Kelas :A
Mata Kuliah : Biologi Molekuler
Dosen : Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, S.Si., M.Si.
KROMOSOM
Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat dalam inti sel setiap
makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok.
Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu
kromosom mempunyai arti penting dalam genetika. Nama kromosom diberikan oleh Waldeyer
pada tahun 1888, sedang Morgan dalam tahun 1993 menemukan fungsi kromosom dalam
pemindahan materi-materi genetik.
STRUKTUR KROMOSOM
Semua gen esensial bakteri terdapat pada Kromosom DNA untai ganda yang berbentuk
sirkuler dan terletak di daerah nukleoid pada sitoplasma. Kromosom bakteri diyakini terikat pada
membran plasma dan mengkodekan antara 1.000-5.000 protein. Kromosom bakteri sangat
terkondensasi (sangat rapat) dan terdiri dari DNA, RNA, dan protein. Selain itu, bakteri juga
mempunyai satu atau lebih plasmid. Plasmid adalah DNA ekstra-kromosomal kecil berbentuk
sirkuler dan dapat mengkode 20-100 protein. Heterokmatin merupakan DNA yang sangat
terkondensasi dan tetap berada dalam bentuk solenoid selama siklus sek kecuali selama replikasi
DNA. Saat replikasi DNA, heterokmatin tidak diekspresikan akibat kondisi DNA tersebut yang
terkondensasi. Namun, sebaliknya, eukromatin adalah DNA yang terkondensasi yang terdapat
dalam bentuk solenoid atau dalam bentuk nukleosom yang memanjang.
Sentromer merupakan suatu daerah yang mengerut dari kromosom saat proses mitosis
atau meiosis dan merupakan tempat melekatnya benang-benang gelendong. Sentromer terdiri
dari sekuens-sekuens DNA yang kompleks. Jika sentromer berada di tengah-tengah kromosom,
maka kromosom itu disebut metasentrik. Akan tetapi, jika sentromer terletak di dekat ujung
kromosom, kaka kromosom itu disebut telosentrik. Berdasarkan panjangnya diukur dari
sentromer, lengan pendek kromosom dilambangkan p, sedangkan lengan panjang kromosom
dilambangkan sebagai q. Teknik-teknik pewarnaan khusus dapat memperlihatkan bahwa tiap
kromosom mempunyai suatu pola spesifik berwarna gelap dan terang yang disebut dengan pita
(band). Kromosom-kromosom yang homolog mempunyai pola pita sama.
REPLIKASI DNA
1. Protein tertentu akan mengenal ori dan mengawali terbentuknya gelembung replikasi.
2. Enzim helikase akan memutuskan ikatan hidrogen pada nukleotida sehingga
menyebabkan rantai ganda DNA berpisah.
3. DNA yang telah terpisah akan diikat oleh protein pengikat rantai tunggal untuk mencegah
rantai tunggal tersebut menyatu kembali.
4. Dua rantai tunggal yang terbentuk memiliki formasi yang terbalik. Satu rantai memiliki
formasi awal 3’ - 5’, sedangkan rantai pasangannya memiliki formasi 5’ - 3’.
5. Replikasi selalu berjalan dari ujung 3’ menuju ujung 5’. Oleh karena itu replikasi akan
berjalan pada arah yang berlawanan pada dua rantai tunggal DNA yang ada.
6. Rantai tunggal yang terbentuk awalnya akan tegang sehingga membutuhkan kerja enzim
topoisomerase untuk merilekskannya.
7. Rantai tunggal DNA masing-masing menjadi template atau cetakan untuk rantai baru
yang akan terbentuk. Molekul nukleotida sebagai bahan baku DNA akan ditambahkan
dan ditempelkan pada DNA tunggal yang menjadi cetakan tersebut sehingga terbentuk
kembali rantai ganda.
8. Enzim primase akan mensintesis primer yang menjadi awal terjadinya rantai baru. Primer
merupakan rantai pendek RNA yang akan menjadi awalan untuk terbentuknya rantai
DNA baru.
9. Enzim DNA polimerase yang bertugas memperpanjang rantai DNA tidak dapat
membentuk DNA baru. DNA polimerase hanya mampu menembahkan nukleotida ke
rantai yang telah ada, dan diawali dengan menempelkan nukleotida pada primer yang
dibentuk primase.
10. DNA polimerase akan menambahkan satu-persatu nukleotida pada rantai tunggal yang
ada. Pada bakteri dapat terjadi penambahan sekitar 500 nukleotida per detik, sedangkan
pada manusia terjadi penambahan sekitar 50 nukleotida per detik.
11. Rantai 3’-5’ disebut sebagai leading strand, artinya replikasi dapat terjadi hanya dengan
satu primer saja. Sedangkan rantai 5’-3’ disebut sebagai lagging strand karena replikasi
berjalan berkebalikan dengan arah pembukaan rantai ganda DNA. Oleh karena itu
lagging strand membutuhkan banyak primer dan membentuk rantai-rantai pendek DNA
yang disebut fragmen okazaki.
12. Enzim ligase akan menyambungkan rantai-rantai pendek DNA yang terjadi pada lagging
strand.
Hasil akhir replikasi adalah dua DNA yang memiliki sifat yang sama, dan masing-masing
tersusun atas rantai induk dan rantai baru yang terbentuk. Replikasi terjadi sebelum sel hakhluk
siap melakukan pembelahan sel. Setelah terbentu copian DNA yang memiliki sifat sama, sel
akan memulai pembelahan sel dan menyerahkan masing-masing copian DNA tersebut pada sel
baru yang terbentuk.
REKOMBINASI