Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah bullying ini pertama dikenal dengan istilah “mobbimg” istilah tersebut
diperkenalkan sekitar akhir 1960-an dan awal 1970-an oleh Heinemann yang
merupakan seorang ahli fisika di sebuah sekolah di Swedia. Pada saat itu Mobbing
oleh para ahli diartikan sebagai serangan sekelompok hewan kepada seekor binatang.
Seiring perkembangan zaman istilah tersebut diganti menjadi bullying. Bullying
menurut para ahli yaitu suatu agresi atau prilaku agresif dimana seseorang
memberikan perlakuan agresi tersebut bertujuan untuk melukai atau membuat
korbannya merasa nyaman.

Bullying adalah sebuah perlakuan agresi yang bertujuan untuk menyakiti atau
membuat korbannya tidak nyaman dan ditujukan kepada seseorang. Hal ini berarti
semua bentuk perilaku yang memenuhi kriteria tersebut dapat dikatakan perilaku
bullying, bully terbagi menjadi tiga golongan yakni bully fisik diantaranya memukul,
bully psikis diantaranya menggossip, bully verbal diantaranya memberi julukan.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa perilaku bullying sering terjadi di lapisan
dunia ini baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Pada penelitian kami ingin
melihat dampak bully verbal terhadap KBM siswa. Kami mengunjungi kelas X IPS 1
MAN 1 (Model) Lubuklinggau. Untuk mengetahui mengapa bullying ini bisa terjadi
di sekolah-sekolah yang mempunyai pendidikan.

MA Negeri 1 (Model) Lubuklinggau salah satu sekolah yang


berbasis Agama. MA Negeri 1 (Model) Lubuklinggau mulai berdiri
tahun 1978 peralihan dari Sekolah Persiapan Institut Agama Islam
(SPIAIN) Raden Fatah Palembang berdasarkan Surat Keputusan (SK)
Kelembagaan Nomor : 1711975 tanggal 16 Maret 1978 dengan luas
tanah 3656 m2, Nomor Statistik Madrasah : 131116730001, dan
NPSN : 10508041

1
Pada penelitian ini kami melakukan tiga survey untuk menyelesaikan laporan ini.
Survey yang pertama pada tanggal 20 januari 2019, kami menanyakan jumlah siswa-
siswi kelas X IPS 1 MAN 1 (Model) Lubuklinggau. Tabel siswa/i kelas X IPS 1

Tabel 1.1 jumlah siswa/I kelas X IPS 1

No Jumlah siswa-siswi Jumlah


1. Laki laki 17
2. Perempuan 23
Jumlah 40
Sumber : Siswa Kelas X IPS 1

Tabel 1.2 jumlah siswa/I MAN 1 (Model) Lubuklinggau

No Kelas Jumlah
1 X 313
2 XI 208
3 XII 268
Jumlah 789
Sumber : Wakil Kesiswaan MAN 1 (Model) Lubuklinggau

Tabel 1.3 jumlah guru MAN 1 (Model) Lubuklinggau

N Nama Jenis kelamin


o
1. Taslim, S.Pd.,M.Si Laki-laki
2. H. Suyatno, S.Pd Laki-laki
3. Hj. Annisah, M.Pd Perempuan
4. Drs. Mansyur, M.Pd.I Laki-laki
5. Sri Suryani, S.Pd Perempuan
6. Fatiyus A, S.Ag.,M.Pd.I Laki-laki
7. Drs. H. Asril, M.Pd.I Laki-laki
8. Dra. Suti Hat Perempuan
9. Hj. Yeni Agustina, S.Ag Perempuan
1 Nurbaiti, M.Pd.I Perempuan
0.
1 Eka Syahputriani, S.Pd Perempuan
1.
1 Ani Aspika, M.Pd Perempuan
2.
1 Hariani, S.Pd Perempuan
3.

