Anda di halaman 1dari 7

SINTESIS P-NITROKALKON MELALUI REAKSI KONDENSASI

ALDOL ANTARA VANILIN DAN P-NITROASETOFENON

SYNTHESIS OF P-NITROCHALCONE THROUGH ALDOL


CONDENSATION REACTION FROM VANILLIN AND
P-NITROACETOPHENONE

Hasan Basri Rizqi Priyongga & *)Indyah Sulistyo Arty

*)Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta


Email : indyah_sa@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa p-
nitrokalkon melalui reaksi kondensasi antara vanilin dan p-
nitroasetofenon dengan menggunakan katalis asam, serta
mengidentifikasi dan menentukan rendemen senyawa hasil
sintesis.
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah dengan
mereaksikan senyawa p-nitroasetofenon dan vanilin yang
dilarutkan dalam etanol dengan dialiri gas N2 dan gas HCl,
dengan pengadukan selama 4, 5, 6, dan 10 jam dalam penangas
es. Pemurnian senyawa hasil sintesis dengan cara rekristalisasi
menggunakan campuran pelarut etanol dan akuades (1:1).
Identifikasi senyawa hasil sintesis dengan KLT dan TLC
scanner.
Senyawa hasil sintesis berupa kristal berwarna kuning
dengan titik leleh 75-78°C dan kemurnian 94,79%.
Kata kunci : reaksi kondensasi, p-nitroasetofenon,
vanilin, suasana asam

Abstract
This research aims to synthesize of p-nitrochalcone by
condensation reaction from vanillin and p-nitroacetophenone
with acid catalyst, to identify and to determine percent yield of
product.
The first step of synthesis was by reacting p-
nitroacetophenone and vanillin in ethanol saturated with N2 gas
and HCl, with was stirred for 4, 5, 6, and 10 hours in the ice
bath. The product was purified by recrystallization using
aquadest and ethanol (1:1). The product was identified with
TLC and TLC scanner.

1
The product had crystal form, yellow colour, melting
point was 75-78°C, and has purify 94,79%.
Key words : condensation reaction, p-nitroacetophenone,
vanillin, acid condition

PENDAHULUAN
Senyawa flavonoid merupakan Peranan kalkon dalam
kelompok metabolit sekunder yang pembuatan turunan flavonoid sangat
penting dalam dunia tumbuhan. penting karena senyawa kalkon dapat
Senyawa-senyawa ini biasanya berfungsi sebagai zat antara
sebagai zat warna yang ditemukan (intermediet) dan biasanya langsung
dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid berubah menjadi flavanon ataupun
mempunyai manfaat yang cukup luas turunan senyawa flavonoid lainnya.
dalam bidang kesehatan. Sumber Senyawa kalkon dapat diperoleh
senyawa flavonoid yang terdapat di dengan metode isolasi bahan alam
alam telah banyak digunakan sebagai dari suatu tumbuhan. Akan tetapi,
pengobatan [1]. jumlah kalkon yang dihasilkan
Kerangka dasar flavonoid melalui metode isolasi ini hanya
terdiri dari 15 atom karbon, dimana sedikit sekali dan membutuhkan
dua cincin benzene (C6) membentuk biaya yang relatif mahal [3]. Oleh
suatu susunan C6-C3-C6. Salah satu sebab itu, teknik sintesis kimia
contoh senyawa flavanoid yaitu merupakan salah satu metode untuk
kalkon. Penyebaran kalkon di alam mendapatkan senyawa kalkon
sangat terbatas dan hanya ditemukan dengan jumlah yang lebih besar.
pada beberapa kelompok tumbuhan. Senyawa kalkon dapat
Akan tetapi, disisi lain kalkon disintesis dengan menggunakan
memiliki aktivitas biologis yang bahan awal berupa senyawa-senyawa
sangat bermanfaat, antara lain yang mempunyai karbonil aromatik
sebagai antioksidan, antimalaria, yakni suatu aldehida aromatik dan
antiinflamasi, antitumor, dan suatu keton aromatik melalui reaksi
antibakteri [2]. kondensasi aldol (Claisen Schmidt).
Reaksi ini dapat dilakukan dalam

