Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Howard Thomson Sihite


Nim : 5193151012
Kelas : PTIK - B
Matkul : Psikologi Pendidikan

Soal !
1.Bayangkan Anda adalah seorang pendidik saat ini. Anda memiliki siswa (boleh pilih SD, SMP,
atau SMA) sebanyak 30 orang dalam 1 kelas yang bersifat inklusif. Intelektual siswa Anda
termasuk kategori rata-rata normal, tetapi ada 1 orang siswa Anda memiliki inteligensi yang
sangat superior dan 1 orang siswa Anda memiliki keterbatasan dalam indera penglihatan
(penyandang disabilitas netra). Semua siswa Anda memiliki gaya belajar yang berbeda yaitu
37% memiliki gaya belajar kinestetik, 34% auditory dan 29% visual.
a) Jelaskan bagaimana karakteristik belajar siswa-siswa di kelas Anda!
b) Jelaskan minimal 5 karakteristik guru efektif yang harus Anda miliki sehingga Anda
dapat melakukan pembelajaran secara efektif di kelas!
c) Bagaimana strategi Anda dalam melakukan pembelajaran yang dapat mengakomodasi
gaya belajar siswa Anda yang berbeda-beda. Berikan contoh melalui pembelajaran 1
materi (Anda tentukan sendiri materinya)!
d) Ada berapa siswa Anda yang memiliki kebutuhan khusus. Bagaimana strategi Anda
dalam melakukan pembelajaran terhadap siswa Anda tersebut. Jelaskan juga dengan
contoh!
Jawab :
a) Dari 30 siswa tersebut 11 orang memiliki gaya belajar kinestetik dimana orang yang
memiliki kinestetik akan belajar dengan paling baik apabila mereka di ijinkan untuk
menggunakan pergerakan motoriknya sebagai bagian proses belajar.mereka lebih
memilih terlibat langsung dalam praktek menggunakan materi tertentu daripada belajar
dari buku jadi kemungkinan 1 siswa yang memiliki intelegensi yang sangat superior
tersebut masuk dalam gaya belajar ini,10 orang memiliki gaya belajar auditory di mana
mereka lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan,Senang membaca
dengan keras dan mendengarkan,Mereka lebis suka belajar dengan mendengarkan dan
mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat jadi kemungkinan anak yang
memiliki keterbatasan dalam indera penglihatan (penyandang disabilitas netra) masuk
dalam gaya belajar ini dan 9 orang memiliki gaya belajar visual,Modalitas ini menyerap
citra terkait dengan visual, warna, gambar, peta, diagram. Model pembelajar visual
menyerap informasi dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata,dan kemungkinan
Intelektual siswa yang termasuk kategori rata-rata normal bisa memiliki gaya belajar
seperti ini.
b) 1.Mampu menguasai teknologi, informasi dan komunikasi (tik)
Dengan menguasai teknologi informasi dan komunikasi guru mampu dapat
memberikan pelajardalm bentuk visual contohnya pemanfaatan komputer, laptop
sebagai media pembelajaran dan ini cocok untuk sisiwa yang memiliki gaya belajar
visual
2. Bercerita
Guru menghabiskan waktu mengajarnya dengan bercerita untuk menjelaskan
mengenai mata pelajaran yang diberikannya karakteristik ini cocok untuk siswa yang
memiliki gaya belajar auditory
3. Menguasai metode pembelajaran dengan baik
Seorang guru harus mampu memberikan metode pembelajaran yang berbeda yang
sesuai dengan tingkat kognitif siswa
4. Mampu mengelola pembelajaran dengan baik
Guru harus mampu memberikan pembelajaran dengan karakteristik belajar siswa yang
berbeda
5. Mempunyai semangat belajar yang kuat
Guru harus kuat dan mampu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang
menjadi penghamabat dalam pembelajaran
c) Contohnya dalam materi tentang profesi guru dalam penayampaiannya kita harus mempu
menjelaskan tanpa membaca materinya artinya kita harus menguasai materi yang mau
kita jelaskan seolah kita sedang bercerita dan dalam penjelasannya kita buat bentuk
visualnya contohnya seperti ppt kemudian jika ada pertanyaan tentang pengaplikasiannya
ada baiknya kita buat langsung praktek sederhananya sesuai dengan kemampuan kita.
d) Untuk siswa yang memiliki kebutuhan khusus seorang guru harus lebih memberikan
perhatian khusus dalam pembelajaran contohnya seperti melakukan pengulangan
pembelajaran,remdial dan anak berkebutuhan khusus memerlukan bentuk pelayanan
pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka.
