Nim : 180204024
Kelas : 2.1
Pada suatu hari di RS. A terdapat seorang pasien yang berprofesi sebagai mahasiswa disalah
satu Universitas Swasta di NTB bernama Nn. R berusia 19 th. Dokter mendiagnosis ia
menderita kanker darah atau leukemia kronis. Kemudian tenaga kesehatan akan
menyampaikan informasi mengenai penyakit tersebut dengan pasien dan pihak keluarga.
Dokter : emm, ini leukositnya sangat tinggi ya, kalau begitu jadwalkan untuk
pemeriksaan BMP pada hari Kamis ya. Nanti saya akan menginformasikan kepada pihak
keluarga pasien.
Kemudian perawat memanggil pihak keluarga pasien untuk memberikan informasi tentang
keadaan pasien dan persetujuan untuk dilakukan BMP
Ibu Nn. R : iya benar mas, saya ibunya dan ini bapaknya
Perawat : bu atau bapak apakah bisa ke ruang perawat sekarang? Karena ada informasi
tentang Nn.R yang harus disampaikan.
Ibu dan bapak Nn. R lalu pergi ke nurse station untuk mendengarkan perkembangan Nn.R
Perawat : ohh bapak dan ibu.. masuk pak bu.. informasinya Nn.R akan disampaikan
oleh dokter
Dokter : begini pak, bu. Saya ingin menyampaikan beberapa hal mengenai penyakit
anak ibu dan bapak. Dari hasil pemeriksaan lab yang sudah dilakukan, menunjukkan hasil
leukosit atau sel darah putih anak bapak lebih dari normal, trombosit dan Hbnya rendah.
Kami mencurigai anak bapak menderita penyakit leukemia, namun untuk hasil pastinya kami
akan melakukan pemeriksaan BMP.
Bapak Nn. R : itu pemeriksaan apa ya dok? jika anak saya menderita penyakit tersebut apa
bisa sembuh dok ?
Dokter : BMP itu pemeriksaan dengan mengambil sample cairan pada tulang
belakang, nanti sebelum dilakukan tindakan tersebut akan di bius terlebih dahulu. Mengenai
penyakit leukemia kemungkinan untuk sembuh ada. Kita lihat perkembangan anak tersebut
dengan melakukan terapi, yaitu kemoterapi dan transfusi darah.
Dokter : bagaimana pak, bu? Setuju atau tidak jika Nn.R dilakukan pemeriksaan
tersebut?
Ibu Nn. R : lakukan yang terbaik dok, yang penting anak saya bisa membaik
Dokter : baik, kami akan melakukan pemeriksaan tersebut, untuk tanda persetujuan
mohon diisi dan tanda tangan sebagai bukti bahwa bapak ibu setuju
(Dokter menyerahkan inform consent kepada wali Nn. R, dan orang tua Nn. R
menandatangani surat pernyataan tersebut)
Keesokan harinya, dokter melakukan pemeriksaan BMP pada Nn. R, dikemudian hari
didapatkan hasil Nn. R positif menderita penyakit leukemia, lalu dokter mendelegasikan
pemberiian informasi atau berita buruk tentang pasien Nn. R kepada perawat untuk
memberitahu kepada pasien dan pihak keluarga, karena dokter memiliki urusan mendadak
yang tidak bisa ditinggalkan.
Perawat : jadi begini pak, buk, mbak, tujuan sya disini ingin memberitahukan hasil
pemeriksaan BMP mbak R yang dilakukan kemarin. Sebenarnya yang harus menyampaikan
informasi ini adalah dokter. Tetapi dokter mewakilkan kepada saya karena beliau ada urusan
mendadak yang tidak bisa ditinggalkan buk
Ibu Nn. R : oiya tidak apa apa, lalu bagaimana hasil pemeriksaannya ?
Perawat : dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Nn. R positif
menderita Leukimia
(seketika itu ibu dari Nn. R syok mendengar hasil bahwa anaknya menderita sakit leukemia)
Perawat : begini mbak R, di tubuh mbak R itu terdapat dua sel darah, ada sel darah
merah dan sel darah putih, nah leukimia itu kelebihan sel darah yang putih dan kekurangan
sel darah merah, karena terlalu banyak sel darah putih jadi nanti dilakukan tindakan transfusi
darah dan kemoterapi biar sel darahnya itu seimbang
Perawat : Insyaallah bisa mbak, asalkan didukung mbak patuh dengan pengobatannya,
lalu yang penting mbak harus tetap semangat, karena faktor paling penting buat
kesembuhannya itu ya di diri mba sendiri
Perawat : jangan takut ya mbak, mbak pasti bisa. Kan banyak yang sayang sama mbak,
ada ayah, ibu, temen-temen mbak, suster, dokter, jadi banyak juga yang dukung mbak biar
sembuh, jadi mbak juga harus tetap semangat.
Nn. R : iya mas.. makasih yaa, aku pasti bisa sembuh (sambil tersenyum)
Perawat : baik pak bu saya permisi dulu, mbak R ini memiliki semangat yang tinggi,
jadi sebagai orang tua ibu dan bapak hanya butuh terus memberi semangat agar mbak R bisa
termotivasi untuk sembuh.