A. Silabus
Mempelajari kandungan dan sifat-sifat bahan pangan pada umumnya dan ikan pada
khususnya, faktor-faktor penyebab kerusakan, aplikasi prinsip kimiawi dan
mikrobiologi dan teknik dalam proses pengolahan hasil perikanan.
Dasar-dasar dari cara pengolahan pangan dengan penekanan pada hasil perikanan
baik secara tradisional maupun modern.
B. Pentingnya pengembangan ekonomi Kelautan dan Perikanan
1. 2/3 wilayah Indonesia adalah laut
2. 619 UPI skala besar tahun 2012 dengan kapasitas kurang lebih 3,9 juta ton
per tahun
3. Sebagai negara maritim
4. Peran ekosistem global dari perairan Indonesia
5. Peran ekonomi di Asia Pasifik.
Undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana telah diubah dengan
undang-undang nomor 45 tahun 2009.
● Perikanan : adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya hayati perairan.
● Sumber daya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya
mencakup ikan amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang
berdekatan serta lingkungannya.
● Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan.
● Lingkungan sumberdaya ikan adalah perairan tempat kehidupan termasuk biota dan
faktor alami yang sekitarnya.
Pisces
❏ Pelagis besar dan kecil
1. Pelagis besar : tuna
2. Pelagis kecil : teri, sarden, kembung
❏ Demersal (groun fish) dan ikan karang
ikan karang : hias dan konsumsi (baronang, kakap, kerapu)
❏ Gemuk (fatty fish) / kurus (lean fish)
❏ Tulang sejati/rawan
❏ Laut/payau/darat
Protein
1. Zat pembangun
2. Setara dengan daging
3. Lebih mudah dicerna, asam amino paling mendekati asam amino manusia
4. Asam amino yang paling lengkap
● 20-25% dari jumlah protein ikan dalam sarkoplasma hanya 15-12% apabila ikan
kontraksi konsentrasi nya tinggal separuhnya.
● Terdapat pada inti atau plasma sel dan berfungsi sebagai pembawa oksigen dan
pembentuk enzim.
● Kebanyakan miogen berupa enzim-enzim berperan pada pembentukan bau dan
warna ikan.
● Protein sarkoplasma berperan dalam otolisa daging pemecahan KH menjadi asam
laktat menyebabkan PH ikan turun.
● Memegang peranan penting dalam proses kontraksi dan relaksasi daging ikan. Aktin
dan miosin dapat membentuk aktomiosin komplek dalam proses kontraksi.
● Dapat larut dalam larutan garam (NaCl misalnya) dalam konsentrasi tertentu.
Sebagai contoh dalam larutan garam 5% aktin dan miosin akan bergabung mjd
aktomiosin yg merupakan komponen penting sbg pembentuk gel.
● Protein ini mudah rusak dalam pengolahan.
Lemak
● Ikan banyak mengandung asam lemak bebas berantai karbon lebih dari 18
● Komposisi lemak pada ikan didominasi oleh asam lemak tak jenuh ganda rantai
panjang (Poly Unsaturated Fatty Acid / PUFA) daripada mammalia.
● Asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) yang banyak terdapat pada ikan adalah asam
lemak omega-3 terutama eikosapentanoat / EPA ( C 20:5 , n-3 ) dan asam
doksaheksanoat / DHA ( C 22:6 , n-3 )
● Asam lemak tak jenuh jamak penting lainnya adalah asam linoleat ( C 18:3 , n-3 )
dan asam linoleat ( C 18:2 , n-6 )
● Arti dari ( C 20:5 , n-3 ) yaitu Ikatan rangkap C20 Jenuh 5 Ikatan rangkap 3
Fungsi lemak :
1. Bentuk energi cadangan
2. Lemak 9 kkal/gr sedangkan protein 4 kkal/gr
3. Sifat peka tidak terhidratasi dalam bentuk trigliserida
4. Energi lemak 40% dari jumlah energi yang dipakai
5. Merupakan komponen struktur membran
6. Lapisan pelindung atau insulasi
7. Komponen dalam proses pengangkutan melalui membran, vitamin A,D,E,K larut
dalam lemak
8. Lipoprotein (lipid dan protein) sebagai alat transport lipid dalam darah
● Kandungan lemak pada sebagian besar jenis ikan antara 1-20% (umumnya dibawah
5%) dan sifatnya sebagai asam lemak tidak jenuh terutama omega 3.
● Lemak ini berperan antara lain menurunkan risiko penyakit jantung koroner,
mempertahankan fungsi otak terutama yang berhubungan dengan daya ingat
● Omega 3 : sangat baik untuk perkembangan otak pada anak dan membantu
mengurangi resiko penyakit jantung
● Calcium : sangat baik untuk kesehatan tulang dan gigi
● Iron (zat besi) : membantu mencegah anemia
● Vitamin (C,A,D,E,K) : baik untuk kesehatan
● Protein : baik untuk perkembangan dan pertumbuhan sel di dalam tubuh
● Yodium : membantu mencegah penyakit kelenjar thyroid (gondok)
★ DHA berperan penting dalam susunan jaringan otak sehingga dibutuhkan untuk
pertumbuhan otak bayi, kecerdasan alami, daya ingat dan kesehatan mata.
★ Secara alami DHA hanya ada di dalam ASI dan ikan.
★ Keunggulan lain dari omega 3 pada ikan berkaitan dengan penyakit degeneratif,
seperti jantung dan hipertensi.
★ Di dalam tubuh, asam lemak tak jenuh akan diubah menjadi HDL (kolesterol baik)
yang dapat menurunkan risiko penyempitan pembuluh darah di jantung.
➔ Ikan dengan kandungan lemak rendah (kurang dari 2%) terdapat pada kerang, cod,
lobster, bawal, gabus.
➔ Ikan dengan kandungan lemak sedang terdapat pada rajungan, oyster, ikan mas,
lemuru, salmon.
➔ Ikan dengan kandungan lemak tinggi terdapat pada hering, mackerel,salmon, tuna,
sepat, tawes, dan nila
➔ Kandungan asam lemak tak jenuh pada ikan lebih banyak tersebar pada bagian
daging ikan yang berwarna kemerahan. bagian kemerahan ini akan berubah menjadi
kehitaman pada saat dimasak makin mendekati bagian kepala, kandungan asam
lemak tak jenuhnya makin tinggi.
Vitamin
1. Vitamin A : antioksidan, mata sehat
2. Vitamin D : metabolisme kalsium, pertumbuhan tulang dan gigi
3. Vitamin B3 : metabolisme karbohidrat, protein, lemak, meningkatkan sirkulasi
4. Vitamin B6 : metabolisme asam amino dan lemak, mencegah anemia dan kerusakan
syaraf
5. Vitamin B12 : pembentukan sel darah merah, metabolisme lemak, melindungi
jantung
➢ Vitamin larut dalam air : B komplek ( riboflavin [B2], botin, kadang kadang terdapat
vitamin C )
➢ Vitamin larut dalam lemak : A,D,E
➢ Terdapatnya vitamin terutama pada organ dalam daripada daging
Zat Warna
★ Komponen pemberi warna pada daging antara lain karetenoid, xantofil,astaxantin,
dan tetraxantin yang memberikan warna kuning sampai merah
★ Pigmen lain : hemoglobin dan mioglobin
❏ Hemoglobin : warna merah darah
❏ Mioglobin : warna merah daging, jika jumlahnya sedikit maka daging ikan
cenderung pucat
★ Kromoprotein (komponen pemberi warna pada daging dan darah) dapat
menyebabkan timbulnya warna yang tidak disukai pada pengolahan akibat terjadinya
oksidasi lemak sehingga terjadi warna kehijauan
Enzim
➔ merupakan katalisator biologik pada metabolisme
➔ berupa protein sederhana dan komplek
➔ banyak terdapat pada hati, pankreas, perut besar, usus dan ginjal
➔ berfungsi sebagai katalisator dalam sintesis senyawa yang dibutuhkan tubuh
➔ setelah mati berperan sebagai pembusuk dala proses autolysis
Air
❏ Air dalam daging terdapat dalam bentuk air bebas dan air terikat
❏ Air bebas terletak di ruang-ruang antar sel dan plasma
❏ Air terikat :
➔ Air terikat secara kimiawi atau molekuler : misalnya bersama sama dengan
protein atau senyawa-senyawa kompleks lainnya.
➔ Air terikat secara fisiokimiawi disebabkan karena tekanan osmosa atau
adanya absorpsi ( disebut air hidrasi ).
➔ Air terikat karena adanya daya kapiler
Autolisis : pemecahan protein asam amino, basa pyridin, purpurin; sedangkan lemak
asam lemak dan gliserol.
Tanda : konsistensi daging lunak, miosepta berlapis lapis, daging terpisah/terlepas
Dekomposisi : menghasilkan zat toksik dan berbau (semakin cepat dengan semakin
tingginya protein).
Perubahan asam amino oleh bakteri ada 3 yaitu :
1. Deaminasi hidrolitik dan deaminasi reduktif
asam amino => asam oxy (amonia) =>alkohol (aldehid,keton.asam lemak rantai
pendek)+ CO2
2. Deaminasi oksidatif
asam amino => amonia
3. CO2 terpisah dari asam amoni => amonia
● Yeast
➢ Yeast merupakan organisme uniseluler yang bersifat aerob
➢ Salah satu peranan yeast yang berguna adalah digunakan dalam proses
fermentasi
➢ Yeast mempunyai sekumpulan enzim yang diketahui sebagai zymase yang
berperanan pada fermentasi senyawa gula
➢ Proses yang terjadi adalah :
gula → alkohol + CO2
Jika ditambah dengan O2 berlebih, proses yang terjadi
gula → CO2 + H2O
➢ Proses fermentasi ini digunakan dalam proses pembuatan roti, tape, dan
anggur. Pada pembuatan roti alkohol hilang menguap dan yang digunakan
adalah CO2 yang terbentuk yaitu untuk membuat roti mengembang atau tidak
bantat
➢ Peranan yang tidak disukai : yeast dapat tumbuh pada buah buahan
sehingga tidak dapat dikonsumsi
➢ Selain itu akibat adanya yeast berlebih, sari buah anggur akan menjadi cuka,
jika disimpan terlalu lama
➢ Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 20-38 derajat celcius dan pada
suhu 100 derajat celcius yeast dan sporanya dapat mati.
● Bakteri
❏ Bakteri terdapat di air, tanah, udara, dan pada makanan
❏ Bakteri ada yang bersifat aerob dan anaerob
❏ Salah satu peranan bakteri menguntungkan adalah kemampuannya dalam
menghasilkan flavor yang disukai. Misalnya bau laktat pada mentega, cita
rasa asinan pada sayuran, dan flavor keju.
❏ Walaupun memang tidak dapat dipungkiri bahwa bakteri dapat pula
menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan
❏ Suhu optimumnya secara general adalah 20-55 derajat celcius dengan
kandungan air sebesar 25-30%
❏ Klasifikasi bakteri :
1. Bakteri termofil : > 45 derajat celcius
2. Bakteri psikrofil : < 10 derajat celcius
3. Bakteri mesofil : 20-45 derajat celcius
❏ Low acid food (makanan dengan pH < 5 )lebih mudah diawetkan karena
bakteri dan sporanya lebih mudah mati.
