METODE PENELITIAN
Eksperiment Design, dengan rancangan pre-test and post-test with control group
design (Saryono, 2011). Pada rancangan ini, kelompok perlakuan yang diambil di
Banjar Anyar Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan diberikan perlakuan berupa
Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan tidak diberikan perlakuan massage kaki
sementara untuk responden tidak diacak. Penelitian dengan desain ini bertujuan
untuk mencari pengaruh massage kaki terhadap kualitas tidur lansia di Desa
Gambar 3.1
Desain penelitianpre-test and post-test with control group design
(Saryono, 2011)
Keterangan :
33
3.2 Kerangka Kerja
Sampel sebanyak 20
Pre-test
Pengukuran kualitas tidur pada lansia
Post-test
Pengukuran kualitas tidur pada lansia
Gambar 3.2
Kerangka Kerja Pengaruh Massage KakiTerhadap Kualitas Tidur Pada Lansia
34
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Banjar Anyar karena selain Tabanan merupakan lansia tertinggi ke-3 di Provinsi
Bali. Daerah kawasan Desa Banjar Anyar Kediri merupakan jalur utama Denpasar
3.4
dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini
adalah lansia di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang Desa Banjar Anyar Kediri
Tabanan. Populasi target adalah lansia yang mengalami penurunan Kualitas tidur
di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan dengan
subjek penelitian. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
dimana dalam penelitian ini, tidak semua populasi lansia di Desa Banjar Anyar
35
Kediri Tabanan dapat dijadikan sampel pada rencana penelitian ini yang dijadikan
sampel penelitian ini adalah sesuai dengan teknik purposive sampling yaitu suatu
teknik menentukan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai
pada penelitian ini yaitu dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015). Adapun
36
Penentuan besarnya sampel pada penelitian ini diambil menurut Sugiyono
(2018), jumlah sampel tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan, untuk
penelitian eksperimen sederhana maka jumlah sampel yang digunakan adalah 10-
20 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 20 orang sampel.
drop out pada kelompok intervensi, maka jumlah sampel bisa direvisi dengan
asumsi jumlah sampel yang drop out (L)20% dengan menggunakan rumus:
n’ =
n’ =
n’ = 25 dibulatkan menjadi 26
Keterangan:
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
37
1. Variabel bebas (Independent Variabel)
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah massage kaki.
variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kualitas
tidur lansia di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang Desa Banjar Anyar Kediri
Tabanan.
2015). Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Pengaruh Massage Kaki
Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia
di Desa Banjar Anyar
38
langkah, dilakukan
selama 15 menit 1 kali
sehari pada sore hari
selama 2 minggu.
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
oleh peneliti. Data yang dikumpulkan adalah demografi responden (umur, jenis
kelamin) serta kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah diberikan intervensi
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelebihan data primer adalah
tingkat akurasinya lebih tinggi. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari hasil penelitian penilaian kualitas tidur pada lansia dengan
menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data yang tidak langsung
penelitian yaitu dengan meminta data lansia terbanyak umur 60-74 tahun yang
39
diarahkan mengambil lokasi penelitian di Banjar Anyar dan Banjar Pemenang
1. Mengurus ijin penelitian dari LP2M STIKes Wira Medika Bali, ditujukan
kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali dan Kepala
Perizinan Provinsi Bali kemudian peneliti membawa surat ke Kesbang Pol dan
LP2M STIKes Wira Medika Bali ke Kantor Desa Banjar Anyar Kediri
Tabanan ditujukan kepada Kepala Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan untuk
2. Setelah mendapatkan ijin, peneliti membawa surat pengantar dari Kantor Desa
Banjar Anyar Kediri Tabananke Kelian Dinas Banjar Anyar dan Kelian Dinas
40
3. Sebelum melakukan penelitian peneliti sebelumnya melakukan pelatihan
5. Peneliti mengunjungi rumah responden untuk menjelaskan pada hari apa akan
dilakukan massage kaki dan peneliti melakukan massage kaki sesuai dengan
maksud dan tujuan, jika responden mengerti lalu berikan lembar persetujuan
kelompok kontrol..
dengan waktu 15 menit satu kali sehari pada sore hari selama 2 minggu (14
41
setiap enumerator diberi tugas untuk memberi massage kaki kepada lansia
kuesioner The SMH (St. Marry’s Hospital Sleep Quetionnaire) pada minggu
ke-2 sesudah diberikan massage kaki pada kelompok perlakuan dan kelompok
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015). Alat yang
dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner The SMH (St Marry’ Hospital Sleep
Quetionaire) untuk memulai kualitas tidur sesuai dengan teori pada (Potter &
Perry, 2010).
2011). Penelitian ini menggunakan instrumen The SMH (St Marry’ Hospital Sleep
Quetionaire) dari (Potter & Perry, 2010) yang sudah teruji validitas secara
42
internasional. Menurut Potter & Perry (2010) yang dikutip oleh Lestari (2013)
Terhadap Pola Tidur Lansia di Panti Tresna Werdha Jara Mara Pati Singaraja”.
Hasil validitas r hitung>r tabel yaitu 0.283-0.592 > 0.205 dengan perhitungan
reliabel karena nilai Cronbach alpha 0.742, sehingga instrumen The SMH (St
Marry’ Hospital Sleep Quetionaire) sudah baku tidak perlu dilakukan uji
validitas.
sering (4-5 kali dalam seminggu) skornya 3, kadang-kadang (2-3 kali dalam
seminggu) skornya 2, jarang (1 kali dalam seminggu) skornya 1, dan tidak pernah
skornya 0. Dimana jumlah dari keseluruhan skor untuk kualitas tidur lansia yakni
0-36 skor.
Data yang telah terkumpul berdasarkan variabel yang ada kemudian data
1. Editing
diperoleh atau dikumpulkan. Sebelum diolah lebih lanjut, sangat perlu dilakukan
memeriksa kembali data identitas, dan lembar kuesioner pada lansia yang
43
mendapatkan intervensi massage kaki maupun yang tidak mendapat massage
kaki.
2. Coding
data ini dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri (Sukawana, 2008). Penelitian
perlakuan“P”, “1” untuk laki-laki, ”2” untuk Perempuan, “1” untuk umur 60-65,
3. Entry
Data yang telah diberikan kode katagori kemudian dimasukan dalam tabel
4. Cleaning
Tahapan ini dilakukan pada saat mengumpulkan data dari responden atau
Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara
sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan
relationship bisa dideteksi. Pada penelitian ini teknik analisa data yang digunakan
antara lain:
1. Analisa univariat
44
Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Setiadi, 2010). Pada analisa ini, data yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi,
frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik. Adapun variabel yang dianalisis
adalah kualitas tidur lansia sebelum diberikan massage kaki dan sesudah
2. Analisa bivariat
analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer. Uji analisis
digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat (Dahlan, 2011). Uji yang digunakan dalam
penelitian adalah uji Wilcoxon Rank Test, data diolah dengan bantuan komputer.
Jika analisa bivaritat di dapatkan P = 0,000 nilai p < α maka dapat disimpulkan H a
diterima dan H0 di tolak yang berarti ada pengaruh massage kaki terhadap kualitas
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat,
2010). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
45
Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden. Tujuannya
adalah agar subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang
responden sudah lansia maka diperlukan bantuan dari salah satu anggota keluarga
responden pada penelitian ini. Responden yang bersedia diteliti maka harus
2. Kerahasiaan (confidentiality)
2012). Pada penelitian ini kerahasian informasi yang diberikan oleh responden
dijamin oleh peneliti, dimana peneliti tidak akan memberitahu kepada siapapun
tentang informasi yang diberikan oleh responden tersebut dan menjaga kerahasian
identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar
46
pengumpulan data yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi nomer
kode tertentu.
harus diperlakukan secara adil baik sebelum , selama, dan sesudah keikutsertaan
dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia
atau dropped out sebagai responden. Prinsip keterbukaan dan keadilan ini
massage kaki setelah penelitian selesai, agar peneliti tetap menjungjung asas
prosedur yang tidak menimbulkan bahaya dan merugikan bagi responden. Resiko
bahaya seperti memaksakan massage kaki yang tidak sesuai dengan kondisi
pasien, sehingga akan memperberat kondisi pasien. Selain itu jika terjadi kondisi
47
yang tidak diinginkan yang merupakan dampak dari perlakuan peneliti (massage
48