2
1 Eva Yuli Artha, S.Pd Perempuan
4.
1 Kemas Romli, S.Pd Laki-laki
5.
1 Dra. Yati Nurhayati Perempuan
6.
1 Dra. Patmawaty Perempuan
7.
1 Dartini, S.Pd Perempuan
8.
1 Eva Susianti, S.Pd Perempuan
9.
2 Yesri Aliantini, S.Pd Perempuan
0.
2 Lusi Novita, S.E Perempuan
1.
2 Huryani, S.Pd Perempuan
2.
2 Rakhmawati, S.Ag Perempuan
3.
2 Noni Hodijah, S.Ag Perempuan
4.
2 Linda Kurniawati, M.Pd Perempuan
5.
2 Endah Puji Suryati, S.Pd Perempuan
6.
2 Endah Kusuma W., S.Pd Perempuan
7.
2 Mely Rosmalinda, S.Pd Perempuan
8.
2 Diana Sari, S.Pd Perempuan
9.
3 Ali Imron, S.Pd Laki-laki
0.
3 Qoryatul Hasanah, S.Pd Perempuan
1.
3 Mardalena, S.Pd Perempuan

3
2.
3 Sri Suryati, M.Pd Perempuan
3.
3 H. Ariyanto, S.Pd Laki-laki
4.
3 Rini Lestari, S.Sos Perempuan
5.
3 Maria Ulfa, S.Pd Perempuan
6.
3 Dra. Hj. Nurbaiti Perempuan
7.
3 Dra. Ernawati, S.Pd.I Perempuan
8.
3 Dedi Heriansah, S.Pd.I Laki-laki
9.
4 Abdullah Fikri, S.Pd.I Laki-laki
0.
4 Welly Widia L., S.Pd Perempuan
1.
4 Cipta Trilaksana, S.Pd Laki-laki
2.
4 Titin Susanti, S.Pd.I Perempuan
3.
4 Mardisnaini, S.Pd Perempuan
4.
4 Zainal Abidin, S.Pd.I Lak-laki
5.
4 Rupi’ah, S.Pd.I Perempuan
6.
4 Rahman Santo Haji, S.Pd Laki-laki
7.
4 Efran Yosika, S.Pd Laki-laki
8.
4 Shinta Kartika Dewi, S.Pd Perempuan
9.
5 Meli Safitri, S.Pd Perempuan
0.
5 Feldi Guswandi, S.Pd Laki-laki

4
1.
5 Sardi, S.Ag Laki-laki
2.
5 Lekad Sunaidi, SE Laki-laki
3
5 Harian, S.Pd.I Laki-laki
4.
5 Kamudin Laki-laki
5.
5 Dwi Restu Novita Ningrum Perempuan
6.
5 Nurman Laki-laki
7.
5 Munawir, SE Laki-laki
8.
5 Yans Al Prakaso, S.Pd Laki-laki
9.
6 Novry Khoirullah Perempuan
0.
6 Supianto Laki-laki
1.
6 Adi Armansyah Laki-laki
2.
6 Khodijah Perempuan
3.
6 Herniati Perempuan
4.
6 Dayang Ayu Perempuan
5.
6 Mat Ali Laki-laki
6.
6 Tasik Wijaya Laki-laki
7.
6 Novilia Kumala, S.Pd Perempuan
8.
6 Firmansyah Laki-laki
9.
7 Jami’ah Irsyadi perempuan

5
0.

No Jenis kelamin Jumlah


1 Laki-laki 28
2 Perempuan 42
Total 70
Sumber :Waka Kesiswaan MAN 1 (Mdel) Lubuklinggau

Tabel 1.4 jumlah sarana dan prasarana MAN 1 (MODEL) Lubuklinggau

NAMA JUMLAH
Musholah 1
Koperasi 1
UKS 2
Laboratorium 4
Kantin 5
Wc 12
Perpustakaan 1
Ruang kepala sekolah 1
Ruang TU 1
Ruang BK 1
Kelas 22
Lapangan 2
Ruang Multimedia 2
Sumber : Survei dan Observasi

