Anda di halaman 1dari 18

BAB I 

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas. Aktivitas


ini tersusun dari berbagai sistem. Supaya makhluk hidup tersebut dapat
bertahan hidup. Diantara aktivitas makhluk hidup yang dapat menentukan
kehidupan makhluk hidup adalah proses pencernaan dan pernafasan. Untuk
mengatur mekanismenya. Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat
makan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme menghasilkan sampah (sisa)
yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan
yang diperlukan tubuh seperti halnya oksigen maupun hasil metabolisme dan
sisa-sisanya yang dilakukan oleh sistem peredaran atau sistem sirkulasi. Hasil
pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh, sedangkan sisa-sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ pembuangan.

Jika kita telaah lebih jauh sistem penceraan ini sangatlah luas. Maka di
dalam makalah ini kami akan memaparkan hal-hal pokok dan inti dari sistem
pencernaan. Sehingga diharapkan paparan yang sederhana ini setidaknya dapat
menambah asupan ilmu pengetahuan kita semua, serta dapat dijadikan modal
untuk menjadi pengajar yang baik dan berwawasan luas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan ?
2. Bagaimana Proses Pencernaan dalam tubuh ?
3. Apa saja alat-alat pencernaan dalam tubuh ?
4. Gangguan apa saja yang berhubungan dengan sistem pencernaan ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui proses pencernaan di dalam tubuh
3. Untuk mengetahui organ-organ pencernaan di dalam tubuh
4. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pencernaan

2
BAB II 
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu
hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem
pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran
pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan
yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan
sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-
sisa makanan melalui anus.1

B. Proses Pencernaan
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut
makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham ,
sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat
makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum
dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi
sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim
pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang
diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari
makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut
di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang
membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
1
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2010.

3
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam


mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun
proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.2

D. Alat Pencernaan
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus,
usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas
kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.

2
Campbell, Neil A., dan Reece Jane B.. “Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2”.
Jakarta:Erlangga,2012

4
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsalamadian.com%2Fsistem-pencernaan-manusia-penjelasan-
lengkap
%2F&psig=AOvVaw381U2Pb9YUkodLNETyJWDg&ust=1583117554486000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJCE3Y
Kj-OcCFQAAAAAdAAAAAAD

1. Rongga Mulut
Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses
pencernaan, yaitu: gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam rongga
mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi
halus. Gigi dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi
geraham depan dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri
dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi
(radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris
dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk
seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham
dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk
mengunyah.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.

5
Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.

Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama
yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20
yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.

Sumber : Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis

b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar
ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
1) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
2) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah
3) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu,


lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah.
Rangsang untuk pembentukan saliva (air liur) adalah: adanya makanan dalam
mulut, dan melihat, mencium dan memikirkan makanan. Fungsi saliva (ludah)
adalah untuk membantu pembentukan bolus makanan dan berperan sebagai
pelumas untuk mempermudah menelan.

6
Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekeja dengan baik pada PH antara 6, 8-7
dan suhu 37oC.3

Sumber: Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis

2. Tekak (pharynk)
Pharynk merupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga hidung
dengan tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan
kerongkongan. Lubang yang menuju tenggorokan disebut glotis dan ditutup oleh
klep yang disebut epiglotis pada waktu proses menelan.

Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fblog.policystreet.com%2Fpunca-dan-cara-
hilangkan-sakit-tekak-dengan-berkesan-pada-tahun-2019%2Fcara-hilangkan-sakit-tekak-
14%2F&psig=AOvVaw28qTtGB3t6sPfYumm57sVh&ust=1583117857577000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjR

3
Ibid,hal.213-124.

7
3. Kerongkongan (esophagus)
Pangkal saluran pencernaan, berbentuk sebuah tabung berotot yang
panjangnya 25 cm, dimulai dari farink sampai pintu masuk kardiak lambung di
bawah. Esophagus memiliki fungsi sebagai penghantar makanan dari farynk ke
lambung.
Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga
mulut dengan lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang
telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di
sebut gerak peristalis. Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan ke dalam lambung.

4. Lambung
Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah
kiri rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah
yang membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat
klep ( sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari
lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang,
dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi.
Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan
bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam
lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
mengandung air lendir ( musin ), asam lambung, enzim renim, dan enzim

8
pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang
masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan
proteosa-enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa
didalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim
pencernaaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon
gastrin berfungsi untuk mengeluarkan (sekresi) getah lambung.
Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan,
makanan umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung ,
makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.

Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fblog.policystreet.com%2Fpunca-dan-cara-
hilangkan-sakit-tekak-dengan-berkesan-pada-tahun-2019%2Fcara-hilangkan-sakit-tekak-
14%2F&psig=AOvVaw28qTtGB3t6sPfYumm57sVh&ust=1583117857577000&source=images&cd=vfe&ved=

5. Hati
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan empedu untuk
menetralkan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati juga memegang
peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh
vena porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan makanan tersebut adalah
karbohidrat, protein, dan lemak.

9
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fblog.policystreet.com%2Fpunca-dan-cara-
hilangkan-sakit-tekak-dengan-berkesan-pada-tahun-2019%2Fcara-hilangkan-sakit-tekak-
14%2F&psig=AOvVaw28qTtGB3t6sPfYumm57sV&ust

6. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–
8 meter, lebar 25 mm dengan banyaklipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot
usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh
terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian
seperti berikut:

Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fblog.policystreet.com%2Fpunca-dan-cara-
hilangkan-sakit-tekak-dengan-berkesan-pada-tahun-2019%2Fcara-hilangkan-sakit-tekak-

a. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,

Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus ini


merupakan tempat bermuaranya saluran getah pankreas dan getah empedu.
Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam usus dua belas jari pada
suatu lobang yang disebut ampula hepatopankreatika atau ampula pateri. Saluran
empedu menghasilkan getah empedu (bilus) yang dihasilkan oleh hati. Getah

10
empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Pankreas yang terdapat di bawah
lambung menghasilkan getah pankreas, getah pankreas menghasilkan enzim
pencernaan seperti amilase, tritsin, dan lipase

b. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,


Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini juga terjadi
pencernaan secara kimiawi. Kelenjar-kelenjar ususnya menghasilkan enzim
pencernaan, seperti yang dihasilkan pankreas.

c. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.


Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan diserap,
makanan akan diserap oleh jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, garam
mineral, akan diangkut oleh kapiler darah, sedangkan asam lemak dan gliserol
akan diangkut oleh pembuluh kil (pembuluh getah bening). Pembuluh getah
bening usus menuju ke pembuluh balik besar bawah selangka.
Setiap hari, disekresikan kira-kira 2000 cc getah usus dari sel usus
menuju, lumeu usus. Getah usus halus ini berwarna kuning jernih, dan
mengandung berbagai enzim misalnya peptidase, maltase, sukrase, ribonuklease,
dll. Sebagian enzim-enzim ini terdapat pada permukaan sel epitel sehingga
pencernaan makanan berlangsung pada permukaan atau di dalam sel-sel epitel.
Sekresi getah usus halus dikontrol oleh reflek otonom, hormon sekretin, dan
kolesistokinin.
Fungsi usus halus adalah mencerna, dan menyerap “khime” dari
lambung. Isinya yang cair digerakkan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang
cepat. Di samping gerakan peristaltik ada juga gerakan lain yaitu gerakan
sexmental, gerakan yang memisahkan beberapa segmen usus satu dari yang lain.
Dua cairan pencerna masuk ke usus duabelas jari (duodenum) melalui saluran-
saluran, empedu dan getah pangkreas (dari pangkreas). Empedu digunakan untuk
pencernaan lemak yang dipecahkan dalam bagian-bagian kecil, dengan demikian
membantu kerja lipase. Empedu ini sifatnya alkalis dan membuat makanan yang
keluar dari lambung yang asam menjadi netral. Garam empedu mengurangi

11
ketegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak
yang dimakan.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat
kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan
kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding
usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan
kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini
berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
 
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak
mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang
berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut:
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar
tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang
mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga
berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).

Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan


terbesar dalam tubuh yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari
darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga
berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan
fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu
tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus
halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan
lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu

12
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida
dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak
peristaltik usus.

b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini
berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam
saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone
insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut
pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap
normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas
masuk ke usus halus. Dalam pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase
yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan
protein, dan amylase membantu dalam pemecahan pati.

c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu
menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan
maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan
terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus
terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga
diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan

13
pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh
jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot
usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel
goblet. Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju
hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih
dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama
gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak
yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam
empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu.
Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus
besar (kolon).4

7. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue
(usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing)
yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama
dengan lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga
terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam
usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis
menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos
(otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh

4
Campbell, Neil A.Op cit

14
otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan
adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot
sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong
keluar anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum
akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya
aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan
terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai
dengan sempurna.5

Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fblog.policystreet

E. Gangguan Pada Sistem Pencernaan


Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh system pencernaan adalah sebagai
berikut:
1. Diare : feces encer karena adanya gangguan absorbsi air
2. Sembelit (konstipasi) feces menjadi lebih padat dan sukar keluar sehingga
menimbulkan rasa sakit pada perut .
3. Peritonitis : rasa sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi peradangan
selaput perut (peritonium).
4. Apendisitas : terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
5. Kolik : timbulnya perasaan nyeri karena salah cerna
6. Ulkus : lukanya dinding lambung akibat produksi HCL yang berlebih
sehingga bila kena gesekan menimbulkan rasa nyeri.
BAB III
5
Evelyn c.pearce,Op Cit.hal.228-229

15
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
1. Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam
hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi
dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur.
2. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan
prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi,
yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil.
3. Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan
kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar
usus, hati, dan pankreas.
4. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh system pencernaan
adalah: diare, sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik, dan ulkus.

B. Kritik dan Saran


Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Ibu Komala Sari, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia serta teman-teman
sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

16
Campbell, Neil A., dan Reece Jane B. 2012. “Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2”.
Jakarta: Erlangga

Evelyn C. pearce. 2011. Anatomi dan Fisiologi Untuk Peamedis. Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama

Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia,  Jakarta: Bina Rupa Aksara,


2010.

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai