Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi

Eksperiment Design, dengan rancangan pre-test and post-test with control group

design (Saryono, 2011). Pada rancangan ini, kelompok perlakuan yang diambil di

Banjar Anyar Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan diberikan perlakuan berupa

massage kaki sedangkan kelompok kontrol yang diambil di Banjar Pemenang

Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan tidak diberikan perlakuan massage kaki

sementara untuk responden tidak diacak. Penelitian dengan desain ini bertujuan

untuk mencari pengaruh massage kaki terhadap kualitas tidur lansia di Desa

Banjar Anyar Kediri Tabanan, serta mencari/menganalisa adanya perubahan yang

signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan melihat

besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Adapun rancangan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:


Rancangan Penelitian
Subyek Pre-Test Perlakuan Post-Test
Perlakuan O1 X O2
Kontrol O3 _ O4
Sumber: Saryono (2011)

Gambar 3.1
Desain penelitianpre-test and post-test with control group design
(Saryono, 2011)

Keterangan :

O1 : Pasien lansia pada kelompok perlakuan sebelum diberi perlakuan massage


kaki
O2 : Pasien lansia pada kelompok perlakuan sesudah diberi perlakuan massage
kaki
O3 : Pasien lansia pada kelompok kontrol (pre-test).
O4 : Pasien lansia pada kelompok kontrol (post-test).
X : Perlakuan.
- : Tanpa perlakuan.

33
3.2 Kerangka Kerja

Populasi lansia di Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan Sebanyak 730

Teknik sampling: Non Probability yaitu dengan purposive sampling

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

Sampel sebanyak 20

Pre-test
Pengukuran kualitas tidur pada lansia

sampel eksperimen 10 sampel kontrol 10

Diberikan Intervensi massage kaki selama 1 Tanpa Intervensi massage kaki


kali sehari pada sore hari selama 2 minggu

Post-test
Pengukuran kualitas tidur pada lansia

Pengolahan Data menggunakan uji Wilcoxon


Sign Rank Test dan Man Whitney U Test

Penyajian Hasil Penelitian

Gambar 3.2
Kerangka Kerja Pengaruh Massage KakiTerhadap Kualitas Tidur Pada Lansia

34
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan pada

Bulan 28 Maret – 11 April 2019. Alasan peneliti melakukan penelitian di Desa

Banjar Anyar karena selain Tabanan merupakan lansia tertinggi ke-3 di Provinsi

Bali. Daerah kawasan Desa Banjar Anyar Kediri merupakan jalur utama Denpasar

Gilimanuk, yang dapat mempengaruhi faktor lingkungan dari kualitas tidur.

3.4

Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini

adalah lansia di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang Desa Banjar Anyar Kediri

Tabanan. Populasi target adalah lansia yang mengalami penurunan Kualitas tidur

di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan dengan

jumlah lansia sebanyak 39 orang.

3.4.2 Teknik pengambilan sampel

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi anggota populasi untuk dipilih menja disampel,

dimana dalam penelitian ini, tidak semua populasi lansia di Desa Banjar Anyar

35
Kediri Tabanan dapat dijadikan sampel pada rencana penelitian ini yang dijadikan

sampel penelitian ini adalah sesuai dengan teknik purposive sampling yaitu suatu

teknik menentukan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai

dengan pertimbangan tertentu atau dikehendaki peneliti,sampel yang dikehendaki

pada penelitian ini yaitu dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

3.4.2.1 Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015). Adapun

kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Lansia umur 60-74 tahun.

2. Lansia yang mengalami kualitas tidur buruk.

3. Mampu berkomunikasi secara verbal.

4. Lansia yang koperatif.

5. Lansia yang tidak minum obat.

3.4.2.2 Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2015). Adapun kriteria eksklusi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Lansia yang mengalami demensia.

2. Lansia mengalami gangguan pendengaran.

3. Mengalami lesi, gangguan integritas kulit pada kaki.

3.4.3 Besar sampel

36
Penentuan besarnya sampel pada penelitian ini diambil menurut Sugiyono

(2018), jumlah sampel tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan, untuk

penelitian eksperimen sederhana maka jumlah sampel yang digunakan adalah 10-

20 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 20 orang sampel.

Menurut Murti (2015), menyatakan untuk mengantisipasi adanya sampel yang

drop out pada kelompok intervensi, maka jumlah sampel bisa direvisi dengan

asumsi jumlah sampel yang drop out (L)20% dengan menggunakan rumus:

n’ =

n’ =

n’ = 25 dibulatkan menjadi 26

Keterangan:

n = Besar sampel yang dihitung

n’ = Sampel dengan drop out

ƒ = Perkiraan proporsi drop out (20%)

Jadi jumlah sampel ditambah drop out sebanyak 26 orang.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2018) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel

penelitian ini ada 2 yaitu:

37
1. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2018).

Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah massage kaki.

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018). Nursalam, (2014)

menambahkan variabel terikat merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kualitas

tidur lansia di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang Desa Banjar Anyar Kediri

Tabanan.

3.5.2 Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik yang

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam,

2015). Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Pengaruh Massage Kaki
Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia
di Desa Banjar Anyar

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Data Hasil Ukur


Variabel Tindakan stimulasi Panduan Nominal Dilakukan/Tidak
bebas : otot dan jaringan kaki pelaksanaan dilakukan
massage dengan menggunakan massage kaki
kaki tangan, sesuai dengan
standar tindakan
menggunakan prosedur
tindakan terdiri dari 10

38
langkah, dilakukan
selama 15 menit 1 kali
sehari pada sore hari
selama 2 minggu.

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Data Hasil Ukur


Variabel Skor komulatif hasil The SMH (St. Ordinal Keterangan:
terikat : pengukuran terhadap Marry’s 0-9 = kualitas tidur
kualitas kondisi tidur selama Hospital Sleep baik
tidur lansia seminggu yang Quetionnaire) 10-18 = kualitas tidur
meliputi keadaan dan tidak cukup
pola tidur dengan ≥19 = kualitas
kriteria tidak merasa tidur buruk.
letih setelah bangun
tidur, tidak gelisah,
tidak merasa pusing
setelah bangun tidur,
tidak merasa pegal-
pegal setelah bangun
tidur, dan tidak
mengantuk pada siang
hari.

3.6 Jenis dan Tehnik Pengumpulan Data

3.6.1 Jenis data yang dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

oleh peneliti. Data yang dikumpulkan adalah demografi responden (umur, jenis

kelamin) serta kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah diberikan intervensi

pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelebihan data primer adalah

tingkat akurasinya lebih tinggi. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari hasil penelitian penilaian kualitas tidur pada lansia dengan

menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data yang tidak langsung

diperoleh dari subjek penelitian. Data sekunder diperoleh sebelum dilakukan

penelitian yaitu dengan meminta data lansia terbanyak umur 60-74 tahun yang

mengalami masalah tidur pada lansia di Puskesmas Kediri I Tabanan dan

39
diarahkan mengambil lokasi penelitian di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang

Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan (Saryono, 2011).

3.6.2 Cara pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian

(Nursalam, 2015). Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung oleh peneliti yaitu:

3.6.2.1 Prosedur administratif

1. Mengurus ijin penelitian dari LP2M STIKes Wira Medika Bali, ditujukan

kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali dan Kepala

Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan.

2. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Badan Penanaman Modal dan

Perizinan Provinsi Bali kemudian peneliti membawa surat ke Kesbang Pol dan

Linmas Kabupaten Tabanan.

3.6.2.2 Prosedur teknis

1. Peneliti membawa surat ijin penelitian yang dipersiapkan oleh sekretariat

LP2M STIKes Wira Medika Bali ke Kantor Desa Banjar Anyar Kediri

Tabanan ditujukan kepada Kepala Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan untuk

mendapatkan ijin penelitian di wilayah Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan.

2. Setelah mendapatkan ijin, peneliti membawa surat pengantar dari Kantor Desa

Banjar Anyar Kediri Tabananke Kelian Dinas Banjar Anyar dan Kelian Dinas

Banjar Pemenang sekaligus melakukan pendekatan informal dan meminta ijin

penelitian di wilayah Banjar Anyar dan Banjar Pemenang.

40
3. Sebelum melakukan penelitian peneliti sebelumnya melakukan pelatihan

massage kaki selama 1 minggu.

4. Peneliti dalam melakukan penelitian memerlukan 3 orang peneliti pendamping

(enumator) yaitu mahasiswa keperawatan semester VIII untuk menyamakan

persepsi. Tujuan dari enumerator adalah untuk membantu dalam memberikan

massage kaki, sebelumnya peneliti akan melatih enumerator cara massage

kaki yang benar, serta membantu lansia dalam pengisian kuesioner.

5. Peneliti mengunjungi rumah responden untuk menjelaskan pada hari apa akan

dilakukan massage kaki dan peneliti melakukan massage kaki sesuai dengan

kesepakatan yang dibuat oleh peneliti dan responden.

6. Peneliti melakukan pendekatan secara informal pada responden. Menjelaskan

maksud dan tujuan, jika responden mengerti lalu berikan lembar persetujuan

(informed concent). Kemudian peneliti melakukan kontrak waktu kepada

responden untukmemberikan massage kaki.

7. Peneliti memberikan kuesioner pengukuran kualitas tidur (pre test)

menggunakan kuesioner The SMH (St. Marry’s Hospital Sleep Quetionnaire)

satu harisebelum diberikan massage kaki pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol..

8. Peneliti melakukan pelaksanaan massage kaki pada kelompok perlakuan

dengan waktu 15 menit satu kali sehari pada sore hari selama 2 minggu (14

hari) dilakukan oleh peneliti dan 3 orang enumerator. Pelaksanaan terapi

dilakukan dirumah masing-masing setiap hari oleh peneliti dan enumerator,

41
setiap enumerator diberi tugas untuk memberi massage kaki kepada lansia

masing-masing sebanyak 2 orang.

9. Peneliti melakukan pengukuran kualitas tidur (post test) menggunakan

kuesioner The SMH (St. Marry’s Hospital Sleep Quetionnaire) pada minggu

ke-2 sesudah diberikan massage kaki pada kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi kualitas

tidur lansia yang dilakukan oleh peneliti dan enumerator.

10. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi.

3.6.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015). Alat yang

digunakan untuk mengukur kualitas tidur lansia yaitu dengan menggunakan

lembar kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Nursalam, 2015). Adapun kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner The SMH (St Marry’ Hospital Sleep

Quetionaire) untuk memulai kualitas tidur sesuai dengan teori pada (Potter &

Perry, 2010).

Validitas adalah keandalan instrumen dalam mengukur apa yang

seharusnya diukur, sedangkan reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan yang diamati berkali–kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam,

2011). Penelitian ini menggunakan instrumen The SMH (St Marry’ Hospital Sleep

Quetionaire) dari (Potter & Perry, 2010) yang sudah teruji validitas secara

42
internasional. Menurut Potter & Perry (2010) yang dikutip oleh Lestari (2013)

dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Morning Bright Light Therapy

Terhadap Pola Tidur Lansia di Panti Tresna Werdha Jara Mara Pati Singaraja”.

Hasil validitas r hitung>r tabel yaitu 0.283-0.592 > 0.205 dengan perhitungan

Cronbach alpha. Seluruh pertanyaan dan pernyataan pada kuesioner dinyatakan

reliabel karena nilai Cronbach alpha 0.742, sehingga instrumen The SMH (St

Marry’ Hospital Sleep Quetionaire) sudah baku tidak perlu dilakukan uji

validitas.

Adapun kriteria jawaban pada semua pertanyaan adalah selalu skornya 4,

sering (4-5 kali dalam seminggu) skornya 3, kadang-kadang (2-3 kali dalam

seminggu) skornya 2, jarang (1 kali dalam seminggu) skornya 1, dan tidak pernah

skornya 0. Dimana jumlah dari keseluruhan skor untuk kualitas tidur lansia yakni

0-36 skor.

3.7 Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan data

Data yang telah terkumpul berdasarkan variabel yang ada kemudian data

diolah dengan cara sebagaiberikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Sebelum diolah lebih lanjut, sangat perlu dilakukan

pemeriksaan (editing) data.Hal ini perlu untuk menghidarkan kekeliruan atau

kesalahan data (Sukawana, 2008). Dalam penelitian ini melengkapi dan

memeriksa kembali data identitas, dan lembar kuesioner pada lansia yang

43
mendapatkan intervensi massage kaki maupun yang tidak mendapat massage

kaki.

2. Coding

Coding merupakan proses mengklasifikasikan atau mengelompokkan data

sesuai dengan klasifikasinya dengan cara memberikan kode tertentu. Klasifikasi

data ini dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri (Sukawana, 2008). Penelitian

yang dilakukan menggunakan pengkodean yang diberikan antara lain kelompok

perlakuan dan kontrol, berdasarkan kelompok kontrol“K”, berdasarkan kelompok

perlakuan“P”, “1” untuk laki-laki, ”2” untuk Perempuan, “1” untuk umur 60-65,

“2” untuk umur 66-70, ”3” untuk umur 71-74.

3. Entry

Data yang telah diberikan kode katagori kemudian dimasukan dalam tabel

dengan cara menghitung frekuensi data. Memasukkan data,boleh dengan cara

manual atau melalui pengolahan komputer (Suyanto, 2011).

4. Cleaning

Tahapan ini dilakukan pada saat mengumpulkan data dari responden atau

ketika memeriksa lembar kuesioner (Suyanto, 2011).

3.7.2 Analisa data

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara

sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan

relationship bisa dideteksi. Pada penelitian ini teknik analisa data yang digunakan

antara lain:

1. Analisa univariat

44
Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Setiadi, 2010). Pada analisa ini, data yang

diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi,

frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik. Adapun variabel yang dianalisis

adalah kualitas tidur lansia sebelum diberikan massage kaki dan sesudah

dilakukan massage kaki.

2. Analisa bivariat

Analisis bivariat adalah analisis untuk mengetahui interaksi dua variable,

baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Sugiyono, 2018). Proses

analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer. Uji analisis

digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat (Dahlan, 2011). Uji yang digunakan dalam

penelitian adalah uji Wilcoxon Rank Test, data diolah dengan bantuan komputer.

Jika analisa bivaritat di dapatkan P = 0,000 nilai p < α maka dapat disimpulkan H a

diterima dan H0 di tolak yang berarti ada pengaruh massage kaki terhadap kualitas

tidur pada lansia.

3.8 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalampenelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat,

2010). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Lembar persetujuan (informed consent)

45
Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden. Tujuannya

adalah agar subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang

diteliti selama pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Peneliti akan

memberikan lembar persetujuan (informant consent) kepada lansia, karena

responden sudah lansia maka diperlukan bantuan dari salah satu anggota keluarga

untuk membantu mengisi lembar persetujuan (informant consent) sebagai

responden pada penelitian ini. Responden yang bersedia diteliti maka harus

menandatangani lembar persetujuan.Responden yang menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Kerahasiaan (confidentiality)

Pada dasarnya sebuah penelitian akan mengakibatkan terbukanya

informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi sedangkan, tidak

semua orang menginginkan informasinya diketahui orang lain, sehingga

seseorang peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut, maka

dari itu perlu prinsip confidentiality prinsip kerahasiaan menjamin semua

informasi yang dikumpulkan dalam penelitian tidak terlalu terbuka di depan

publik. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya sehingga

perlu ada kerahasiaan nama (anonimity) dan identitas responden (Notoatmodjo,

2012). Pada penelitian ini kerahasian informasi yang diberikan oleh responden

dijamin oleh peneliti, dimana peneliti tidak akan memberitahu kepada siapapun

tentang informasi yang diberikan oleh responden tersebut dan menjaga kerahasian

identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar

46
pengumpulan data yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi nomer

kode tertentu.

3. Prinsip keadilan (justice)

Keadilan adalah hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil. Subjek

harus diperlakukan secara adil baik sebelum , selama, dan sesudah keikutsertaan

dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia

atau dropped out sebagai responden. Prinsip keterbukaan dan keadilan ini

menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan

yang sama, tanpa membedakan gander, agama, etnis dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini kelompok perlakuan diberikan

intervensi berupa massage kaki. Kelompok kontrol hanya diberikan paduan

massage kaki setelah penelitian selesai, agar peneliti tetap menjungjung asas

keadilan namun tidak mengganggu hasil penelitian.

4. Prinsip tidak merugikan (Protection from discomfort and harm)

Protection from discomfort and harm adalah penelitian menggunakan

prosedur yang tidak menimbulkan bahaya dan merugikan bagi responden. Resiko

fisik, psikologi, sosial bagi responden hendaknya diminimalisir semaksimal

mungkin (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan

tindakan non-malefisidence meliputi upaya untuk mencegah dan membuang unsur

bahaya seperti memaksakan massage kaki yang tidak sesuai dengan kondisi

pasien, sehingga akan memperberat kondisi pasien. Selain itu jika terjadi kondisi

47
yang tidak diinginkan yang merupakan dampak dari perlakuan peneliti (massage

kaki) selama waktu perlakuan menjadi tanggung jawab peneliti sepenuhnya.

48

Anda mungkin juga menyukai