Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Sistem ekresi adalah sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak
diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan seperti urin. Data
eksresi obat obat lewat urin dapat dipakai untuk memperkirakan produk obat. Tiap cuplikan
ditetapkan kadar obat bebas dengan cara spesifik. Kemudian dibuat grafik yang
menghubungkan kumulatif obat yang di ekresikan terhadap jarak waktu pengumpulan.
Tujun dilakukan praktikum ini yaitu untuk menunjukkan parameter farmakokinetika obat
aspiirin setelah pemberian dosis tunggal menggunakan data ekskresi obat lwat urin. Dalam
parameter farmakokinetika urin untuk obat yang diberikan secara oral akan ditentukan nilai
K, T1/2, Kel,Kab,dan Klirens. Dimana K adalah tetapan laju eliminasi yang merupakan
Kecepatan eliminasi obat setelah masuk kedalam sistem sirkulasi, T1/2 adalah waktu paruh
yaitu waktu yang diperlukan agar jumlah obat dalam tubuh melarut setengah dari dosis dan
klirens (Cl).
Pada percobaan ini dilakukan dengan mengunakan probandus yang diambil urin awal/balnko
(t=0), setelah itu diberikan obat aspirin. Kemudian urin ditampung dalam botol vial pada jam
ke 0 menit, 15 menit, 120 menit, 150 menit, 180 menit, 240 menit, 300 menit, 420 menit, 540
menit, 660 menit, 780 menit, 1020 menit, 1260 menit, 1440 menit, 1500 menit lalu dicatat
volumennya, setelah itu urin diukur mengunakan alat spektrofotometer uv-vis dan diambil
data kemudian diukur parameter-parameter lainnya.
Prinsip kerja alat spektrofotometer yaitu adanya interaksi dari sampel dengan radiasi
elektromagnetik sehingga sampel mengalami eksitasi ketingkat yang lebih tinggi dan pada
keadaan ini adalah titik stabil dan akan kembali ke tingkat normal dengan memancarkan
energi-energi terukur pada alat spektrofotometer uv-vis.
Parameter farmakokinetik yang diperoleh pada obat yang diberikan secara oral adalah tetapan
laju eliminasi (K) diperoleh ................ jam yang merupakan nilai untuk menunjukan laju
penurunan kadar obat setelah proses kinetika mencapai keseimbangan, dimana eliminasi obat
akan meningkat kecepatan dengan meningkatnya konsentrasi obat, oleh karena itu makin
tinggi kadar obat dalam darah makin banyak obat yang akan dieliminasikan. Selanjutnya
waktu paruh (T1/2) = 2 jam waktu yang diperlukan agar kadar obat dalam sirkulasi sistemik
berkurang menjadi setengahnya, dimana efek obat akan lebih panjang bila mempunyai waktu
paruh yang pendek.

Anda mungkin juga menyukai