Anda di halaman 1dari 5

STIKesNaniHasanuddin Makassar

Nama :SHARTINI ARSYAD


NIM :NH0116161
Kelas :A4
Synthesis Grid
HasilpenelitianterkinitentangLansia

Jenis
Penulis/ Tujuan
No Populasi peneltian Metode Instrumen Hasil
Negara Penelitan
1 Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak
terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan tindakan pencegahan. Pengetahuan
menganalisis lansia mengenai hipertensi cukup, meskipun
metode
Destiara Hesriantica hubungan mayoritas lansia berpendidikan sekolah
observasio
Zaenurrohmah, Riris jenis antara dasar tidak menjadi penghambat lansia
nal dengan menggunakan
Diana 65 penelitian pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan. Tindakan
pendekatan kuesioner
Rachmayanti / kuantitatif dengan pengendalian lansia sudah baik, tetapi
Cross
Indonesia tindakan pada lansia tidak menyadari bahwa apa yang
Sectional.
lansia mereka lakukan selama ini merupakan
tindakan pengendalian karena tindakan
tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-
hari.
2 50 penelitian purposive
Ninda Ayu kualitatif Tujuan sampling dilakukan dengan 1) Pemahaman caregiver tentang lansia
Prabasari P,Linda penelitian interview kemudian adalah seseorang yang sudah berusia
adalah untuk lanjut dengan penurunan fungsi tubuhnya
juwita , Ira Ayu mendapatkan dianalisis
Maryuti /Indonesia data dengan menggunakan sehingga fisiologis mengalami penurunan
mengeksplora metode Collaizi dan rentan terhadap penyakit, mudah
si dan tersinggung dan mengalami gangguan
menggambar psikologis. Karakteristik lansia yang
kan dipahami caregiver yaitu lansia yang
pengalaman rentan mengalami sakit dan memerlukan
keluarga
bantuan khusus.
(caregiver)
dalam 2) Cara keluarga merawat lansia dan
metode dalam perawatan menentukan
STIKesNaniHasanuddin Makassar

merawat bagaimana kualitas hidup lansia yang


lansia dirawat. keluarga harus mengetahui
kebutuhan dasar merawat lansia dan
menetapkan tujuan dalam perawatan
lansia, sehingga tercapai kualitas hidup
lansia
melalui perawatan yang baik dan benar.
3) Hambatan yang ditemui oleh caregiver
dalam perawatan lansia berupa tuntutan
perawatan lansia. Beban internal yang
dirasakan caregiver berupa masalah fisik
dan psikologis lansia, sedangkan beban
eksternal berasal dari perilaku lansia dan
juga tuntutan beban pekerjaan ganda
karena selain merawat lansia juga merawat
anaknya di rumah.
4) Caregiver perlu cara dalam mengatasi
setiap hambatan dalam merawat lansia
tersebut melalui modifikasi cara
perawatan, penggunaan mekanisme
koping yang sesuai dan juga mencari
sumber dukungan dalam berespon,
mengatasi setiap masalah yang dirasakan
dan dihadapi dalam perawatan lansia.
5) Harapan caregiver terhadap perawatan
yang dilakukan agar semakin berkualitas
dalam perawatan lansia di mana lansia
semakin sehat fisiknya, dan jika lansia
meninggal maka lansia dapat meninggal
dunia dengan tenang dan damai. caregiver
berharap dukungan dari keluarga besar
untuk turut serta membantu perawatan
lansia yang juga merupakan bagian dari
STIKesNaniHasanuddin Makassar

keluarga sehingga kebersamaan akan


menjadi modal utama perawatan terhadap
lansia.

