Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara


berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang di
sebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygienis yang buruk.
PHBS 2010 adalah di mana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga)
masyarakat Indonesia telah melaksanakan PHBS dalam rangka:

1. Mencegah timbulnya penyakit dalam masalah-masalah kesehatan lain

2. Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka


menigkatkan derajat kesehatan

3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan

4. Mengembangkan dan menyelengarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang
dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium
Development Goals (MDGs). PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang di
lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang


dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan

1
saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-
tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan
tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang

PHBS adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktekan PHBS. Dalam hal ini ada lima prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehataan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan atau JPKM. Kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula
(Notoatmodjo S.,2003). PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya
tentang gizi: makanan, minuman tablet tambah darah, mengkonsumsi garam
beryodum, dan sebagainya.

Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah
satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan
kesehatan. PHBS adalah sekmpulan perilaku yang di praktikan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang
besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

2
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-
perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi.
Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek
biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup
yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :

a. Nilai

b. Sikap

c. Pendidikan/Pengetahuan

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian PHBS ?

2. Apa saja yang termasuk tatanan PHBS?

3. Apa tujuan dari PHBS?

4. Apa Manfaat PHBS?

5. Apa saja strategi PHBS?

6. Apa saja faktor melakukan PHBS?

7. Apa aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS?

C. Tujuam Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian PHBS?

2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk tatanan PHBS?

3. Untuk mengetahui apa tujuan dari PHBS?

3
4. Untuk mengetahui apa Manfaat PHBS?

5. Untuk mengetahui apa saja strategi PHBS?

6. Untuk mengetahui apa saja faktor melakukan PHBS?

7. Untuk mengetahui apa saja aturan atau kebijakan mengenai PHBS?

4
BAB II

PEMBAHSAN

A. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang
besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator Kesehatan

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme)


terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-
perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi.
Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek
biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup
yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
nilai,sikap,dan pendidikan atau pengetahua. Dari komponen-komponen yang di
uraiakan di atas, maka terdapat beberapa pengertian PHBS, yaitu:

a. PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

b. PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adalah sekumpulan perilaku yang di
praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan dalam mewujudkan kesehatan

5
masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS.

B. Konsep Tatanan

Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat dan sistem sosial di
mana ia melakukukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan faktor-faktor
individu, lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan
dampak pada kesehatan. Sebab itu dapat di katakan bahwa suatu tatanan adalah suatu
tempat di mana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga sekaligus
menciptakan.

C. Tatanan PHBS

Tatanan adalah tempat di mana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,


berinteraksi dan lain-lain. PHBS berada di lima tatanan yakni:

1. Tatanan rumah tangga

Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan
kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup
bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga.
Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit
melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk
dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan",
sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya. Sepuluh
indikator PHBS di tatanan rumah tangga:

a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan


pasca persalinan dan mencegah infeksi neonatus.

6
b. Memberi Asi esklusif

Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita,


memberikan Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun
bermanfaat juga bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena
kanker payudara dan kanker rahim.

c. Menimbang balita setiap bulan.

Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk


dilakukan penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk
menentukan status gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat
diketahui pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika
terdapat indikasi kekurangan gizi.

d. Menggunakan air bersih

Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih.
Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang

digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan
saringan sederhana.

e. Mencuci tangan dengan air dan sabun.

Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika


akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan
kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri penyebab
infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.

f. Menggunakan jamban sehat.

Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat


kompleks antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing,

7
schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi
makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.

g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.

Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air


minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini merupakan
cara memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena nyamuk demam
berdarah bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih bukan air got atau
sejenisnya.

h. Makan buah dan sayur setiap hari.

Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah
didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi dapat
terpenuhi.

i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan


meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.

j. Tidak merokok di dalam rumah.

Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.

2. Tatanan sekolah

Indikator PHBS di sekolah antara lain:

a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat

8
makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit
antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll.

b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.

Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan
makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu
penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.

c. Menggunakan sampah pada tempatnya

Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi
sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media
perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan
sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.

d. Olah raga yang teratur dan terukur.

Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih
lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan
tubuh terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.

e. memberantas jentik nyamuk.

Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang
menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana
siswa sedang belajar. Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat
penampungan air seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-
tempat penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat
menampung air hujan.

9
f. Tidak merokok.

Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain
terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis,
kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan
terhadap rokok. Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43
senyawa yang terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin,
tar dan CO.

g. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,

Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi.


