Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbasis Science
Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbasis Science
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
ALVITA KARTIKA PRYADIANI
NIM 150351604467
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................1
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................23
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Secara harfiah, literasi sains terdiri dari dua kata yaitu literatus yang
berarti melek huruf dan scientia yang berarti memiliki pengetahuan. Literasi
sains merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi
atau ilmu pengetahuan untuk aktivitas sehari-hari, baik itu di rumah, di
tempat kerja dan di masyarakat. Penggunaan ilmu pengetahuan bertujuan
untuk mencapai suatu sasaran dan mengembangkan pengetahuan serta
potensi seseorang (OEDC, 2016).
1. Interaksi antara kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat kecil,
sehingga diabaikan.
2. Kondisi psikologis dan fisiologis dari peserta didik pada saat proses
pembelajaran dan pelaksanaan postest dalam kondisi yang normal.
5
7
8
Secara harfiah, literasi sains terdiri dari kata yaitu literatus yang
berarti melek huruf dan scientia yang diartikan memiliki pengetahuan.
Literasi sains merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi atau ilmu pengetahuan untuk aktivitas sehari-hari, baik itu di
rumah, di tempat kerja dan di masyarakat. Penggunaan ilmu pengetahuan
bertujuan untuk mencapai suatu sasaran dan untuk mengembangkan
pengetahuan serta potensi seseorang (OEDC, 2016).
13
14
Keterangan :
X1 = Pembelajaran menggunakan Problem Based Learning (PBL)
berbasis STEM.
X2 = Pembelajaran menggunakan Problem Based Learning (PBL)
berbasis scientific approach.
O1 = Pretest literasi sains kompetensi pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
O2 = Posttest literasi sains kompetensi pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Tahap Kegiatan
Perencanaan a. Mengkaji kompetensi yang dimiliki peserta
didik untuk mata pelajaran IPA kelas VIII
semester genap.
b. Observasi awal, melalui wawancara
dengan guru pelajaran IPA SMP X.
c. Menyusun instrumen penelitian (meliputi
Silabus,RPP, LKPD, lembar observasi, dan
soal literasi sains kompetensi).
d. Validasi instrumen penelitian kepada
dosen ahli.
Pelasanaan a. Menentukan kelas yang akan digunakan
dalam penelitian secara random.
b. Pemberian pretest literasi sains kompetensi
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dalam waktu yang bersamaan.
c. Memberikan perlakuan kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
d. Pelaksanaan pengisian lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran di kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
e. Pemberian posttest literasi sains
kompetensi pada kelas eksperimen dan
kelas control dalam waktu yang
bersamaan.
Pelaporan a. Menganalisis data dari hasil pretest-
posttest literasi sains kompetensi pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Membahas hasil analisis.
c. Menarik kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan.
1. Variabel Bebas
2. Variabel Kontrol
3. Variabel Terikat
1. Instrumen Perlakuan
a. Silabus
2. Instrumen Pengukuran
a. Lembar Observasi
skor dariobserver
PK = × 100 %
skor maksimal
Tahap Jadwal
Tahap persiapan September-Desember 2018
Tahap pelaksanaan Januari-Februari 2018
Tahap evaluasi dan pelaporan Maret 2018
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Lo = |F(zi) ― S(zi)|
(Supardi, 2013)
20
Keterangan :
Lo = nilai L uji liliefors
F(zi) = peluang distribusi normal
S(zi) = proporsi angka baku
b. Uji Homogenitas
varians terbesar
F=
varians terkecil
varians=
∑ (x i− x́ )2
(n−1)
(Sugiyono, 2014)
Keterangan :
x i = data ke-1 dari suatu kelompok data
x́ = rata-rata skor yang dicapai
n = jumlah sampel
Data homogen apabila nilai Fhitung < Ftabel. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka data tidak
homogen.
x́ 1− x́ 2
t=
Sd21 Sd 22
√ +
n1 n2
(Sugiyono, 2014)
Keterangan :
x́ 1 = rata-rata skor pretest yang dicapai pada kelas eksperimen
x́ 2 = rata-rata skor pretest yang dicapai pada kelas kontrol
Sd21 = standar deviasi pretest yang dicapai pada kelas eksperimen
Sd21 = standar deviasi pretest yang dicapai pada kelas kontrol
n1 = jumlah sampel pada kelas eksperimen
n2 = jumlah sampel pada kelas eksperimen
Apabila nilai thitung < ttabel maka keadaan awal kedua kelas sama. Jika thitung ≥
ttabel maka keadaan kedua kelas tidak sama.
3. Uji Hipotesis
x́ 1− x́ 2
t=
2 2
Sd1 Sd 2
√ +
n1 n2
(Sugiyono, 2014)
Keterangan :
x́ 1 = rata-rata skor posttest yang dicapai pada kelas eksperimen
x́ 2 = rata-rata skor posttest yang dicapai pada kelas kontrol
Sd21 = standar deviasi posttest yang dicapai pada kelas eksperimen
Sd21 = standar deviasi posttest yang dicapai pada kelas kontrol
22
Afriana, J., Permanasari, A., & Fitriani, A. (2016). Penerapan Project Based
Learning Terintegrasi STEM untuk Meningkatkan Literasi Sains
Siswa Ditinjau dari Gender Implementation Project-Based Learning
Integrated STEM to Improve Scientific Literacy Based on Gender,
2(2), 202–212.
Winarni, J., Zubaidah, S., & Koes, S. (2016). Stem: Apa, Mengapa, Dan
Bagaimana. Prosiding Semnas Pend IPA Pascasarjana UM.
https://doi.org/978-602-9286-21-2
23
24