Anda di halaman 1dari 35

DM

Assalamuallaikum ibu izin bertanya mengenai gejala pada penderita diabetes yang salah
satunya berupa nyeri pada daerah kaki bagian ujung seperti telapak kaki dan jari jarinya
serta warna pada daerah kaki tersebut tampak gelap, kusam hitam.  Dari masalah tersebut
sebenarnya sistematika nyerinya itu karena apa ya bu dan pengobatannya bisa dengan apa
bu? Dan apakah kondisi kaki Yang sudah sedemikian dapat kembali pulih normalnya bu? 

Terimakasih bu. 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604113 GUNAWAN REZKY PERMADI - Wednesday, 1 April 2020, 5:05 PM
 
asslamualakum bu, saya gunawan rezky permadi dari kelompok 5 materi DM

saya mau bertanya, apakah luka pada pasien dm ini jika sudah parah dapat menyebabkan
infeksi pada organ tubuh yang lain?

terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604123 AURA NUR ILLENIA - Wednesday, 1 April 2020, 5:05 PM
 
Assalamualaikum bu, izin bertanya apakah orang yang terkena diabetes militus dapat
terjangkit gagal ginjal?
Terimakasih bu🙏

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:06 PM
 
assalamualaikum bu, izin bertanya, dari beberapa hal yang pernah saya pelajari tentang DM
salah satunya itu mengatakan bahwa DM ini 7 kali beresiko bagi keturunan penderita DM,
apakah penurunan ini mutlak bu atau adakah kemungkinan  semua keturunan nya tidak
mengalami DM ?  

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604120 AZZMI NURMUSTOFA - Wednesday, 1 April 2020, 5:09 PM
 
aassalamulaikum.. bu saya izin bertanya apakah penyakit DM ini bisa sembuh total?

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604112 MELANI AGUSTINA ALFEN - Wednesday, 1 April 2020, 5:22 PM
 
Assalamualaikum bu izin menjawab pertanyaan azmi

Setau saya diabetes melitus tidak bisa disembuhkan total, makanya bagi penderita dm harus
sering kontrol dan melakukan pola hidup sehat untuk mempettahankan gula darah agar
tetap normal. Maaf kalo masih ada salah terima kasih

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604093 FENI FANIKA SARI - Wednesday, 1 April 2020, 5:46 PM
 
Izin menjawab bu ,penyakit dm tidak bisa sembuh total.
Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol.
Artinya, penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal
sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih berat dari penyakit
awal).
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 6:02 PM
 
izin memnjawab, dari beberapa info yang saya dapatkan, DM tidak bisa sembuh total
meskipun di berikan terapi oabt obatan. tujuan di berikan obat obatan ini untuk maintance
diabetes pasien ini untuk tetap normal bukan untuk menyembuhkan.

 
Permalink | Show parent | Edit | Delete | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604070 KURNIA GEMILANG SAKTI - Wednesday, 1 April 2020, 5:10 PM
 
Assalamualaikum wr.wb 

Bu saya ingin bertanya seandainya orang tua mempunyai dm apakah anaknya sudah pasti
akan terkena dm juga seberapa besar sih bu tingkat penyakit penurunan tersebut berapa %
kah?

Wassalamu'alaikum wr.wb

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604092 ASHIFA SUCI GUNANZA - Wednesday, 1 April 2020, 5:36 PM
 
Assalamualaikum izin menjawab. kemungkinan resiko penyakit keturuna DM menurun ke
anak yaitu 2 kali lebih besar atau lebih

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus
by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:57 PM
 
izin menjawab, keturuna dari penderita DM akan beresiko 7 kali lebih besar dari oran yang
tidak memiliki keluarga dengan DM, resiko tersebut akan menjadi 11 kali lebih beresiko jika
anak dari penderita DM mengalami obesitas dan tidak menerapkan hidup sehat
 
Permalink | Show parent | Edit | Delete | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604106 SULTHON ADJI WICAKSONO - Wednesday, 1 April 2020, 5:15 PM
 
Assalamualaikum bu, ingin bertanya. Apabila orang tua memiliki DM seberapa besar resiko
diturunkan nya ke anak? dan 1 lagi bu luka akibat DM itu selalu berwarna kehitaman karena
apa ya bu? hingga menyebabkan kematian jaringan

Terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 6:01 PM
 
izin menjawab, keturunan DM akan beriko 7 kali lebih besar daripada keturunan yang non
DM. hal ini akan di perparah jika keturunan DM ini mengalami obesitas dan tidak
menerapkan hidpu sehat, hal ini akan meningkatkan resiko nya menjadi 11 kali lebih tinggi.
luka dari penderita DM yang kehitaman terjadi karen matinya sel yang terdapat pada area
luka tersebut akibat dari tidak mendapat pasokan darah.

 
Permalink | Show parent | Edit | Delete | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604093 FENI FANIKA SARI - Wednesday, 1 April 2020, 5:38 PM
 
Assalamu'alaikum bu saya feni fanika sari izin bertanya apakah penyakit DM bisa terjadi
gangguan terhadap alat pendengaran sama penglihatan bu?

Terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:58 PM
 
izin menjawab, penderita DM dapat beresiko mengalami gangguan penghilahatan salah
satunya seperti dapat mengalami glaukoma 

 
Permalink | Show parent | Edit | Delete | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604099 DELIS ANJANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:48 PM
 
Assalamualaikum ibu ,izin bertanya kenapa orang yang mengalami DM sering merasa
lapar?  Bagaimana cara agar pola makan teratur sehingga gula darah tetap stabil? 
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604114 KRISHNA ADITYA MAHARDHIKA - Wednesday, 1 April 2020, 5:52 PM
 
Assalamualaikum bu saya izin bertanya, Mengapa orang dengan diabetes harus berhati-hati
dengan kaki mereka ? Terimakasih Bu.

TB

Re: Epidemiologi TB
by 1811604080 AFIFAH SHAFA ULYA - Wednesday, 1 April 2020, 5:27 PM
 
Assalaamualaikum bu ijin bertanya, saya baca dari suatu sumber mengatakan jika orang
sudab mengidap HIV akan rentan juga bagi dia untuk terkena TBC, apa itu benar bu? Lalu
penjelasan nya seperti apa ya bu?

Terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi TB
by 1811604071 IDA MARTIANA - Wednesday, 1 April 2020, 5:46 PM
 
Waallaikumsalalm wrwb.  Permisi Ulya izin bantu menjawab sedikit. 

Berdasarkan referensi yang pernah saya baca,  penderita HIV ini memiliki imunitas tubuh
yang sangat kurang bagus.  Mereka harus selalu mengonsumsi obat obat HIV dimana obat
tersebut yang jg dapat menjaga dia terjaga imunnya walaupun tidak se kuat jika orang
sehat yang tidak menderita HIV.  Disini Imunitas rendah inilah yang menyebabkan virus,
pnyakit menular,  Flu,  termasuk TBC dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh si
penderita HIV dan membuat TBC berkembang aktif dan sulit bahkan bisa sampai tidak bisa
disembuhkan. Tentunya penyakit TBC tersebut tidak semerta merta muncul tanpa alasan
pada penderita HIV,  akan selalu ada pemicu sehingga Tuberculosis dapat hinggap pada
penderita HIV tersebut. 

Masalah masalah komplikasi seperti inilah Yang akan memperparah keadaan si penderita
HIV. 

Semoga kita selalu ada dalam lindungan ALLAH SWT. 

Maaf Ulya jika belum menjawab dg tuntas pertanyaan dari Ulya. 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi TB
by 1811604068 FIRLY KANA FAJRIANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:46 PM
 
izin menjawab pertanyaan dari ulya bu 

jadi jika seseorang terkena hiv, Hiv itu melemahkan sistem imun kita " Hiv membuka pintu
untuk infeksi lain " maka kemungkinan untuk terkena tb itu bisa saja terjadi.
semoga bisa membantu mba ulya
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi TB
by 1811604089 MAULIDINA SELVIANINGTYAS - Wednesday, 1 April 2020, 5:49 PM
 
assalamualikum ulya, izin menjawab yaa...
pada dasarnya kita ketahui HIV itu sendiri menyerang bagian imunitas tubuhkita, sehingga
bagi pasien yang punya riwayat HIV juga rentan terpapar penyakit baru lainnya di karenakan
sistem imunitas yang tidak kuat seperti sebelumnya, mohon maaf jika ada yang salah
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi TB
by 1811604109 NUR HAFIDZAH ANNABILAH - Wednesday, 1 April 2020, 6:43 PM
 
Assalamu'alaikum izin bertanya. Jika seseorang tidak memiliki tanda dan gejala penyakit tb
namun dalam jangka waktu yang lama ia diketahui mengidap penyakit tersebut. Mengapa
hal tersebut dapat terjadi dan faktor apa saja yang mempengaruhi? Terimakasih

HIPERTENSI + HIV

Assalamualaikum wr. wb

Izin bertanya,

Bagaimana jika seseorang ibu yang mengandung dan mempunyai HIV, apakah anak
tersebut berpotensi untuk tertular atau tidak? 

Terimakasih

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemiologi Hipertensi
by 1811604069 NURMAHDALENA - Wednesday, 1 April 2020, 4:10 PM
 
Izin menjawab, setau aku ya fel. Kalu HIV itu bisa terkena melalui genetik. Ketika seorang ibu
mengidap HIV/AIDS lalu ia mengandung. Resiko anak nya terkena HIV juga besar sekali

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604124 JENY CASUARINA DIAS SAFIRA - Wednesday, 1 April 2020, 4:57 PM
 
Waalaikum salam felisa
Jadi, penularan HIV bisa melalui genetik. Daya menular HIV terkait erat dengan viral load
HIV kita. Bila kita mempunyai penyakit HIV lanjut, viral load kita juga lebih tinggi. Bila ibu
hamil yang terinfeksi HIV mempunyai viral load yang tinggi, dia lebih mungkin menularkan
HIV-nya pada bayinya, dibandingkan ibu dengan viral load rendah. Sekian.

Tetapi mohon maaf felisa, sepertinya anda salah lapak, ini lapak hipertensi.

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604121 HANIF SETIAWAN - Wednesday, 1 April 2020, 6:17 PM
 
Assalamualaikum saya ijin menjawab Setau saya anak yang ibunya positif HIV kemungkinan
bisa tidak tertular jika melalui operasi sesar .makasih
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604121 HANIF SETIAWAN - Wednesday, 1 April 2020, 6:17 PM
 
Assalamualaikum saya ijin menjawab Setau saya anak yang ibunya positif HIV kemungkinan
bisa tidak tertular jika melalui operasi sesar .makasih
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604121 HANIF SETIAWAN - Wednesday, 1 April 2020, 6:17 PM
 
Assalamualaikum saya ijin menjawab Setau saya anak yang ibunya positif HIV kemungkinan
bisa tidak tertular jika melalui operasi sesar .makasih
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604122 NISHA ZULFIA SULISTYO - Wednesday, 1 April 2020, 4:51 PM
 
Assalamualaikum wr wb
Kulo hadir nggih

Nisha Zulfia Sulistyo/181160412

Saya izin bertanya bu,ada bberapa org di daerah saya yang mempunyai riwayat hipertensi
dan cara mereka mengatasi dengan meminum daun sambiloto,apakah dengan daun
tersebut berfungsi atau bekerja bagi tubuh?

Sebelumnya Terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604076 SEPTI MANDA SARI - Wednesday, 1 April 2020, 4:59 PM
 
Assalamualaikum bu saya hadir.

Mohon maaf saya izin menyambung pertanyaan dari nisha, di daerah saya juga banyak
sekali yang mempunyai riwayat hipertensi, dan masyarakat disini mempercayai kalau
memakan buah mengkudu dan timun dapat menurunkan hipertensi, dan orang yang
mempunyai riwayat hipertensi tidak boleh memakan daun singkong karna katanya akan
membuat tekanan darah semakin tinggi. Bagaimana menurut pendapat ibu tentang cara
masyarakat didaerah saya menggunakan cara itu bu? Apakah memakan timun dan buah
mengkudu itu benar benar bekerja di dalam tubuh?

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604123 AURA NUR ILLENIA - Wednesday, 1 April 2020, 5:53 PM
 
Izin menjawab pertanyaan nisha dan septy,

Benar itu bekerja dalam tubuh, dan itu dalam bentuk pengobatan herbal, jadi hasil yang di
inginkan juga harus bertahap butuh waktu lama untuk menyembuhkan hipertensi sekitar 1
sampai 2 bulan obat itu dapat menyembuhkan hipertensi

Mohon maaf jika ada yang kurang

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604127 ISNA RAHMANDARU - Wednesday, 1 April 2020, 6:34 PM
 
izin menjawab pertanyaan mb septy dan menambahkan jawaban mb aura,

Buah mengkudu ini mengandung senyawa scopletin. Yang mana senyawa scopletin ini
berdasarkan para ahli dapat menurunkan tekanan darah yang menderita darah tinggi dan
bisa di jadikan sebagai pembersih alami bagi endapan-endapan yang ada di dalam
pembuluh darah yang biasanya akan menyebabkan arteriosklerosis.

Arteriosklerosis sendiri adalah pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak
di dinding arteri. Arteri yang mengeras dapat membuat aliran darah ke organ tubuh
menjadi tidak lancar, sehingga mengganggu fungsi organ tersebut. trimakasih

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemiologi Hipertensi
by 1811604100 AZZUHRA RAHMANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:06 PM
 
Assalamualaikum, izin bertanya ibu.

Menurut sumber nya pernah saya baca apakah benar penyakit tekanan darah tinggi yang
diturunkan lewat keluarga tidak dapat dicegah? 

Mohon penjelasannya bu, terimakasih🙏🏻

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604124 JENY CASUARINA DIAS SAFIRA - Wednesday, 1 April 2020, 5:19 PM
 
Waalaikum salam, ijin menjawab

Menurut kemenkes, Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua prang tua


hipertensi maka 45 % berisiko menurun ke anaknya. Hal ini bukan berarti tidak dapat
dicegah, bisa dicegah jika kedua orang tua tersebut menerapkan pola hidup sehat
dilingkungan rumah sedini mungkin dari sebelum sampai mempunya anak dan rutin
melakukan cek kesehatan. Sekian

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:09 PM
 
assalamualaikum bu, izin bertanya, banyak anak muda yang menerapkan hidup sehat tetap
dapat  mengalami hipertensi hingga meninggal dunia , selain faktor keturunan, faktor apa
ya bu yang dapat menyebabkan hal tersebut?

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Hipertensi


by Sulistyaningsih SKM, MH.Kes - Wednesday, 1 April 2020, 5:23 PM
 
Faktor risiko terjadinya hipertensi:

1. Usia

 umur > 45 tahun: dinding arteri menebal karena penumpukan zat kolagen
pada lapisan ototàpembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan
menjadi kakuàtekanan darah meningkat
 perubahan fisiologis: peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik,
sensitivitas refleks baroreseptor berkurang

2. Jenis kelamin
 Rasio pria : perempuan = 2,29 kenaikan tekanan darah sistole dan 3,6
kenaikan tekanan darah diastole.
 Gaya hidup laki-laki < perempuanàLaki-laki usia: 35-50 tahun, perempuan
setelah menopause (hormonal) (Widyanto dan Triwibowo, 2013)

3. Genetik/riwayat keluarga
subjek dengan dua atau lebih anak turunan pertama (first degree relatives): kecenderungan
mengalami Hipertensi 4x pada umur 40 tahun, 3x pada umur sebelum 50 tahun, dan 1x
pada umur < 60 tahun

• umur 70 tahun biasanya tidak mempunyai komponen genetik

4. Suku/ras

Orang kulit hitam > kulit putih, Hispanik, orang Asia, orang Kepulauan Pasifik, orang Indian,
dan orang Alaska (CDC,2015)

5. Asupan natrium

Diet yang terlalu tinggi natrium dan terlalu rendah kalium dapat meningkatkan risiko
terserang Hipertensi (CDC, 2014)

6. Minum alkohol
faktor risiko terjadi bila minum alkohol > 3x dalam sehari.

• Protektif: mengkonsumsi alkohol sedang (moderate) (Bustan, 2015).

7. Merokok
Merokok akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung, dan stroke (Irianto, 2015)
8. Stress

Stress --> Peningkatan aktivitas saraf simpatis --> meningkatkan tekanan darah secara
intermitten/tidak menentu (Widyanto dan Triwibowo, 2013)

9. Kurang olah raga (OR)


OR teratur dapat mengurangi kekakuan pembuluh darah dan meningkatkan daya tahan
jantung dan paru- paru akan menurunkan tekanan darah (Widyanto dan Triwibowo, 2013).

10. Obesitas
 Pengurangan 1 kg berat badan dapat mengurangi tekanan darah sebesar 2
atau 1 mmHg.
 Massa tubuh meningkat --> bertambahnya volume darah dan perluasan
sistem sirkulasi --> meningkatnya suplai darah memasok oksigen dan
nutrisi ke jaringan tubuh -->tekanan pada dinding arteri menjadi lebih besar
(Frisoli et al, 2011).

