Anda di halaman 1dari 4

Polarimeter

Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya


putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang
terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter ini merupakan alat yang didesain
khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Senyawa
optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi, sedangkan yang
dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam
sinar atau radiasi elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya
polarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif, maka beesarnya perputaran itu
bergantung pada beberapa faktor yakni : struktur molekul; temperatur; panjang
gelombang; banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat, ketebalan,
konsentrasi dan juga pelarut.

(Polarimeter Manual) (Polarimeter Digital)

Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang
dari sumber cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma
terpolarisasi (polarizer), kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan
akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua (analizer). Polarimeter bekerja
berdasarkan pengukuran daya putar optis  suatu zat yang menimbulkan
terjadinya putaran bidang getar sinar terpolarisir. Pemutaran bidang getar sinar
terpolarisir  oleh senyawa optis aktif ada 2 macam, yaitu : Dexro rotary (+), jika
arah putarnya ke kanan atau sesuai putaran jarum jam; dan Levo rotary (-), jika
arah putarnya ke kiri atau berlawanan dengan putaran jarum jam.
Sinar mempunyai arah getar atau arah rambat ke segala arah dengan
variasi warna dan panjang gelombang yang dikenal dengan sinar polikromatis.
Untuk menghasilkan sinar monokromatis, maka digunakan suatu filter atau
sumber sinar tertentu. Sinar monokromatis ini akan melewati suatu prisma yang
terdiri dari suatu kristal yang mempunyai sifat seperti layar yang dapat
menghalangi jalannya sinar, sehingga dihasilkan sinar yang hanya mempunyai
satu arah bidang getar yang disebut sebagai sinar terpolarisasi. Rotasi spesifik
disimbolkan dengan [α]   sehingga dapat dirumuskan :

[α]    = α / dc
Dimana :   
α = besar sudut yang terpolarisasi oleh suatu larutan dengan konsentrasi c
gram zat terlarut per mL larutan.
d = merupakan panjang lajur larutan ( dm )
c = merupakan konsentrasi ( gram/mL ).
Karena panjang gelombang yang sering digunakan adalah 589,3 nm yaitu garis D
lampu natrium dan suhu standar 20oC, maka [α]T  ditulis menjadi [α].

Jenis – jenis polarimeter

1.      Spektropolarimeter
Merupakan satu jenis polarimeter yang dapat digunakan untuk mengukur
aktifitas optik dan besarnya penyerapan. Pada alat ini mula – mula sinar
berada dari lampu akan melalui suatu monokromator dan melewati suatu
polarisator untuk menghasilkan sinar terpolarisir. Polarisator ini
berhubungan langsung dengan modulator yang berguna untuk mengatur
tingkat sinar yang terpolarisasi secara elektris yang dapat diamati pada
servo amplifier. Kemudian sinar melewati sampel dan analisator sebelum
mencapai tabung pengadaan sinar, dan dapat dilakukan dengan
pengamatan pada indikator.
2.      Optical Rotatory Dispersion ( ORD )
Alat ini merupakan modifikasi dari spektropolarimeter, prinsipnya sama
dengan spektropolarimeter, tetapi terdapat perbedaan yaitu pada ORD ini
sinar diatur berdasarkan tingkat polarisasinya, yaitu pada frekuensi 12 Hz
oleh motor driver yang menyebabkan polarisator bergerak – gerak dan
membentuk sudut 1 atau 2 derajat atau lebih. Selain itu servoamplifiernya
hanya dapat merespon pada frekuensi 12 Hz sehingga servomotor akan
mengatur analisator secara kontinu dan servomotor juga memposisikan
pendekorder untuk menghasilkan suatu grafik.
3.      Circular Dichroism Apparatus ( CDA )
CDA ini merupakan modifikasi dari spektrofotometer konfensional yang
digunakan untuk menentukan dua serapan atau absorban. Nilai polarisasi
sekular ini dapat ditentukan dalam 2 langkah, yaitu yang pertama sinar
harus mengalami polarisasi bidang dan kedua yaitu sinar terpolarisasi
tersebut diubah menjadi komponen terpolarisasi sirkular kanan dan
sirkular kiri. Untuk mengubah komponen menjadi terpolarisasi sekular
kanan dan kiri, dapat digunakan tiga tipe alat, yaitu the Fresnel rhomb,
modulator pockets elektro-optik dan modulator tekanan photo-elastic.
4.      Saccharimeter
Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan kadar gula.

(saccharimeter)

Komponen Polarimeter

1.      Sumber cahaya monokromat


Yaitu sinar yang dapat memancarkan sinar monokromatis. Sumber cahaya
yang digunakan biasanya adalah lampu Natrium dengan panjang
gelombang 589,3 nm. Selain itu juga dapat digunakan lampu uap raksa
dengan panjang gelombang 546 nm.
2.      Polisator dan analisator
Polarisator berfungsi untuk menghasilkan sinar terpolarisir. Sedangkan
analisator berfungsi untuk menganalisa sudut yang terpolarisasi. Yang
digunakan sebagai polarisator dan analisator adalah prisma nikol.
3.      Prisma setengah nikol
Merupakan alat untuk menghasilkan bayangan setengah yaitu bayangan
gelap dan gelap terang.
4.      Skala lingkar
Merupakan skala yang bentuknya melingkar dan pembacaan skalanya
dilakukan jika telah didapatkan pengamatan tepat baur-baur.
5.      Wadah sampel (tabung polarimeter)
Wadah sampel ini berbentuk silinder yang terbuat dari kaca yang tertutup
dikedua ujungnya berukuran besar dan yang lain berukuran kecil, biasanya
mempunyai ukuran panjang 0,5 ; 1 ; 2 dm. Wadah sampel ini harus
dibersihkan secara hari-hati dan tidak boleh ada gelembung udara yang
terperangkap didalamnya.
6.      Detektor
Pada polarimeter manual yang digunakan sebagai detektor adalah mata,
sedangkan polarimeter lain dapat digunakan detektor fotoelektrik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan polarimeter,


yaitu: larutan sampel harus jernih atau tidak mengandung partikel yang
tersuspensi di dalamnya karena partikel tersebut akan menghamburkan cahaya
yang melewati larutan; tidak terdapat gelembung udara pada tabung sampel
saat diisi larutan; selalu dimulai dengan menentukan keadaan nol untuk
mengkoreksi pembacaan; pembacaan rotasi optik dilakukan beberapa kali,
sampai didapat data yang dapat dihitung rata-ratanya.

Anda mungkin juga menyukai