3 Mulyati, Kenty Ma 50 jenis Penelitian ini cross kuesioner Penelitian ini menemukan bahwa
Rtiatuti, Rasha / penelitian bertujuan sectional kesejahteraan lansia pada lansia yang
Indonesia kuantitatif untuk study dan tinggal di wilayah urban
mengetahui Pemilihan dan sub urban tidak terdapat perbedaan.
pengaruh lokasi Dan terdapat korelasi dukungan sosial
dukungan penelitian dimensi dukunga
social dilakukan dukungan penghargaan dan dukungan
terhadap secara informasi dan kualitas hidup dengan
kualitas hidup Purposive kesejahteraan. Hal
dan Sampling ini
kesejahteraan berdasarkan sesuai dengan yang dikemukakan
data dari
lansia yang Hardywinoto, Setiabudhi, 2005 bahwa;
Dinas
tinggal Kesejahteraan sosial lanjut
Kesehatan
dengan setempat. usia adalah suatu tata kehidupan dan
keluarga penghidupan sosial, baik material maupun
yang berada spiritual, yang diliputi
di daerah rasa keselamatan, kesusilaan, dan
Urban ketentraman lahir
dan batin yang memungkinkan setiap lanjut usia
Sub Urban untuk
. mengadakan pemenuhan kebutuhan
jasmani, rohani dan sosial yang sebaik
-
baiknya bagi diri,
keluarga, serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi
manusia.
Kesejahteraan menjadi salah satu
para meter untuk kualitas hidup lanjut usia
sehingga mereka dapat
menikmati kehidupan masa tuanya.
Parameter yang memperlihatkan kualitas
hidup lanjut usia yaitu
STIKesNaniHasanuddin Makassar

status kesehatan, umur harapan hidup,


tingkat pendidikan dan kemampuan bekerja.

4 Individu dengan lanjut usia memang butuh


Tujuan dari
mendapatkan perhatian khusus dari
pelaksanaan
berbagai pihak, baik dari keluarga maupun
program ini
dari masyarakat sekitar. Kepuasan hidup
yaitu
dan perasaan positif pada lansia akan
memberdayak
meningkat jika memiliki social support yang
an kader
baik. Dukungan dari keluarga dan
kesehatan di
masyarakat menjadi sangat penting untuk
RW 6 dilakukan dengan meningkatkan kesehatan mental lansia.
Minomartani interview kemudian
Novita sari/ Kader kesehatan merupakan kelompok
untuk menjadi purposive
Indonesia 21 Kuantitatif dianalisis yang paling dekat dengan individu lansia,
agen sampling
menggunakan dimana kader kesehatan setiap bulannya
kesehatan
melakukan pemeriksaan kesehatan pada
yang baik dan metode Collaizi
lansia. Namun kemampuan dan wawasan
kompeten
kader kesehatan terhadap lansia hanya
sehingga
sebatas kondisi fisiknya saja. Oleh karena
dapat
itu, wawasan dan pengetahuan mengenai
menangani
kondisi psikologis lansia di kalangan kader
permasalahan
kesehatan perlu ditingkatkan utnuk dapat
lansia secara
memberikan penanganan psikologis yang
dini.
baik dan tepat bagi lansia.
5 80 kuantitatif penelitian ini Total Kuesioner Setelah dilakukan penelitian tentang faktor-
Lora Marlita, Roni dengan dilakukan sampling faktor yang mempengaruhi tingkat
Saputra, Moh. rancangan untuk kemandirian lansia dalam melakukan
Yamin / Indonesia deskriptif menggambar activity of daily living di UPT PSTW Khusnul
kan Khotimah dengan 80 orang responden.
persentase Adapun mayoritas faktor- faktor kebiasaan
faktor-faktor lansia dalam beraktivitas adalah tergantung
yang sebanyak 51 orang (63,8%), faktor mudah
mempengaru terjatuh sebanyak 46 orang (42,5%) dan
hi tingkat faktor penyakit sebanyak 47 (58,8%). Dari
kemandirian hasil penelitian tersebut dapat diketahui
lansia dalam bahwa mayoritas lansia ketergantungan
melakukan dalam melakukan activity of daily living
activity of (ADL) sehingga lansia membutuhkan
STIKesNaniHasanuddin Makassar

daily living fasilitas yang mendukung untuk


(ADL). memudahkan lansia dalam melakukan
Penelitian aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai