PENDAHULUAN
Alam ialah seluruh zat dan energi khususnya dalam bentuk esensinya.
Alam ialah mata pelajaran studi ilmiah. Ini termasuk seluruh hal, binatang,
tanaman, dan mineral, seluruh sumber daya alam dan peristiwa (tornado, gempa
bumi).
Periode Yunani kuno sering disebut sebagai periode filsafat alam. Karena
pada saat itu banyak bermunculan para ahli pikir alam, dimana arah perhatiaanya
dan pemikirannya tertuju pada yang diamati disekitarnya.mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafat dan tidak
berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta
yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatuyang serba berubah.
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab (alima) dan berarti pengetahuan.
Pemakaian kata itu dalam Bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan istilah
science. Ilmu haruslah sistematis dan berdasar metodologi dan iaberusaha
mencapai generalisasi.
1
Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, (Jakarta : Bulan Bintang, 1990), h. 41.
2
Ibid, h..39.
3
A. Susanto, Filsafat Ilmu, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h.122.
B. Kegunaan Pengetahuan Sains
Filsafat alam adalah kajian ilmu pengetahuan yang memikirkan akan alam
besar. Dari mana terjadinya sebuah alam itu itulah yang menjadi soal untuk
4
Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013), h.37.
5
Ibid, h.39-40.
para tokoh di dalamnya. Ilmu pengetahuan alam merupakan bentuk refleksif
dari proses belajar yang ada dalam struktur tindakan instrumentasi, yaitu
tindakan yang ditujukan untuk mengendalikan kondisi eksternal manusia.
Ilmu pengetahuan alam terkait dengan kepentingan dalam meramal
(memprediksi) dan mengendalikan proses alam.6
Disebut filsafat alam ialah karena perhatian atau pemikiran para fisuf
di pusatkan pada alam.7 Para filsuf zaman ini tidak puas dengan kejadian alam
ini hanya berdasarkan mitos, mereka beranggapan bahwa kejadian di alam
semesta ini tidak hanya kebetulan saja. Semesta ini ini tidak hanya kebetulan
saja. Seperti halnya siang berganti malam, hujan berganti panas, dan kejadian-
kejadian alam lainnya. Tetapi para filsuf berfikir keras bahwa kejadian alam
itu pasti ada sebab di belakang kejadian-kejadian itu.
6
Muhammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, (Jakarta : UI-Press,1986), h. 6-7.
7
Kees Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta : Kanisius, 1975), h. 32.
Para pemikir filsafat Yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah
kota di Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum terhadap
alam yang penuh nuansa dan berusaha mencari jawaban atas apa yang di
belakang semua misteri itu.
Artinya :“Dan dari air, kami jadikan segala sesuatu yang hidup.”10
Ayat ini menegaskan bahwa semua makhluk tersusun dari air jadi, sendi
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan adalah air. Air adalah
salah satu satunya perantara yang mengandung mineral-mineral yang
dibutuhkan makhluk hidup. Kalau bukan air niscaya tak ada kehidupan di
muka bumi.
Allah menyebutkan kata ma’ (air) dalam Al-Quran sebanyak 33 kali dalam
bentuk nakirah dan 16 kali dalam bentuk ma’rifah.11 Allah memberikan
anugerah kepada orang-orang yang beriman dengan menurunkan kepada
mereka air sebagai sendi kehidupan mereka. Secara umum ayat ini membahas
tentang keesaan Allah yang terdapat pada penciptaan langit dan bumi. Sesuai
9
Andi Rosadisastra, Metode tafsir Ayat-Ayat sains dan Sosial, (Jakarta : Amzah, 2007), h.204-
205.
10
QS. Al-Anbiya : 30
11
Dr. Nadirah Thayyarah, Sains dalam Al-Qur’an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah,
terjemahan dari Musu’ah Al-Ijaz Al-Qur’ani, (Jakarta : Zaman, 2014), h..514-515.
dengat ayat pertama yang artinya “Apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa dahulu langit dan bumi itu berpadu saling berhubungan,
kemudian Kami memisahkan keduanya dan menghilangkan kesatuaanya”.
Ahli astronomi dewasa ini juga mengatakan hal yang sama. Mereka
menetapkan bahwa mentari adalah bola api yang berotasi selama jutaan tahun.
Ditengah – tengah perjalanannya yang cepat, planet kita dan planet-planet lain
dari garis khatulistiwa matahari terpisah daripadanya menjauh. Hingga kini
bumi kita tetap berotasi dan berevolusi menurut system tertentu, sesuai hukum
daya tarik. Prof. Abbul Hamid, wakil peneropong bintang kerajaan Mesir
(dahulu), mengatakan : Teori modern mengenai lahirnya bumi dan planet-
planet (bintang-bintang beredar) lainnya dari matahari, bermula dari dekatnya
sebuah bintang besar kepada matahari pada masa yang silam. Lalu, dari
permukaanya tertarik timbunan kabut yang tidak lama kemudian terpisah,
yang kemudian menjadi bumi kita dan planet-planet lainnya. “dan dari air
kami jadikan segala sesuatu yang hidup” demikian pula dengan air itu, Dia
menghidupkan dan menumbuhkan setiap tumbuhan. Qatadah mengatakan :
“kami menciptakan setiap yang tumbuh dari air”. Maka setiap yang tumbuh
itu ialah hewan dan tumbuhan. Sebagian kaum cendekia dewasa kini
berpendapat bahwa setiap hewan pada mulanya diciptakan di laut. Maka
seluruh jenis burung, binatang melata dan binatang darat itu berasal dari alaut.
Kemudian setelah melalui masa yang sangat panjang, hewan-hewan itu
mempunyai karakter sebagai hewan darat, dan menjadi berjenis-jenis. Untuk
membuktikan hal itu, mereka mempunyai banyak bukti. Apakah mereka tidak
beriman dengan jalan memikirkan dalil-dalil ini, sehingga mereka mengetahu
Pencipta yang tidak ada sesuatu pun menyerupai-Nya, dan mereka
meninggalkan jalan kemusyrikan.12
Menelaah dari itu semua, Thales adalah seorang pemikir primitif yang bisa
dikatan tidak mempunyai landasan teologis terhadap penciptaan jika
disandarkan dengan Al-Qur’an. Namun kemiripan teori tentang prinsip air
12
Ahmad Musththafa Al-maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, (Semarang : CV. Toha Putra,
1989), h. 37-41.
yang dicetuskannya akan membuka objek yang bisa disimpulkan. Pertama,
secara biologis arah pemikirannya akan menjumpai dengan teori penciptaan
bumi, asal-usul tumbuhan, dan hewan, ini disebabkan, Thales dalam segi
sosial lebih bergantung pada kondisi alam saat itu. Manusia seperti dijelaskan,
sepertinya Yunani kuno yang berdekatan dengan pesisir pantai dan
mengembara di sekitar Asia kecil. Kedua, secara perspektif Al-Qur’an.
Memang terdapat kualifikasi pemikiran dengan kosmosentris seperti terdapat
pada ayat Anbiya :30. Dan lagi, bahwa Thales tidak memperhatikan secara
antroposentris dalam Al-Qur’an.
2) Anaximander (610-547)
Anaximander adalah salah satu dari murid dari Thales. Ia lebih muda
lima belas tahun dari Thales, tapi ia meninggal lebih dulu dari Thales. Ia
adalah seorang ahli astronomi dan ilmu bumi.Menurut Anaximander prinsip
dasar alam memang satu akan tetapi prinsip dasar tersebut bukanlah dari jenis
benda alam seperti air sebagaimana dikatakan oleh Thales. Prinsip dasar alam
haruslah dari sejenis yang tak terhitung dan tak terbatas yang oleh dia disebut
apieron.13
13
Ahmad Syadoli dan Mudzakir, Filsafat Umum, (Bandung : Pustaka Setia., 1997), h.43.