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604068 FIRLY KANA FAJRIANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:35 PM
 
Assalamualaikum bu, izin bertanya 

apakah seseorang yang berumur sekitar 50 tahun  ke atas memiliki hipertensi dan
mendengar berita yang membuat hipertensinya kambuh apakah rentan terkena stroke ? jika
iya apakah strokenya bisa disembuhkan bu ?

terimakasih bu 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hipertensi


by 1811604123 AURA NUR ILLENIA - Wednesday, 1 April 2020, 5:49 PM
 
Assalamualaikum ijin menjawab

Rentan terkena stroke tetapi tergantung depend mekanisme seseorang, jika depend
mekanisme orang kuat atau baik kemungkinan tidak terkena stroke.

Dan jika seseorang itu terkena stroke bisa untuk disembuhkan karna itu stroke tahap awal
mba, tetapi tidak boleh telat dalam injuri time, jangan lebih dari 6 jam, maka stroke itu bisa
d sembuhkan

Mohon maaf jika ada yang kurang🙏

HIV

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604066 FELISA ZULKA KHARISNI - Wednesday, 1 April 2020, 4:13 PM
 
Assalamualaikum wr. wb

Izin bertanya,

Bagaimana jika seseorang ibu yang mengandung dan mempunyai HIV, apakah anak
tersebut berpotensi untuk tertular atau tidak? 

Terimakasih

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604090 FIKRIANTO PALILATI - Wednesday, 1 April 2020, 4:47 PM
 
Izin menjawab Bu,:

Kalo kita liat kemungkinan bisa iya tapi bisa juga tidak. Karena, risiko penularan HIV dari ibu
hamil yang positif sekitar 2-10 persen. Dan Penularan itu bisa terjadi sejak masa awal
kehamilan sampai proses persalinan dan menyusui.

Ada juga beberapa data menunjukkan bahwa kasus AIDS yang menyerang anak di bawah
usia 10 tahun biasanya terjadi karena penularan selama ibu mengandung. Untuk itu,
makanya disarankan rutin melakukan pemeriksaan darah dapat membantu  ibu mendeteksi
segala kemungkinan yg terjadi

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by Sulistyaningsih SKM, MH.Kes - Wednesday, 1 April 2020, 4:58 PM
 
Tidak kemungkinan lagi, evidence based sudah menunjukkan bahwa salah satu penularan
HIV adalah dari ibu ke janin.

Coba cari hasil penelitian terkait ya

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604076 SEPTI MANDA SARI - Wednesday, 1 April 2020, 4:51 PM
 
Assalamualaikum bu izin bertanya apakah seseorang yang mengidap penyakit HIV rentan
untuk terkena komplikasi ?

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604072 SYAHRANI TETAR HEJAZIAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:08 PM
 
izin menjawab bu. 
Tentu saja orang dengan HIV/AIDS sangat mudah /rentan terkena penyakit lain,karena virus
HIV ini menyerang CD4 ,yang mana CD4 iniadalah  bagian yang penting dari sistem
kekebalan tubuh .
 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemiologi HIV/AIDS
by 1811604072 SYAHRANI TETAR HEJAZIAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:12 PM
 
ketika HIV sudah menyerang CD4 ,maka kekebalan tubuh kita akan menurun,sehingga
penyakit akan dengan mudah masuk ke tubuh kita,karena tidak ada yang melawan penyakit
tersebut ( Limfosit/darah putih CD4) .

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604084 MUHAMMAD KHOLIL SUGENG APRIANTO - Wednesday, 1 April 2020, 5:10
PM
 

6. Dapatkah air liur atau nyamuk menyebarkan HIV?

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604077 MUHAMMAD BAHRUL ILMI - Wednesday, 1 April 2020, 5:38 PM
 
Izin menjawab

Penularan HIV hanya lewat aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik bersamaan, atau luka
tertentu yang mengeluarkan darah.

Penularan HIV melalui air liur tidak bisa terjadi.

saat nyamuk menggigit manusia dengan HIV dalam darahnya, HIV memasuki usus nyamuk
yang tidak mengandung Sel T manusia.

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemiologi HIV/AIDS
by 1811604082 YOLANDA DWI PUSPITA - Wednesday, 1 April 2020, 5:24 PM
 
Asalamualaikum wr.wb Izin bertanya bu Dari artikel yg saya baca bu Orang dengan HIV
dapat diberikan serangkaian obat, yang disebut terapi antiretroviral, atau ART, Pertanyaaan
saya bagaimana mekanisme kerja obat antiretroviral atau ART itu yaa bu? Dan apakah itu
bisa mempengaruhi kondisi fisik si penderita bu? Terimakasi bu Wasalamualaikum wr.wb
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604105 TUTUT HANDAYANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:53 PM
 
Assalamualaikum bu izin menjawab pertanyaan yolanda. Jadi berdasarkan berita yang saya
baca di cnn indonesia terkait obat ARV atau anti tetroviral ini berguna untuk meredam virus
HIV jadi cara kerjanya adalah menngurangi sedikit demi sedikit kandungan virus didalam
darah sampai akhirnya virus itu tidak terdeteksi lagi itulah kenapa penderita HIV harus
mengkonsumsinya seumur hidup, selain itu ARV ini juga berguna untuk mencegah infeksi
oportunistik bagi si penderita jadi sederrhananya dia mencegah komplikasi penyakit lain
yang masuk ke tubuh si penderita. Begitu yolanda, mohon maaf jika kurang jelas dan
mohon maaf jika jawaban saya salah, mari samasama belajar 

Sumber:

dari https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151201202803-255-95316/terapi-arv-
hanya-redam-virus-hiv-bukan-memberantas

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604087 DESTIQAH SALSABIL ABDULLATIF - Wednesday, 1 April 2020, 6:12 PM
 
assalamualaikum 

saya mau menjawab pertanyaan dari yolanda. 


sebelumnya obat ART dikenal atau sering di sebut ARV antiretroviral, Obat tersebut tidak
membunuh virus itu. Namun, mencegah berkembang biaknya virus HIV dan kerusakan
sistem kekebalan tubuh. obat tersebut hanya memperlambat pertumbuhan virus. Waktu
pertumbuhan virus diperlambat,  sama halnya dengan HIV Karena HIV adalah retrovirus..

 Yaa, dia akan memengaruhi kondisi si penderita kemungkinan dia akan mengalami
lipodistrofi, penurunan nafsu makan, kelelahan, Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida
dan ini untuk kondisi jangka pendeknya untuk jangka panjangnya dia akan mengalami 
Penyakit organ hati, Gangguan ginjal, Kondisi osteoporosis, Gangguan pada saraf, Penyakit
jantung, Naiknya kadar lemak di dalam darah, Penyakit diabetes, Insomnia, Depresi. 

kurang lebihnya mohon maaf bisa di tambahkan jawabannya oleh ibu🙏🏼

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604085 CHUSNUL KHOTIMAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:35 PM
 
Bu saya izin bertanya,apakah penularan hiv adalagi selain dari darah?

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604105 TUTUT HANDAYANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:46 PM
 
Assalamualaikum izin menjawab bu, jadi chusnul penularan hiv selain darah bisa melalui
cairan tubuh lain dari si penderita misalnya air susu ibu dan cairan vagina, cairan sperma
atau dari jarum suntik bekas penderita chusnul.

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604095 NURAFIPAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:54 PM
 
Assalamualaikum wr wb. Saya Izin menjawab. 

Untuk penularan HIV bukan hanya lewat darah saja. Tetapi ada beberapa cara penularan
diantaranya; jarum suntik yang digunakan pada penderita HIV kemudian di pakai lagi
kepada orang yg berbeda, hubungan seks, air susu ibu yang sedang menyusui, pada saat
hamil melalui plasenta, air liur, dan transfusi darah. 

Mungkin ini yg bisa saya jawab. Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb.

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604098 MUHAMAD ANNABA ALWI THOLIB - Wednesday, 1 April 2020, 5:55 PM
 
Izin menjawab mbak, asi ibu juga dapat menularkan hiv mbak

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604074 MUHAMMAD SOFYAN HILMI - Wednesday, 1 April 2020, 5:57 PM
 
Obat apa yang bisa menahan perkembangan HIV
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi HIV/AIDS


by 1811604087 DESTIQAH SALSABIL ABDULLATIF - Wednesday, 1 April 2020, 6:21 PM
 
Ingin menjawab pertanyaan dari sofyan hilmi
obat yang memperlambat atau menahan hiv yaitu antiretroviral (ARV) dan ARV juga ini
terbagi atas  beberapa jenis obat
yaitu Efavirenz,  Etravirine,  Nevirapine,  Lamivudin,  Zidovudin.

 
Permalink | Show par

DM

Epidemiologi Diabetes Mellitus


by Sulistyaningsih SKM, MH.Kes - Wednesday, 1 April 2020, 3:59 PM
 
Berdasarkan materi yang sudah saya unggah, silahkan bertanya, selanjutnya mahasiswa
menjawab sesuai dengan pembagian kelompok mhs sebelumnya 

 
Permalink | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604071 IDA MARTIANA - Wednesday, 1 April 2020, 4:57 PM
 
Assalamuallaikum ibu izin bertanya mengenai gejala pada penderita diabetes yang salah
satunya berupa nyeri pada daerah kaki bagian ujung seperti telapak kaki dan jari jarinya
serta warna pada daerah kaki tersebut tampak gelap, kusam hitam.  Dari masalah tersebut
sebenarnya sistematika nyerinya itu karena apa ya bu dan pengobatannya bisa dengan apa
bu? Dan apakah kondisi kaki Yang sudah sedemikian dapat kembali pulih normalnya bu? 

Terimakasih bu. 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604113 GUNAWAN REZKY PERMADI - Wednesday, 1 April 2020, 5:05 PM
 
asslamualakum bu, saya gunawan rezky permadi dari kelompok 5 materi DM

saya mau bertanya, apakah luka pada pasien dm ini jika sudah parah dapat menyebabkan
infeksi pada organ tubuh yang lain?
terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604123 AURA NUR ILLENIA - Wednesday, 1 April 2020, 5:05 PM
 
Assalamualaikum bu, izin bertanya apakah orang yang terkena diabetes militus dapat
terjangkit gagal ginjal?
Terimakasih bu🙏

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:06 PM
 
assalamualaikum bu, izin bertanya, dari beberapa hal yang pernah saya pelajari tentang DM
salah satunya itu mengatakan bahwa DM ini 7 kali beresiko bagi keturunan penderita DM,
apakah penurunan ini mutlak bu atau adakah kemungkinan  semua keturunan nya tidak
mengalami DM ?  

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604120 AZZMI NURMUSTOFA - Wednesday, 1 April 2020, 5:09 PM
 
aassalamulaikum.. bu saya izin bertanya apakah penyakit DM ini bisa sembuh total?

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604112 MELANI AGUSTINA ALFEN - Wednesday, 1 April 2020, 5:22 PM
 
Assalamualaikum bu izin menjawab pertanyaan azmi

Setau saya diabetes melitus tidak bisa disembuhkan total, makanya bagi penderita dm harus
sering kontrol dan melakukan pola hidup sehat untuk mempettahankan gula darah agar
tetap normal. Maaf kalo masih ada salah terima kasih

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604093 FENI FANIKA SARI - Wednesday, 1 April 2020, 5:46 PM
 
Izin menjawab bu ,penyakit dm tidak bisa sembuh total.
Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol.
Artinya, penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal
sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih berat dari penyakit
awal).

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 6:02 PM
 
izin memnjawab, dari beberapa info yang saya dapatkan, DM tidak bisa sembuh total
meskipun di berikan terapi oabt obatan. tujuan di berikan obat obatan ini untuk maintance
diabetes pasien ini untuk tetap normal bukan untuk menyembuhkan.

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604070 KURNIA GEMILANG SAKTI - Wednesday, 1 April 2020, 5:10 PM
 
Assalamualaikum wr.wb 
Bu saya ingin bertanya seandainya orang tua mempunyai dm apakah anaknya sudah pasti
akan terkena dm juga seberapa besar sih bu tingkat penyakit penurunan tersebut berapa %
kah?

Wassalamu'alaikum wr.wb

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604092 ASHIFA SUCI GUNANZA - Wednesday, 1 April 2020, 5:36 PM
 
Assalamualaikum izin menjawab. kemungkinan resiko penyakit keturuna DM menurun ke
anak yaitu 2 kali lebih besar atau lebih

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:57 PM
 
izin menjawab, keturuna dari penderita DM akan beresiko 7 kali lebih besar dari oran yang
tidak memiliki keluarga dengan DM, resiko tersebut akan menjadi 11 kali lebih beresiko jika
anak dari penderita DM mengalami obesitas dan tidak menerapkan hidup sehat
 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604106 SULTHON ADJI WICAKSONO - Wednesday, 1 April 2020, 5:15 PM
 
Assalamualaikum bu, ingin bertanya. Apabila orang tua memiliki DM seberapa besar resiko
diturunkan nya ke anak? dan 1 lagi bu luka akibat DM itu selalu berwarna kehitaman karena
apa ya bu? hingga menyebabkan kematian jaringan

Terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus
by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 6:01 PM
 
izin menjawab, keturunan DM akan beriko 7 kali lebih besar daripada keturunan yang non
DM. hal ini akan di perparah jika keturunan DM ini mengalami obesitas dan tidak
menerapkan hidpu sehat, hal ini akan meningkatkan resiko nya menjadi 11 kali lebih tinggi.
luka dari penderita DM yang kehitaman terjadi karen matinya sel yang terdapat pada area
luka tersebut akibat dari tidak mendapat pasokan darah.

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604093 FENI FANIKA SARI - Wednesday, 1 April 2020, 5:38 PM
 
Assalamu'alaikum bu saya feni fanika sari izin bertanya apakah penyakit DM bisa terjadi
gangguan terhadap alat pendengaran sama penglihatan bu?

Terimakasih bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:58 PM
 
izin menjawab, penderita DM dapat beresiko mengalami gangguan penghilahatan salah
satunya seperti dapat mengalami glaukoma 

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604099 DELIS ANJANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:48 PM
 
Assalamualaikum ibu ,izin bertanya kenapa orang yang mengalami DM sering merasa
lapar?  Bagaimana cara agar pola makan teratur sehingga gula darah tetap stabil? 
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604114 KRISHNA ADITYA MAHARDHIKA - Wednesday, 1 April 2020, 5:52 PM
 
Assalamualaikum bu saya izin bertanya, Mengapa orang dengan diabetes harus berhati-hati
dengan kaki mereka ? Terimakasih Bu.
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Diabetes Mellitus


by 1811604121 HANIF SETIAWAN - Wednesday, 1 April 2020, 6:08 PM
 
Assalamualaikum bu saya ijin bertanya ,apakah penyakit DM dapat menular pada
anak/cucu? Terimakasih

 
Permalink | Show parent | Reply

COVID 19 DAN SARS

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604110 MELINIA DINDA SAVIRA - Wednesday, 1 April 2020, 4:16 PM
 
Assalamualaikum bu saya ingin bertanya..

Maaf bu pada kasus yang saat ini terjadi yaitu covid 19 mengapa masa inkubasi virus di
dalam tubuh seseorang berbeda ya bu ada yang 3 hari sudah terkena dan positif ada yg 14
hari?Apa itu karena pengaruh imun kita jg bu? Oh yaa bu dan apa benar jika seseorang
sudah terinfeksi virus corona dan sembuh tidak bisa terkena lagi karena sistem imun
tubuhnya sudah kebal?

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemologi SARS dan COVID 19
by Sulistyaningsih SKM, MH.Kes - Wednesday, 1 April 2020, 4:56 PM
 
Beberapa kasus ditemukan orang yang pernah terserang covid, dinyatakan sembuh, dan
dapat terserang lagi.

Ini saya baca hasil riset:

Antibody responses to SARS-CoV-2 in


patients of novel coronavirus disease
2019 
Juanjuan Zhao, Quan Yuan, Haiyan Wang, Wei Liu, Xuejiao Liao, Yingying Su, Xin Wang, Jing
Yuan, Tingdong Li, Jinxiu Li ... Show more
Author Notes
Clinical Infectious Diseases, ciaa344, https://doi.org/10.1093/cid/ciaa344
Published: 28 March 2020
Background

The novel coronavirus SARS-CoV-2 is a newly emerging virus. The antibody response in
infected patient remains largely unknown, and the clinical values of antibody testing have
not been fully demonstrated.

Methods

A total of 173 patients with SARS-CoV-2 infection were enrolled. Their serial plasma samples
(n=535) collected during the hospitalization were tested for total antibodies (Ab), IgM and
IgG against SARS-CoV-2. The dynamics of antibodies with the disease progress was
analyzed.

Among 173 patients, the seroconversion rate for Ab, IgM and IgG was 93.1%, 82.7% and
64.7%, respectively. The reason for the negative antibody findings in 12 patients might due
to the lack of blood samples at the later stage of illness. The median seroconversion time for
Ab, IgM and then IgG were day-11, day-12 and day-14, separately. The presence of
antibodies was <40% among patients within 1-week since onset, and rapidly increased to
100.0% (Ab), 94.3% (IgM) and 79.8% (IgG) since day-15 after onset. In contrast, RNA
detectability decreased from 66.7% (58/87) in samples collected before day-7 to 45.5%
(25/55) during day 15-39. Combining RNA and antibody detections significantly improved
the sensitivity of pathogenic diagnosis for COVID-19 (p<0.001), even in early phase of 1-
week since onset (p=0.007). Moreover, a higher titer of Ab was independently associated
with a worse clinical classification (p=0.006).

Conclusions

The antibody detection offers vital clinical information during the course of SARS-CoV-2
infection. The findings provide strong empirical support for the routine application of
serological testing in the diagnosis and management of COVID-19 patients.

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604110 MELINIA DINDA SAVIRA - Wednesday, 1 April 2020, 5:23 PM
 
Jadii begituu yaa bu, Apakah penangannya sama seperti yang dulu dan proses
penyembuhannya juga? Atau virus tersebut tetap sama bu jenis nya atau sudah
berkembang?
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604095 NURAFIPAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:02 PM
 
Assalamualaikum wr wb. 

Mel saya izin menjawab pertanyaan kmu siapa seseorang yang sudah mengajukan
pertanyaan 19 tidak dapat terjangkit lagi?  

Jadi saya tidak pernah berbicara di acara TV dan siapa yang menjelaskannya sebagai dr
tetapi lupa namanya. Jadi, jika seseorang telah terjangkiti positif, maka dinyatakan 19 dan
bisa dikembalikan dia bisa terjangkit lagi dengan si 19, itu tapi kecil untuk
kemungkinanannya. Soalnya imun di dalam kekebalan sudah kuat.

Mungkin itu yang bisa saya jawab. Benar atau tidaknya, semoga ibu bisa
menambahkannya🙏
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604078 ELGA FIKRI FIRDAUS - Wednesday, 1 April 2020, 5:50 PM
 
izin menjawab mel, jadi intinya kalo seseorg sudah sembuh dari covid 19 dan suatu saat si
virus masuk lagi , si sistem imun sudah mengenal virus ini dengan baik jadi bisa langsung di
bunuh seketika oleh sistem imun . makasih

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604107 REZI AKHSANI TAQWIM - Wednesday, 1 April 2020, 4:20 PM
 
Assalamualaikum bu izin bertanya juga

Kenapa ada beberapa orang yang positif covid itu tapi dia tidak menunjukkan gejalanya
bu? 

Dan kenapa covid-19 ini katanya bisa hilang karena berjemur apakah itu benar bu? 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604067 LENNY WULANDARI - Wednesday, 1 April 2020, 4:38 PM
 
Assalamualaikum bu izin bertanya ibu...
Maaf sebelumnya bu pada kasus yang saat ini terjadi yaitu covid19 nah dan sudah banyak
pasien yang dinyatakan positif terkena virus corona ini, tetapi sudah ada beberapa orang
yang dinyatakan sembuh dari penyakit ini bu, Nah pertanyaan saya bu apakah orang yang
sudah sembuh itu sudah dinyatakan benar-benar sembuh dari virus tersebut bu? Terima
kasih wassalamualaikum

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemologi SARS dan COVID 19
by 1811604092 ASHIFA SUCI GUNANZA - Wednesday, 1 April 2020, 4:56 PM
 
Assalamualikum izin menjawab, setahu aku orang tersebut bisa terkena lagi virus covid ini,
tetapi antibody yang di dalam tubuh  orang tersebut sudah terkena covid langsung bekerja
dengan cepat. jadi kemungkinan terkena nya covid untuk  kedua kalinya antibody dapat
bekerja dengan baik sehingga orang tersebut tidak mengalami gejala seperti pertama
kalinya dan lebih cepat pulih kembali
 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604069 NURMAHDALENA - Wednesday, 1 April 2020, 4:54 PM
 
Izin bertanya bu,

Berhubung pada saat ini dunia dihebohkan dengan Covid-19, terutama di Wuhan china.
Nah saya ada membaca berita bahwa ada pasien yg positif sudah sembuh. Tetapi mereka
kembali positif terkena Covid-19. Nah itu penyebab nya apa ya bu? 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604073 DEDI SUPRIYADI - Wednesday, 1 April 2020, 5:06 PM
 
Assalamualaikum 
bu saya ingin bertanya bagaimana jika pasien  sudah sembuh dari covid 19 ,  apakah masih
ada kemungkinan pasien tersebut bisa positif kembali?

Terima kasih bu

Wassalamu'alaikum wr. Wb..

 
Permalink | Show parent | Reply
Re: Epidemologi SARS dan COVID 19
by 1811604080 AFIFAH SHAFA ULYA - Wednesday, 1 April 2020, 5:08 PM
 
Maaf bu ijin bertanya saya sempat membaca berita bahwa di cina yg sebelumnya telah
dilaporkan sudah bersih dari covid namun ada beberapa pasien "kambuh" lagi? Dan di
beberapa sumber juga mengatakan jika pasien sembih dari covid sbnrnya pada bagian
pernapasan terutama paru2 akan ada  "bekas". Jadi tidak sepenuhnya sembuh apa benar
begitu bu? Kalau benar berarti virus ini bisa bersifat seperti alergi bu? Mohon diluruskan.
Terimakasih banyak bu

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604124 JENY CASUARINA DIAS SAFIRA - Wednesday, 1 April 2020, 5:09 PM
 
Assalamualaikum bu
Ijin bertanya, berdasarkan berita yang beredar dikatakan bahwa obat klorokuin dapat
menjadi obat covid19, obat tersebut sama dengan obat yang kami (orang Papua) gunakan
sebagai obat malaria. Apakah pernyataan tersebut benar adanya?  Lalu bagaimana dengan
kami yang telah meminum obat tersebut, apakah tidak akan terkena covid19 bu? Mohon
penjelasannya, terimakasih bu

Wassalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604115 FATIMATUZZOHRAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:13 PM
 
assalamualaikum bu, izin bertanya, dari beberapa jurnal yang saya baca mengatakn bahwa
SARS lebih berbahaya dari covid 19 karena CFR dar SARS lebih tinggi, hal apa yang
membuat SARS lebih berbahaya daripada covid bu sedangkan covid lebih mudah
penyebarannya pada orang lain dimana hal tersebut membahayakan orang lain?

 
Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604095 NURAFIPAH - Wednesday, 1 April 2020, 5:14 PM
 
Assalamualaikum wr wb. 

Saya izin bertanya bu,apakah benar virus covid 19 hidup di airbone selama 3 jam?

Sekian pertanyaan dari saya bu. Wassalamualaikum wr wb

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604087 DESTIQAH SALSABIL ABDULLATIF - Wednesday, 1 April 2020, 5:32 PM
 
assalamualaikum bu saya mau bertanya,  sebelumnya saya sempat lihat di tv diwaktu china
terkena covid19 ini  warga di china memakan kelelawar, atau hewan2 liar dan ada juga yg
mengatakan virus covid19 ini diproduksi di lab AS dan inggris untuk menjadi senjata
biologis mnyerang china. yang sebenarnya wabah covid19 ini berasal dari mana ya bu?

terimakasih bu...

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604117 SRI UTAMI - Wednesday, 1 April 2020, 5:33 PM
 
Assalamu'alaikum buk
Izin bertanya, sesuai situasi yang sedang terjadi sekarang yang berkaitan dengan virus
vorona, saya pernah melihat sebuah postingan kalau pertahanan atau lamanya virus ini
dibenda2 itu berbeda2 dan ada lagi yang menyatakan bahwasanya virus ini hanya bisa
menyebar hanya melalui sentuhan benda ataupun tubuh kita. Jadi yang ingin saya tanyakan
Jikalau memang itu benar jadi bagaimana bila benda yg tertempeli virus tersebut tidak
tersentuh sama sekali apakah dia mati atau bagaimana ya buk terimakasih
wassalamu'alaikum

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604105 TUTUT HANDAYANI - Wednesday, 1 April 2020, 5:40 PM
 
Assalamualaikim ibu izin bertanya saya pernah baca di beberapa berita katanya ketika kita
sudah terkena covid-19 walaupun kita bisa sembuh, masa hidup akan lebih pendek apakah
benar bu? Terimakasih bi sebelumnya🙏

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604118 ACHMAD HERI SISWORO - Wednesday, 1 April 2020, 5:44 PM
 
Assalamu'alaikum wr.wb
Ijin bertanya

Apakah seseorang yang dinyakatan sembuh dari covid-19 itu bisa terkena kembali kah ?

Terimakasih

Wassalamu'alaikum wr.wb

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604089 MAULIDINA SELVIANINGTYAS - Wednesday, 1 April 2020, 5:44 PM
 
assalamualikum ibu, izin bertanya..

pada artikel di jelaskan bahwa "Due to differences in reporting methods, retrospective data
consolidation, and reporting delays, the number of new cases may not always reflect the
exact difference between yesterday’s and today’s totals" menanggapi pernyataan tersebut,
bagaimana cara dari WHO itu sendiri untuk menentukan CFR dari pandemi ini bu?
terimakasih

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604075 MUGI RIYADI - Wednesday, 1 April 2020, 5:57 PM
 
Asalamualaikum Bu ma'af izin bertanya, apakah pasien yg sudah terkena virus covid-19 bisa
terkena kembali Bu? 
Sebelumnya trimakasih 

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemologi SARS dan COVID 19


by 1811604104 LISA AYU LISTARI - Wednesday, 1 April 2020, 6:01 PM
 
Assalammualaaikum bu saya mau bertanya, apakah benar mndi dengan bahan" rempah
rempah seperti menggunkan sirih atau tumbuhan yang lain bisa membantu penyenaran
covid 19?

 
Permalink | Show parent | Reply

HEPATITIS

by 1811604129 NURHALIMAH TUANKOTTA - Wednesday, 1 April 2020, 5:18 PM


 
Assalamualaikum ibu

Izin bertanya saya Nurhalimah tuankotta,kelompok 5  mengenai hepatits bu ,sesorang dapat


mencegah terjadinya hepatitis dengan cara vaksinasi bu sebanyak 3 kali apabila lewat dari
hari tersebut harus di ulang lagi bu ,alasannya kenapa bu ?
Terimakasih bu

Wassalamualaikum bu🙏🙏

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hepatitis


by 1811604078 ELGA FIKRI FIRDAUS - Wednesday, 1 April 2020, 5:37 PM
 
assalamualaikum izin bertanya bu, apakah penularan hepatitis lama kelamaan bisa terjadi
lewat airbone?? mengingat virus itu selalu berevolusi

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hepatitis


by 1811604094 FITRA HAYATI - Wednesday, 1 April 2020, 5:46 PM
 
Assalamualaikum wr.wb ibu izin bertanya bu. Kenapa ibu hamil hrus waspada terhadap
hepatitis? resiko apa yg bisa terjadi pada saat hamil bu? Terimakasih bu🙏

 
Permalink | Show parent | Reply

Re: Epidemiologi Hepatitis


by 1811604088 RENHA WIGUNA - Wednesday, 1 April 2020, 5:57 PM
 
Assalamualaikum
Izin menjawab pertanyaan saudari fitra

Kenapa ibu hamil harus waspada pada hepatitis?


Karena jika ibu hamil sudah terinfeksi hepatitis B, makan kemungkinan menularkannya
kepada bayi yang akan dilahirkan jauh lebih tinggi. 

Jika ibu hamil sudah mengidap hepatitis perlu semakin diwaspadi karena ini dapat memicu
komplikasi kesehatan lainnya seperti: 

- Risiko terkena diabetes gestasional.

- Mengalami ketuban pecah dini sebelum waktu yang seharusnya.

- Berpotensi mengalami perdarahan berat pada akhir-akhir kehamilan nantinya.

- Mengalami batu empedu, sehingga menimbulkan penyakit kuning selama kehamilan yang
diakibatkan perubahan garam empedu.

 
Permalink | Show parent | Reply

Anda mungkin juga menyukai