★ Kerusakan kimia : Kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti
reaksi oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis
➔ Pengaruh cara penangkapan ikan terhadap mutu (intrinsic dan ekstrinsic faktor) :
❖ cara kematian
❖ lama ikan ditangkap
❖ jenis kelamin
❖ suhu
❖ selektivitas alat penangkapan dan musim
➔ Pembusukan hasil perikanan
➔ Faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan pembusukan, jenis mikroba yang
berkembang pada ikan segar dan setelah pembusukan
➔ Handling hasil perikanan : arti penting dan tujuan handling : handling ikan laut/kapal
tambak/TPI
➔ Pengaruh handling terhadap mutu
MUTU PANGAN :
1. Gizi : jumlah jenis zat gizi, kuantitas jenis zat gizi, ketersediaan biologis
2. Fisik : Bentuk, ukuran, warna , tekstur
3. Cita rasa : rasa, aroma
4. Keamanan (food safety)
PENGERINGAN
Mikroba Aw minim
Bakteri 0,90
Kamir 0,88
Kapang 0,80
PRINSIP PENGASAPAN
● Pengurangan kadar air dari dalam tubuh ikan dengan adanya penggaraman,
pengeringan, pemanasan, dan penyerapan partikel asap ke dalam tubuh ikan sendiri
(proses pengasapan sendiri yang mengandung senyawa kimia alami dari hasil
pembakaran bahan alami seperti formaldehid, asam asetat, dan phenol yang
terkandung dalam asap).
● Proses pengasapan sangat efektif untuk menurunkan kadar air dengan evaporasi,
yaitu pergerakan uap asap menuju permukaan tubuh ikan dan disertai dengan
meningkatnya temperatur tubuh ikan
● Tujuan untuk mendapatkan produk yang spesifik dengan ciri warna coklat keemasan,
bau dan rasa yang spesifik
● Pengasapan yang dilakukan menyebabkan perubahan sifat-sifat kimia dan
komposisinya
● Asam, phenol, dan formaldehide yang termasuk dalam senyawa karbonil (termasuk
keton), merupakan komponen utama yang menyumbang reaksi pengasapan
● Pewarnaan, rasa, dan aroma ikan asap tergantung pada komponen yang dihasilkan
dalam pembakaran. Hal ini berarti juga tergantung pada jenis kayu yang digunakan.
● Senyawa asam organik dalam asap akan memberikan warna.
● Phenol dan formaldehide membentuk lapisan damar sehingga produk menjadi
mengkilap. Namun, phenollah senyawa utama pembentuk aroma asap yang khas.
PASTEURISASI
Suatu proses pengolahan yang mengoptimalkan proses termal sehingga dapat membunuh
sebagian besar mikroba yang bersifat patogen biasanya menggunakan suhu dibawah
100⁰C
Masih terdapat mikroba, sehingga daya tahan simpan singkat
Tujuan pasteurisasi :
a. membunuh semua bakteri patogen yang umum pada bahan pangan
b. memperpanjang daya tahan simpan dengan jalan mematikan bakteri dan
menginaktifkan enzim
PENGALENGAN
Proses pemanasan atau sterilisasi (wadah dan isi) sampai mencapai suhu (tertentu)
biasanya 121⁰C dan waktu tertentu untuk mematikan semua mikroorganisme patogen
beserta spora-sporanya dengan sterilisasi komersial.
Waktu dan suhu dipengaruhi :
- konsisten atau ukuran partikel bahan
- derajat keasaman (nilai pH) isi kaleng
- ukuran head space
- besar dan ukuran kaleng
- kemurnian uap air (steam)
- kecepatan perambatan panas
STERILISASI KOMERSIAL
Tingkat sterilisasi dimana semua mikroba (patogen, non-patogen, pembusuk toksin) mati,
namun tekstur, warna, dan nilai nutrisi produk tidak rusak
Membunuh Clostridium botulinum
↓
a. dapat memproduksi toksin yang mematikan (botulin)
b. terdapat pada tanah/air, sehingga mudah mengkontaminasi bahan pangan
c. tumbuh baik pada kondisi : tanpa oksigen, 30-37⁰C (mesofilik), pH>4,6-7,5
d. dapat dihambat dengan pengaturan pH, pengaturan Aw (<0,85), garam (nitrit/nitrat,
NaCl), pemanasan (sterilisasi)
e. menjadi target utama proses sterilisasi produk pangan
★ TSUKUDA-NI
1. daging kerang dicuci
2. perebusan daging kerang dengan bumbu (60-90 menit)
3. pengeringan dengan oven pada suhu 60-90 selama 2-3 jam
4. pengemasan