ßìÏt/ ÅVºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( #sÎ)ur #Ó|Ós% #XöDr& $yJ¯RÎ*sù ãAqà)t ¼ã&s! `ä.
ãbqä3usù ÇÊÊÐÈ
15
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), (Jakarta :
Kementerian Agama RI, 2012), h. 183.
ض َكانَتَا َر ۡت ٗقا فَفَت َۡق ٰنَهُ َم
َ ت َوٱأۡل َ ۡر
ِ أَ َّن ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Ia lahir di Ephesus, sebuah kota dia Asia Kecil, dan merupakan kawan
dari Pythagoras dan Xenophanes. Ia mendapat julukan si gelap, karena untuk
menelusuri gerak pikirannya sangat sulit. Hanya dengan melihat fragmen-
fragmennya, ia mempunyai kesan berhati tinggi dan sombong, sehingga ia
mudah mencela kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga
mencela orang terkemuka-terkemuka di negeri Yunani.
16
QS. Al-Anbiya ; 30
17
Kementerian Agama RI, Penciptaan Jagat Raya Dalam Perspektif Al-Quran dan Sains,
(Jakarta : Kemenag RI, 2012), h. 3-4.
berhenti, ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Gerak itu
menghasilkan perlawanan-perlawanan.
Seabad yang lalu, penciptaan alam semesta adalah sebuah konsep yang
diabaikan para ahli astronomi. Alasanya adalah penerimaan umum atas
gagasan bahwa alam semesta telah ada sejak waktu tak terbatas. Dalam
mengkaji alam semesta, ilmuwan beranggapan bahwa jagat raya hanyalah
akumulasi materi dan tidak mempunyai awal. Tidak ada momen ketika alam
semesta dan segala isinya muncul.Gagasan “keberadaan abadi” ini sesuai
dengan pandangan orang Eropa yang berasal dari filsafat materialism. Filsafat
ini, yang awalnya dikembangkan di dunia Yunani kuno, mengatakan bawa
materi adalah satu-satunya yang ada di jagat raya ada sejak waktu tak terbatas
dan aka nada selamanya. Filsafat ini bertahan dalam bentuk-bentuk berbeda
selama zaman Romawi, namun pada akhirnya kekaisaran Romawi dan abad
pertengahan, matrealisme mulai mengalami kemunduran karena pengaruh
filsafat gereja Katolik dan Kristen. Setelah Renaisans, materialism kembali
mendapatkan peneriman luas diantara pelajar dan ilmuwan Eropa, sebagian
besar karena kesetiaan mereka terhadap filsafat Yunani Kuno.19
20
Ibid, h. 9.
21
QS. Al-Anbiya ; 30
itu digunakan untuk merujuk dua zat berbeda yang menjadi satu frasa “kami
pisahkan” diterjemahkan dari kata kerja bahasa Arab, fatkyang mengandung
makna bahwa sesuatu terjadi dengan memisahkan atau menghancurkan
struktur ratk. Mari kita tinjau lagi ayat tersebut dengan pengetahuan ini di
benak. Dalam ayat ini, langit dan bumi pada mulanya berstatus ratk. Mereka
dipisahkan fatk dengan satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli
kosmologi berbicara tentang “telur kosmik” yang mengandung semua materi
di alam semesta sebelum dentuman besa. Dengan kata lain, semua langit dan
bumi terkandung dalam telur ini dalam kondisi ratk. Telur kosmik ini meledak
dengan dahsyat menyebabkan materinya menjadi fatk dan dalam prose situ
tercipta lah struktur keseluruhan alam semesta.22
Jadi yang ada (being) itu satu, umum, tetap, dan tidak dapat dibagi –
bagi. Karena membagi – bagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan
22
Ibid, h. 20-21.
23
Hatta, Alam, h. 15-17.
banyak yang ada, dan itu tidak mungkin. Yang ada tidak dijadikan dan tidak
dapat musna. Tidak ada kekuatan apapun yang dapat menandingi yang ada.
Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau mengurangi terhadap
yang ada. Kesempurnaan yang ada digambarkan, sebuah bola yang jaraknya
ke pusat ke permukaan semuanya sama. Yang ada di segala tempat, oleh
karena tidak ada ruangan yang kosong, maka di luar yang ada masih ada
sesuatu yang lain.
24
Harun Yahya, Al-Qur’an dan Sains, (Bandung : Dzikra, 2004), h.21.
diciptakan oleh Yang Maha Pencipta, yaitu Dia yang terlepas dari gagasan
tersebut. Sang Pencipta adalah Allah, Dia adalah Raja di surga dan di bumi.25
Allah memberi tahu bukti-bukti ilmiah ini dalam kitab-Nya, yang Dia
turunkan kepada kita manusia empat belas abad yang lalu untuk menunjukkan
keberadaan-Nya.
Ï%©!$# t,n=y{ yìö7y ;Nºuq»yJy $]%$t7ÏÛ ( $¨B 3ts? Îû È,ù=yz Ç`»uH÷q§9$# `ÏB
;Nâq»xÿs? ( ÆìÅ_ö$$sù u|Çt7ø9$# ö@yd 3ts? `ÏB 9qäÜèù ÇÌÈ §NèO ÆìÅ_ö$# u|Çt7ø9$#
Èû÷üs?§x. ó=Î=s)Zt y7øs9Î) ç|Çt7ø9$# $Y¥Å%s{ uqèdur ×Å¡ym ÇÍÈ
5) Phythagoras (572-497 M)
25
Harun Yahya, Menyingkap Rahasia Alam Semesta, (Bandung : Dzikra, 2002), h.204.
26
QS Al-Mulk 3-4
27
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Terjemah Tafsir As-Sa’di Juz 28,29,30,(Sukoharjo :
Attuqa, 2000), h. 875.
Pythagoras dilahirkan di Samos, Ionia. Tanggal tahunnya tidak
diketahui secara pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan –tulisan sehingga
apa yang diketahui secara pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan
sehingga apa yang diketahui Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian.
Pythagoras cukup terkenal walaupun ia bukan termasuk filsuf alam bukan pula
kaum Elea. Karena filsafatnya memang berada di tengah bahkan masih
berbau aliran mistik, sehingga ia mempunyai cirri khusus.28 Menurut
Mohammad Hatta, bahwa Pythagoras sesusia denga Xenophanes. Yang ketika
itu kota kelahirannya di perintah seorang tian, pemerkosa yang kejam dan
zhalim bernama Polykrates. Ia pergi mengembara ke seluruh Greek. Akhirnya,
ia sampaike sebelah selatan semenanjung Italia. Kemudian, kaum Greek
secara bertahap membangun tempat tinggal. Pada tahun 530 SM, Pythagoras
menetap di kota Kraton.29
28
Atang Abdul Hakimdan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum (Dari Metologi sampai
Teofilosofi), (Bandung :Pustaka Setia, 2008), h.158.
29
30
Conny Semiawan dan Theodorus Imanuel Setiawan dan Yuliarti, Panorama Filsafat Ilmu
Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman, (Jakarta : PT Mizan Publik, 2005), h.30-31.
Pikirkanlah sejenak tentang apa yang diperlukan manusia untuk tetap
bertahan hidup. Air, matahari, oksigen, atmosfer, tumbuh-tumbuhan, dan
hewan. Segala macam perincian, segala macam keadaan yang dapat atau tidak
dapat anda pikirkan pada saat itu sudah tersedia secara alami di bumi. Selain
itu, pokok hidup ini memiliki jalinan seluk-beluknya yang saling terkait, dan
bahwa semua kebutuhan segala hal ini terdapat dalam keadaan sepenuhnya
sempurna di bumi. Segala sesuatu di bumi, makhluk hidupnya,
tetumbuhannya, langit, lautan semuanya telah diciptakan dengan cara yang
terbaik dan lengkap sempurna agar sesuai dengan keberadaan dan
kelangsungan hidup umat manusia.31
Setiap orang tahu bahwa alam semesta sangatlah luas. Akan tetapi, saat
kita mulai berpikir tentang seberapa luas hal ini sebenarnya, kita akan
menjumpai gambaran yang jauh berbeda dari apa yang biasanya kita pahami.
