Anda di halaman 1dari 7

1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit


metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduannya. Keadaan hiperglikemia kronis dari dabetes berhubungan
dengan kerusakan jangka panjang, gangguan fungsi dan kegagalan berbagai
organ, terutaa mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (Ada,2012).
Diabetes Mellitus adalah sindrom klinis yang ditandai dengan
hiperglikemia karena defisiensi insulin yang absolut maupun relatif. Kurangnya
hormon insulin dalam tubuh dikeluarkan dari sel B pankreas mempengaruhi
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak menyebabkan gangguan signifikan.
Kadar glukosa darah erat diatur oleh insulin sebagai regulator utama perantara
metabolisme. Hati sebagai organ utama dalam transport glukosa yang menyimpan
glukosa sebagai glikogen dan kemudian dirilis ke jaraingan perifer ketika
dibutuhkan (Anismesh,2006).
World Health Organization (WHO) sebelumnya telah merumuskan bahwa
Diabetes Melittus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu
jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu
kumpulan problema anatomi dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana
didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin
( Purnamasari,2009)
Diabetes Mellitus telah dikategorikan sebagai penyakit global oleh
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Jumlah
penderita Diabetes Mellitus kini meningkat di setiap negara.Indonesia menduduki
posisi keempat dunia setelah India, Cina, dan Amerika dan revalensi Diabetes
Mellitus. Pada tahun 2000 masyarakat Indonesia yang menderita Diabetes Millitus
adalah sebesar 8,4 juta jiawa dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2030
menjadi 21,3 juta jiwa.
Data ini menunjukan bahwa angka kejadian Diabetus Mellitus tidak hanya
tinggi di negara maju tetapi juga di negara berkembang, seperti Indonesia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2017
menunjukan bahwa secara nasional, prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan
diagnosis oleh tenaga kesehatan dan adanya gejala adalah sebesar 1,1%.
Sedangkan prevalensi berdasarkan hasil pengukuran kadar gula darah pada
penduduk umur lebih dari lima belas tahun di daerah perkotaan adalah sebesar
5,7% (Depkes, 2008)
Perlu diketahui sudah banyak penelitian tentang herbal untuk mengobati
diabetes. Namun banyak pula herbal-herbal tersebut tidak diaplikasikan dalam
bentuk produk dan hanya laporan semata. Adanya Cafe pencegah Diabetes
2

Millitus ini merupakan aplikasi yang tepat untuk mengemas herbal dalam hal ini
buah juwet dapat dikonsumsi luas oleh masyarakat.

Cafe merupakan tempat berkumpul yang paling populer sekarang ini tidak
hanya para remaja tetapi juga orang dewasa. Dengan adanya Cafe pencegah
Diabetes Millitus ini diharapkan dapat mengobati kerinduan para penderita
Diabetes Millitus pada nikmatnya makanan dan minuman ringan yang merupakan
sugguhan dari cafe ini. Produk dari cafe ini juga dapat dikonsumsi setiap waktu
karena harganya relatif murah, cocok bagi penderita diabetes dan juga pencegahan
bagi non diabetes.

Tujuan
Tujuan dari progam ini adalah

1. Untuk lebih memanfaatkan buah juwet yang banyak tumbuh di Indonesia


agar menjadi produk dengan nilai jual tinggi.
2. Membuka lapangan pekerjaan baru.
3. Sebagai alternatif pengobatan Diabetes Millitus dan pencegahan bagi non
diabetes.

Manfaat
Dengan adanya gagasan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
lebih memanfaatkan buah juwet yang dulunya dibiarkan tumbuh liar dapat
bernilai jual tinggi hingga mampu membuka lowongan pekerjaan baru, selain itu
juga dapat menjadi obat sekaligus pencegahan untuk penyakit Diabetes Mellitus.
3

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Diabetes Mellitus
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moelek mengatakan penderita penyakit
Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan kasus
diabetes, berdampak pada besarnya beban pembiayaan kesehatan yang harus
ditanggung pemerintah. “Diabetes dan komplikasinya berdampak pada besarnya
beban pembayaran klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Biaya penanganan
penyakit katastropik mencapai 33% dari total pengeluaran BPJS kesehatan”.
Imbuh dia. Selain itu, di Indonesia diabetes merupakan penyebab kematian
terbesar ketiga dengan presentase 6,7% setelah jantung 12,9 % san troke 21,1%.
Kasus diabetes yang secara umum terjadi di Indonesia merupakan diabetes
tipe 2. Diabetes tipe 2 terjadi karena penurunan produksi insulin dalam tubuh
sehingga fungsinya tidak maksimal atau tubuh mulai menjadi kurang peka
terhadap insulin.
Diabetes Mellitus (DM) masih menjadi persoalan kesehatan serius dunia,
termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berada di urutan ke-4
dengan preevalensi diabetes tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika
Serikat. WHO memperkirakan jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia akan
mengalami peningkatan secara signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030
mendatang.

Juwet
Juwet mungkin tidak banyak yang mengetahuinya, apalagi bagi orang
perkotaan tidak mengetahuinya wajar karena memang di kota tidak banyak lahan
untuk tumbuhnya tanaman ini.
Buah juwet (Syzygium cumini) masih satu famili dengan jambu air dan
cengkeh sebagai bahan bangunan. Ini yang menyebanbkan orang sering kali lebih
suka menebang pohon tersebut untuk diambil kayunya karena buahnya kurang
mempunyai nilai ekonomi. Untuk memanennya orang harus memanjat dan
membawa galah yang berkantong karena kalau jatuh ke tanah buahnya mudah
hancur.
Biji, daun dan kulit juwet mempunyai khasiat menurunkan kadar gula
darah (efek hipoglemik) pada penderita diabetes millitus tipe II. Juwet juga
menurunkan resiko timbulnya athericlerosis sampai 60-90% pada penderita
diabetes. Hal ini terjadi kareana kandungan oleanolic acid pada juwet dapat
menekan peran radikal bebas dalam pembentukan artherosclerosis. Praktisi
Ayuredic melaporkan bahwa biji juwet menurunkan kadar gula dalam 24 jam.
Hasil maksimum pencapaian efek hypoglemik dari juwet memerlukan sepuluh
hari pengobatan. Juwet adalah salah satu tanaman obat yang dapat digunakan
untuk mengendalikan penyakit diabetes (Hutaea,J.R,et al.1994)
4

Cafe
Cafe merupakan tempat berkumpul yang paling populer sekarang ini tidak
hanya para remaja tetapi juga orang deasa. Biasanya cafe lebih fokus ada
penyajian makanan ringan seperti kue, roti, sup dan minuman seperti kopi, sirup,
teh dan lainnya.
Usaha cafe atau berbisnis di bidang kuliner dengan menimbulkan ide-ide
baru dan tentu saja dapat menambah pundi-pundi. Saat ini bisnis usaha cafe bisa
menjadi pilihan atau alternatif yang menjanjikan untuk orang-oran yang ingin
terjun ke dunia bisnis dengan modal kecil. Seperti anak muda misalnya. Karena
konsep cafe sedang marak digemari oleh masyarakat Indonesia.

Solusi Yang Pernah Ditawarkan


Solusi yang pernah ditawarkan untuk memanfaatkan juwet sebagai obat
diabetes adalah dengan mengekstrak buah juwet dan dijadikan ramuan. Hal ini
ternyata kurang menarik minat penderita Diabetes Millitus untuk
mengkonsumsinya karena dianggap kurang enak dan menarik. Selain itu hal ini
juga kurang efektif untuk menjadikan juwet lebih memiliki nilai jual tinggi
sebagai usaha yang menjanjikan.

Kehandalan Gagasan
Cafe anti Diabetes Millitus ini akan menyediakan konsep cafe yang menarik
dan kekinian selain it cafe anti Diabetes Millitus ini akan menyediakan berbagai
makanan dan minuman ringan maupun berat yang cocok untuk teman bersantai
dan berbincang-bincang. Bahan dasaeE dari pembuatan makanan dan minuman di
Cafe anti Diabetes Millitus ini semuanya dari buah juwet (daun, daging dan
bijinya).
Dengan konsep cafe seperti ini akan dapat menarik konsumen khususnya
para penderita Diabetes Millitus dan juga orang-orang yang perduli dengan
kesehatannya. Karena konsep Cafe seperti ini sedang marak dan digemari oleh
masyarakat Indonesia tidak hanya para remaja tetapi orang dewasa bahkan anak-
anakpun juga banyak yang tertarik dengan cafe karena penyajian tempat yang
nyaman untuk bersantai , beristirahat dan berbincang-bincang sambil menikmati
kopi atau teh serta hidangan-hidangan ringan lainnya, sehingga dengan tertariknya
minat masyarakat untuk mengunjungi dan mengkonsumsi makanan dan minuman
dengan bahan dasar juwet bisa mengurangi penderita Diabetes Millitus di
Indonesia.

Pihak Yang Terkait


Adapun pihak-pihak yang terkait dalam gagasan ini adalah
5

1. Pihak pemerintah, untuk membantu menyosialisasikan manfaat juwet bagi


kesehatan khususnya Diabetes Millitus
2. Seluruh elemen masyarakat
3. Pihak terkait

Strategi Penerapan
Membuat makanan dan minuman yang berbahan dasar juwet agar dapat
menjadi daya tarik tersendiri dengan cara mengonsep makanan dan minuman
semenarik dan seunik mungkin, selain mengkonsep ruang dan bentuk cafe anti
diabetes ini jadi ada dua desaign tempat (cafe) yang pertama yaitu konsep klasik
model joglo dengan menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan cafe
dan diavaraisi dengan tampilan menarik dengan menggunakan cat vernis cokelat
dan juga dengan diberi atap jerami sebagai tambahan atap utama asbes disetiap
sudut ruangan divariasi dengan pernak-pernik klasik konsep klasik ini dibuat
untuk kalangan orang deasa karena kebanyakan dari penderita diabetes sendiri
adalah orang dengan kisaran umurlebih dari 40 tahun, seingga dengan konsep ini
pengujung bisa merasakan suasanya yang nyaman, yang kedua konsep outdoor
bernuansa alam dengan kerlap-kerlip lampu romantis yang sangat sesui dengan
selera msyarakat muda jaman sekarang.
6

KESIMPULAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit


metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduannya. Juwet adalah salah satu tanaman obat yang dapat
digunakan untuk mengendalikan penyakit diabetes. Cara efektif untuk menarik
minat konsumen untuk mengkonsumsi juwet sebagai obat diabetes dengan cara
mengkonsep makanan dan minuman dengan cara yang menarik. Konsep cafe
sangat efektif untuk menarik minat konsumen karena diera ini cafe sangatlah
diminati oleh masyarakat Indonesia baik remaja maupun orang dewasa karena
cafe dianggap tempat yang nyaman untuk beristirahat sekaligus berbincang-
bincang serta mengerjakan tugas kantor ataupun tugas sekolah. Pada proposal ini
saya menekankan konsep makanan dan minuman serta konsep cafe yang unik dan
menarik untuk menambah antusias dari konsumen.
7

DAFTAR PUSTAKA

ADA (American Diabetes Association).2009.Diagnosis and classification of


diabetes mellitus. http://care.diabetesjournals.org/content/27/supp_1/s5.full.
16 November 2016

Biswas,Animesh. 2006. Prevention of type 2 Diabetes.


http://ki.se/content/1/c6/04/90/19/AnimeshBiswas.pdf

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Diabetes Mellitus.

Purnamasari D.2009.Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus. Dalam Sudoyo


A, Setiyohadi B, Alwi I. Buku ajar penyakit jilid 3.Edisi 5. Jakarta: Interna
Publishing

Anda mungkin juga menyukai