DISUSUN OLEH:
Windi Medianie
c. Fase Ketiga
Disebut juga fase condemming atau ansietas berat yaitu halusinasi menjadi
menjijikan. Termasuk dalam psikotik ringan. Karakteristik: pengalaman
sensori menjijikan dan menakutkan, kecemasan meningkat, melamun, dan
berpikir sendiri menjadi dominan. Mulai dirasakan ada bisikan yang tidak
jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat mengontrolnya.
Perilaku klien: meningkatnya tanda-tanda system syaraf otonom seperti
peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Klien asyik dengan
halusinasinya dan tidak bias membedakan realitas.
d. Fase Keempat
Adalah fase controlling atau ansietas berat yaitu pengalaman sensori
menjadi berkuasa. Termasuk dalam gangguan psikotik. Karakteristik:
bisiskan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan
mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap
halusinasinya. Perilaku klien: kemauan dikendalikan halusinasi, rentang
perhatian hanya beberapa menit atau detik. Tanda-tanda fisik berupa klien
berkeringat, tremor, dan tidak mampu mematuhi perintah
Rencana Tindakan :
a. Diskusikan bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
b. Diskusikan cara yang digunakan klien
Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian
Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut.
c. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi.
d. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
e. Beri kesempatan untuk melakukan apa yang dipilih dan dilatih.
f. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian.
g. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.
Rencana Tindakan :
a. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat,
nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
b. Pantau klien saat penggunaan obat.
c. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar.
d. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter.
e. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.