A. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna dengan maksud bahwa suatu keadaan dimana
individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru
dirasakan (NANDA, 2010).
Seorang laki-laki usia 66 tahun, dirawat di RSU Karawang dengan diagnosa medis (CHF)
Congestive Heart Failure. Klien adalah kepala rumah tangga, namun sejak 3 bulan lalu ia
sudah sering sakit-sakitan dengan keluhan sakit jantung hingga pernah masuk ICU selama
5 hari. Klien rutin kontrol selama 6 bulan pertama namun sejak 3 bulan kemudian klien
tidak rutin kontrol lagi dan merasa sudah baikan. Selama 3 bulan tersebut, klien kembali ke
kebiasaan lama yaitu merokok dan minum kopi. Saat dikaji, klien kesulitan tidur selama 2
hari karena memikirkan penyakitnya dan biaya rumah sakit. Klien khawatir masuk ICU
lagi. Ekspresi wajah berubah-ubah tetapi lebih banyak menunduk. Seluruh kebutuhan
harian dibantu isterinya termasuk BAB/BAK, klien mengatakan sekarang hanya menjadi
beban istri dan anak-anaknya saja karena sudah tidak mampu bekerja, ia juga merasa
menjadi beban istrinya karena aktivitas apa apa harus selalu dibantu istrinya. Keluarga
mengatakan selama sakit klien lebih pasif dan pendiam, klien cepat marah jika istrinya
tidak disampingnya.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN
A. Pengkajian
a. Informasi Umum
Inisial klien : Tn. K
Usia : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Status perkawinan : Menikah
Alamat : kp. Jatisari
Psikososial:
Klien mengatakan kesulitan tidur selama 2 hari karena memikirkan penyakitnya
dan biaya rumah sakit. Klien khawatir masuk ICU lagi, klien mengatakan sekarang
hanya menjadi beban istri dan anak-anaknya saja karena sudah tidak mampu
bekerja, klien merasa menjadi beban istri karena semua aktivitasnya dibantu oleh
istrinya. Keluarga mengatakan selama sakit klien lebih pasif dan pendiam, klien
cepat marah jika istrinya tidak disampingnya.
Konsep diri:
Apakah penyakit fisik yang dialami mempengaruhi:
1. Citra tubuh,
Klien tidak memiliki masalah Citra tubuh
2. Identitas diri,
Klien tidak mengalami kehilangan identitas diri
3. Peran,
Klien merasa menjadi beban istri dan anaknya karena sudah tidak bekerja
karena semua aktivitas dibantu oleh istrinya. Klien mengalami ketidakefektifan
peran keluarga
4. Harga diri,
Klien merasa dirinya menjadi beban istri dan anak-anaknya, klien kesulitan
tidur selama 2 hari karena memikirkan penyakitnya dan biaya rumah sakit,
klien tidak bisa melakukan apa-apa karena semua aktivitas dibantu oleh istrinya
termasuk BAK/BAB
Objektif:
Ekspresi wajah berubah-ubah
tetapi lebih banyak tertunduk
Penampilan tidak rapi
Apatis
Subjektif : 2. Ketidakberdayaan
Klien merasa menjadi beban istri
dan anaknya karena tidak bisa
bekerja
Klien tidak bisa melakukan
aktivitas dan semua aktivitas
dibantu oleh istrinya termasuk
BAK/BAB
Keluarga mengatakan selama
sakit klien tampak pasif dan lebih
banyak diam
Objektif :
Apatis
Tidak mau memulai pembicaraan
terlebih dahulu
Klien cepat marah jika istrinya
tidak ada disampingnya
Subjektif : 3. Harga Diri Rendah
Klien merasa menjadi beban istri
dan anaknya karena tidak bisa
bekerja
Klien tidak bisa melakukan
aktivitas dan semua aktivitas
dibantu oleh istrinya termasuk
BAK/BAB
Keluarga mengatakan selama
sakit klien tampak pasif dan lebih
banyak diam
Objektif :
Apatis
Tidak mau memulai pembicaraan
terlebih dahulu
Klien cepat marah jika istrinya
tidak ada disampingnya
Klien tampak lebih banyak
tertunduk
C. Pohon Masalah
D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakberdayaan
2. Koping individu tidak efektif
3. Harga diri rendah