Garis tengah matahari adalah 103 kali lebih besar daripada garis tengah bumi.
Jika kita umpakan bumi sebagai kelereng, matahari adalah bola yang dua kali
lebih besar daripada sebuah bola sepak. Hal yang menarik di sini adalah jarak
diantara nya, kita perlu menempatkan jarak sejauh kira-kira 280 meter (920
kaki) diantara bumi berukuran kelereng dengan matahari berukuran bola
tersebut. Dan bintang-bintang yang berada di luar tata surya kita perlu
ditempatkan berkilo-kilometer.dengan perbandingan ini , dapat
membayangkan bahwa tata surya merupakan tempat yang sangat luas. Tetapi,
saat kita membandingan dengan galaksi bima sakti, tempat tata surya kita
berada, tata surya kita akan nampak sangat kecil. Karena, di dalam galaksi
bima sakti, ada sekitar 250 miliar bintang yang mirip dengan matahari kita,
dan kebanyakan jauh lebih dekat.
Pytaghoras percaya bahwa dapat menghitung orbit, garis edar dan benda-
benda langit lainnya. Namun dalam hal itu semua sudah cukup untuk
menunjukkan kehebatan tiada tara Allah dalam penciptaan, fakta bahwa Dia
tidak punya sekutu dalam mencipta, dan bahwa Dialah Yang Mahakuasa.
31
Harun Yahya, Pesona Keajaiban Alam Semesta, (Jakarta : Globalmedia Cipta Publishing, 2004),
h. 22.
Allah menyerukan manusia agar memikirkan kenyataan-kenyataan ini di
dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah :
LäêRr&uä x©r& $¸)ù=yz ÏQr& âä!$uK¡¡9$# 4 $yg8oYt/ ÇËÐÈ yìsùu $ygs3ôJy $yg1§q|÷
¡sù ÇËÑÈ |·sÜøîr&ur $ygn=øs9 ylt÷zr&ur $yg9ptéÏ ÇËÒÈ uÚöF{$#ur y÷èt/ y7Ï9ºs !
$yg8ymy ÇÌÉÈ ylt÷zr& $pk÷]ÏB $yduä!$tB $yg8tãötBur ÇÌÊÈ tA$t7Ågø:$#ur $yg9yör&
ÇÌËÈ
“أَ َش ُّد خَ ۡلقًا أَ ِم ٱل َّس َمٓا ۚ ُءYang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?” Artinya,
penciptaan langit itu lebih sulit daripada penciptaan kalian. Sebagaimana yang
difirmankan Allah Ta’ala “Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih
besar daripada penciptaan manusia.” (QS. Al-Mu’min : 57)
Masa hidup Xenophanes disebut orang dari tahun 570-480 SM. Ia lahir
di Xolophon, Asia kecil dan termasuk warga Ephesus kelas bangsawan dan
bertempat tinggal di Lonia.Ia adalah seorang filsuf yang termasuk ke dalam
mazhab Elea. Menurut tradisi filsafat Yunani, ia adalah pendiri mazhab Elea
dan guru dari Parmaindes. Selain sebagai filsuf, ia terkenal sebagai seorang
penyair. Pemikiran-pemikiran filsafatnya disampaikan melalui puisi-puisi.
Namun sejauh itu, ada sesuatu yang belum tersentuh, yakni siapakah
atau bagaimanakah Tuhan itu? Di sinilah letaknya Xenophanes merintis
sesuatu yang baru: yang dipersoalkan Xenophanes bukan lagi ajaran bahwa
alam semesta terjadi oleh dewa-dewa, melainkan gambaran tentang Tuhan itu
sendiri. Untuk pertama kalinya dalam sejarah filsafat seorang filsuf melakukan
kritik agama. Xenophanes mengkritik antropomorfisme dalam mitos-mitos,
yakni gambarangambaran tentang Tuhan yang menyerupai manusia.
