PENDAHULUAN
Istilah bullying ini pertama dikenal dengan istilah “mobbimg” istilah tersebut
diperkenalkan sekitar akhir 1960-an dan awal 1970-an oleh Heinemann yang
merupakan seorang ahli fisika di sebuah sekolah di Swedia. Pada saat itu Mobbing
oleh para ahli diartikan sebagai serangan sekelompok hewan kepada seekor binatang.
Seiring perkembangan zaman istilah tersebut diganti menjadi bullying. Bullying
menurut para ahli yaitu suatu agresi atau prilaku agresif dimana seseorang
memberikan perlakuan agresi tersebut bertujuan untuk melukai atau membuat
korbannya merasa nyaman.
Bullying adalah sebuah perlakuan agresi yang bertujuan untuk menyakiti atau
membuat korbannya tidak nyaman dan ditujukan kepada seseorang. Hal ini berarti
semua bentuk perilaku yang memenuhi kriteria tersebut dapat dikatakan perilaku
bullying, bully terbagi menjadi tiga golongan yakni bully fisik diantaranya memukul,
bully psikis diantaranya menggossip, bully verbal diantaranya memberi julukan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa perilaku bullying sering terjadi di lapisan
dunia ini baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Pada penelitian kami ingin
melihat dampak bully verbal terhadap KBM siswa. Kami mengunjungi kelas X IPS 1
MAN 1 (Model) Lubuklinggau. Untuk mengetahui mengapa bullying ini bisa terjadi
di sekolah-sekolah yang mempunyai pendidikan.
1
Pada penelitian ini kami melakukan tiga survey untuk menyelesaikan laporan ini.
Survey yang pertama pada tanggal 20 januari 2019, kami menanyakan jumlah siswa-
siswi kelas X IPS 1 MAN 1 (Model) Lubuklinggau. Tabel siswa/i kelas X IPS 1
No Kelas Jumlah
1 X 313
2 XI 208
3 XII 268
Jumlah 789
Sumber : Wakil Kesiswaan MAN 1 (Model) Lubuklinggau
2
1 Eva Yuli Artha, S.Pd Perempuan
4.
1 Kemas Romli, S.Pd Laki-laki
5.
1 Dra. Yati Nurhayati Perempuan
6.
1 Dra. Patmawaty Perempuan
7.
1 Dartini, S.Pd Perempuan
8.
1 Eva Susianti, S.Pd Perempuan
9.
2 Yesri Aliantini, S.Pd Perempuan
0.
2 Lusi Novita, S.E Perempuan
1.
2 Huryani, S.Pd Perempuan
2.
2 Rakhmawati, S.Ag Perempuan
3.
2 Noni Hodijah, S.Ag Perempuan
4.
2 Linda Kurniawati, M.Pd Perempuan
5.
2 Endah Puji Suryati, S.Pd Perempuan
6.
2 Endah Kusuma W., S.Pd Perempuan
7.
2 Mely Rosmalinda, S.Pd Perempuan
8.
2 Diana Sari, S.Pd Perempuan
9.
3 Ali Imron, S.Pd Laki-laki
0.
3 Qoryatul Hasanah, S.Pd Perempuan
1.
3 Mardalena, S.Pd Perempuan
3
2.
3 Sri Suryati, M.Pd Perempuan
3.
3 H. Ariyanto, S.Pd Laki-laki
4.
3 Rini Lestari, S.Sos Perempuan
5.
3 Maria Ulfa, S.Pd Perempuan
6.
3 Dra. Hj. Nurbaiti Perempuan
7.
3 Dra. Ernawati, S.Pd.I Perempuan
8.
3 Dedi Heriansah, S.Pd.I Laki-laki
9.
4 Abdullah Fikri, S.Pd.I Laki-laki
0.
4 Welly Widia L., S.Pd Perempuan
1.
4 Cipta Trilaksana, S.Pd Laki-laki
2.
4 Titin Susanti, S.Pd.I Perempuan
3.
4 Mardisnaini, S.Pd Perempuan
4.
4 Zainal Abidin, S.Pd.I Lak-laki
5.
4 Rupi’ah, S.Pd.I Perempuan
6.
4 Rahman Santo Haji, S.Pd Laki-laki
7.
4 Efran Yosika, S.Pd Laki-laki
8.
4 Shinta Kartika Dewi, S.Pd Perempuan
9.
5 Meli Safitri, S.Pd Perempuan
0.
5 Feldi Guswandi, S.Pd Laki-laki
4
1.
5 Sardi, S.Ag Laki-laki
2.
5 Lekad Sunaidi, SE Laki-laki
3
5 Harian, S.Pd.I Laki-laki
4.
5 Kamudin Laki-laki
5.
5 Dwi Restu Novita Ningrum Perempuan
6.
5 Nurman Laki-laki
7.
5 Munawir, SE Laki-laki
8.
5 Yans Al Prakaso, S.Pd Laki-laki
9.
6 Novry Khoirullah Perempuan
0.
6 Supianto Laki-laki
1.
6 Adi Armansyah Laki-laki
2.
6 Khodijah Perempuan
3.
6 Herniati Perempuan
4.
6 Dayang Ayu Perempuan
5.
6 Mat Ali Laki-laki
6.
6 Tasik Wijaya Laki-laki
7.
6 Novilia Kumala, S.Pd Perempuan
8.
6 Firmansyah Laki-laki
9.
7 Jami’ah Irsyadi perempuan
5
0.
NAMA JUMLAH
Musholah 1
Koperasi 1
UKS 2
Laboratorium 4
Kantin 5
Wc 12
Perpustakaan 1
Ruang kepala sekolah 1
Ruang TU 1
Ruang BK 1
Kelas 22
Lapangan 2
Ruang Multimedia 2
Sumber : Survei dan Observasi
Pada survey kedua tanggal 25 Februari 2019, kami mendapatkan informasi bahwa
kelas X IPS 1 ini memang sering terjadi pembullyian, termasuk bully verbal ternyata
6
dikelas ini juga sering terjadi bully verbal seperti mengejek, menghina, menggossip,
dan julukan jelek.
Pada survey ketiga tanggal 20 Mei 2019, kami menyebarkan data berupa
angket/kuesioner yang berisi beberapa itim kepada siswa/I X IPS 1. Dengan data
tersebut kami bisa mengolah data dengan mudah.
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bully yang sering terjadi di kelas X IPS 1
MAN 1 (Model) Lubuklinggau.
2. Untuk mengetahui bagaimana bersosialisasi di luar sekolah dan di luar lingkungan.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang terjadi dengan adanya bully di dalam
kelas.
7
b. Mendapat pengalaman tentang bully dengan penelitian secara langsung.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari adanya bully di
kelas.
2. Manfaat Akademik
Adapun manfaat akademik adalah:
a. Untuk menmbah wawasan tentang bully dan dampak bully verbal.
b. Sebagai sarana pembelajaran bagi kami untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
c. Mengaplikasikan ilmu bagi kami dapat selama kami duduk di MAN 1 (Model)
Lubuklinggau.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Penelitian menuliskan beberapa hal dalam kerangka ini, yakni pengertian yang
berkaitan dengan judul penelitian.
Bully yaitu salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. (Wikipedia).
Bullying yaitu tindakan negatif yang dilakukan seseorang atau lebih yang
dilakukan berulang-ulang dan dari waktu ke waktu. (Olweus 1994 : 9)
Bullying yaitu penekanan atau penindasan berulang-ulang, secara psikologis atau
fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang oleh
orang atau kelompok orang yang lebih kuat. (Rigby 2002 : 15)
Bullying verbal, contohnya mencaci maki, mengejek, memberi
julukan jelek, mencela, mengumpat, memarahi dan mengancam
Pengaruh yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. (KBBI 2005 : 849 )
Pengaruh yaitu kekuatan yang muncul dari suatu benda atau
orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. (Surakhmad 1982 :
7)
Sikap yaitu suatu pikiran, kecenderungan dan perasaan seseorang
untuk mengenal aspek-aspek tertentu pada lingkungan yang
seringnya bersifat permanen karena sulit diubah.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat 4
yangberbunyi: “Peserta didik atau siswa adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu”.
Peserta didik adalah siapa saja yang mengikuti proses
pembelajaran, dari bayi sampai kakek-kakek bisa menjadi peserta
didik. (Dirman dan Cicih 2014 : 5 )
9
2.2 Deskripsi Teori
Bully yaitu salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. (http://kbbi.web.id/tahu).
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun
informal (Wikipedia).
Sekolah adalah tempat siswa siswi mencari ilmu atau pembelajaran yang di dalam
nya diajarkan belajar dalam hal pendidikan yang baik, baik itu pendidikan formal
maupun nonformal.
2.3 Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa latin yaitu” hipo” yang bearti kurang dari atau
sementara.Dan “theys” di artikan pendapat yang bersifat sementara.
Ha: Ada dampak bully verbal terhadap KBM di kelas X IPS 1 MAN 1(Model)
Lubuklinggau.
Ho: Tidak ada dampak bully verbal terhadap KBM di kelas X IPS 1 MAN 1 (Model)
Lubuklinggau.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan penelitian ini dilakukan dikelas X IPS 1 MAN 1 (Model)
Lubuklinggau. Jalan Jend.Sudirman No.02 RT.01 Kel. Kali Serayu Kec.
Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau 31628. Tempat ini di pilih karena kami
ingin mengetahui seberapa banyak dampak bully verbal terhadap KBM di kelas X IPS
1 MAN 1 (Model) Lubuklinggau.
N 789
n¿ n=
N ( d 2) 1 789 ( 0,027 )+1
789
N = Populasi d2= Presisi sampel n= =35
22.303
tingkat penelitian
11
n =Jumlah sampel
12
BAB IV
PELAKSANAAN INSTRUMEN
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bullying adalah sebuah perlakuan agresi yang bertujuan untuk menyakiti atau
membuat korbannya tidak nyaman dan ditujukan kepada seseorang. Hal ini berarti
semua bentuk prilaku yang memenuhi kriteria tersebut dapat dikatakan perilaku
bullying. Bully terbagi kedalam tiga golongan yakni bully fisik diantaranya memuku,
bully psikis diantaranya menggossip, dan bully verbal diantaranya memberi julukan.
Hampir di sekolah yang ada dikota Indonesia di jumpai perlakuan bully. Karena
umumnya bully termasuk hal yang selalu terjadi di masyarakat dan beberapa di
antaranya masuk dalam sekolah-sekolah. Proses pembullyan pun masih sangat kerap
dilakukan oleh remaja dan bahkan ada yang memakai kekerasan. Penyebabnya pun
bermacam-macam karena kekurangan yang dimiliki korban.(Wikipedia).
Dari hasil penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa bully dikelas X
IPS 1 MAN 1 ( Model) Lubuklinggau memang sering terjadi baik itu di dalam proses
belajar maupun di luar proses belajar. Dan jarang terjadi dampak yang buruk di kelas
X IPS 1 ini hanya sebagian orang saja yang mengalami pembullyan. Bully mempunyai
dampak yaitu dampak positif dan negatif. Ada sebagian siswa dengan persentase 67%
setelah di bully dia merasa pesimis karena dampak dari bully, dan sebagian siswa yag
lain dengan persentase 33% juga yang merasa biasa saja atau masa bodoh ketika ia di
bully ketika proses kegiatan belajar mengajar maupun pada jam istirahat atau jam
kosong. Pelaku bully bisa dilakukan oleh oleh teman dengan presentase 97%,guru
dengan presentase 3%. Tapi dari penelitian yang kami dapatkan dari kelas X IPS 1
pelaku bully dilakukan oleh teman dan guru saja dengan persentase. Bully bisa
menimbulkan sebuah konflik yang dirasakan oleh korban karena ketidak sukanya
terhadap cemoohan tersebut, dan juga bisa menimbulkan kekerasann karena terjadinya
konflik.
14
5.2 Saran
a. Sekolah
b. Pemerintah
c. Masyarakat
Di harapkan masyarakat mendukukung dengan proses belajar anak dan dapat
mendidik para siswa-siswi agar dapat berperilaku baik dan dapat belajar dengan
baik di sekolah.
15