Biasanya turbin impuls tidak seefisien turbin reaksi. Efisiensi turbin pada
umumnya dipengaruhi oleh:
1. Gesekan yang terjadi antara fluida kerja dengan stator dan rotor;
2. Besarnya sudut masuk dan sudut keluar sudu;
3. Perbadingan kecepatan u/C, dan
4. Kerugian lainnya.
Akan tetapi, apabila hal lainnya dapat diabaikan, maka turbin uap dapat bekerja
dengan efisiensi yang hampir sama apabila bekerja dengan perbandingan kecepatan
(u/Ci) yang sesuai. Misalnya, untuk turbin :
u/Ci
Curtis 0.20 – 0.30
Rateau 0.40 – 0.45
Parsons 0.80 – 1.00
Efisiensi turbin uap berkisar antara 30 – 50 persen untuk unit daya rendah, 80 – 90
persen untuk unit daya tinggi. Prestasi turbin uap biasanya juga diukur dengan
pemakaian uap spesifiknya, yaitu jumlah uap perjam untuk setiap daya kuda yang
kg uap
dihasilkan, dinyatakan dalam . Dari persamaan (3.26) dapat dihitung
jam . daya poros
daya yang dihasilkan turbin, N=JG(hti-hte)
Sehingga daya turbin dapat diatur dengan mengatur jumlah uap masuk G dan/ atau
selisih entalpi , N=JG(hti-hte).
Turbin uap dijalankan dan dihentikan berturut-turut dengan membuka penuh dan
menutup rapat katub penutup uap. Kemudian pengaturan jumlah uap masuk nosel
turbin dilaksanakan dengan mengatur pembukaan katub pemasukan uap. Besarnya
pembukaan katub pemasukan uap di kendalikan oleh alat yang dinamai governor.
Ada dua macam governor, yaitu governor pengatur kecepatan dan governor
pengatur tekanan uap. Governor pengatur kecepatan diperlukan apabila kecepatan
poros turbin harus konstan, misalnya pada turbin penggerak generator listrik arus
bolak-balik. Sedangkan governor pengatur tekanan uap dipergunakan pada turbin
(industry) di mana sebagian tekanan uap yang diektrasikan (dikeluarkan dari turbin
untuk suatu proses) harus diusahakan konstan. Jadi, pada jenis tersebut terakhir, di
samping governor pengatur kecepatan juga diperlukan governor pengatur tekanan
uap.
II. PENUTUP
3.1. Rangkuman
Tipe dasar Turbin dapat dibagi dalam dua klasifikasi utama yaitu:
kg uap
daya kuda yang dihasilkan, dinyatakan dalam . Dari
jam . daya poros
persamaan (3.26) dapat dihitung daya yang dihasilkan turbin, N=JG(h ti-hte)
Sehingga daya turbin dapat diatur dengan mengatur jumlah uap masuk G dan/
atau selisih entalpi , N=JG(hti-hte).
Turbin uap dijalankan dan dihentikan berturut-turut dengan membuka
penuh dan menutup rapat katub penutup uap. Kemudian pengaturan jumlah
uap masuk nosel turbin dilaksanakan dengan mengatur pembukaan katub
pemasukan uap. Besarnya pembukaan katub pemasukan uap di kendalikan
oleh alat yang dinamai governor. Ada dua macam governor, yaitu governor
pengatur kecepatan dan governor pengatur tekanan uap. Governor pengatur
kecepatan diperlukan apabila kecepatan poros turbin harus konstan, misalnya
pada turbin penggerak generator listrik arus bolak-balik. Sedangkan governor
pengatur tekanan uap dipergunakan pada turbin (industry) di mana sebagian
tekanan uap yang diektrasikan (dikeluarkan dari turbin untuk suatu proses)
harus diusahakan konstan. Jadi, pada jenis tersebut terakhir, di samping
governor pengatur kecepatan juga diperlukan governor pengatur tekanan uap.