PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang
dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium
Development Goals (MDGs). PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang di
lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.
1
saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-
tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan
tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang
PHBS adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktekan PHBS. Dalam hal ini ada lima prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehataan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan atau JPKM. Kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula
(Notoatmodjo S.,2003). PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya
tentang gizi: makanan, minuman tablet tambah darah, mengkonsumsi garam
beryodum, dan sebagainya.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah
satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan
kesehatan. PHBS adalah sekmpulan perilaku yang di praktikan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang
besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
2
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-
perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi.
Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek
biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup
yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuam Penulisan
3
4. Untuk mengetahui apa Manfaat PHBS?
4
BAB II
PEMBAHSAN
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang
besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator Kesehatan
a. PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
b. PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adalah sekumpulan perilaku yang di
praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan dalam mewujudkan kesehatan
5
masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS.
B. Konsep Tatanan
Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat dan sistem sosial di
mana ia melakukukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan faktor-faktor
individu, lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan
dampak pada kesehatan. Sebab itu dapat di katakan bahwa suatu tatanan adalah suatu
tempat di mana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga sekaligus
menciptakan.
C. Tatanan PHBS
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan
kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup
bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga.
Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit
melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk
dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan",
sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya. Sepuluh
indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
6
b. Memberi Asi esklusif
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih.
Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang
digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan
saringan sederhana.
7
schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi
makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah
didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi dapat
terpenuhi.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
2. Tatanan sekolah
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat
8
makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit
antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan
makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu
penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi
sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media
perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan
sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih
lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan
tubuh terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang
menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana
siswa sedang belajar. Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat
penampungan air seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-
tempat penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat
menampung air hujan.
9
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain
terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis,
kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan
terhadap rokok. Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43
senyawa yang terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin,
tar dan CO.
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya
tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan juga agar tidak mengundang
datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit seperti diare,
cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja
telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar dan buang air kecil.
10
e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
a. PHBS di Pasar
11
makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk
1) Bagi masyarakat:
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi
4. Tidak merokok,
12
5. Tidak meludah sembarangan,
D. Tujuan PHBS
E. Manfaat PHBS
F. Strategi PHBS
1. Gerakan Pemberdayaan
13
2. Bina Suasana
a. Pendekatan individu
b. Pendekatan kelompok
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders).
Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya
berperan sebagai penentu kebijakan pemerintah dan menyandang dana pemerintah.
14
G. Faktor-Faktor Melakukan PHBS
15
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
7. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000
tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Tatanan sekolah
c. Tempat umum
d. Tempat kerja
e. Fasilitas kesehatan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTRAKA
Fk.uns.ac.id/static/filebagian/SEMESTER_5_2011_KOMUNIKASI_EDUKA
SI_PHBS_(PERILAKU_HIDUP_BERSIH_DAN_SEHAT.)Pdf
18