Anda di halaman 1dari 14

Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Nama : Amalia Tri Wahyuni

NPM : 1706037245

Kelas : Penyambungan Material – 01 (Tugas 4)

1. Jelaskan prinsip kerja friction welding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari friction welding. Berilah contoh aplikasi di lapangan.
Jawab:
Friction welding merupakan salah satu jenis pengelasan dingin (cold welding) di
mana pengelasan dilakukan di bawah temperatur rekristalisasi material yang dilas. Friction
welding akan dilakukan dalam kondisi solid state welding di mana sambungan diperoleh
akibat gaya tekan antara permukaan benda kerja yang saling kontak dan berputar relatif
terhadap lainnya untuk menghasilkan panas dan deformasi plastis permukaan kedua
ujungnya. Prinsip kerjanya adalah ketika dua buah benda kerja ditekan dan diputar sehingga
akibat friksi keduanya akan menimbulkan panas. Selanjutnya dipakai untuk proses
penyambungan. Tahap-tahapnya akan dijelaskan dari gambar berikut :

Gambar 1. Prinsip Kerja Friction Welding

Keuntungan Keterbatasan
Tidak memerlukan filler metals, fluks dan Untuk logam yang sama jenis dan geometrinya
shielding gas
Pemanasan friksi hanya lokal, sehingga Biasanya untuk benda yang berbentuk batang

1
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

pelunakan tidak menyebar bulat


Prosesnya cepat dan besih Preparasi benda kerja menentukan hasil
Dapat menyambung dua material atau Mahal
lebih
HAZ sempit Benda kerja harus simetri
Contoh aplikasi di lapangan :
 Digunakan untuk membuat tubes dan shafts
 Banyak digunakan di aerospace, automobike, industri marine dan perminyakan
 Digunakan untuk industri elektronik untuk menyambungkan logam tembaga dan
aluminium
 Digunakan untuk menyambungkan gear kevers, drill bits, dan connecting rod

Gambar 2. Friction Welding Aluminium dan Tembaga.

2. Jelaskan prinsip kerja Roll Bonding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari Roll Bonding. Berilah contoh aplikasi di lapangan.
Jawab:
Roll Bonding merupakan salah satu proses pengelasan padat di mana proses
penekanannya menggunakan peralatan rol, baik dengan pemanasan dari luar atau tidak. Bila
tanpa menggunakan panas dari luar, prosesnya disebut pengelasan rol dingin (cold rolling),
sedangkan bila menggunakan panas dari luar prosesnya disebut pengelasan rol panas (hot
rolling). Pengelasan rol biasa digunakan untuk melapisi baja karbon atau baja paduan dengan
baja tahan karat agar memiliki ketahanan terhadap korosi atau untuk membuat dwimetal yang
digunakan untuk pengukuran temperatur.
Prinsip Kerja Roll Bonding:

2
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Roll Bonding mengaplikasikan sepasang roller untuk memberikan gaya tekan pada
material sehingga material tersebut menyatu. Menggunakan gaya tekan yang dihasilkan dari
gaya rolling sepasang benda hasil las tersebut akan menyatu.

Gambar 3. Prinsip Kerja Roll Bonding

Keuntungan dan Keterbatasan Roll Bonding:

Keuntungan Keterbatasan
Dapat diaplikasikan pada suhu ruang dan Relatif jarang digunakan untuk produksi
suhu panas massal
Digunakan untuk mengombinasikan dua Pengembangan dari metode ini belum cukup
material yang berbeda untuk memperoleh luas
logam dengan aplikasi yang berbeda

Aplikasi Roll Bonding umumnya digunakan untuk industri pipa, heat exchangers panel,
cladding mild/low alloy steel dengan high alloy material dan strip cladding tembaga
dengan tembaga-nikel, bimetallic strips, dan industri instrumental.

3. Jelaskan prinsip kerja friction stir welding (FSW) dengan skematis gambar. Berilah
contoh jenis material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan
ini. Serta sebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh menggunakan metode
FSW!
Jawab :
Prinsip Kerja FSW
Prinsip kerja friction stir welding yaitu lembaran logam yang berdekatan digabungan
dengan alat berupa non-consumable tool, yang terdiri dari pin dan shoulder. Non-

3
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

consumable tool yang digunakan dalam FSW menjalankan dua fungsi, pertama
memanaskan benada kerja hingga temperatur di mana logam tidak meleleh namun secara
plastis meleleh, sedangkan yang kedua yaitu bergerak sepanjang sudut benda kerja yang
digabung untuk menghasilkan sambungan. Pemanasan dicapai dengan friksi di antara
tool dengan benda kerja dan area deformasi plastis di benda kerja. Pemanasan yang
terlokalisasi melunakan material dari bagian depan pin ke bagian belakang pin. Dan hal
ini menyelesaikan welding dan sambungan solid state yang kuat dihasilkan.
Cara Kerja FSW
1. Pin yang berputar dengan kecepatan 3000 - 4000 rpm diletakkan pada material
2. Material dipanaskan karena adanya friksi
3. Material yang telah dipanaskan tersebut akan mencapai temperatur plastisasi (800°F
untuk aluminium)
4. Material yang telah terplastisasi tersampir kembali ke pin
5. Material tersebut mengalami pendinginan dengan terbentuknya butir – butir yang
lebih halus dibandigkan dengan material induknya.

Gambar 4. Prinsip Kerja FSW

Keuntungan FSW
 Sifat mekanik dari logam tidak terdegradasi setelah proses penyambungan
 Tidak diproduksi fumes atay spatter logam tak diinginkan, seperti molten state

4
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

 Pada pelaksanaan proses FSW keamanan lebih terjamin dan tidak ada potensi untuk
terluka
 Tidak ada consumable tool, filler metal, dan gas shielding yang digunakan dalam
proses
 Dapat digunakan pada posisi apapun, baik vertikal, horizontal, dan sebagainya
 Merupakan green technology, yaitu tidak memproduksi material berbahaya yang
membahayakan manusia atau lingkungan
 Dapat diaplikasikan pada tipe sambungan yang beragam, seperti lap joint, T joint,
butt joint, dan fillet joint
 Tidak perlu membersihkan permukaan logam sebelum proses

4. Sebutkan beberapa parameter las untuk Friction Stir Welding (mis. jumlah rpm
minimum) pada Aluminium paduan dan gambarkan & jelaskan skematis daerah
lasannya.
Jawab:
Parameter las untuk Friction Stir Welding (FSW)

- Pemanasan hingga temperature 800oF


- Kecepatan Rotasi minimal 3000 - 4000 rpm
- Welding speed (mm/s)
- Axial force (KN)
- Tools Geometry

Skema daerah pengelasan:

5
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Gambar 5. Skema Daerah Pengelasan FSW

Pada daerah lasan yang dihasilkan oleh metode FSW ini struktur sambungannya lebih
halus dibandingkan base metal-nya. Hal tersebut disebabkan karena pada struktur sambugan
tersebut dihasilkan butir yang lebih halus dibanding base metal-nya.

5. Berilah penjelasan mengenai material pengaduk (friction stirrer) yang dipakai untuk
proses FSW. Jelaskan jenis material yang dipakai dan perlakuan apa saja yang
diberikan di bagian permukaan material tsb.
Jawab:
Persyaratannya ialah materialnya harus memiliki melting point yang lebih tinggi dari benda
kerja. Sebaiknya material pengaduk harus memiliki melting point minimum 100°F lebih
tinggi dari benda kerja atau sekitar 200°F untuk aluminium. Selanjutnya material pengaduk
tersebut juga harus memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan benda kerjanya. Selain
itu, material pun harus memiliki ketahanan aus yang cukup baik dan juga machinability yang
baik. Contoh jenis perlakuan permukaan yang dapat dilakukan ialah heat treatment berupa
hardening, tempering (menurunkan kekerasan menjadi sekitar 45-47 HRC), dan annealing
(untuk remachining). Menurut persyaratan di atas, material yang cocok digunakan sebagai
bahan dasar friction stirrer adalah AISI H13 atau AISI H22.

6. Jelaskan prinsip kerja las dingin (cold welding). Sebutkan beberapa syarat utama agar
material dapat disambung dengan metoda ini.

6
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Jawab:
Las dingin atau biasa disebut dengan cold welding adalah salah satu proses solid state
welding di mana prinsip kerjanya berupa sambungan yang dihasilkan dari tekanan dua buah
material pada kondisi temperatur ruang. Proses ini tidak memerlukan panas sama sekali baik
itu dari luar ataupun ditimbulkan oleh proses pengelasannya.
Prinsip kerja las dingin pada dasarnya adalah dua buah benda kerja yang saling
berhadapan kedua ujungnya (butt), dijepit oleh alat penjepit, selanjutnya tekanan diberikan
di kedua ujung tersebut sehingga terjadi proses penyambungan. Proses ini memerlukan gaya
yang cukup besar agar terjadi kontak antarmuka yang baik.
Syarat utama agar material dapat disambung dengan metoda ini ialah:
 Minimal satu logam yang akan memiliki sifat ulet atau sangat liat.
 Tidak mengalami pengerasan regang yang drastis.
 Permukaan yang disambungkan harus bersih.

Gambar 6. Prinsip Kerja Cold Welding

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Threshold Deformation serta kegunaan nilai
tersebut pada suatu material. Berilah contoh perhitungan untuk material tembaga.
Jawab:
Threshold deformation merupakan parameter yang sangat penting yang berfungsi
untuk menentukan kekuatan maksimum yang dapat dicapai dari proses cold welding.
Kegunaan threshold deformation adalah untuk mengetahui batasan minimum agar material
memiliki ikatan pada saat mengalami deformasi dingin.
d f −d 0
%Deformasi= x 100 %
df

7
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Keterangan:
df : ketebalan awal (mm)
d0 : ketebalan akhir (mm)

Contoh perhitungan untuk material tembaga dan paduannya:


Ketebalan awal (to) = 20 mm
Ketebalan akhir (tf) = 8 mm
20−8
% Deformasi= x 100 %
20
% Deformasi=60 %

8. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai threshold deformation. Serta
jelaskan hubungan threshold deformation dengan pressure dan preparasi permukaan
untuk proses cold welding.
Jawab:
Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai threshold deformation adalah:
 Jenis material
Setiap material memilki sifat keuletan yang berbeda-beda, sehingga nilai threshold
deformation pada penyambungan material akan memiliki nilai yang berbeda
 Struktur kristal material
Struktur kristal menentukan sifat dari material, di mana menentukan sifat getas atau ulet
suatu material. Misalnya, struktur kristal CPH mempunyai threshold deformation yang
lebih tinggi serta kekuatan sambungan yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan
FCC.
 Persiapan permukaan
Semakin baik preparasi atau persiapan yang dilakukan pada permukaan, maka threshold
deformation menjadi semakin rendah
 Tekanan yang diberikan
Semakin tinggi tekanan yang diberikan kepada material, maka semakin tinggi pula
kekuatan pada sambungannya, sementara pada threshold deformation akan semakin
rendah.

8
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Hubungan antara threshold deformation dengan pressure dan preparasi permukaan untuk
proses cold welding adalah :
- Apabila pressure pada material naik maka threshold deformation akan
menurun dan kekuatan akan sambungan meningkat.
- Semakin baik persiapan permukaan maka threshold deformation akan
menurun.

9. Jelaskan prinsip kerja explosive welding dengan skematis gambar. Berilah contoh
aplikasi dilapangan.
Jawab:
Explosion welding adalah proses solid state welding di mana sambungan dihasilkan oleh
tumbukan (impak) berkecepatan tinggi benda kerja yang diperoleh dari perlakuan
ledakan. Secara sederhana, explosive welding dicapai dengan mendorong cladding plate
terhadap pelat substrat menggunakan energi yang cukup dari pelepasan bahan peledak
dan menghasilkan laju energi impak yang sangat tinggi. Tekanan antar muka yang tinggi
pada titik kontak (atau benturan depan) antara cladding plate dengan pelat substrat harus
lebih besar daripada kekuatan luluh dari kedua bahan. Hal ini untuk memungkinkan
terjadinya deformasi plastis di dalam lapisan permukaan. Prinsip kerjanya menggunakan
tiga komponen, yaitu base metal, prime metal, dan explosive. Secara rinci, prinsip
kerjanya adalah:
1. Ketiga komponen disusun di mana prime component diletakan pada lapisan
tengah dan detonator di bagian atasnya.
2. Dengan meledakan detonator maka prime component akan menumbuk base metal
sehingga deformasi plastis terjadi dan kedua pelat tersambung.

9
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Gambar 7. Prinsip Kerja Explosion Welding

Contoh aplikasi di lapangan, biasanya diaplikasikan pada cladding material

Gambar 8. Pengaplikasian Explosion Welding Di Lapangan

Selain itu, explosive welding dapat diaplikasikan pada material baja karbon dengan
stainless steel, titanium pada low carbon steel, dan iron-nickel alloy pada low carbon
steel.
10. Jelaskan prinsip kerja ultrasonic welding dengan skematis gambar serta mekanisme
penyambungan (bonding) dari metoda ini. Jelaskan hubungan enerji panas yang
dipakai dengan properties material yang disambung. Serta berilah contoh aplikasi
dilapangan.
Jawab:

10
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Ultrasonic Welding adalah proses solid state welding dimana sambungan dihasilkan oleh
energi vibrasi ber-frekuensi tinggi dan tekanan pada benda kerja. Ikatan sambungan
(bonding) terjadi tanpa adanya peleburan dari logam induk.

Prinsip Kerja:

Vibrasi ultrasonic yang dihasilkan oleh transduser di transmisikan ke ujung sonotrode


sehingga dua lembaran logam yang disambungkan akan menimbulkan panas dan pecahnya
lapisan oksida diikuti dengan tekanan dari clamping dan akan menyambungkan material
tersebut.

Tahapan kerja:

Gambar 9. Tahapan Kerja Ultrasonic Welding

1. Dua benda kerja yang ingin disambung, disusun bertindihan di atas anvil
2. Horn yang berada diatas membuat kontak dengan bagian atas dari benda kerja
3. Tekanan diaplikasikan pada dua benda kerja melawan fixture. Tekanan diterapkan
melalui pneumatic atau penggerak listrik
4. Horn bergetar secara vertikal dengan frekuensi yang sangat tinggi (20 kHz – 40 kHz) dan
getaran mekanik itu ditransimisikan ke dua benda kerja. Hal ni menghasilkan energi
panas antara kedua permukaan logam dan membuatnya menjadi plastis
5. Gaya penjepitan diterapkan pada dua bagian dalam waktu tertentu, untuk
menggabungkan keduanya, membentuk lasan yang kuat ketika selesai solidifikasi
6. Setelah pemadatan, gaya penjepit dilepas dan horn ditarik. Bagian yang telah dilas
dilepaskan dari fixture dan telah menyambung menjadi satu bagian.

11
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Mekanisme Penyambungan:
Sambungan pada Ultrasonic Welding dihasilkan dengan adanya energi dengan frekuensi
yang tinggi dan kemudian diikuti dengan adanya tekanan pada benda. Ikatan atau sambungan
pada proses solid state welding ini akan terbentuk tanpa terjadinya peleburan base metal.
Hubungan antara energi panas yang dipakai dengan properties material yang disambung:

Pada metode ultrasonic welding ini terdapat hubungan antara energi yang dibutuhkan dan
weldability, yang dapat dilihat dari rumus di bawah ini:

Keterangan:

E = Electrical Energy, W.s (J)

K = Konstanta dari sistem pengelasan

H = Vicker Hardness Number

T = Ketebalan benda kerja yang kontak dengan sonotrode (mm)

Dari rumus di atas, dapat dihubungan bahwa semakin keras suatu material maka
energi yang dibutuhkan pun akan semakin besar. Hal tersebut juga dibuktikan oleh
gambar di bawah ini.

12
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

Contoh Aplikasi di Lapangan:

11. Bandingkan beberapa kemampuan spot resistance welding dan ultrasonic welding untuk
penyambungan material.
Jawab:
Spot resistance welding Ultrasonic welding
Mempunyai daerah lebur Tidak terdapat daerah lebur
Pada logam dengan konduktivitas Dapat untuk menyambung logam
tinggi membutuhkan energi yang tinggi berbeda (dissimilar) bahkan logam
berlapis (plating/coating)
Panas tidak sampai ke tengah Untuk logam yang mempunyai
konduktivitas tinggi (Cu, Al) hanya
memerlukan energi yang lebih rendah
Terdapat bunga api yang dapat Tekanan yang dibutuhkan kecil dan
menyebabkan kebakaran atau ledakan panas sampai ke tengah
Electrical shock rentan terjadi Umumnya digunakan untuk logam
yang berukuran relatif kecil
Dapat digunakan untuk logam Kualitas sambungan seragam karena
berukuran besar transfer energi dan sisa panas yang
dilepaskan konstan dan terbatas pada
daerah sambungan.
Apabila menggunakan densitas arus
yang terlalu tinggi maka dapat

13
Amalia Tri Wahyuni / 1706037245 / Tugas 4 Penyambungan Material - 01 2020

menyebabkan logam cair terlempar


(sputtering)

REFERENSI:

 Tim Pengajar Penyambungan Material. 2020. Resistance Welding; Ppt 04_Resistance.


Fakultas Teknik; Departemen Teknik Metalurgi dan Material
 Friction Stir Welding – Working Principlem Advantages, Disadvantages with
Application. (2017, September). Retrieved from
http://www.theweldingmaster.com/friction-stir-welding/
 FAQ : What is Roll Bonding?. (2013, August). Retrieved from https://www.twi-
global.com/technical-knowledge/faqs/faq-what-is-roll-bonding
 Friction Welding : Principle, Working, Types, Application, Advantages, and
Disadvantages. (2017, April). Retrieved from
http://www.mech4study.com/2017/04/friction-welding-principle-working-types-
application-advantages-and-disadvantages.html
 What is Friction Stir Welding of Alumunium?. (2017, June). Retrieved from
https://www.esabna.com/us/en/education/blog/what-is-friction-stir-welding-of-
aluminum.cfm
 Cold Welding Principle – Types of Welding Process. (2018, August). Retrieved from
http://www.typesofweldingprocess.com/cold_welding.html
 Pressure Welding of Thin Sheet Metals Experimental Investigations and Analytical
Modeling. (2009, August). Retireved from
https://www.researchgate.net/figure/Threshold-deformation-of-some-metals-that-can-be-
cold-welded-11-13_tbl1_239402780
 Explosive welding: Principles and Potentials. (2006, Match). Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/236363998_Explosive_welding_Principles_and
_potentials
 Ultrasonic Welding Process – Working Principles, Parts, Advantages and Disadvantages
with Application. (2017, August). Retrieved from
http://www.theweldingmaster.com/ultrasonic-welding/

14

Anda mungkin juga menyukai