Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TERSTRUKTUR

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DAN MANAJEMEN


TERPADU BAYI MUDA (MTBM)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ANB & Balita

Dosen Pembimbing:

Sri Yuniarti, S.PSI., S.KEP., S.ST., MKM.

Disusun Oleh :

2B

Fitri Susilawati (311118085)

PROGAM STUDI KEBIDANAN (D3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


CIMAHI

2020
KASUS 3

Ranti anak perempuan, umur 14 bulan.Berat badan 12 kg. Panjang badan 94


cm. suhu tubuh 37,5 derajal celcius ibu berkata bahwa anak mende rita diare
selama 3 minggu, tidak ada tanda tanda bahaya umum, tidak batuk atau
sukar bernafas. Petugas kesehatan memeriksa diare Ratri.ibu mengatakan
bahwa tidak ada darah dalam tinja anak. Anak tampah selalu rewel da
gelisah. Matanya tidak cekung. Ia minum dengan lahap. Cubitan kulit perut
kembali segera. Catat gejala pada Ratri dan klasifikasi kan pada formulir
pencatatan

KLASIFIKASI : Kasus ini termasuk kedalam GEJALA DIARE PERSISTEN


TANPA DEHIDRASI karena tanda-tanda tidak cukup di
klasifikasikan kedalam DIARE DEHIDRASI BERAT dan
DIARE DEHIDRASI RINGAN.
TINDAKAN : -Beritahu dan nasihati tentang pemberian makan untuk diare
persisten.
-Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
-Nasihat kapan kembali segera
-Kunjungan ulang 3 hari

KASUS 5
Aditiya anak laki-laki, umur 24 bulan, berat badan 9,5 kg Tinggi badan 75 cm. dan
suhu badan 37. Ibu berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ibi. Petuga memeriksa
tanda bahaya umum. Anak bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan mesih sadar
serta tidak latergis, anak tidak batuk dan diare. Ibu berkata Aditiya merasa panas
sudah 2 hari. Daerah nya resiko tinggi malaria. Anak tidak menderita campak 2 bulan
terakhir. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif.
Tidak di temukan kaku kuduk, tidak pilek dan tidak mempunyai ruam, dan tidk
mempunyai gejal yang mengarah ke campak. Tidak ada pendarah dari hidung
maupun gusi, tidak muntah dan beraknya normal dan tidak ada tanda syok. Setelah
diperiksa dengan teliti, petugas menemukan bitnik pendarahan pada perut Aditiya.
Selanjutnya petugas melakukan uji Tourniquet dan ternyata hasilnya positif.
KLASIFIKASI : Kasus ini termasuk kedalam MALARIA karena dilihat dari
tanda-tanda dan hasil pemeriksaan dengan hasil RDT positif.
TINDAKAN : - Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
-Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
-Nasihati kapan kembali segera Ÿ Kunjungan ulang 3 hari
jika tetap demam
-Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
penilaian lebih lanjut.

KASUS 7
Rafi anak laki laki umur 18 bulan,berat 6 kg, panjang badan 68 cm dan suhu 35•c. Ibu
membawanya hariini karena anak demam dan ada ruam petugas kesehatan melihat
rafi seperti tulang tertutup kulit, anak bisa minum, tidak muntah, kejang, sadar dan
tidak menangis. Ia tidak batuk atau atau sukar benafas dan tidak diare.
Rafi tinggal didaerah resiko rendah malaria. Ibu membawa anak mengunjungi
keluarga yang tinggal didaerah resiko malaria tinggi sekitar 1 minggu yang lalu. Anak
demam selama 5 hari, mepunyai ruam kemerahan menyuluruh dan matanya merah. Ia
menderita campak. Lehernya tidak kaku dan tidak pilek.
Petugas kesehatan memeriksa gejala komplikasi campak. Anak tidak mempunyai
luka dimulut. Tidak ada nanah keluar dari matanya dan tidak ada kekeruhan pada
kornea. Tidak ada tanda pendarahan termasuk bintik.Pendarahan dikulit dan tidak ada
tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain. Rafi tidak mempunyai masalah
telinga.Selanjutnya petugas memeriksa statsus gizi dan anemia. Rafi tampak sangat
kurus, tidak pucat, kedua kakinya tidak bengkak. Pada pemeriksaan RDT hasilnya
positif talsparum.
KLASIFIKASI : Kasus ini diklasifikasikan endemis malaria tinggi atau rendah
karena tanda
tanda mencukupi untuk di klasifikasikan dengan PENYAKIT
BERAT DENGAN DEMAM.
TINDAKAN : -Beri dosis pertama artemeter injeksi atau kinin injeksi untuk
malaria berat
-Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- Cegah agar gula darah tidak turun
-Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
- Rujuk segera

Anda mungkin juga menyukai