2.Saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi virus Corona yang disebut Covid-19. Salah
satu usaha pemerintah untuk memutus rantai penyebarannya adalah melalui menghimbau
masyarakat untuk menerapkan BDR (Bekerja, belajar dan beribadah) di rumah selama
beberapa waktu, dengan tujuan mencegah adanya kumpul massa termasuk dalam pendidikan,
proses belajar dan pembelajaran dilakukan di rumah melalui sistem pembelajaran online.
Namun masalahnya banyak pelajar yang malas belajar di rumah dan masih melakukan kumpul
massa di luar rumah. Jelaskan gagasan Anda, agar para pelajar merespon mau belajar di rumah.
Berikan contoh stimulasi baik dalam bentuk penguatan positif, penguatan negatif, punishment
maupun motivasi yang menurut Anda paling efektif (minimal 3 stimulasi)
Jawab :
a) Tugas PR (pekerjaan Rumah)
Dengan pemberian tugas kepada para siswa contoh seperti tugas buat video presentasi
mandiri, belajar dalam bentuk meeting mungkin akan lebih membuat siswa lebih banyak
menghabiskan waktu di rumah tapi dengan tugas yang menumpuk membuat para siswa rentan
stress dan kurang waktu bermain dan bersosalisasi.
b) Hukuman (sanksi )
Dengan memberikan hukuman atau sanksi seperti denda apabila ketahuan kumpul” mungkin
akan membuat sedikit rasa takut siwa untuk keluar dan berkumpul-kumpul serta memberikan
penanaman pada siswa tentang bahaya dari covid 19 tersebut untuk menambah rasa takut siswa
c) Reward (hadiah)
Pemberian hadiah seperti challenge bagi siswa yang mampu bertahan di Rumah dengan
waktu yang ditentukan mungkin akan sedikit menarik niat siswa untuk tetap di Rumah
disamping itu juga mungkin siswa diberikan fasilitas dalam belajar contohnya seperti
pemberian paket internet secara gratis
“Dengan social distancing ini kita harus bersikap bahwa kita solah-olah sudah terkena covid”
3. Ada beberapa perspektif pemahaman mengenai aktivitas melamun, seperti perspektif psikososial
dan perspektif konstruktivisme. Jelaskan pemahaman Anda mengenai hal tersebut! Atau secara
sederhana coba Anda jelaskan mengenai aktivitas melamun dan aktivitas berpikir, apakah ada
kaitan antara keduanya dan di mana sisi positif negatifnya!
Jawab :
Menurut saya aktivitas melamun dengan aktivitas berfikir jelas saling berkaitan karena
Pemikiran spontan yang berasosiasi dengan aktivitas melamun memicu pemikiran-pemikiran
seputar masa depan yang membantu seseorang mengklarifikasi apa yang benar-benar ingin
diraihnya kelak. Ketika seseorang memikirkan tentang tujuan-tujuan dalam hidup yang ingin
dicapainya, secara bersamaan ia juga sedang melatih kewaspadaan diri dan mengenali pribadinya
dengan lebih baik lagi.
Sisi positif dari melamun
Para peneliti pernah berasumsi bahwa kemampuan seseorang dalam mengaitkan ide-ide kreatif
berelasi dengan kebiasaannya melamun tersebut. Melamun juga dapat membuat otak jauh lebih
rileks dan ini adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan otak sejenak. Selain itu melamun
juga bantu untuk mengendalikan kecemasan dan rasa takut.Melamun dapat melatih kita untuk
mengelola konflik pribadi contohnya saat kita sedang berargumen kita seolah-olah bertanya dan
menjawab sendiri apa yang kita tanyakan. Terkhir Melamun atau membayangkan berbagi kabar
baik tentang mereka, akan membuat Anda lebih bahagia dan berpikir positif ke depan
Sisi negative dari melamun
Jika kita sedang melamun pasti kita akan malas melakukan suatu pekerjaan dan akan terbawa
sampai kita besar nanti karena kemalasan itu akan menjadi karekter pada diri kita sendiri.saat kita
sedang melamun, truss ada orang lain berbicara disebelah kita pasti osaat kita sedang melamun
tidak akan mendengar apa-apa. Ini juga bisa membuat kita kehilangan konsentrasi. ika sering
melamun karena akan mengakibatkan pikiran kosong. Peribahasa mengatakan “jangan melamun
nanti bisa kesamber” memang pribahasa tersebut terjadi terbukti dengan adanya kesurupan-
kesurupan masang yang ada di media televise atau media cetak yang di akibatkan pikiran korban
sedang kosong/melamun.Intinya melamun itu kadang ada baiknya tapi jangan terlalu banyak-
banyak melamun karena bisa menimbulkan stress

Anda mungkin juga menyukai