2
kondisi asam maupun basa [4]. Penelitian ini dilakukan untuk
Katalis yang sering digunakan yaitu mensintesis senyawa p-nitrokalkon
natrium hidroksida, barium melalui reaksi kondensasi aldol
hidroksida, asam klorida, asam antara senyawa vanilin dan p-
sulfat, dan kalium hidroksida. nitroasetofenon dengan bantuan
Metode kondensasi aldol katalis gas HCl. Dalam hal ini dipilih
Claisen Schmidt merupakan jalur penggunaan katalis asam yang secara
yang singkat dan praktis untuk umum dapat menghasilkan tingkat
mensintesis senyawa kalkon [5]. rendemen yang lebih memuaskan
Metode ini dipilih karena reaksinya dibanding penggunaan katalis basa
yang relatif sederhana dan ramah meskipun kurang reaktif. Senyawa
lingkungan. Kondensasi aldol dapat dari hasil proses sintesis ini
dilakukan melalui dua macam yaitu kemudian diidentifikasi dengan
melalui mekanisme enol (katalis teknik Kromatografi Lapis Tipis,
asam) dan mekanisme enolat (katalis TLC scanner.
basa) [6].
Beberapa penelitian terdahulu METODE PENELITIAN
telah dilakukan sintesis senyawa Reaksi kondensasi vanilin dengan
kalkon diantaranya yaitu sintesis 4- p-nitroasetofenon
metoksikalkon dan 3,4-dimetoksi Sebanyak 7,6 gram (0,05 mol)
kalkon dengan mereaksikan senyawa vanilin ditambah dengan 8,25 gram
benzaldehida, p-anisaldehida, serta (0,05 mol) p-nitroasetofenon dan 50
veratraldehida dengan senyawa mL etanol. Memasukkan campuran
asetofenon menggunakan katalis tersebut kedalam labu leher tiga yang
basa KOH [7]. Sintesis kalkon telah dilengkapi magnetic stirrer,
lainnya juga dapat dilakukan termometer, penangas es dan
dengan mengkondensasikan turunan dihubungkan dengan tabung gas
benzaldehida yaitu 4-hidroksi nitrogen. Sebanyak 25 mL H2SO4
benzaldehida dan 4-kloro pekat diteteskan pada kristal NaCl
benzaldehida dengan siklopentanon agar terbentuk gas HCl yang
menggunakan katalis asam sulfat [8]. dialirkan kedalam campuran reaksi

3
bersama aliran gas nitrogen.  Hasil identifikasi menggunakan
Campuran reaksi diaduk selama 4, 5, KLT pada waktu reaksi 4 jam
6, dan 10 jam. Hasil pengadukan tersaji pada gambar 1.
kemudian dituangkan kedalam
erlenmeyer berisi akuades dingin
sambil diaduk hingga terbentuk
endapan. Endapan yang terbentuk
lalu dipisahkan dari larutannya dan
kemudian dikeringkan. Hasil sintesis
diidentifikasi menggunakan KLT,
TLC scanner.

HASIL DAN DISKUSI


Gambar 1. Hasil KLT pada waktu
Data hasil reaksi kondensasi
reaksi 4 jam dengan eluen n-heksana
aldol antara vanilin dan p-
: etilasetat = 4 : 1
nitroasetofenon disajikan dalam
Tabel 1 berikut.
 Hasil identifikasi menggunakan
Tabel 1. Data pengamatan senyawa
produk reaksi kondensasi KLT pada waktu reaksi 5 jam
tersaji pada gambar 2.

Analisis Senyawa Hasil Sintesis


dengan menggunakan Kromato-
grafi Lapis Tipis (KLT)
Dari identifikasi senyawa hasil
Gambar 2. Hasil KLT pada waktu
sintesis diperoleh kromatogram
reaksi 5 jam dengan eluen n-heksana
sebagai berikut :
: etilasetat = 4 : 1

4
 Hasil identifikasi menggunakan Keterangan hasil kromato-
KLT pada waktu reaksi 6 jam gram sebagai berikut :
tersaji pada gambar 3. 1 = bercak noda vanilin
2 = bercak noda p-nitroasetofenon
3 = bercak noda senyawa hasil
sintesis

Hasil dari KLT menunjukkan


terdapat 3 noda yang terdiri dari
noda vanilin, p-nitroasetofenon, dan
senyawa hasil sintesis. Dari keempat
data KLT pada berbagai variasi
Gambar 3. Hasil KLT pada waktu waktu reaksi (gambar 1-4), terlihat
reaksi 6 jam dengan eluen n-heksana adanya perbedaan Rf antara vanilin
: etilasetat = 4 : 1 dengan senyawa hasil sintesis.
Sedangkan harga Rf antara p-
 Hasil identifikasi menggunakan nitroasetofenon dengan senyawa
KLT pada waktu reaksi 10 jam hasil sintesis menunjukkan sedikit
tersaji pada gambar 4. kesamaan. Harga Rf untuk vanilin, p-
nitroasetofenon, dan senyawa hasil
sintesis pada berbagai variasi waktu
reaksi ditunjukkan pada tabel 2
berikut.
Tabel 2. Data harga Rf pada berbagai
variasi waktu reaksi

Gambar 4. Hasil KLT pada waktu


reaksi 10 jam dengan eluen n-
heksana : etilasetat = 4 : 1

5
Analisis Senyawa Hasil Sintesis hasil sintesis, menunjukkan bahwa
dengan menggunakan TLC senyawa target yaitu p-nitrokalkon
Scanner belum terbentuk. Hal ini dimungkin-
Noda senyawa hasil sintesis kan terdapatnya substituen gugus
kemudian dianalisis menggunakan nitro (-NO2) pada senyawa bahan
TLC scanner untuk mengetahui dasar p-nitroasetofenon yang juga
kemurniannya. Hasil TLC scanner berpengaruh terhadap ketidak-
ditunjukkan pada gambar 5 berikut berhasilan sintesis ini. Apabila suatu
ini. keton aromatis memiliki substituen
pada cincin aromatisnya, maka
substituen tersebut dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi adisi
nukleofilik. Gugus nitro bersifat
sebagai penarik elektron.

Gambar 5. Hasil TLC scanner


senyawa hasil sintesis

Data pada gambar 5 yang


diperoleh dari TLC scanner, dapat
diketahui bahwa nilai Rf senyawa Substituen nitro mendeaktifkan

hasil sintesis sebesar 0,42. cincin aromatik melalui penarikan

Kemurnian yang dihasilkan yaitu elektron π dari cincin. Adanya

sebesar 94,79%. Diperkirakan masih interaksi ini akan mengurangi

terdapat pengotor dan atau sisa bahan kerapatan elektron pada cincin

yang tidak larut dalam proses aromatik sehingga senyawa p-

rekristalisasi. nitroasetofenon menjadi kurang

Dari keseluruhan data reaktif. Berkurangnya kerapatan

identifikasi dan analisis senyawa elektron tersebut akan menyebabkan

6
serangan p-nitroasetofenon (sebagai 5. Suzana, K. Amalia, Melanny I.
S., J. Ekowati, M. Rudyanto, H.
nukleofil) terhadap vanilin menjadi
Poerwono, T. Budiati. (2014).
sulit terjadi. Sintesis Khalkon dan Derivatnya
Menurut Reaksi Kondensasi
Claisen Schmidt dengan Iradiasi
DAFTAR PUSTAKA Gelombang Mikro. Jurnal
Farmasi dan Ilmu Kefarmasian
1. L. Mariana, Y. Andayani & E. Indonesia. 1(1): 24-27.
R. Gunawan. (2013). Analisis 6. C. Budimarwanti & S.
Senyawa Flavonoid Hasil Handayani. (2010). Efektivitas
Fraksinasi Ekstrak Dikloro- Katalis Asam Basa pada Sintesis
metana Daun Keluwih. Chem. 2-hidroksikalkon, Senyawa yang
Prog. 6(2): 50-55. Berpotensi sebagai Zat Warna.
2. Y. R. Prasad, P. R. Kumar, C. A. Prosiding Seminar Nasional
Deepti & M. V. Ramana. (2006). Kimia dan Pendidikan Kimia
Synthesis and Antimicrobial 2010. Yogyakarta: Jurdik Kimia
Activity of Some Novel UNY
Chalcones of 2-Hidroxy-1- 7. Sri Handayani, Sunarto & Susila
Acetonapthone and 3-Acetyl Kristianingrum. (2005). Optimi-
Coumarin. Journal of Chemistry. zation of Time Reaction and
3(4): 236-241. Hydroxide Ion Concentration on
3. J. B. Harborne. (1987). Metode Flavonoid Synthesis from
Fitokimia : Penentuan Cara Benzaldehyde and its
Modern Menganalisis Tumbuh- Derivatives. Indo. J. Chem. 5(2):
an. Terjemahan Kosasih Padma- 163-168.
winata & Iwang Sudiro. 8. Pudjono, Sismindari & H.
Bandung: ITB Widada. (2008). Sintesis 2,5-bis-
4. Jasril, H. Y. Teruna, A. Zamri, (4'hidroksibenzilidin)siklopentan
D. Alfatos, E. Yuslinda, Y. on dan 2,5-bis-(4'kloro-
Nurulita. (2012). Sintesis dan benzilidin)siklopentanon serta
Uji Antibakteri Senyawa Bromo Uji Antiproliferatifnya terhadap
Kalkon Piridin. Jurnal Natur Sel HeLa. Majalah Farmasi
Indonesia. 14(3): 172-175. Indonesia. 19(1): 48-55

Anda mungkin juga menyukai