Tabel 1.5 organisasi MAN 1 (Model) Lubuklinggau

No Nama Organisasi Ketua Keterangan


1 OSIS M. Fakhri Ramadhan Aktif
2 ROHIS Silpa Anhar Aktif
3 PMR Gunawan Wibisana Aktif
4 PRAMUKA Aldi Fadlan Aktif
5 PASKIBRA Ronaldian Putra Aktif
6 IAC Fildzah Khairan Varari Aktif
7 FLP Rafli Mahendra Aktif
8 PIK R M. Ikhsan Randi Putra Aktif
Sumber :Survey dan Observasi

Pada survey kedua tanggal 25 Februari 2019, kami mendapatkan informasi bahwa
kelas X IPS 1 ini memang sering terjadi pembullyian, termasuk bully verbal ternyata

6
dikelas ini juga sering terjadi bully verbal seperti mengejek, menghina, menggossip,
dan julukan jelek.

Pada survey ketiga tanggal 20 Mei 2019, kami menyebarkan data berupa
angket/kuesioner yang berisi beberapa itim kepada siswa/I X IPS 1. Dengan data
tersebut kami bisa mengolah data dengan mudah.

1.2 Identifikasi Masalah


 Wawancara langsung
 Observasi
 Kuesioner / Angket
1.3 Pembatasan Masalah
Maksud dalam penelitian ini masalah agar peneliti tidak bingung dalam
melaksanakan penelitian. Judul yang kami teliti “Dampak Bully Verbal Terhadap
KBM di Kelas X IPS 1 MAN 1 (Model) Lubuklinggau”
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, peneliti merumuskan permasalahan yaitu “ Dampak
Bully Verbal Terhadap KBM di Kelas X IPS 1 MAN 1 (Model) Lubuklinggau”. Jl.
Jend.Sudirman No.02 RT.01 Kel. Kali Serayu Kec. Lubuklinggau Utara II Kota
Lubuklinggau 31628.
1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini kami melakukan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bully yang sering terjadi di kelas X IPS 1
MAN 1 (Model) Lubuklinggau.
2. Untuk mengetahui bagaimana bersosialisasi di luar sekolah dan di luar lingkungan.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang terjadi dengan adanya bully di dalam
kelas.

1.6 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Praktis
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh terjadinya bully di sekolah

7
b. Mendapat pengalaman tentang bully dengan penelitian secara langsung.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari adanya bully di
kelas.
2. Manfaat Akademik
Adapun manfaat akademik adalah:
a. Untuk menmbah wawasan tentang bully dan dampak bully verbal.
b. Sebagai sarana pembelajaran bagi kami untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
c. Mengaplikasikan ilmu bagi kami dapat selama kami duduk di MAN 1 (Model)
Lubuklinggau.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kerangka Penelitian

8
Penelitian menuliskan beberapa hal dalam kerangka ini, yakni pengertian yang
berkaitan dengan judul penelitian.
 Bully yaitu salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. (Wikipedia).
 Bullying yaitu tindakan negatif yang dilakukan seseorang atau lebih yang
dilakukan berulang-ulang dan dari waktu ke waktu. (Olweus 1994 : 9)
 Bullying yaitu penekanan atau penindasan berulang-ulang, secara psikologis atau
fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang oleh
orang atau kelompok orang yang lebih kuat. (Rigby 2002 : 15)
 Bullying verbal, contohnya mencaci maki, mengejek, memberi
julukan jelek, mencela, mengumpat, memarahi dan mengancam
 Pengaruh yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. (KBBI 2005 : 849 )
 Pengaruh yaitu kekuatan yang muncul dari suatu benda atau
orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. (Surakhmad 1982 :
7)
 Sikap yaitu suatu pikiran, kecenderungan dan perasaan seseorang
untuk mengenal aspek-aspek tertentu pada lingkungan yang
seringnya bersifat permanen karena sulit diubah.
 Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat 4
yangberbunyi: “Peserta didik atau siswa adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu”.
 Peserta didik adalah siapa saja yang mengikuti proses
pembelajaran, dari bayi sampai kakek-kakek bisa menjadi peserta
didik. (Dirman dan Cicih 2014 : 5 )

9
2.2 Deskripsi Teori
Bully yaitu salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. (http://kbbi.web.id/tahu).
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun
informal (Wikipedia).
Sekolah adalah tempat siswa siswi mencari ilmu atau pembelajaran yang di dalam
nya diajarkan belajar dalam hal pendidikan yang baik, baik itu pendidikan formal
maupun nonformal.

2.3 Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa latin yaitu” hipo” yang bearti kurang dari atau
sementara.Dan “theys” di artikan pendapat yang bersifat sementara.
Ha: Ada dampak bully verbal terhadap KBM di kelas X IPS 1 MAN 1(Model)
Lubuklinggau.
Ho: Tidak ada dampak bully verbal terhadap KBM di kelas X IPS 1 MAN 1 (Model)
Lubuklinggau.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan penelitian ini dilakukan dikelas X IPS 1 MAN 1 (Model)
Lubuklinggau. Jalan Jend.Sudirman No.02 RT.01 Kel. Kali Serayu Kec.
Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau 31628. Tempat ini di pilih karena kami
ingin mengetahui seberapa banyak dampak bully verbal terhadap KBM di kelas X IPS
1 MAN 1 (Model) Lubuklinggau.

3.2 Populasi Dan Sampel


Populasi adalah kumpulan unit-unit elementer yang menjadi sumber pengambilan
yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 789 populasi.(yudhistira)
Sampel adalah bagian penelitian yang diambil dan digunakan untuk penelitian yang
sifat dan karakteristiknya dapat mewakili populasi sebagai subjek penelitian.Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 30 sampel dari 789 populasi. Pengambilan sampel ini
menggunakan sampel sistematis.
Dalam hal ini peneliti mengambil 30 sampel dari 789 populasi. Pengambilan
sampel dengan menggunakan sampel sistematis. Sampel sistematis adalah sampel
yang ditarik dengan cara membuat anggota-anggota populasi secara berurutan.
Kemudian di tentukan 1 nomor menjadi patokan sebagai titik awal menarik sampel,
nomor selanjutnya ditentukan secara sistematis.

Dasar penelitian menggunakan rumus:

N 789
n¿ n=
N ( d 2) 1 789 ( 0,027 )+1
789
N = Populasi d2= Presisi sampel n= =35
22.303
tingkat penelitian

11
n =Jumlah sampel

3.3 Desain dan pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu


pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jika data yang diperoleh dalam penelitian
disajikan dalam bentuk uraian kata-kata atau kalimat (naratif) bukan dalam bentuk
statistik, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun, apabila yang
diperoleh dalam penelitian berbentuk angka-angka dan cara pengolahannya
menggunakan analisis statistik. Maka pendekatan yang digunakan kuantitatif, adapun
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Dalam melakukan penelitian menggunakan teknik sebagai berikut:
 Observasi
Observasi adalah aktifitas penelitian dalam rangka pengumpulan data yang
berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan pada pihak siswa/i
kelas X IPS 1.
 Angket / Kuesioner
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang di ketahui.
 Studi Perpustakaan
Studi perpustakaan merupakan suatu kegiatan penulisan dan pengelolahan
literature. Studi kepustakaan juga berguna untuk mendapatkan ide-ide yang baru
untuk dijadikan bahan atau masalah penelitian dan dapat juga di gunakan sebagai
sumber untuk mencari data sekunder untuk mendukung penelitian.

12
BAB IV

PELAKSANAAN INSTRUMEN

4.1 Validasi Instrumen


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah angket. Setiap
variabel diukur dengan menggunakan skala internal, sedangkan skor menggunakan
skala likert yang ditentukan dengan empat alternative jawaban.dengan rincian
bobot/nilai 4(empat) untuk alternative cukup baik, 3(tiga) untuk alternative sangat
baik, 2(dua) untuk alternatif tidak baik, 1(satu) untuk alternatif baik
a. Baik (1)
b. Cukup baik(2)
c. Sangat baik(3)
d. Tidak baik(4)
4.2 Pengujian Data
Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keabsahan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, demikian juga
sebaliknya. Sebuah instumen dikatakan valid apabila mampu mengukir apa yang
diinginkan dalam sebuah penelitian dan dapat diteliti secara tepat.
Untuk mengetahui ketetapan data diperlukan uji validitas. Dua macam validitas sesuai
dengan cara pengujiannya adalah sebagai berikut.
1. Validitasi eksternal, yaitu apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut
sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang
dimaksud. Data di hitung secara keseluruhan.
2. Validitasi internal, yaitu apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian
instruemn secara keseluruhan.
4.3 Pengelolahan / Analisis Data
Setelah anda menerima kuesioner/angket dari responden, maka selanjutnya
melakukan pengelolahan data.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bullying adalah sebuah perlakuan agresi yang bertujuan untuk menyakiti atau
membuat korbannya tidak nyaman dan ditujukan kepada seseorang. Hal ini berarti
semua bentuk prilaku yang memenuhi kriteria tersebut dapat dikatakan perilaku
bullying. Bully terbagi kedalam tiga golongan yakni bully fisik diantaranya memuku,
bully psikis diantaranya menggossip, dan bully verbal diantaranya memberi julukan.

Hampir di sekolah yang ada dikota Indonesia di jumpai perlakuan bully. Karena
umumnya bully termasuk hal yang selalu terjadi di masyarakat dan beberapa di
antaranya masuk dalam sekolah-sekolah. Proses pembullyan pun masih sangat kerap
dilakukan oleh remaja dan bahkan ada yang memakai kekerasan. Penyebabnya pun
bermacam-macam karena kekurangan yang dimiliki korban.(Wikipedia).

Dari hasil penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa bully dikelas X
IPS 1 MAN 1 ( Model) Lubuklinggau memang sering terjadi baik itu di dalam proses
belajar maupun di luar proses belajar. Dan jarang terjadi dampak yang buruk di kelas
X IPS 1 ini hanya sebagian orang saja yang mengalami pembullyan. Bully mempunyai
dampak yaitu dampak positif dan negatif. Ada sebagian siswa dengan persentase 67%
setelah di bully dia merasa pesimis karena dampak dari bully, dan sebagian siswa yag
lain dengan persentase 33% juga yang merasa biasa saja atau masa bodoh ketika ia di
bully ketika proses kegiatan belajar mengajar maupun pada jam istirahat atau jam
kosong. Pelaku bully bisa dilakukan oleh oleh teman dengan presentase 97%,guru
dengan presentase 3%. Tapi dari penelitian yang kami dapatkan dari kelas X IPS 1
pelaku bully dilakukan oleh teman dan guru saja dengan persentase. Bully bisa
menimbulkan sebuah konflik yang dirasakan oleh korban karena ketidak sukanya
terhadap cemoohan tersebut, dan juga bisa menimbulkan kekerasann karena terjadinya
konflik.

14
5.2 Saran
a. Sekolah

Kami mengaharapkan kepada siswa-siswi MA Negeri 1(Model) Lubuklinggau


agar mengetahui apa itu bully dan bagaimana dampak yang ditimbulkan dari bully
itu tersebut

b. Pemerintah

Sebaiknya pemerintah memperhatikan bagaimana proses pembelajaran di


sekolah-sekolah luar sana dan sebaiknya pemerintah harus dapat mengetahui dan
peduli terhadap bagaimana dampak yang ditimbulkan dari perilaku bully agar tidak
terjadi di sekolah.

c. Masyarakat
Di harapkan masyarakat mendukukung dengan proses belajar anak dan dapat
mendidik para siswa-siswi agar dapat berperilaku baik dan dapat belajar dengan
baik di sekolah.

15

Anda mungkin juga menyukai