AUDIT INTERNAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Peluncur :
Roemina C 301 18 268
Anggota
1. Sasmita C 301 18 026
2. Hendra Tapehe C 301 18 140
3. Muh. Faisal C 301 18 152
4. Fenny Fitria C 301 18 154
5. Hafizah C 301 18 253
6. Rudi Effendi C 301 18 428
7. Alexander Frans Ishak C 301 18 176
8. Fitrahudin Riski C 301 18 084
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................1
Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Audit Internal...............................................................................................2
Tugas dan Tanggung Jawab.......................................................................................5
Perencanaan dan Pelaksanaan Audit..........................................................................7
Pemantauan Tindak Lanjut........................................................................................9
Pengendalian Mutu....................................................................................................10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................13
Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Definisi Audit Internal
2. Tugas dan tanggung jawab
3. Perencanaan dan pelaksanaan
4. Pemantauan tindak lanjut
5. Pengendalian mutu
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Ikatan Auditor Internal “Insititute Of Internal Auditors – IIA” Yang Dikutip
Messier “2005”
IAA mendefinisikan bahwa internal audit ialah kegiatan yang independen dan
objectif beserta konsultasi yang disusun untuk meningkatkan nilai dan operasional
organisasi/perusahaan. Internal audit dapat mendukung organisasi/perusahaan dalam
pencapaian tujuannya dengan cara pendekatan yang terstruktur dan disiplin, pendekatan
internal audit tersebut dilakukan dengan cara evaluasi dan meningkatkan keefektifan
manajemen resiko, controlling dan proses tata kelola
v
a. Tujuan Audit Internal
Hiro Tugiman “2006” menyatakan bahwa internal audit memiliki tujuan dalam
membantu anggota organisasi supaya biasa melaksanakan tugas dengan efektif. Dalam
kegiatan internal audit berusaha melaksanakan analisis dan memberikan berbagai saran
dan penilaian. Proses pemeriksaan audit mencakup pengawasan yang sangat efektif
dengan pembayaran yang normal.
Lalu Sukirno Agoes “2004” menyatakan bahwa tujuan dari audit internal yaitu
membantu manajemen perusahaan melaksanakan tugas melalui analisa, penilaian dan
pemberian saran dan masukan tenaga aktivitas atau program “yang masuk dalam
pemeriksaan”.
Untuk meraih tujuan dari internal audit maka auditor harus menjalankan beberapa hal di
bawah ini yaitu:
Memberi kepastian berhubungan dengan peraturan dan prosedur yang wajib ditaati
oleh semua elemen manajemen.
Memberi penilaian baik dan peningkatan pengawasan efektif dengan biasa yang wajar
dan juga melakukan identifikasi sistem pengendalian yang ditetapkan yang mencakup
pengendalian internal manajemen dan kegiatan operasional yang berhubungan.
Memastikan bahwa semua aset perusahaan dijaga dengan penuh tanggung jawab dari
penyalahgunaan, kehilangan, korupsi dan hal lain semisal.
Mengajukan beberapa saran dalam rangka memperbaiki sistem operasional
perusahaan supaya lebih efektif dan efisien.
Memberi penilaian berkaitan dengan mutu dan kualitas kerja kepada masing-masing
bagian yang ditunjuk manajemen perusahaan.
Memastikan bahwa data yang sudah ada diolah dalam perusahaan dapat
dipertanggungjawabkan.
Memverifikasi bahwa kegiatan laboratorium dilakukan
secara kontinu sesuai persyaratan sistem manajemen .
Memeriksa pemenuhan sistem manajemen dengan persyaratan ISO/IEC 17025 : 2008
atau kesesuaiannya dengan kriteria lain yang
Memeriksa kesesuaian semua kebijakan dinyatakan dalam Panduan Mutu dan
dokumen-dokumen lain yang terkait terhadap implementasinya di seluruh tingkatan
vi
Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal sebagai informasi yang
berharga untuk meningkatkan sistem manajemen laboratorium dan sebagai masukan
pada kaji ulang manajemen.
vii
d. Peran Audit Internal
Berikut ini terdapat beberapa peran audit internat, diantara-Nya adalah:
Memastikan kebijakan mutu dilaksanakan
Memberdayakan sistem mutu
Memperbaiki sistem pelayanan
Meningkatkan kinerja pelayanan
Jangan sekedar menjalankan tugas: tidak ada motivasi untuk berperan sebagai agen
perubahan
Jangan sampai bekerja semrawut
viii
3. Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara
terperinci
Dalam kamus ISO 9001, tidak dikenal audit mendadak. Semua kegiatan audit internal harus
direncanakan dari awal dan diinformasikan kepada seluruh auditee. Karena, tujuan audit
internal bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan tetapi untuk melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.
4. Membuat daftar pertanyaan audit (audit checklist)
Audit checklist dibuat untuk mempermudah auditor mengingat hal-hal penting yang perlu
ditanyakan. Selain itu, audit checklist juga dapat dijadikan pedoman oleh auditee untuk
mempersiapkan diri sebelum diaudit.
5. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh
Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus jeli dan telaten dalam memeriksa area
auditee. Auditor tidak boleh hanya berpaku pada audit checklist dan standar, tapi lebih dari
itu, auditor dapat memeriksa lingkungan kerja auditee, komitmen dan kesungguhan mereka
dalam memperbaiki sistem. Dengan mengabaikan komitmen, kegiatan audit internal hanya
akan terlihat seperti audit administratif belaka yang hanya berkutat pada ini belum lengkap,
itu kurang bagus, dan ini itu belum ditandatangani!
6. Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup dan relevan
Semua masalah atau temuan yang ditemukan selama proses audit harus didukung dengan
bukti yang cukup. Artinya, auditor tidak boleh gegabah dalam melaporkan temuan. Harus ada
bukti kuat bahwa auditee melakukan kesalahan. Satu hal yang perlu dicatat, audit internal
tidak hanya mengumpulkan temuan melainkan juga mengumpulkan bukti-bukti prestasi yang
sudah dicapai!
7. Melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan selama audit
internal
Auditor harus menerbitkan laporan temuan audit internal untuk ditindaklanjuti oleh auditee.
Auditee harus diberi tenggat waktu tertentu agar proses perbaikan tidak dibiarkan berlarut-
larut.
8. Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan selesai
Untuk memastikan seluruh temuan telah diperbaiki, maka auditor internal harus memeriksa
tindakan yang sudah dilakukan setelah melewati tenggat waktu perbaikan yang diberikan.
8 Poin di atas merupakan tugas dan tanggung jawab auditor internal, selanjutnya Kami akan
membahas apa yang harus dan yang jangan dilakukan oleh seorang auditor.
Kualitas Auditor Internal yang Diharapkan
ix
Independen, Tidak memihak auditee
Pendengar dan pengamat yang baik
Pencatat yang baik
Komunikatif dan bijaksana, tidak menyinggung perasaan auditee
Memiliki pemahaman tentang audit dan auditee yang cukup
Kualitas Auditor Internal yang Tidak Diharapkan
Mudah diarahkan auditee
Tidak mempersiapkan diri
Tidak konsisten, tidak tegas dalam menyatakan suatu proses bermasalah atau tidak
yang disebabkan minimnya pemahaman
Terlalu agresif, menampakkan kesenangan bila menemukan temuan
Cenderung menggunakan pendapat pribadi
Tidak teliti mencatat dan menyimpan catatan
3. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT
Sebagai pemilik proses, proses Internal Audit dapat menjadi cara terbaik untuk
mendapatkan pandangan dari orang luar, yang dapat secara langsung melihat proses
Anda dan membantu mengidentifikasi area mana saja yang diperlukan perbaikan, atau
membantu Anda merampingkan proses untuk berjalan lebih baik, lebih cepat atau lebih
efisien. Berikut adalah lima langkah utama dalam proses Audit Internal dan bagaimana
langkah-langkah tersebut dapat digunakan oleh pemilik proses internal dalam
meningkatkan proses mereka.
1) Perencanaan Jadwal Audit.
Bagian terpenting dari suatu proses Audit yang baik adalah memiliki Jadwal Audit
yang tersedia untuk membiarkan semua orang tahu kapan setiap proses akan diaudit
selama siklus yang akan datang (biasanya jadwal tahunan). Jika Anda tidak memiliki
rencana audit dan melakukan audit secara mendadak, hal itu seperti memberikan kesan
bahwa manajemen “sudah tidak percaya lagi dengan karyawannya.” Dengan
menerbitkan jadwal audit, kesan yang disampaikan adalah bahwa auditor datang untuk
membantu pemilik proses untuk melakukan perbaikan. Hal ini dapat memungkinkan
pemilik proses untuk menyelesaikan perbaikannya sebelum audit dilakukan, sehingga
mereka mendapat informasi berharga tentang hasil pelaksanaan perbaikan yang telah
mereka lakukan, atau meminta auditor untuk fokus membantu mengumpulkan informasi
untuk melakukan perencanaan improvement di area lainnya.
x
2) Perencanaan Proses Audit
Langkah pertama dalam perencanaan audit adalah mengkonfirmasi dengan pemilik
proses kapan audit akan dilakukan. Rencana diatas lebih kepada pedoman seberapa
sering proses akan diaudit dan kapan kira-kira akan dilakukan, tetapi dengan
mengkonfirmasi memungkinkan auditor dan pemilik proses untuk berkolaborasi dalam
menentukan waktu terbaik dan secara bersama-sama meninjau proses yang ada. Auditor
dapat meninjau hasil audit sebelumnya dan melihat apakah ada tindak lanjut yang
diperlukan pada komentar atau masalah yang sebelumnya ditemukan, dan ketika pemilik
proses dapat mengidentifikasi daerah yang perlu perbaikan maka auditor dapat melihat
dan membantu pemilik proses untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan. Sebuah
rencana audit yang baik dapat memastikan bahwa pemilik proses akan mendapatkan nilai
tambah dari proses audit yang dilakukan.
3) Melakukan Audit
Audit dimulai dengan pertemuan auditor dan pemilik proses untuk memastikan
bahwa rencana audit selesai dan siap. Maka ada banyak jalan bagi auditor untuk
mengumpulkan informasi selama audit: meninjau catatan, berbicara dengan karyawan,
menganalisis data dari proses kunci atau bahkan mengamati proses secara langsung.
Fokus dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan bukti bahwa proses ini berfungsi
seperti yang direncanakan dalam SMM, dan efektif dalam menghasilkan output yang
dibutuhkan. Salah satu hal yang paling berharga yang auditor dapat lakukan untuk
pemilik proses, tidak hanya untuk mengidentifikasi area-area yang tidak berfungsi
dengan baik, tetapi juga untuk menunjukkan proses mana saja yang dapat berfungsi lebih
baik jika dilakukan perubahan.
4) Pelaporan Audit
Pertemuan penutupan dengan pemilik proses adalah suatu keharusan untuk
memastikan bahwa aliran informasi tidak tertunda. Pemilik proses ingin tahu apakah ada
kelemahan yang perlu ditangani, dan juga untuk mengetahui jika ada proses yang bisa
di Improve. Ini harus diikuti dengan catatan tertulis sesegera mungkin untuk memberikan
informasi dalam format yang lebih permanen untuk membuat tindak lanjut dari informasi
tersebut. Dengan mengidentifikasi tidak hanya area-area yang tidak sesuai dengan
proses, tetapi juga area positif dan area yang memiliki potensi untuk improvement,
pemilik proses akan mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari Internal Audit yang
dilakukan, dengan melakukan perbaikan proses dari informasi tersebut.
5) Tindak lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang ditemukan
xi
Seperti banyak standar manajemen mutu, tindak lanjut merupakan salah satu
langkah penting. Jika masalah telah ditemukan dan tindakan lanjut perbaikan telah
dilakukan, lalu memastikan bahwa temuan tersebut telah diperbaiki dan itumerupakan
kunci dari perbaikan. Jika improvement telah selesai dilakukan, kemudian proses
berikutnya adalah melihat berapa banyak proses telah meningkat dari sebelumnya.
xii
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan tindak lanjut terdiri atas tiga
kegiatan sebagai berikut :
a. Mengumpulkan informasi
Cara paling efektif untuk memulai tindak lanjut adalah dengan meminta
konfirmasi status pelaksanaan rekomendasi dari auditee.
b. Mencatat hasil
Hasil yang diperoleh dari tindak lanjut harus dicatat seperlunya. Tindakan yang
diambil untuk setiap rekomendasi dicatat sesua dengan status pelaksanaannya.
c. Menilai dampak audit kinerja
Penilaian pelaksanaan rekomendasi serta dampak audit akan membantu auditor
dalam menilai efektivitas audit kinerja.
3. Pelaporan hasil tindak lanjut
Auditor harus melaporkan perbaikan maupun rekomendasi yang belum ditindak
lanjuti yang dtemukan selama pelaksanaan audit tindak lanjut kepada pihak-pihak yang
terkait. Untuk itu laporan haruslah mencakup syarat-syarat sebagai berikut :
a. Laporan harus menggambarkan hasil analisis atas manfaat yang diperkirakan dan
manfaat aktual dalam periode tertentu.
b. Laporan merupakan ringkasan pelaksanaan rekomendasi
c. Laporan menitikberatkan pada pelaksanaan rekomendasi yang buruk
d. Laporan menggambarkan tindakan yang akan diambil atas pelaksanaan rekomendasi
yang buruk
5. PENGENDALIAN MUTU
Pada era globalisasi saat ini, tantangan bisnis yang dihadapi oleh setiap entitas
semakin ketat. Perekonomian Indonesia yang saat ini berada dalam iklim perdagangan
bebas, menjadikan arus barang, jasa dan investasi yang masuk ke Indonesia semakin
tidak memiliki hambatan. Setiap entitas didorong untuk mampu berkompetisi dengan
memberikan kualitas barang atau jasa terbaik yang dimilkinya agar mampu
mempertahankan siklus bisnis dalam jangka panjang. Dalam lingkup industri jasa,
Kantor akuntan publik merupakan salah satu badan usaha yang mendapatkan tantangan
besar, hal ini dikarenakan tenaga kerja (skill labour) dari negara-negara Kawasaan Asia
Tenggara akan bebas masuk ke Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks, Kantor Akuntan
Publik didorong untuk mampu memberikan kualitas jasa terbaik yang dimilikinya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas jasa
xiii
yang diberikan adalah kualitas kinerja sumber daya manausia. Kantor Akuntan Publik,
dalam menjaga kualitas kinerja sumber daya yang dimilikinya adalah dengan
menerapkan sistem pengendalian mutu, hal ini agar jasa yang dimiliki sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan sehingga mampu memiliki daya saing tinggi dengan
Kantor Akuntan Publik yang lainnya. Menurut ISQC 1.11, tujuan KAP menetapkan dan
memelihara suatu sistem pengendalian mutu adalah untuk memberikan assurans yang
layak bahwa:
a) KAP dan personalianya mematuhi standar profesional serta kewajiban
hukum/ketentuan perundangan-undangan yang berlaku dan kewajiban yang ditetapkan
regulator; dan
b) Laporan yang diterbitkan KAP atau partnernya sudah tepat sesuai situasi yang
dihadapi
Pada praktiknya, kebijakan pengendalian mutu yang dimiliki oleh setiap Kantor
Akuntan Publik, berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya ukuran, sifat dan corporat value yang telah ditetapkan dalam organisasi
bisnisnya. Pengendalian mutu dalam Kantor Akuntan Publik dapat dipetakan
menurutkelima unsur pengendalian internal. Adapun unsur-unsur pengendalian internal
menurut SPAP 315 yang umum diterapkan dalam Kantor Akuntan Publik adalah sebagai
berikut:
Unsur-unsur Pengendalian Internal
Unsur-unsur pengendalian internal (SA 315)
Unsur-unsur QC di tingkat penugasan
(SA 220)
Control environment (tone at the top)
a) Tanggung jawab pimpinan atas mutu dalam KAP
b) Kewajiban etika yang relevan
c) Penetapan anggota tim audit
Risk Assesment (what could go wrong?)
a) Menerima dan melanjutkan hubungan dengan klien dan penugasan audit
b) Risiko bahwa laporannya mungkin tidak tepat situasinya
Information systems (tracking performance)
Dokumentasi audit
Control activities (prevent & detect/correct controls)
Pelaksanaan penugasan
xiv
Monitoring (Are objectives being met?)
Terapkan hasil pemantauan berjalan atas penugasan audit spesifik
Standar Pengendalian Mutu dapat memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di
dalam melaksanakan pengendalian kualitas atas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan
mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan
PublikInstitut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publikyang diterbitkan oleh IAPI. Dalam setiap penugasan yang diberikan, Kantor
Akuntan Publik wajib mempertimbangkan integritas staf yang dimilikinya, independensi staf
terhadap kilen, objektivitas, serta menggunakan kemahiran profesionalyang dimiliki oleh
stafnya secara cermat. Oleh karena itu Kantor Akuntan Publik harus mempunyai sistem
pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa jasa yang diberikan
sesuai dengan standar yang ada dan layak digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
bagi para pihak yang berkepentingan yaitu klien pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Kegiatan pengendalian (control activities) dirancang untuk memastikan adanya
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kantor Akuntan
Publik.Salah satu cara untuk mengimplementasikan dan memantau pengendalian mutu ialah
dengan melakukan proses yang dikenal dengan proses PDCA. Penjelasan terkait proses
PDCA yang dimaksud adalah sebagai berikut:
-Langkah dan Penjelasan
Plan(merencanakan)
menetapkan tujuan dan proses TC yang diperlukan agar KAP dapat memberikan Output yang
diharapkan.
Do(Melakukan)
Implementasi proses baru yang telah ditetapkan
Check(memeriksa)
ukur proses baru tersebut lalu bandingkan hasilnya dengan yang diharapkan, hal ini untuk
memastikan ada atau tidaknya perbedaan.
Act(menindaklanjuti)
analisis perbedaan yang ada serta jelaskan perbedaannya. Tentukan dimana perubahan harus
diterapkan agar tercapai perbaikan
xv
xvi
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Audit internal membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui
evaluasi,pengelolaan resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.Peran audit
internal sangat diharapkan dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas pengendalian
intern perusahaan, pengelolaan resiko dan perwujudan Good Corporate Govermance untuk.
Audit internal sangat penting peranannya dalam perusahaan.
2. Saran
Perusahaan selalu melakukan pemantauan tindak lanjut secara terus menerus dan
dilakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa temuan pemeriksaan yang
dilaporkan telah dilakukan dengan tepat. Melakukan pemisahan fungsi pemisahan tugas guna
menghindarkan terjadinya penyalahan gunaan wewenang. Sebaiknya Branch Manager tidak
merangkap tugas sebagai Internal Auditor.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
https://konsultaniso.web.id/sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/tugas-dan-tanggung-
jawab-auditor-internal/
https://www.kompasiana.com/drustam/55002be3813311791bfa72c0/suatu-kajian-terhadap-
pengendalian-mutu-hasil-audit-internal
xviii