Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN

SEKOLAH

Makalah diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah

Kelompok 06/MPI A :
1. Siti Magfiroh (211217014)
2. Dian Fitria Dewi (211217015)
3. Eka Listriana (211217020)
4. Indras Astuti (211217026)

Dosen Pengampu:
M. Fuadi, M.A.

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
FEBRUARI 2020
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Membuka Usaha Baru


Membuka usaha baru ialah membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
Seseorang yang membuka/memulai usaha biasa disebut wirausahawan. Disini,
sosok wirausaha adalah seorang yang mengorganisasi, mengelola, dan memiliki
keberanian menghadapi risiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business
owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), seorang
wirausahawan harus memiliki:
a) kecakapan untuk bekerja;
b) kemampuan mengorganisasi;
c) kreatif;
d) lebih menyukai tantangan.1

B. Prinsip Dasar Membuka Usaha Baru


Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
a. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang dapat dimasuki, di antaranya:
1) Pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan);
2) Penambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata);
3) Pabrikasi (industri perakitan, sintesis);
4) Konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan jalan
raya);
5) Perdagangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor);
6) Keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi);
7) Perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering);

1
A. Rusdiana, Kewirausahaan: Teori dan Praktek (Bandung: Pustaka Setia, 2018), 160.
4

8) Umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi);


9) Jasa wisata (usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik
wisata, dan usaha sarana wisata).
b. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, di antaranya
perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum
dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.
c. Tempat usaha yang akan dipilih
Dalam menentukan tempat usaha, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, di antaranya:
1) Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen
atau pelanggan ataupun pasar?
2) Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
3) Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya,
seperti alat pengangkut dan jalan raya.
d. Organisasi Usaha yang Akan Digunakan
Kompleksitas organisasi usaha bergantung pada lingkup atau cakupan
usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan adalah kreativitas dan
inovasi, Sedangkan fungsi manajerial adalah fungsi-fungsi manajemen.
Semakin kecil perusahaan, semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi
semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.
e. Lingkungan Usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong ataupun penghambat
jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat memengaruhi jalannya
usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung
dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang
saham majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan
lainnya.
Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan Yang dapat
memengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi
5

lingkungan ekonomi, teknologi, sosial, sosiopolitik, demografi, dan gaya


hidup.2
Kemudian, menurut Victor Tobing & M Iskandar, bagi mereka yang mau
memulai usaha sebagai pengusaha kecil, dari semula harus sadar dan harus
mampu menganalisis situasi diri dan situasi lingkungan secara cermat dan
tepat. Untuk itu, calon pengusaha kecil harus memperhatikan situasi
lingkungan seperti hal-hal berikut ini :
1) Apakah ada peluang usaha di bidang yang akan dimasuki?.
2) Apakah Anda tahu betul (tidak sekadar meniru atau ikut-ikutan) seluk-
beluk bidang usaha yang hendak dimasuki (cara memulai, cara membuat,
cara menjual, cara menyimpan, cara mengambil kredit dan lain-lain).
3) Apakah Anda tahu persis siapa pesaing dan calon pesaing Anda dalam
bidang tersebut (berapa jumlah mereka, berapa persen luas pasar mereka,
letak usaha mereka, kemampuan keuangan, pendidikan dan lain-lain?.
4) Apakah Anda tahu persis berapa besar pasar (jumlah penduduk, letak
tinggal mereka, tingkat pendapatan penduduk, perkembangan selera) yang
hendak Anda layani?. Berapa persen kira-kira yang hendak Anda rebut
atau layani?.
5) Anda juga harus tahu teknik pembuatan barang yang akan Anda buat atau
barang yang akan Anda jual. Bagaimana kecenderungan teknologi dan
teknik pembuatannya?. Apakah cepat berubah?. Apakah ada calon
pengganti dari jenis produk lain yang lebih baik dan lebih murah?.
6) Apakah Anda tahu persis siapa penyuplai (pembekal) Anda (di mana
mereka tinggal, berapa jumlah kemampuan minimal dan maksimal, apakah
mereka mungkin memberi kredit dan lain-lain) calon penyuplai potensial
di tempat lain?. Apakah mengambil barang yang lain?.
7) Anda juga harus sudah menjajaki di mana atau kepada siapa kemungkinan
mendapat pinjaman bagi penambahan modal. Berapa bunganya dan apa
saja persyaratan minimalnya?.

2
A. Rusdiana, Kewirausahaan: Teori dan Praktek, 160-162.
6

8) Apakah Anda juga mengetahui sumber tenaga kerja, cara mendapatkan


tenaga yang akan membantu usaha Anda (pendidikan, umur, pengalaman,
tempat tinggal, dan lain-lain)?.
9) Apakah Anda sudah dapat menentukan di mana lokasi usaha Anda
(mengapa di situ, berapa biaya dan apa untung ruginya dan apa kelemahan
serta peluangnya)?.
10) Apakah Anda mengerti seluk beluk peralatan yang Anda perlukan
(Jenisnya, harganya, daya tahannya, kemungkinan penggantian kalau
rusak, jenis peralatan pesaing lain)?.
11) Apakah Anda juga mengetahui segala peraturan yang menyangkut bidang
usaha Anda, seperti undang-undang tentang gangguan, izin usaha, pajak,
kutipan resmi, peraturan tata kota, kebersihan, analisis lingkungan, dan
lain-lain ?
Daftar di atas masih dapat diperpanjang sesuai dengan spesifikasi dan jenis
usaha yang akan Anda mulai. Daftar ini masih bersifat keharusan yang
minimal Anda harus kuasai dan dapat Anda laksanakan.
Bagi mereka yang sudah terlanjur masuk dalam kegiatan perusahaan kecil,
daftar di atas juga dapat dipakai sebagai penyegar dan alat untuk mengecek
apakah Anda dalam situasi sekarang ini, telah memenuhi persyaratan tersebut.
Di samping daftar di atas, Anda juga harus memperhatikan hal-hal berikut :
1) Apakah Anda telah mempunyai perencanaan jangka panjang? Di mana
kira-kira nanti posisi Anda 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun dari sekarang
dengan memperhatikan situasi di sekeliling Anda serta di mana posisi
Anda saat ini, terutama kemampuan, unsur kekuatan, kelemahan, dan
peluang yang tersedia?.
2) Apakah pengetahuan Anda di bidang yang sedang Anda kelola saat ini
sudah memadai atau belum? Bila belum, bagaimana cara Anda
meningkatkan diri, apakah lewat kursus, minta nasihat, atau belajar
sendiri?.
3) Apakah Anda telah meneliti kemungkinan perluasan atau peningkatan
usaha Anda yang ada sekarang (luas pasar potensial, meningkatkan
7

teknologi, memperluas tempat usaha, menambah pegawai, menambah


mesin atau peralatan, mencari kredit baru, dan lain-lain)?.
4) Apakah Anda telah mempersiapkan pengganti atau penerus Anda umur
atau kondisi fisik Anda tidak mengizinkan lagi untuk bekerja?.
5) Apakah dari sekian daftar sebab-sebab kegagalan di ada yang mengincar
posisi usaha Anda saat ini. Apakah telah disiapkan atau obat mujarab
untuk menghindari dan mengatasi sebab-sebab kegagalan tersebut?.3

3
Pandji Anoraga dan Djoko Sudanto, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 152-154.
8

KESIMPULAN

1. Membuka usaha baru ialah membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
2. Untuk membuka sebuah usaha atau sedang memasuki dunia usaha, seorang
wirausahawan harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi prinsip dasar
pendirian usaha, diantaranya: (a) bidang dan jenis usaha yang dimasuki; (b)
bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih; (c) tempat usaha yang akan
dipilih; (d) organisasi usaha yang akan digunakan; serta, (e) lingkungan usaha.
9

DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, A. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka Setia,


2018.

Anoraga, Pandji dan Djoko Sudanto. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha


Kecil. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai