DISUSUN OLEH : ELZHA NATALINA SINAGA INNAYAH PUTRI ANJANI M ANGGA TRI YUDHA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK KIMIA 2019/2020 Nama : Putri Nabila Maisya NIM : 061930401363 Kelompok : 6 Pertanyaan : Jelaskan bagaimana proses memperkecil ukuran dengan menggunakan metode atrisi (goresan) dan menggunakan alat apa serta prinsip kerjanya ? Prinsip pengoperasian Atrisi (Goresan) dengan Roller, menggunakan prinsip gesekan untuk menghasilkan ukuran padatan dalam suspensi, pasta, atau salep. Dua atau tiga porselen atau logam gulungan yang dipasang secara horizontal dengan perbedaang yang disesuaikan. Giling berputar pada kecepatan berbeda sehingga bahan yang digerus melewati celah dan akan ditransfer secara perlahan ke gulungan yang lebih cepat (Aulton, 1994).
NAMA : Andriansa NIM : 061930401355 Kelompok : 01 Pertanyaan : Jelaskan pengelompokan metoda pengecilan ukuran tergantung partikel dan contoh ? Jawaban : Pengelompokan metoda pengecilan ukuran tergantung partikel beserta contoh, yaitu: 1) Chopping, cutting, slicing, dan dicing a) besar sampai sedang (potongan daging, keju, irisan buah-buahan untuk pengalengan) b) sedang sampai kecil (potongan sayuran seperti buncis dan wortel) c) kecil sampai granular (daging cincang atau abon daging, irisan kacang, parutan sayuran) 2) Penggilingan menjadi tepung atau pasta untuk meningkatkan kehalusan (tepung rempah-rempah, tepung-tepungan, gula halus, pasta halus) 3) Emulsifikasi dan homogenisasi (mayonais, susu, mentega, es krim, dan margarin) NAMA : Elnovista Nababan NIM: 061930401353 Kelompok : 03 Proses Crushing dan Grinding jelaskan lebih rinci dan berikan contoh dari kedua proses tersebut ? Jawaban : Operasi Peremukan ( Crushing) Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm. Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari mineral pengotornya. Operasi crushing biasanya melibatkan beberapa tahapan yaitu primary crushing, secondary crushing dan tertiary crushing. 1. Primary crushing Primary crushing merupakan tahapan pengecilan ukuran bahan galian hingga mencapai ukuran 20 cm. Dan merupakan tahap awal pengecilan ukuran bijih. Alat-alat yang digunakan dalam tahap primary crushing adalah : a. Jaw Crusher, Peremuk Rahang. b. Gyratory Crusher c. Impact Crusher 2. Secondary crushing Secondary crushing adalah tahapan pengecilan ukuran bahan galian dari 20 cm menjadi 5 cm. Peralatan yang digunakan pada secondary crusher diantaranya adalah : a. Cone Crusher b. Roller Crusher c. Tertiary Crusher Penggerusan (Grinding) Operasi penggerusan merupakan tahap akhir dari operasi pengecilan ukuran bijih, atau kominusi. Pada tahap ini bijih dikecilkan ukurannya sampai pada ukuran pemisahan. Mekanisme pengecilannya melibatkan gaya-gaya seperti impact, kompresi, attrition/abrasi dan shear. Bijih mempunyai ukuran optimum yang ekonomis agar dapat dipisah secara mekanik dengan memanfaatkan sifat-sifat fisiknya. Ukuran optimumnya tergantung pada ukuran liberasi dari mineral berharga atau gangue dan ukuran pemisahan yang diperlukan pada proses berikutnya. Bijih yang kurang tergerus, akan menghasilkan bijih berukuran kasar dan mineral berharga tidak terbebaskan dari ikatannya dengan gangue. Hasil konsentrasi tidak optimum, yang direpresentasikan oleh recovery yang rendah atau kadar yang rendah. Kurang tergerusnya bijih dapat dilihat dari pemakaian energi yang rendah. Sebaliknya bila bijih tergerus berlebihan, maka penggerusan akan menghasilkan ukuran bijih yang terlalu halus. Hal ini dapat menghasilkan bijih dengan liberasi yang tinggi. Hasil pemisahan dapat meningkatkan kadar mineral berharga dalam konsentrat, namun ukuran yang terlalu halus dapat menurunkan recovery. Bijih yang tergerus berlebihan menyebabkan pemakaian energi yang besar. Operasi penggerusan, grinding dapat dilakukan secara kering atau basah. Beberapa kriteria yang digunakan untuk penentuan grinding dilakukan secara kering atau basah adalah: 1. Pengolahan berikutnya dilakukan secara basah atau kering. Pengolahan mineral/bijih pada umumnya dilakukan secara basah. Pada umumnya operasi konsentrasi atau pemisahan mineral dilakukan dengan cara basah. Namun penggerusan klingker untuk menghasilkan semen selalu cara kering. 2. Penggerusan cara basah memerlukan energi lebih kecil dibanding cara kering. 3. Klasifikasi/sizing lebih mudah dan memerlukan ruang yang lebih kecil dibandingkan cara kering. 4. Lingkungan pada penggerusan cara basah relatife lebih bersih dan tidak memerlukan peralatan untuk menangkap debu. 5. Penggerusan cara kering mensyaratkan bijih yang betul-betul kering. Sehingga memerlukan operasi pengeringan terlebih dahulu. 6. Pada penggerusan cara basah, konsumsi media gerus dan bahan pelapis relative lebih banyak, karena terjadi korosi. Peralatan Gerus, Penggerus. Penggerusan dilakukan dalam alat yang disebut penggerus atau Tumbling Mill berbentuk tabung silinder yang berputar pada sumbu harisontalnya. Di dalam tabung selinder terdapat media gerus, atau grinding media, bijih yang akan digerus dan air, untuk operasi cara basah. Tipe Alat Penggerus Berdasarkan pada media gerusnya, grinding media, alat penggerus dapat dibedakan: 1. Ball Mill 2. Rod Mill, 3. Pebble Mill, 4. Autogeneous Mill, 5. Tube Mill, Nama : Ina Putri NIM : 061930401348 Kelompok : 03 Pertanyaan : Tolong jelaskan prinsip kerja dari alat attrition mill (Pengemplasan) lebih rinci dan jelaskan tentang operasi rangkaian terbuka ? Jawaban : Prinsip kerja Attrition Mills pada dasarnya seperti pekerjaan mengampelas. Berikut penjelasan lengkap Prinsip kerja Attrition Mills : 1. Terdiri atas dua plat kasar yang saling berhadapan, satu diam dan satunya lagi berputar. 2. Material diumpankan ke ruang diantara kedua plat, dan diperkecil melalui pemecahan dan penggeseran. 3. Jika material diumpankan secara pelan, maka pengecilan terjadi utama sekali akibat geseran. 4. Jika diumpankan dengan cepat maka pengecilan lebih diakibatkan oleh pemecahan. 5. Jika terjadi pengumpanan berlebih maka efektivitas alat menurun dan timbul panas berlebih. 6. Kecepatan operasi biasanya dibawah 1200 rpm. 7. Kehalusan output dikendalikan oleh jenis plat dan spacing. Operasi Rangkaian Terbuka (Open Loop Control System) adalah sistem kontrol yang keluarannya tidak terpengaruh pada aksi pengontrolan, jadi pada sistem kontrol lup terbuka, keluaran tidak diumpanbalikkan, untuk dibandingkan dengan masukan. Gambar 2.2 menunjukan hubungan masukan keluaran untuk sistem kontrol lup terbuka (Ogata, 1995). NAMA : Juniawan Okpianus Kelompok : 3 Pertanyaan : Pada size reduction ada 4 cara memperkecil ukuran , dari ke 4 cara tersebut manakah cara yang sering digunakan di dalam industri ? Mengapa? Jawaban : Zat padat dapat diperkecil dengan empat cara yang biasa digunakan dalam mesin pemecah dan penghalus yaitu: 1. Kompresi , digunakan untuk pemecahan bahan kasar yang keras, setengan keras, rapuh, dan lunak dengan menghasilkan relati ! sedikit halusan. 2. Impact , u n t u k b a h a n y a n g k e r a s , s e t e n g a h k e r a s d a n rapuh, untuk memperoleh hasil yang berukuran kasar, sedang, dan halus.'. 3. Atrisi (goresan), untuk bahan yang lunak, untuk mendapatkan hasil yang sangat halus dari bahan yang lunak dan tak abrasi!.. 4. Pemotongan, untuk bahan padat yang lunak, kenyal, dan berserat, untuk memperoleh hasil dengan ukuran yang pasti , dengan hanya sedikit atau tidak ada halusan sama sekali. Pada umumnya keempat cara tersebut digunakan oleh perindustrian akan tetapi lebih bergantung pada masing masing industri dan bahan yang digunakan. Nama : Ade Kurniawan Kelompok : 1 Pertanyaan : pada size reduction ada 4 cara memperkecil ukuran , dari ke 4 cara tersebut manakah cara yang sering digunakan untuk pemecahan dan pemisahan logam misal contoh logam tungsten yang memiliki tingkat kekerasan 19.3? Jawaban : Pemecahan logam, dilakukan berdasarkan tingkat kekerasan, sifat fisik dan kimia logam, serta metode yg disesuaikan dengan jenis logam yg di pakai. contohnya untuk mengecilkan partikel besi misalnya logam aluminium dan belerang.