak dari rendahnya minat baca di kalangan generasi muda?
3.    Bagaimana cara meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda?

BAHASA INDONESIA Page 4


C.     Tujuan

1. faktor penyebab yang menimbulkan rendahnya minat baca yang ada di kalangan generasi
muda.
2. Mengidentifikasi dampak yang timbul akibat rendahnya minat baca di kalangan generasi
muda.
3. Mengidentifikasi strategi yang dapat meningkatkan minat baca di kalangan generasi
muda.

BAHASA INDONESIA Page 5


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pentingnya Membaca


Membaca adalah kegiatan dengan panca indra mata yang kemudian diproses lebih
lanjut menggunakan akal. Membaca adalah kegiatan menggali informasi dari tulisan.
Membaca sangat bermanfaat untuk kita, selain meningkatkan pengetahuan juga membuat
wawasan kita menjadi luas. Dengan membaca kita dapat mengetahui berbagai pengetahuan,
tanpa harus melihatnya secara langsung. Menurut Anderson dan kawan-kawan (1985),
membaca merupakan dasar keberhasilan seseorang, bukan saja di sekolah, tetapi juga di
segala bidang kehidupan.
Buku adalah jendela dunia. Kalimat yang sering kita dengar dari kecil hingga dewasa.
Tanpa harus berkeliling dunia, membaca buku dapat mengetahui sesuatu yang menakjubkan
tentang dunia luar. Membaca merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia. Membaca juga dapat menjauhkan kita dari jurang kebodohan dan menjauhkan pula
dari kemiskinan.

B.     Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca Di kalangan Remaja

Faktor penyebab rendahnya minat baca dikalangan remaja antara lain:


1.    Lingkungan
Lingkungan adalah faktor utama dalam pembentukan kepribadian seseorang,
lingkungan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat.
 Lingkungan keluarga
Lingkungan yang pertama kali kita kenal adalah lingkungan keluarga. Oleh karena itu
lingkungan keluarga merupakan faktor yang sangat utama dalam mempengaruhi
pribadi seseorang. Sosok ibu merupakan memegang peran penting dalam
menanamkan karakter anaknya.
Nenek kita mewariskan kebiasaan yang kurang baik kepada anak cucunya yaitu
kebiasaan memberikan informasi dengan lisan seperti berdongeng dan bercerita
sebagai penghantar tidur. Begitu pula dengan orang tua sekarang. Mereka lebih
senang menonton televisi, mendengarkan radio dan berbincang-bincang dalam
menggali informasi. Sehingga tidak meneladankan kebiasaan membaca kepada

BAHASA INDONESIA Page 6


anaknya. Teladan atau contoh penting dilakukan dalam penanaman nilai nasionalisme
untuk anak usia dini. Anak-anak cenderung menjadikan model dalam bertingkah laku.
Setiap perilaku orang yang dijadikan model bagi anak akan diamatidan lama
kelamaan akan ditiru daam perilaku anak sehari hari.1[5]

 Lingkungan masyarakat
Dalam melakukan aktivitas ataupun rutinitas keseharian kita lebih berkecimpung
dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, lingkungan masyarakat turut
menyumbang peran yang besar pula. Lingkungan masyarakat dapat kita sebut teman,
sahabat, dunia kerja, dan masyarakat itu sendiri. Seseorang yang memiliki teman yang
suka menunda-nunda tugas, suka mbolos dan senang berbelanja akan ikut terbawa
dengan kebiasaan-kebiasaan buruk temannya. Oleh karena itu lingkungan masyarakat
memiliki peranan penting dalam membentuk kebiasaan dan karakter kita.

2.  Teknologi yang semakin canggih


Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi sekarang ini semakin
canggih. Akan tetapi tidak diimbangi dengan penggunaan, pengawasan, pengendalian yang
baik. Generasi muda merupakan pengguna terbesar kemajuan teknologi informasi ini.
Tersedia banyak media hiburan seperti  TV, komputer, handphone, VCD, tape recorder, dan
lain–lain sangat memanjakan penggunanya. Tanpa kita sadari kemanjaan sangat menyita
waktu. Sehingga generasi muda kita terlelap dalam kemanjaan dan tidak memiliki waktu
untuk kegiatan membaca.

3. Siswa kurang didorong membaca untuk belajar ( reading to learn )


Kebanyakan dari pembelajaran yang digunakan hanya menggunakan model
penjelasan, siswa tidak diarahkan untuk mencari materi atau membaca buku referensi
sehingga cenderung pasif hanya sebagai penerima saja, dan tidak ada keinginan atau untuk
berusaha membaca untuk belajar.

4. Kurangnya Kesadaran  
1

BAHASA INDONESIA Page 7


Meskipun kedua faktor di atas tidak ada, hobi membaca tidak akan tercipta jika kita
tidak menanamkan kesadaran akan manfaat membaca. Namun sebaliknya, meskipun kedua
faktor di atas ada, jika masing-masing individu menanamkan rasa kesadaran akan pentingnya
membaca, tentu saja hobi membaca akan muncul dalam diri kita dan membaca akan menjadi
kebutuhan bagi diri kita.

5.  Rendahnya Motivasi
Motivasi dari berbagai pihak amat dibutuhkan. Di sekolah motivasi dan tauladan
dibawa oleh sosok guru. Akan tetapi faktanya saat disaat waktu senggang seperti istirahat
guru lebih banyak menghabiskan untuk ngobrol, merokok, menonton televisi ataupun
bermain catur. Di rumah sosok orang tua sangat berperan dalam memberi motivasi membaca.
Motivasi terpokok yaitu motivasi dari diri sendiri yang harus ditumbuhkan sehingga dapat
memberikan pedoman yang kuat dan tetap konsisten untuk senantiasa membaca.

C.    Dampak Rendahnya Minat Baca

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di kalangan genarasi muda,


akan membawa dampak yang merugikan. Adapun dampak yang ditimbulkan dari rendahnya
minat baca anatara lain
Mengalami kesulitan memahami, menguasai, mentransfer, dan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk produksi barang dan jasa bermutu.
 Generasi muda akan mudah dipengaruhi oleh pemahaman–pemahaman yang negatif.
Keterbatasan ilmu pengetahuan menjadikan seseorang memiliki dasar yang dangkal.
Seseorang seperti ini pastilah akan mudah dipengaruhi oleh pemahaman-pemahaman
yang negatif.
 Tidak berkembangnya kreativitas. Kreatifitas akan muncul apabila seseorang
mengembangkan pola berfikir serta tanggap terhadap lingkungan sekitar.
Pengembangan pola berfikir ini diperoleh dalam kegiatan membaca. Pola fikir yang
berkembang menjadikan tanggap terhadap lingkungan sehingga memunculkan ide-ide
kreatif.
 Generasi muda menjadi miskin akan wawasan, karena tidak adanya kefahaman dan
wawasan yang cukup terhadap ilmu pengetahuan dan mengenai apa yang terjadi.
Remaja cenderung kurang peduli terhadap apa yang terjadi disekitarnya dan memilih
menutup diri mementingkan trend yang sedang hangat.

BAHASA INDONESIA Page 8


D.    Strategi Meningkatkan Minat Baca

 Meningkatkan jumlah dan layanan perpustakaan di lingkungan sekolah dan di


lingkungan masyarakat, dengan dibangunnya Perpustakaan Nasional dan perpustakaan
daerah (di tingkat propinsi, kecamatan, dan desa).
 Membudayakan cinta baca mulai dari keluarga, dengan menumbuhkan minat baca sejak
dini kepada anak-anak seperti melalui buku cerita atau buku bergambar. Membawa anak-
anak sesering mungkin berkunjung ke pusat-pusat buku, perpustakaan, toko buku, atau
bursa(book fair), dll.
 Menyediakan progam wajib baca baik dalam keluarga maupun lingkungan sekolah.
 Berusaha menyediakan waktu untuk memilih dan membaca buku bacaan yang baik.
 Mengontrol penggunaan media elektronik (tv, vidio, game, internet) melalui peran orang
tua dan guru, dimana guru dan orang tua bekerja sama dengan memberikan pemahamaan
terhadap anak dengan memberitahukan media elektronik tidak terkontrol dapat
menyebabkan hilangnya waktu belajar dan konsentrasai.
 Meningkatkan koleksi perpustakaan (koleksi bahan pustaka). Agar para pengunjung,
terutama generasi muda tertarik untuk mengunjungi perpustakaan sehingga minat baca
mereka akan meningkat.
 Membuat slogan-slogan giat membaca.

BAB III
PENUTUP

BAHASA INDONESIA Page 9


A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut :


1. Permasalahan yang terjadi dikalangan anak muda sekarang ini adalah rendahnya minat
baca terhadap buku bacaan, terutama buku-buku pengetahuan.
2. Faktor penyebab rendahnya minat baca dikalangan generasi muda diantaranya faktor
lingkungan, teknologi yang semakin canggih, siswa kurang didorong membaca untuk
belajar ( reading to learn ), kurangnya kesadaran, rendahnya motivasi, kondisi
perpustakaan masih lemah, kurangnya referensi buku di perpustakaan, dan suasana
perpustakaan yang kurang nyaman, tidak berkembangnya kreativitas
3. Dampak dari rendahnya minat baca di kalangan generasi muda adalah generasi muda
menjadi miskin akan wawasan, tidak berkembangnya kreativitas sehingga bangsa
Indonesia akan kehilangan aset terpenting yaitu para pemuda yang memiliki SDM
unggul.
4. Alternatif tindakan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain
meningkatkan jumlah dan layanan perpustakaan di lingkungan sekolah dan di lingkungan
masyarakat, membudayakan cinta baca mulai dari keluarga, berusaha menyediakan waktu
untuk memilih dan membaca buku bacaan yang baik, mengontrol penggunaan media
elektronik, meningkatkan koleksi perpustakaan (koleksi bahan pustaka), selalu menggali
informasi, penggunaan media gambar dalam pembelajaran membaca dapat memperjelas
konsep dan menarik perhatian pembaca, membuat slogan-slogan giat membaca,
memperbaruhi sistem Pembelajaran di Sekolah dengan cara guru memberikan tugas
pembelajaran yang menantang dan menarik, dan memperbaiki kerjasama dengan penerbit
dan percetakaan buku dalam pengadaan buku murah berkualitas.

B. Saran

BAHASA INDONESIA Page 10


1. Hendaknya semua anggota keluarga menanamkan budaya membaca kepada anaknya
sejak kecil.
2. Hendaknya Dinas Pendidikan memperbaiki infrastruktur yang memadai diperpustakaan
dan membangun perpustakaan diberbagai daerah terpencil yang belum tersedia atau
terbatasnya jumlah perpustakaan.
3. Hendaknya Dinas Pendidikan memberikan referensi berupa buku-buku kepada setiap
perpustakaan baik lingkungan sekolah maupun perpustakaan umum.
4. Hendaknya petugas perpustakaan memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung
perpustakaan.
5. Hendaknya para penulis membuat karya bacaan yang menarik dan memberikan
pengetahuan yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

BAHASA INDONESIA Page 11


BAHASA INDONESIA Page 12

Anda mungkin juga menyukai