Penolakan Xenophanes atas antropomorfisme itu nampak jelas dalam
fragmen-fragmennya. Pertama-tama Xenophanes mengarahkan kritiknya itu
kepada kedua penyair termasyur waktu itu, yakni Homeros dan Hesiodos
karena mereka menceritakan tentang Tuhan dengan atribut-atribut yang
negatif sebagaimana dilakukan manusia (mencuri, berbohong dan berzinah).
Dalam Fragmen 11, Xenophanes menulis: “Homer dan Hesiod telah
mengatributkan kepada Tuhan segala sesuatu yang tidak pantas dan
memalukan di antara manusia seperti pencurian, perzinahan, dan penipuan
atau kebohongan”.35
35
36
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 54.
37
Abbas Mahmoud Al’akkad, Ketuhanan Sepanjang Ajaran Agama-agama dan Pemikiran
Manusia, (Jakarta : Bulan Bintang, 1970), h. 21.
38
Fazlurrahman, Tema Pokok Al-Qur’an, (Bandung : Pustaka, 1983), h. 1.
7) Democritos (460-370 SM)
Selama kurang lebih 2000 tahun teori tentang atom dari Demokritos
dan Leukipos ini tidak berkembang sama sekali. Baru pada abad ke -18 para
ilmuwan mulai percaya karena konsep atom ini relevan dengan proses fisika
dan kimia yang mulai berkembang. Diawali konsep atom yang dikemukakan
oleh John Dalton pada tahun 1803 bahwa :
39
Juhaya S Praja, Aliran-aliran Filsafat dan Etika, (Jakarta : Prenanda Media Group, 2008), h. 80.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu
unsur memiliki atom-atom yang identik dan unsur yang berbeda
memiliki atom yang berbeda.40
tBur ãbqä3s? Îû 5bù'x© $tBur (#qè=÷Gs? çm÷ZÏB `ÏB 5b#uäöè% wur tbqè=yJ÷ès?$
ô`ÏB @@yJtã wÎ) $¨Zà2 ö/ä3øn=tæ #·qåkà øÎ) tbqàÒÏÿè? ÏmÏù 4 $tBur Ü>â÷èt `tã y7Îi/
¢ `ÏB ÉA$s)÷WÏiB ;o§s Îû ÇÚöF{$# wur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# Iwur ttóô¹r& `ÏB y7Ï9ºs Iwur
uy9ø.r& wÎ) Îû 5=»tGÏ. AûüÎ7B ÇÏÊÈ
Dari ayat ini, Allah ingin memberikan penjelasan kepada manusia bahwa
ukuran zarrah sangat kecil. Meskipun penjelasan ini tidak secara eksplisit
bagaimana ukuran zarrah, namun secara implisit menjelaskan bahwa zarrah
memiliki ukuran. Ini sesuai dengan Kalamullah dalam Surah Al-Qamar ayat 49.
40
Yusman Wiyatmo, Fisika Atom Dalam Perspektif Klasik, Semiklasik dan Kuantum,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2010), h. 5.
41
QS. Yunus : 61
42
QS. Al-Qamar : 49
Semua ilmuwan di masa sekarang ini telah bias dan mampu menetapkan
ukuran zarrah (atom). Meskipun ukuran zarrah tidak persis, tapi itu dapat
membuat semua orang mengetahui tentang hal itu. Ukuran zarrah (atom) dalam
pemahaman ilmuwan adalah 10-8 (0,00000001 cm).43 Jadi, Meskipun zarrah
sangat kecil, tetapi dalam menetapkan beberapa diameter (ukurannya). Tapi,
ukuran atom sendiri masih samar, karena zarrah bukanlah materi masif yang
memiliki bentuk spesifik.44
a. Yang dimaksud dengan alam adalah segala sesuatu selain Allah, meliputi
cakrawala, langit, bumi, bintang manusia, hewan, tumbuhan, benda dan
sifat benda, makhluk benda dan bukan benda.
b. Alam wujud ini terdiri dari unsur ruh dan materi sekaligus. Prinsip ini
mengandung pengertian keseimbangan antara ruh dan materi.
c. Alam semesta dan seluruh isinya senantiasa berubah sesuai kehendak
Allah Swt.
d. Alam berkembang dan bergerak terus sesuai dengan hokum yang telah
digariskan oleh penciptanya.
e. Setiap unsur dan bagian dari alam ini senantiasa terikat pada hukum yang
tertentu dab berdasarkan pada hubungan yang teratur yang menunjukkan
kesatuan koordinasi dan pengaturan.
f. Pada alam semesta berlaku hukum umum sebab akibat.
g. Alam semesta diciptakan bagi kesejahteraan dan kemajuan manusia.
43
Wisnu Arya Wardana, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, (Yogkakarta : Pustaka Pelajar, 2004), h.
170.
44
Peter Soedojo, Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern, (Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 2001), h. 169.
45
Al Toumy al-Syaibani, Falsafah al-Tarbiyyah al-Islamiyyah (Falsafah Pendidikan Islam) Ter.
Hasan Langgulung, (Jakarta :Bulan Bintang, 1979), h.55-100.
h. Alam bersifat baharu, yang kemudian mengalami perubahan sampai pada
akhirnya menemui saat kehancurannya. Setiap unsur alam memiliki titik
permulaan dan titik akhir penghabisan.
i. Penerimaan akan hakikat baharunya alam. Dalam hal ini, berarti alam
diciptakan dari tidak ada oleh Allah Swt dan memeliharanya.
j. Allah Swt adalah Sang Pencipta yang memiliki ciri-ciri keunggulan
sebagai Tuhan yang mutlak dan bersifat kesempurnaan.
III. KESIMPULAN
Filsafat alam merupakan awal dari ilmu filsafat. Dinamika filsafat alam karena
yang menjadi objek pemikiran adalah mengenai kejadian alam semesta ini. Alam
disini menjadi pusat utama adalah hal pengetahuan mengenai terjadinya alam.
Alam ialah seluruh zat dan energi, khususnya dalam bentuk esensinya. Alam ialah
mata pelajaran studi ilmiah.
Ada banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang menjelaskan tentang ains,
diantaranya, tentang penciptaan langit dan bumi, ayat tentang relativitas waktu,
ayat tentang lapisan atmosfer, ayat tentang lapisan bumi, ayat tentang lapisan
bumi, ayat tentang proses turunnya hujan dan masih banyak lagi. Alam semesta
menurut perspektif Al-Qur’an tidak menjelaskan secara detail bagaimana
terjadinya alam semesta, yang mana membenarkan tentang teori-teori filosof
alam. Dimana perkembangan alam semesta yang kira-kira terdiri dari milyaran
bintang yang masing-masing masanya sekitar masa matahari, sehingga tidak dapat
dibayangkan. Maka penciptaan alam dari ketiadaannya memerlukan yang Maha
Pencipta.
Daftar Pustaka
Juhaya S Praja ,2008, Aliran-aliran Filsafat dan Etika, (Jakarta : Prenanda Media
Group)
Rosadisastra Andi, 2007, Metode tafsir Ayat-Ayat sains dan Sosial, (Jakarta :
Amzah)
Syadoli Ahmad dan Mudzakir, 1997, Filsafat Umum, (Bandung : Pustaka Setia)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, 2000, Terjemah Tafsir As-Sa’di Juz
28,29,30,(Sukoharjo : Attuqa)
Tafsir Ahmad, 1990, Filsafat Umum, Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra,
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya)
Wardana Wisnu Arya, 2004, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, (Yogkakarta : Pustaka
Pelajar)