Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI

MORFOLOGI DAN MORFOGENESA


MINGGU KE-1

S.A. Prasetyo*, F. Arisandi, L.S. Sagala, R.Irma, M.W. Hidayatullah, Y.M. Situmeang,
Kelompok 3
Progam Studi Teknik Geolgi Institut Teknologi Sumatera
Singgih.118150087@student.itera.ac.id

I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi
itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai ilmu bentang
alam,dalam pembagianya ada yang di sebut dengan Morfologi dan
Morforogenesa ,Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu
bentukan, baik itu bentukan permukaan bumi ataupun bentukan lainnya.
Ilmu yang memepelajari bentukan bumi disebut sebagai Geomorfologi.
Dalam Geomorfologi, ada beberapa aspek penting yang menjadi dasar
pembelajarannya, ialah morfografi dan morfometri. Morfografi adalah
aspek geomorfologi yang deskriptif pada suatuarea dataran, perbukitan,
pegunungan dan plateau. Morfografi juga merupakansusunan dari objek
alami yang ada dipermukaan bumi, bersifat deskriptif terhadapsuatu
bentukan lahan. Pencarian karakteristik morfometri ini sangat berkaitan erat
dengan orde-orde sungai, panjang sungai, keliling sungai dan luas
sungai.Berdasarkan orde-orde sungai, kita dapat mengetahui nilai indeks
percabangan.Dari data panjang segmen sungai dan luas sungai, kita dapat
mengetahuikerapatan aliran.
Dalam praktikum kali ini kami akan melakukan pengamatan atau
mendeskripsikan peta yang sudah disediakan sesuai dengan aspek
Morfografi dan Morfometrinya, dengan tujuan untuk mengetahui daerah di
peta seperti lereng, bukit, punggungan dan lainya dengan cara perhitungan
morfometri dan pembagian morfografi di setiap peta.
II. INTERPRETASI
II.1 Morfologi
a. Bukit
Bukit adalah suatu bentuk wujud alam wilayah bentang alam
yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan
tanah di sekelilingnya namun dengan ketinggian relatif rendah
dibandingkan dengan gunung, Bukit rata-rata memiliki ketinggian
kurang dari 1000 m,dan dari jajaran bukit-bukit yang mempunyai
ketinggian sama disebut dengan perbukitan , jadi dapat dikatakan
perbukitan ini bentuknya relative memanjang dibandingkan dengan
bukit.
b. Punggungan
Punggungan adalah bentukan geologis yang merupakan
bagian dari pegunungan atau perbukitan yang memiliki posisi tanah
lebih tinggi dibandingkan posisi tanah di keduan sisinya, atau dapat
dikatakan tinggian lereng dalam sebuah lokasi baik itu nyata ataupun
di peta.
c. Lembah
Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh
pegunungan atau perbukitan yang luasnya dari beberapa kilometer
persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi. Lembah dapat
terbentuk dari beberapa proses geologis.lembah ini identik diapit
oleh kedua lereng dari punggungan dan biasanya mempunyai daerah
dengan ketinggian yang relative rendah.
d. Dataran alluvial
Dataran Aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk karena
endapan seperti sedimentasi yang membentuk sebuah dataran yang
relative rendah . Daerah endapan terjadi di sungai, danau yang
berada di dataran rendah, ataupun cekungan yang memungkin kan
terjadinya endapan jika didalam peta dataran alluvial ini memiliki
daerah yang tergambar seperti melebar dan memanjang seperti
ibarat tempat sedimentasi alluvial tersebut.
e. Gawir sesar
Gawir sesar adalah tebing curam yang terbentuk akibat sesar
yang baru yang biasanya disertai perpindahan secara vertikal. Istilah
ini (dalam bahasa Inggris fault scarps) kadang-kadang disamakan
dengan escarpments.jika didalam peta gawir sesar ini memiliki garis
kontur yang relative lebih rapat, yang menandakan daerah tersebut
adalah daerah dengan lereng yang curam.
f. Dataran
Dataran adalah suatu wilayah yang relatif landai dan
mendekati rata. Dataran ini banyak terdapat dimana saja di daratan,
dataran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sebagai berikut. 1.
Dataran pantai yaitu dataran yang letaknya dekat pantai dengan
ketinggian kurang dari 200 m dari permukaan air laut, dan masih
mengalami pengaruh laut secara langsung.jika dalam peta dataran
mempunyai warna hijau tua .

II.2 Morfometri

a. Kelas lereng (0-20) Hijau Tua


Dalam kelas ini lereng akan terlihat datar (flat) atau hampir
datar:dengan proses denudasional yang tidak cukup besar dan
pengikisan pemiukaan yang tidak intensif dibawah kondisi kering
b. Kelas lereng (2-40) Hijau Muda
Dalam kelas lereng ini Sedikit miring (gentlyslope), dengan
pergerakan massaberkecepatan rendali dari berbagai proses
periglacial: solifluction dan fluvial.
c. Kelas lereng (4-80) Kuning
Dalam kelas ini lereng akan Miring (sloping), memiliki
kondisi yang hampir samadengan gently slope, namun lebih mudah
mengalami pengikisan permukaan, dengan erosi permukaaan yang
intensif.
d. Kelas lereng (8-160) Jingga
Dalam kelas ini lereng akan Agak curam (moderately steep),
semua jenis pergerakan massa terjadi, terutama periglacial-
solifluction, rayapan,pengikisan dan ada kalanya landslide.
e. Kelas lereng (16-350) Merah Muda
Pada kelas ini lereng akan Curam (steep), proses
denudasional dari semua jenis terjadisecara intensif (erosi, rayapan,
pergerakan lereng).
f. Kelas lereng (35-550) Merah
Pada kelas ini lereng akan Sangat curam (very steep), proses
denudasional terjadisecara intensif.
g. Kelas lereng (>550) Ungu
Pada bagian ini lereng akan Curam ekstrem (extremely
steep), proses intrusi batuan.

II.3 Morfogenesa

a. Morfostruktur Aktif
1. Sesar Naik
Sesar merupakan retakan yang mempunyai pergerakan
searah dengan arah retakan. Ukuran pergerakan ini adalah
bersifat relatif, dan kepentingannya juga relatif. Sesar Naik
adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke arah atas
dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang
bidang sesarnya. Untuk sesar naik, diperlukan energi atau gaya
yang lebih besar untuk dapat menaikkan hanging wall ini
ketimbang pada sesar turun (hanging wall turun)
2. Sesar Normal
Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan
gaya gravitasi sebagai gaya utama yang menggerakannya. Ia juga
dikenali sebagai sesar ekstensi (Extention Faulth) sebab ia
memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi.
3. Antiklin Dan Sinklin
Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan
kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh
(bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari
antiklin disebut inti antiklin.
4. Intrusi
intrusi adalah sebuah batuan beku yang telah menjadi kristal
dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi.
Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka
mencapai permukaan bumi dinamakan pluton, dari nama Pluto,
Dewa Romawi dunia bawah tanah. Jadi dapat dikatakan intrusi
ini menandakan daerah yang relative tinggi bisa dari intrusi itu
sendiri ataupun dari hasil tumpukan erosi batuan bekunya.
5. Sesar turun
Sesar Turun adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok
batuan akibat pengaruh gaya gravitasi dan terjadi sebagai akibat
dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi
seimbang
b. Morfostruktur Pasif
1. Resistensi Kuat
Pada sebuah lereng yang curam dapat terlihat bahwa daerah
tersebut resistensinya kuat hal itu di karanakan daerah tersebut
rawan terkena erosi sehingga membentuk lereng yang curam.
2. Resistensi Sedang
Resistensi sedang ini seperti daerah dengan lereng yang tidak
terlalu terjal seperti daerah yang terbagi menjadi daerah yang
mudah tererosi dan daerah yang tidak mudah tererosi.jadi daerah
tersebut bisa saja terjadi erositapi kemugkinan sedikit.
3. Resistensi Lemah
Dalam hal ini daerah yang sering dikatan sebagai resistensi
lemah adalah daerah-daerah dengan dataran yang relative rendah
seperti daerah dataran alluvial karna daerah tersebut merupakan
daerah sisa dari hasil erosi yang berlangsung sebelumnya
sehingga membentuk daerah yang dikatakan resistensinya lemah,
dan daerah ini dapat dikatakan sebagai daerah yang merupakan
daerah rawan longsor atau mudah tererosi.

c. Morfodinamik
1. Degradasi (pengikisan)
Jika dilihat dari arti kata degradasi itu sendiri yaitu
pengikisan lapisan jadi degradasi ini dapat terlihat pada sebuah
lembah yang dulunya ada atau terbentuk karna adanya degradasi
itu sendiri sehingga terbentuklah daerah seperti lereng-lereng
tersebut.
2. Agradasi (penimbunan)
Jika dalam peta penimbunan ini berlangsung pada daerah
dataran alluvial, hal tersebut dikarnakan dataran tersebut di
kelilingi oleh perbukitan dan pasti dari bukit tersebut
mengalammi erosi sehingga materialnya tertranspor dan
menimbun kesuatu daerah yang relative rendah sehingga
membentuk dataran.

III. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang sudah kami lakukan pada minggu lalu serta
interpretasi yang ada ini, maka dapat diambil kesimpulan :

a. Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk


permukaanbumi. Peta morfologi merupakan peta yang memuat tentang
bentuk permukaanbumi, baik itu lahan, daratan dan genesa beserta
proses yang mempengaruhinyaberdasarkan berbagai skala.
b. Garis kontur atau kontur suatu fungsi dua variabel ialah kurva di mana
fungsi tersebut memiliki nilai konstan. Dalam kartografi, garisan kontur
menyambungkan titik-titik dengan lantai tinggi yang sama di atas suatu
lantai tertentu, seperti permukaan laut rata-rata.
c. Fungsi garis kontur antara lain
1. Penanda ketinggian atau sudut elevasi suatu tempat atau wilayah
tertentu.
2. Penanda ada tidaknya bentuk relief sesuai dengan wujud asli di
permukaan bumi.
3. Penanda ada tidaknya suatu lereng di suatu tempat atau wilayah
tertentu.
4. Penanda besaran sudut kemiringan suatu lereng pada suatu tempat
atau wilayah tertentu.

IV. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai