Anda di halaman 1dari 20

Makalah Ilmu Lingkungan

“ Ekologi sebagai dasar pengetahuan lingkungan”

Disusun oleh :
M. Rafli Haiqal (1304617044)
Nurfani Indah Putri (1304617069)
Putri Septianingrum (1304617065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“ Ekologi sebagai dasar pengetahuan lingkungan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Lingkungan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mieke selaku dosen mata kuliah ilmu
lingkungan serta semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Harapan penulis tiada lain hanya muda-mudahan makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca dan semoga Allah SWT tetap memberikan bimbinganNya kepada kita
semua.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun yang selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Jakarta, 9 Maret 2019

Penyusun

i
Daftar isi
Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan ..................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ............................................................................................................... 2

Bab 2 Pembahasan ...................................................................................................... 3

2.1. Hirarki Biologi ...................................................................................................... 3

2.2. Konsep Ekosistem, Komunitas, Populasi ................................................................... 6

2.3. Prinsip Siklus Energi dan Siklus Materi dalam Ekosistem ........................................... 8

2.4. Konsep Daya Dukung Homoeostatis, Batas Toleransi .................................................. 11

2.5. Contoh Kehidupan Sehari-hari ....................................................................................... 12

Bab 3 Penutup ........................................................................................................................ 15

Kesimpulan ............................................................................................................................ 15

Saran ...................................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 16

ii
Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Manusia adalah bagian dalam sistem lingkungan. Lingkungan tempat terjadinya


interaksi antar makhluk hidup dengan tempat tinggalnya. Adanya interaksi tersebut
membuat dampak terhadap ketidakseimbangan ekologi. terjadinya ketidakseimbangan
ekologi yang menjadi salah satu permasalahan lingkungan. Peran utama dalam ekologi
diantaranya ekosistem, ekosistem ialah tataan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan ,
produktivitas dan stabilitas dari lingkunganya. Fungsi ekosistem ini menunjukan adanya
hubungan sebab akibat secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Yang menjadi
bukti bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal
balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lain, serta dengan semua
komponen yang ada di sekitarnya. Hubungan- hubungan tersebut demikian kompleks dan
erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah "Environmental Biology".
Pembahasan ekologi tidak luput dari pembahasan ekosistem dengan beragam komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi.Sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.Ekologi juga berhubungan erat
dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukan
kesatuan.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan hirarki biologi ?
b. Bagaimana konsep dari ekosistem, komunitas dan populasi ?
c. Bagaimana konsep aliran energi dan siklus dalam ekosistem ?
d. Bagaimana konsep daya dukung homoestatis, batas toleransi ?
e. Apa saja contoh yang ada dalam kegidupan sehari-hari ?

1
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dibuat makalah ini adalah sebagai
berikut :
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan hirarki biologi.
 Mengetahui dan memahami konsep ekosistem, komunitas dan populasi.
 Mengetahui dan memahami konsep aliran energi dan siklus dalam ekosistem.
 Mengetahui dan memahi konsep daya dukung homoestatis, batas toleransi.
 Mengetahui contoh dalam setiap konsep yang ada dalam kehidupan sehari-
hari.

1.4. Manfaat
Manfaat dalam pembuatan makalah ini agar dapat menambah wawasan serta
mengetahui dan lebih memahami perbedaan konsep-konsep dalam ekologi yang
didasarkan sebagai pengetahuan lingkungan.

2
Bab 2
Pembahasan

2.1. Hirarki Biologi

Lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri


atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Urutan tingkatan organisasi kehidupan
disebut Hierarki Kehidupan atau Hirarki Biologi.  Hirarki mempelajarimulai dari
yang paling sederhana/terendah hingga tingkatan yang kompleks/tertinggi. Tingkatan
organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma, biosfer.

Gambar 2.1.1. Hirarki dalam Biologi

a. Molekul

Molekul merupakan bahan kimia dasar penyusun kehidupan ini. Dimana molekul
mengalami kondensasi sehingga membentuk asam amino, substansi kehidupan yang
akan membentuk menjadi organel-organel sel. Contoh: asam nukleat berupa
DNA/RNA, membran sel plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein,
fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain.

3
b. Sel

Setiap makhluk hidup yang tersusun atas berbeda-beda sel, ada yang memiliki satu sel
(uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler).
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Setiap sel
memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Seluruh
aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).

c. Jaringan
kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam tubuh
makhluk hidup multiseluler disebut juga sebagai jaringan. Kumpulan sel tersebut
bekerja sama membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian
tentang jaringan dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai
macam jaringan, seperti jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang, dll. pada hewan
dan jaringan epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dll. pada tumbuhan.

d. Sistem organ
Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk membentuk
suatu sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan disusun oleh lambung,
usus halus, usus besar, dan usus 12 jari; sistem   koordinasi dan indera disusun oleh
otak, sumsum tulang belakang, serabut saraf, dan panca indera

e. Organ
Organ merukapan kelompok jaringan yang bersatu dan saling bekerja sama yang
menjalankan fungsinya.Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan lain-lain.

f. Individu/Organisme
Organisme merupakan gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama
membentuk kehidupan.Dalam setiap organismenya dapat disebut juga individu.
Individu (satu makhluk hidup tunggal). Adanya berbagai sistem organ yang memiliki
fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan
baik.  

4
g. Populasi
Sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu dapat dikatakan
sebagai populasi. Dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antar
spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi hidupnya, misalnya
berkembang biak dan untuk perlindungan satu sama lainnya. contoh sekumpulan
banteng dan populasi pinguin di antartika.

Gambar 2.1.2. Populasi pinguin di antartika (sumber : voaindonesia)

h. Komunitas
Keseluruhan makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu disebut sebagai
komunitas. Contoh: komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang; komunitas
kolam terdiri dari teratai, ikan, katak, dll.

Gambar 2.1.3. Komunitas (sumber : wikipedia)

5
i. Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungan
tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya.
j. Bioma
Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan
dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan, hujan
tropis, dan bioma tundra. Pada bioma hutan hujan tropis yang didominasikan oleh
tumbuhan tropis, terdapat keaneragaman individu yang tinggi di dalamnya. Indonesia
memiliki bioma hutan hujan tropis, khususnya di pulau Sumatra dan Kalimantan.
k. Biosfer

Biosfer (lapisan kehidupan) adalah seluruh planet bumi beserta makhluk hidup yang
ada di dalamnya.

Gambar 2.1.4. Biosfer (sumber :geomedia)

2.2. Konsep Ekosistem, Komunitas, Populasi

Semua makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu untuk memenuhi


kebutuhannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar makhluk
hidup. Sebuah lingkungan terdiri atas bagian yang hidup (biotik) dan bagian abiotik
(abiotik). Bagian yang hidup di sebuah lingkungan terdiri atas tumbuhan, hewan, dan
makhluk hidup lainnya. Bagian lingkungan yang abiotik terdiri atas cahaya matahari,
air, udara dan tanah.

6
Cahaya matahari dapat menghangatkan udara, air, dan tanah agar mencapai
suhu yang sesuai kebutuhan hidup makhluk hidup. Cahaya matahari juga membantu
tumbuhan membuat makanan. Air dan tanah merupakan bagian penting dari sebuah
lingkungan. Air yang turun dalam bentuk hujan, meresap ke dalam tanah. Air di
dalam tanah ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan yang hidup di atasnya dan
makhluk hidup kecil lainnya yang hidup di dalam tanah. Semua yang terdapat di
lingkungan tersebut membentuk sebuah organisasi kehidupan. Mulai dari individu,
populasi, komunitas, dan ekosistem.

a) Individu
Individu berasal dari bahasa latin yaitu in yaitu tidak, dan dividuus yaitu dapat dibagi.
Jadi bisa dikatakan bahwa individu merukan suatu organisme yang tidak dapat dibagi
lagi. Misalnya seorang manusia, sebatang pohon, seekor ayam, seekor kucing dan
sebatang tanaman jagung.
b) Populasi
Populasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, yang artinya
penduduk. Dalam ekologi, yang dimaksud dengan populasi ialah kumpulan dari
individu yang sejenis. Contohnya populasi burung bangau, populasi komodo, populasi
padang lamun dan sebagainya. Jadi populasi adalah kelompok kolektif organisme
yang sejenis dan berkumpul atau tinggal di suatu tempat yang sama.
c) Komunitas
Komunitas ialah sekelompok makhluk hidup dari berbagai macam jenis yang hidup
bersama dalam suatu wilayah. Atau ringkasnya komunitas ialah seluruh populasi yang
hidup bersama dalam suatu lingkungan. Frederick Clements (1900) mengatakan
bahwa suatu komunitas merupakan suatu organism dengan jenis komposisi yang
terbatas dan mempunyai sejumlah kehidupan. Namun kebanyakan ahli memiliki
pandangan berupa suatu komunitas ialah suatu gabungan dari beberapa organisme.

Organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan karna melalui proses


kehidupan yang saling berinteraksi dan memiliki toleransi berbeda dengan
lingkungannya.

7
d) Ekosistem
Pengertian Ekosistem menurut Undang Undang Lingkungan Hidup yang
baru yaitu UULH Nomor 32 Tahun 2009 bahwa ekosistem adalah tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Atau secara umum dapat dikatakan bahwa ekosistem merupakan
suatu proses timbal balik yang terjadi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
Hubungan timbal balik yang tercipta dapat menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan (mutulisme), ada yang untung dan tidak mendapat dampak apapun
(komensalisme), dan hubungan yang merugikan salah satu pihak (parasitisme).
Ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan buatan. Ekosistem alami
merupakan ekosistem yang terbentuk sendirinya tanpa ada campur tangan manusia di
dalamnya. Terdiri dari ekosistem darat dan perairan. Ekosistem perairan terdiri atas
ekosistem sungai, terumbu karang, mangrove, lamun, muara, dan lain – lain.
Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir, tundra,
taiga, dan lain – lain. Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sawah dan bendungan merupakan dua
contoh ekosistem buatan.

2.3. Prinsip Siklus Energi dan Siklus Materi dalam Ekosistem

Gambar 2.3.1. Siklus energi

8
Siklus energi

Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, pemeliharaan,


reproduksi, dan pada beberapa spesies untuk lokomosi atau pengaturan suhu tubuh.
Pengaturan energi suatu ekosistem bergantung pada produktivitas primer. Sebagian
besar produsen primer menggunakan energi cahaya untuk mensintesis molekul
organik yang kaya energi, yang selanjutnya dapat dirombak untuk membuat ATP.
Konsumen mendapatkan bahan bakar organiknya melalui jaring-jaring makanan.

Menurut Odum (1993) energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan


pekerjaan. Perilaku energi dapat dinyatakan dalam hukum-hukum termodinamika
berikut:

 Hukum termodinamika pertama: menyatakan bahwa “energi dapat diubah dari satu
tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Sinar
adalah suatu bentuk energi, karena dapat diubah menjadi kerja, panas, atau energi
potensial dari makanan, tergantung pada keadaan. Tetapi tidak ada satupun
daripadanya yang dimusnahkan.

 Hukum termodinamika kedua: menyatakan bahwa “tidak ada peristiwa atau proses
yang melibatkan perubahan energi akan berlansung secara spontan kecuali dengan
adanya penurunan energi dari bentuk yang dimampatkan ke bentuk yang disebarkan
(energi yang terpusat menjadi bentuk energi yang terpencar ).

Aliran energi dalam ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingkat
trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan
atau dengan piramida biomassa. Organisme, ekosistem dan seluruh biosfir memiliki
sifat termodinamika dasar untuk mampu menciptakan dan mampu mempertahankan
tata tertib dalam tahapan tinggi, atau keadaan entropi rendah ( ukuran untuk
kekacauan atau jumlah energi yang tidak tersedia di dalam system).Atau singkatnya
Energi adalah sesuatu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, tanpa energi kita
tidak dapat melakukan pekerjaan. Energi tidak dapat dilihat dan yang terlihat adalah
efek dari energi tersebut. Semua organisme memerlukan energi untuk tumbuh,
berkembang biak, bergerak dan melaksanakan seluruh fungsi-fungsi tubuhnya.

9
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya aliran
energi, proses aliran organisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan di
makan. Proses makan dan di makan terjadi antara satu kelompok organism dengan
kelompok organisme lainnya. Dalam kehidupan, kita menggunakan tiga jenis energi
yaitu, energi yang berasal dari matahari,  panas bumi dan energi nuklir yang berasal
dari reaksi nuklir dalam reactor atom. Sebenarnya energi matahari juga berasal dari
reaksi nuklir yang terjadi dalam matahari. Energi itu dipancarkan oleh matahari dalam
bentuk sinar. Hingga sekarang energi yang banyak kita pakai adalah energi matahari,
terutama yang ditambat oleh hijau. Penambatan energi matahari itu terjadi dalam
proses fotosintesis.

Dalam proses ini energi matahari diubah menjadi energi kimia yang tersimpan dalam
gula, seperti yang telah diuraikan molekul gula itu terbentuk dalam proses fotosintesis
dari air dan gas CO2 yang terdapat dalam udara. Gula selanjutnya diubah kedalam
pati yang tersimpan dalam tubuh dan digunakan sebagai bahan untuk membentuk
tubuh tumbuhan misalnya akar, batang dan daun. Energi yang terkandung dalam
tubuh tumbuhan itu menjadi sumber energi makhluk hidup yang lain. Prose perbahan
energi biasa disebut transformasi energi.

Siklus Materi

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang
berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup. Pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara
komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup dapat juga disebut dengan siklus
materi. Suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang, namun materi
berupa unsur-unsur   penyusun   bahan   organik   tersebut   didaur-ulang.   Unsur-
unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur
ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan sehingga disebut siklus
materi.Walaupun sebagian besar ekosistem menerima suplai energy kimia yang
berlimpah, unsur-unsur kimia hanya tersedia dalam energy terbatas. (Meteoroit yang
terkadang menghantam bumi merupakan satu-satunya sumber materi baru dari luar
bumi).

10
Oleh karena itu, kehidupan di bumi bergantung pada pendaurulangan unsur-unsur
kimia esensial. Daur materi itu disebut daur biogeokimia, karena daur itu meliputi
proses biologi, geologi, dan kimia. Mata rantai mahluk hidup dalam daur biogeokimia
merupakan jaring-jaring kehidupan karena melibatkan komponen biotic dan abiotik.
Siklus nutrient ini disebut sebagai siklus biogeokimiawi. Daur biogeokimia sendiri
berfungsi sebagai pengatur kestabilan kehidupan dalam ekosistem, sehingga
kestabilan kehidupan dalam ekosistem dapat terjaga dan unsur-unsur kimia yang ada
di ekosistem tetap terjaga  da dapat dimanfaatkan untuk proses kehidupan. Apabila
proses ini berhenti maka kestabilan kehidupan dalam ekosistem juga akan berhenti
dan sebaliknya. Sehingga proses biogeokimia ini sangat penting.

2.4 Konsep Daya Dukung Homoeostatis, Batas Toleransi

Sumber daya di alam sifatnya terbatas, dan kemampuan suatu area untuk
menyediakan sumber daya untuk hidup itu sangatlah beraneka ragam utnuk antar area,
habitat, dan juga antar jenis. Disetiap kemampuan suatu area, tentu menyediakan
sumber daya untuk kehidupan suatu organisme yang dinamakan daya dukung
lingkungan (carrying capacity) dari area atau daerah tersebut yang terbentuk.
Biasanya menggunakan huruf K sebagai simbol. Jadi daya dukung lingkungan uaitu
kemampuan lingkungan atau sumber daya alam untuk memdukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya, serta keseimbangan antar keduanya.
Bila terdapat jumlah individu didalam suatu populasi masih jauh di bawah nilai K,
maka seperti biasanya populasi tersebut akan tumbuh pesat. Tetapi bila terdapat
jumlah individu didalam suatu populasi tersebut sudah jauh melebihi nilai K, maka
dengan sendirinya pertumbuhan akan menurun atau bahkan akan bersifat negatif yang
disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya seperti kekurangan pakan atau bahkan
tidak lagi dapat melakukan reproduksi.

Homeostatis merupakan salah satu konsep terpenting yang terdapat dalam


biologi, konsep ini merujuk pada ketahanan/pengendalian maupun mekanisme
pengaturan lingkungan oleh ekosistem itu sendiri yang berkaitan dengan
kesetimbangan dinamis dalam badan organisme yang konstan. Umpan balik
homeostatis terjadi pada setiap organisme.

11
Kualitas hidup

Hasil

Kegiatan
pembangunan

Masukan Limbah residu

Lingkungan hidup
Sumber daya Alam

Kapasitas penyediaan Daya dukung Kapasitas daya


Sumber Daya Alam lingkungan tampung limbah

Sumber daya alam &


ekosistem

Terdapat 2 jenis keadaaan konstan yang terdapat dalam homeostatis, yaitu :

1. Sistem tertutup : yaitu berupa keseimbangan statis, dimana terdapat suatu keadaan
yang tidak berubah seperti layaknya botol tertutup
2. Sistem terbuka : yaitu berupa keseimbangan dinamik, dimana terdapat keadaan yang
konstan, walaupun pada sistem ini terus saja berubah. Misalnya: seperti pada sebuah
kolam yang berada pada dasar air terjun.

12
Suatu organisme memiliki 2 jenis lingkungan, yaitu:

1. Lingkungan Luar : yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan


serta nantinya akan hidup bersama organisme biotik
2. Lingkungan Dalam : yaitu lingkungan dinamis yang terdapat dalam badan manusia
yang didalamnya terdiri dari fluida-fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang
membentuk suatu badan.

2.5 Contoh Kehidupan Sehari-hari

Tingkat Daya Dukung Lingkungan

1. Daya dukung Maksimum


 Adanya jumlah maksimal makhluk hidup yang dapat didukung persatuan luas
 Kondisi di saat jumlah mencapai maksimum sehingga makana tidak cukup dan
lingkungan menjadi sesak dan rusak
 Kerusakan lingkungan tidak terbalikan
2. Daya Dukung Sub Sistem
 Persediaan makanan yang cukup
 Kelangsungan hidup di ambang batas
 Kerusakan lingkungan masih terjadi
3. Daya dukung optimum
 Terjadi keseimbangan yang baik antara jumlah makhkuk hiduo dan persediaan
maknanan
 Kesejahteraab makhuk hidup baik
 Kerusakan lingkungan hidup baik
 Kecepatan regenerasi dan kematian seimbang
4. Daya dukung sub optimum
 Jumlah makhluk hiduo rendah
 Persediaan makanan berlimpah
 Kecepatan kematian lebih kecil daripada regenerasi.

13
Contoh kehidupan daya dukung lingkungan:

Kawasan hutan produksi yang volume tegakannya pada akhir daun (umur 30 th)
sebesar 600 m3/ha berarti keproduktivan lahannya lebih tinggi di bandingkan
kawasan hutan produksi yang volume tegaknya pada akhir daun (umur 30th) sebesar
300 m3/ha. Kawasan hutan produksi yang kemampuan produksinya hanya sebesar
600 m3/ha selama 30 th , maka besar volume kayu yang seharusnya di ekploitasi
dilakukan melebihi rata-rata tiap tahunan. Maka timbullah ketidaklestarian hasil kayu.

14
Bab 3

Penutup

Kesimpulan

Ekologi merupakan interaksi antara organisme dengan tempat tinggalnya,


sedangkan organisme maupun tempat tinggalnya dipelajari dalam berbagai cabang
ilmu. Jadi dapat dikatakan bahwa permasalahan ekologi merupakan permasalahan
lingkungan. Dalam hal ini lingkungan adalah satu kesatuan ekosistem atau tataan
unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengarhui dalam membentuk kestabilan lingkungan hidup. Prinsip-prinsip
ekologi terkonsep dalam hirarki biologi dan terjadi disetiap dalam kehidupan sehari-
hari.

Saran

Dalam suatu kehidupan, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Adanya
hubungan timbal balik setiap organismenya. Untuk kelangsungan hidupnya suatu
organisme akan sangat bergantung pada organisme lain dan berbagai komponen
lingkungan disekitarnya.

15
Daftar Pustaka

Abba, D. N., Chukmuwa, M. O. (2015). Ecological Roles of Natural Decomposition of


Plants in Ecosystem Page 4. Journal of Research in Pure and Applied Sciences Volume 5
Number.

anudjaja, F Christian J. Sinar (2014) Siklus Energi. Siklus Energi. p. 1.

Armawy, Armaidi. (2013). Ekologi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam. Jurnal manusia
dan lingkungan. 2 (1)

Campbell Reece & Mitcheel. (2004). BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 3. JAKARTA:


ERLANGGA

Zoer’aini Djamal Irwan. 2007. Prinsip-prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan, dan


Pelestariannya. Jakarta:Bumi Aksara.
16

Anda mungkin juga menyukai