2019/2020
Oleh
ANGGITASARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
mulut dan dimulut terjadi proses mekanik yang dibantu oleh gigi, lidah,
dan kelenjar saliva. Proses menelan dibagi menjadi 3 bagian yaitu fase oral
Beberapa tanda gejala yang sering di alami pada penderita disfagia adalah
esofageal ditandai dengan adanya bangun malam hari, batuk malam hari,
kegelisahan yang tidak jelas seputar waktu makan, keluhan ada yang
resiko kejadian disfagia sangat banyak antara lain peningkatan usia, stroke,
Christin (2016).
Sehingga risiko kematian menjadi lebih besar pada pasien yang disertai
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
Gangguan Menelan.
TINJAUAN PUSTAKA
seterusnya.
4. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs) Harga diri adalah penilan
diri seseorang.
dikunyah oleh gigi dan otot rahang sehingga makanan mudah untuk
saliva terdiri dari tiga pasang kelenjar yaitu parotis, submandibular dan
dari mulut juga dilapisi oleh selaput lendir. Selaput lendir mulut
kaya akan pembuluh darah juga memuat banyak ujung akhir saraf
2. Faring
C,Pearce 2010).
3. Esofagus
dan secara teratur dipicu dengan dorongan kortikal atau input sensoris
bolus bergerak sepanjang esofagus antara otot esofagus bagian atas dan
(Wijayanti, 2017).
yang memerlukan gigi geligi yang intak, fungsi kelenjar saliva, dan
tengah dan distal selama 8-20 detik. Fase esofageal ini ada dibawah
C. DISFAGIA
1. Pengertian
Pada waktu proses menelan, bolus makanan atau cairan akan berjalan
dari mulut ke lambung melalui faring dan esofagus. Untuk proses ini
2. Penyebab Disfagia
keluhan yang umum didapat di antara orang berusia lanjut, dan insiden
disfagia lebih tinggi pada orang berusia lanjut pasien stroke. Kurang
3. Tanda Gejala
8) Ngiler
1) Batuk
2) Demam
5) Keterlambatan menelan
6) Menelan berulang
7) Menolak makan
9) Tersedak
1) Regurgitasi
4) Kesulitan menelan
5) Menolak makan
6) Muntah
7) Nyeri uluhati
8) Nyeri epigastrik
9) Odinofabia
a) Defisit kongenital
1) Gagal brtumbuh
3) Gangguan pernapasan
4) Malnutrisi energi-protein
b) Masalah neurologis
1) Abnormalitas faring
2) Abnormalitas orofaring
3) Defek laring
4) Defek nasal
a) Stroke
b) Parkinson disease
c) Faringectomy
d) Esophagectomy
e) Laryngectomy
f) Tonsilitis
h) Abses toraks
j) Trauma kepala
6. Patofisiologi
a) Disfagia orofaring
dan perubahan suara. Lesi neuron motorik atas pada saraf kranial X
dan XII juga menyebabkan lidah dan otot faring berkontraksi dan
bergerak lambat, yang disertai oleh sontakan rahang yang ringan
b) Disfagia esophagus
GANGGUAN MENELAN
keperawatan
1. Gangguan Status Menelan Pencegahan Aspirasi
perawatan
terhadap saluran
cerna
4. Monitor status
pernapasan
5. beri makanan
dalam jumlah
sedikit
1. Stroke
Intervensi
BAB III
PENGKAJIAN TERFOKUS
A. Definisi
(mis., tanda vital, wawancara pasien atau keluarga, pemeriksaan fisik) dan
Horta, atau Sr. Callista Roy, atau pada kerangka pengkajian standar seperti
yang dikelola berdasarkan pola atau kategori data terkait (NANDA 2018-
2020)..
1. Anamnesis
a) Apakah terdapat kesulitan dalam menelan makanan cair maupun
kelumpuhan bulbar ?
atau esfagitis.
kantong faring).
neuromuskular).
2. Pemeriksaan fisik
epigastrium?
pembesaran leher?
C. Pemeriksaan Penunjang
laringofaring diatas pita suara palsu. Bolus berbentuk cair dan padat
a) Hb : 11gr/dL
b) Ht : 35%
c) Leukosit : 8.500/mm3
d) Trombosit : 250.000/mm3
cm yang berasal dari daerah leher kanan bawah dan masuk ke ruang