Anda di halaman 1dari 12

NAMA : PUTRI CANTIKA

SEMESTER : 4
NIM : 180101149
PRODI : S1 KEPERAWATAN
KASUS MATERI APENDISITIS

Nyoya G usia 30 tahun dirawat inap dengan diagnose apendisitis. Saat ini pasien mengeluh
badan panas, nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu yang lalu disertai mual-mual, konstipasi
(+), pasien mengatakan suka makan buah-buahan berbiji seperti jambu batu sejak kecil, pasien
juga mengatakan kebiasaan makan kurang serat, pasien pernah dirawat riawayat infeksi bakteri
diusus apendiks. Hasil pemeriksaan fisik : pada pasien yang mengeluh diperut sebelah kanan,
nyeri tekan pada titik Mc.Burney (+), sklala nyeri 8, aukultasi perstaltik menurun <15 x/menit,
muntah (+) 3kali sehari sekitar 10 cc, turgor kulit jelek, mukosa kering , mata tampak anemis,
pusing (+). Keasadaran kompesmentis GCS 15, TD 150/70 mmHg, Nadi 76 x/ment, RR 20
X/menit suhu rektal 38 °C, CRT < detik. Hasil pemeriksaan laboratorium :HB 10 gr/dl, leukosit
5000 /mm3. Hasil pemeriksaan radiologi : ultrasonografi dan CT-scan ditemukan terjadi
inflamasi yang memanjanag pada apendiks.

1. Buatlah patofisiologis dari penyebab sampai muncunya masalah keperawatan yang anda
angkat berdasarakn kasus distas. (berdasrkan sumber).
Jawab :
Apendic terjadi dimulai dengan adanya invasi kemudian terjadi luka inci menyebab kan
kerusakan pada jaringan didapatkan masalah keperawatan kerusakan integritas jaringan,
ujung saraf terputus kemudian terjadi lah pelepasan prostalgin yang ditandai dengan
stimulasi spinal cord terjadi cortex cerebri kemudian terjadi nyeri dan terjadi resiko
infeksi.
Sekresi mukus berlebih pada lumen apendiks, kemudian appendic teregang terjadi
penekanan spasme dinding apendic dan terjadi nyeri.tekanan intraluminal lebih dari
tekanan vena terjadi hipoksia jaringan apendic didapatkan diagnosa resiko
ketidakefektifan perfusi gastrointestinal. hipoksia jaringan appendic,ulcerasi,
perforasi,peningkatan akumulasi sekret dan terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Apendik terjadi penurunan peristaltik usus,distensi abdomen dan terjadi gangguan rasa
nyaman.distensi abdomen ditandai dengan mual dan muntah dan terjadi resiko
kekurangan volume cairan. (Nanda. (2015)).
Woc
Invasi & multifikasi hipertermi Febris

Appendicitis Kerusakan pada jaringan Kerusakan kontrol suhu


terhadap inflamasi

Operasi Secresi mucus berlebih


pada lumen apendik

Luka incisi Ansietas

Kerusakan jaringan Pintu masuk kuman

Ujung saraf terputus Resiko infeksi

Pelepasan Kerusakan integritas jaringan


prostaglandin

Stimulasi dihantarkan Spasme dinding apendik Tekanan intraluminal


lebih dari tekanan vena
Nyeri
Spinal cord Hipoxia jaringan apendic

Cortex cerebri Nyeri dipersepsikan


Ulcerasi
Resiko ketidakefektifan perfusi
Perofasi
gastrointestinal

Anestesi Reflek batuk  Akumulasi sekret

 peristaltik usus Depresi sistem respirasi Ketidakefektifan


bersihan jalan nafas

Distensi abdomen Anorexia

Ketidakseimbangan
Gangguan rasa nyaman
Mual & muntah nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Risiko kekurangan
volume cairan
2. Buatlah askep (tiga diagnosakeperawatan, analisa data, intervensi dan rasional,
implementasi dan soap)
Jawab :

PENGKAJIAN :

A. IDENTITAS
Nama : Ny.G
Umur : 30 tahun
Ruangan : rawat inap
Diagnosa : apendicitis
B. RIWAYAT KESEHATAN

a.Keluhan Utama

Keluhan saat dilakukan pengkajian, pasien mengeluh badan panas, nyeri perut kanan

bawah sejak 1 minggu yang lalu disertai mual-mual, konstipasi(+)

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

pasien mengatakan suka makan buah-buahan berbiji seperti jambu batu sejak kecil,
pasien juga mengatakan kebiasaan makan kurang sehat

c.Riwayat Kesehatan dahulu

pasien pernah dirawat riawayat infeksi bakteri diusus apendiks.

C. PEMERIKSAAN FISIK
GCS :15
TD :150/70 mmHg,
Nadi :76 x/ment
RR :20 X/menit
suhu :rektal 38 °C

Hasil pemeriksaan fisik : pada pasien yang mengeluh diperut sebelah kanan

nyeri tekan : pada titik Mc.Burney (+),

sklala nyeri : 8

aukultasi :perstaltik menurun<15 x/menit

muntah :(+) 3kali sehari sekitar 10 cc


turgor kulit : jelek

mukosa bibir :kering

mata :tampak anemis

pusing :(+)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. LABORATURIUM

HB :10 gr/dl

leukosit :5000 /mm3

2.RADIOLOGI

ultrasonografidan CT-scan ditemukan terjadi inflamasi yang memanjang pada apendiks.

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

a. Nyeri akut b.d inflamasi dan infeksi


b. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif,mekanisme kerja peristaltic
usus menurun
c. Hipertermia b.d respon sistemik dari inflamasi gastrointeinal

ANALISA DATA :

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1. DATA SUBJEKTIF : Perdangan Pada Jaringan Nyeri
-pasien mengatakan nyeri perut
kanan bawah sejak 1 minggu Secresi Mucus Berlebih Pada
yang lalu Lumen Apendik
- pasien mengeluh sakit diperut
sebelah kanan Apendic Teregang
-pasien mengatakan nyeri jika
di tekan perut kanan bawah Tekanan Intraluminal Lebih
Dari Tekanan Vena
DATA OBJEKTIF :
-skala nyeri 8 Spasme Dinding Apendik
-Pasien tampak meringis
kesakitan Nyeri
-peristaltik usus <15 x/menit
2. DATA SUBJEKTIF : Penurunan peristaltik usus kekurangan volume
-pasien mengatakan mual dan cairan
muntah 3x sehari
-pasien mengatakan konstipasi Distensi abdomen
-pasien mengatakan suka
makanan buah buahan berbiji
seperti jambu batu sejak kecil Mual dan muntah

DATA OBJEKTIF :
-muntah 3x sehari sekitar 10cc Risiko kekurangan volume
-turgor kulit jelek cairan
-mukosa kering
-Tekanan darah: 150/70 mmHg
-suhu : 38 C
3. DATA SUBJEKTIF : Invasi dan multiplikasi Hipertermi
-pasien mengatakan badan
panas
-pasien mengatakan pusing Appendicitis

DATA OBJEKTIF : Perdangan pada jaringan


-Suhu rektal : 38 ºC
-Tekanan darah :150/70
mmHG Kerusakan kontrol suhu
-Nadi : 76x/menit terhadap inflamasi

Febris

Hipertermi

INTERVENSI DAN RASIONAL :

No Diagnosa NOC NIC Rasional


1 Nyeri akut b.d  Pain level -Kaji riwayat nyeri -Informasi
inflamasi dan  Pain control seperti lokasi; merupakan data
infeksi frekwensi ; durasi dasar untuk evaluasi
 Comfort level
dan intensitas (skala atau efektifitas
Kriteria Hasil : 1 – 10) dan upaya intervensi yang
-mampu mengontrol nyeri untuk mengurangi dilakukan.
(tahu penyebab nyeri, nyeri. Pengalaman nyeri
mampu menggunakan -Beri kenyamanan setiap individu
teknik non farmakologi) dengan mengatur bervariasi karena
-melaporkan bahwa nyeri posisi klien dan mengganggu fisik
berkurang dengan aktivitas diversional. dan psikologi.
menggunakan manajemen -Dorong -Menolong dan
nyeri penggunaan stress meningkatkan
-menyatakan rasa nyaman management seperti relaksasi dan
setelah nyeri berkurang tehnik relaksasi, refocus
visualisasi, -Melibatkan dan
komunikasi memberikan
therapeutik melalui partisipasi aktif
sentuhan. untuk meningkatkan
-Evaluasi/Kontrol control
berkurangnya rasa -Tujuan umum /
nyeri. Sesuaikan maksimal
pemberian medikasi mengomtrol tingkat
sesuai kebutuhannya nyeri dan minimum
-Kolaborasi : ada keterlibatan
kembangkan dalam ADLs.
rencana -Rencana
management terorganisasi dan
penanganan sakit meningkatkan
dengan klien dan kesempatan dalam
dokter. mengontrol rasa
-Beri analgetik sakit. Klien harus
sesuai indikasi dan berpartisipasi aktif
dosis yang tepat. dalam perawatan di
rumah.
-Nyeri merupakan
dampak/komplikasi
suatu tindakan atau
keadaan penyakit
serta perbedaan
respon individu.
2 Kekurangan  Fluid balance -Awasi TD dan nadi. -Tanda yang
 Hydration membantu
volume cairan b.d
 Nutritional status: mengidentifikasi
kehilangan cairan food and fluid intake fluktuasi volume
Kriteria hasil : intravaskuler.
aktif,mekanisme
- Mempertahankan urine
kerja peristaltic output sesuai dengan usia -Lihat membran - Indikator
dan berat badan, BJ urine mukosa : kaji turgor keadekuatan
usus menurun
normal HT normal kulit dan sirkulasi perifer dan
- Tekanan darah nadi suhu pengisiankapiler. hidrasi
tubuh dalam batas normal seluler.
- Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, elastisitas turgor -Awasi masukan dan - Penurunan
kulit baik, membran haluaran : catat catat haluaran urine pekat
mukosa lembab, tidak ada warna urine/ dengan peningkatan
rasa haus yang berlebihan konsentrasi, berat berat
jenis. jenis diduga
dehidrasi/
kebutuhan
peningkatan cairan.
-Auskultasi bising - Indikator
usus. Catat kembalinya
kelancaran flatus, peristaltik, kesiapan
gerakan usus. untuk pemasukkan
oral.

-Berikan sejumlah - Menurunkan iritasi


kecil minuman gaster/ muntah
jernih bila untuk
pemasukkan peroral meminimalkan
dimulai, kehilangan cairan.
dan lanjutkan
dengan diet sesuai
toleransi.
-Berikan cairan IV
dan elektrolit - Peritonium
(kolaboratif) bereaksi terhadap
iritasi/ infeksi
dengan
menghasilkan
sejumlah besar
cairan yang dapat
menurunkan volume
sirkulasi darah,
mengakibatkan
hipovolemia.
Dehidrasi dan dapat
terjadi
ketidakseimbangan
elektrolit.

3 Hipertermia b.d  Thermoregulation 1. Pantau suhu 1. suhu 38,9o –


Kriteria Hasil :
respon sistemik pasien (derajat 41,1oC
-suhu tubuh salam rentang
dari inflamasi normal dan pola); menunjukkan
-nadi dan RR dalam rentang
gastrointeinal perhatikan proses penyakit
normal
-tidak ada perubahan warna menggigil infeksius akut.
kulit dan tidak ada pusing
/diaphoresis Pola demam dapat
membantu dalam
diagnosis; mis,
2. Pantau suhu kurva demam
lingkungan, lanjut berakhir
batasi/tambahan lebih dari 24 jam
linen tempat menunjukkan
tidur, sesuai demam remitten
indikasi ( bervariasi hanya
beberapa derajat
pada arah tertentu.
3. Berikan
Menggigil sering
kompres mandi
mendahului
hangat pada
lipatan paha dan puncak suhu.
aksila, hindari
penggunaan 2. suhu ruangan/
alcohol jumlah selimut
harus diubah
untuk
mempertahankan
suhu mendekati
4. Tingkatkan
normal.
intake cairan
dan nutrisi
3. dapat membantu
5. Kolaborasi
mengurangi
dengan
demam. Catatan :
pemberian
penggunaan air
antipiretik
es/alcohol
mungkin
menyebabkan
kedinginan,
Peningkatan suhu
secara actual.
Selain itu alcohol
dapat
mengeringkan
kulit.

4. Adanya
peningkatan
metabolisme
menyebabkan
kehilangan
banyak energi.
Untuk itu
diperlukan
peningkatan
intake cairan dan
nutrisi

5. digunakan untuk
mengurangi
demam dengan
aksi sentral nya
pada hipotalamus,
meskipun demam
mungkin dapat
berguna dalam
membatasi
pertumbuhan
organisme dan
meningkatkan
autodestruksi dari
sel-sel yang
terinfeksi.

IMPLEMENTASI :

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI
1 Nyeri akut b.d inflamasi dan infeksi -Mengkaji riwayat nyeri seperti lokasi; frekwensi ;
durasi dan intensitas (skala 1 – 10) dan upaya untuk
mengurangi nyeri.
-Memberi kenyamanan dengan mengatur posisi klien
dan aktivitas diversional.
-Mendorong penggunaan stress management seperti
tehnik relaksasi , visualisasi , komunikasi therapeutik
melalui sentuhan.
-Mengevaluasi/Kontrol berkurangnya rasa
nyeri.Sesuaikan pemberian medikasi sesuai
kebutuhannya
-Berkolaborasi : kembangkan rencana management
penanganan sakit dengan klien dan dokter.
2 Kekurangan volume cairan b.d -mengawasi TD dan nadi.
-melihat membran mukosa : kaji turgor kulit dan
kehilangan cairan aktif,mekanisme kerja
pengisiankapiler.
peristaltic usus menurun
-mengawasi masukan dan haluaran : catat catat warna
urine/ konsentrasi, berat
jenis.
-melakukan Auskultasi bising usus. Catat kelancaran
flatus, gerakan usus.
-memberikan sejumlah kecil minuman jernih bila
pemasukkan peroral dimulai,
dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi.
-memberikan cairan IV dan elektrolit (kolaboratif)

3 Hipertermia b.d respon sistemik dari -mempantau suhu pasien (derajat dan pola); perhatikan
inflamasi gastrointeinal menggigil /diaphoresis
-mempantau suhu lingkungan, batasi/tambahan linen
tempat tidur, sesuai indikasi
-memberikan kompres mandi hangat pada lipatan paha
dan aksila, hindari penggunaan alcohol
-mentingkatkan intake cairan dan nutrisi
Kolaborasi dengan pemberian antipiretik

EVALUASI :

NO DIAGNOSA EVALUASI
1 Nyeri akut b.d inflamasi dan infeksi S : - pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah
sudah tidak ada
-pasien mengatakan sudah tidak nyeri jika di tekan
perut kanan bawah
O : -skala nyeri : 1
-pasien sudah senyum
A : masalah teratasi
P : dihentikan

2 Kekurangan volume cairan b.d S : -pasien mengatakan mual dan muntah sudah tidak
ada
kehilangan cairan aktif,mekanisme kerja
-pasien mengatakan tidak sembelit lagi
peristaltic usus menurun -pasien mengatakan sudah memakan makanan yang
sehat
O : -muntah sudah tidak ada
-turgor kulit baik
-membran mukosa lembab
-TTV dalam rentang normal
A : Masalah teratasi
P : dihentikan
3 Hipertermia b.d respon sistemik dari S :- pasien mengatakan badan sudah tidak panas
-pasien mengatakan tidak pusing
inflamasi gastrointeinal
O : - suhu dalam rentang normal
-nadi dalam rentang normal
-tekanan darah dalam rentang normal
A : masalah teratasi
P : Dihentikan

Anda mungkin juga menyukai