Agar pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.

h. Menggunakan jamban.

Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya
tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan juga agar tidak mengundang
datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit seperti diare,
cholera, disentri, thypus, cacingan dll.

3. Tatanan tempat kerja

Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :

Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja
telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :

a. Tidak merokok di tempat kerja

b. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

c. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar dan buang air kecil.

10
e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

f. Menggunakan air bersih.

g. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

h. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


sesuai jenis pekerjaan.

4. Tatanan tempat umum

PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat


pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum
sehat. Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah
atau swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti
sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga,
rekreasi dan sarana sosial lainnya.

a. PHBS di Pasar

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Tidak merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik
nyamuk.

b. PHBS di tempat Ibadah

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk

c. PHBS di Rumah Makan

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah

11
makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk

d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan manfaat:

1) Bagi masyarakat:

Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi

2) Bagi tempat umum

Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan


citra tempat umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai
akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum

3) Bagi pemerintah Kabupaten/kota

Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra


pemerintah kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat
pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum

5. Tatanan fasilitas kesehatan

Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain: :

1. Menggunakan air bersih,

2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat,

3. Membuang sampah pada tempatnya,

4. Tidak merokok,

12
5. Tidak meludah sembarangan,

6. Memberantas jentik nyamuk.

D. Tujuan PHBS

Tujuan PHBS (DepKes RI 1997) adalah meningkatkan pengetahuan,


kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.

E. Manfaat PHBS

1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat

2. Anak tumbuh sehat dan cerdas

3. Anggota keluarga giat bekerja

4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat di tunjukan untuk memenuhi gizi


keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

F. Strategi PHBS

Strategi PHBS, yaitu:

1. Gerakan Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan


berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran
agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari

mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang di perkenalkan (aspek practice).

13
2. Bina Suasana

Bina suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosialyang mendorong


individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang di perkenalkan.
Tiga pendekatan dalam bina suasana:

a. Pendekatan individu

b. Pendekatan kelompok

c. Pendekatan masyarakat umum

3. Advokasi

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders).
Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya
berperan sebagai penentu kebijakan pemerintah dan menyandang dana pemerintah.

Adapun tahap-tahap advokasi, yaitu:

a. Mengetahui atau menyadari adanya masalah

b. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah

c. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai


alternatif pemecah masalah.

d. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif


pemecah masalah

e. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan.

14
G. Faktor-Faktor Melakukan PHBS

Menurut Lawrence Green (1980), dalam Notoatmodjo (2007), dalam Jariston


(2009), ada tiga faktor penyebab mengapa seseorang melakukan PHBS, yaitu:

1. Faktor Pemuda (Predisposising factor)

Faktor ini mencangkup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap PHBS. Di


mana faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar
atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat
pendidikan dan tingkat sosial ekonomi

2. Faktor Pemungkin (enambling factor)

Faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau


tindakan terlaksana. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
fasilitas kesehatan bagi anak-anak. Misalnya, air bersih, tempat pembuangan sampah
jamban, ketersediaan makanan bergizi dan sebagainya.Fasilitas ini pada hakekatnya
mendukung atau memungkinkan terwujudnya PHBS.

3. Faktor Penguat (reinforcing factor)

Faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan


atau tidak. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau
orang tua yang merupakan tokoh yang di percaya atau di panuti anak-anak.

H. Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS

Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan


Gerak PKK-KB-Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS
adalah :

1. Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.

15
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

4. Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah


dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

5. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum


Pengaturan Mengenai Desa dan Kelurahan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib Standar


Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.

7. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000
tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

8. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang


Kebijakan nasional Promosi Kesehatan.

9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang


Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang


dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Tujuan
PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia
usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Tatanan
PHBS ada lima yaitu :

a. Tatanan sekolah

b. Tatanan Rumah tangga

c. Tempat umum

d. Tempat kerja

e. Fasilitas kesehatan

B. Saran

Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun.


Lebih perduli akan lingkungan yang bersih dan sehat. Dapat mengajarkan pola hidup
bersih dan sehat sejak dini. Kebersihan adalah bagian dari iman.

17
DAFTAR PUSTRAKA

Kementrian Kesehatan.2016. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Direktorat


Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Fk.uns.ac.id/static/filebagian/SEMESTER_5_2011_KOMUNIKASI_EDUKA
SI_PHBS_(PERILAKU_HIDUP_BERSIH_DAN_SEHAT.)Pdf

18

Anda mungkin juga menyukai