Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan
perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara
periodik berupa beban bunga. Hal ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi
pemegang saham, karena perusahaan harus membayar bunga sebelum memutuskan
pembagian laba bagi pemegang saham. Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan
variabilitas laba bersih (net income) lebih besar.
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih
luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau
berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu
istilah “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih
besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula.
Risk (risiko) and return (pengembalian) adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan,
institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan
dalam suatu periode akuntansi.
2. Biaya Operasi
Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk melaksankan
operasiny, biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan
atau yang lainnya.
5. Pajak
Pihak bank hendaknya juga memperhitungkan kewajiban yang harus dibayarkan kepada
negara sesuai dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku.
Security Market Line adalah grafik yang merepresentasikan hubungan pengembalian dan
betayang diharapkan dari CAPM. Beta sendiri adalah pengukuran yang tepat dari risiko karena
beta proporsional terhadap varian dari sekuritas yang berkontribusi pada portofolio yang
berkontribusi.Pada SML, slope dari grafik merupakan risk premium. Sangat berguna ketika kita
membandingkan SML dann Capital Market Line (CML). CML menggambarkan risk premium dari
portofolio efisien yang lengkap sebagai fungsi dari standar deviasi portofolio. Ini tepat karena
standar deviasi adalah pengukuran yang valid risiko untuk portofolio.Berbeda dengan CML, SML
menggambarkan risk premium aset individu sebagai fungsi dari risiko aset. Pengukuran yang
relevan dari risiko untuk aset individu bukan merupakan standardeviasi dari aset melainkan
beta dari aset. SML valid untuk baik pengukuran aset individu maupun portofolio.SML
menyediakan patokan untuk evaluasi dari performa investasi. SML menyediakan tingkat
pengembalian yang dibutuhkan untuk mengkompensasi investor atas beta risk dari investasi.
Karena SML merepresentasikan hubungan mean-beta, fairly priced assets terbentuk tepat pada
SML. Pengembalian yang diharapkan dari aset tersebut sepadan dengan risikonya. Ketika
menggunakan CAPM, semua sekuritas harus berada pada SML. Saham yang underprice
tergambar di atas garis SML.
Formula yang digunakan dalam model indeks tunggal atau model satu
faktor adalah sebagai berikut (Halim, 2002:78):
E(Ri) = αi + β(Rm) + ei
Keterangan:
E(Ri) = expected rate of return atas efek i
Αi = bagian dari rate of return efek i yang tidak terpengaruh oleh
perubahan pasar (konstanta)
Β = kepekaan rate of return efek i terhadap rate of return indeks pasar
(parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri jika
terjadi perubahan pada Rm)
Rm = rate of return indeks pasar
Ei = faktor penggangu yang tidak dimasukkan dalam model.