Anda di halaman 1dari 5

Case Study 1-2

Wal-Mart Store, Inc.

by

Rendy Wijaya ()

Tassha Billy G. (12130210001)

Jennifer Angelia (12130210067)

Jessica Claudia (12130210072)

Aprilia Lilis S. (12130210075)

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA


Wal-Mart merupakan toko retail yang didirikan oleh Sam Walton. Toko pertamanya
didirikan pada tahun 1962 di Rogers, Arkansas. Beberapa tahun semenjak didirikan,
penjualan Wal-Mart telah mencapai $1 juta. Di akhir 2005, Wal-Mart menjadi retailer
terbesar di dunia dengan penjualan $288 juta.

Teknologi informasi yang digunakan Wal-Mart sangatlah canggih dan hampir sebanding
dengan kemampuan komputer Pentagon. Teknologi informasi ini digunakan Wal-Mart untuk
mendukung supply chain dan logistiknya. Wal-Mart juga memiliki 20 pesawat yang
digunakan oleh manajer untuk bepergian ke toko yang lokasinya jauh, hal ini membantuk
Wal-Mart untuk tidak mengeluarkan biaya berlebihan untuk biaya travel manajer yang
kemungkinan sangat sering terjadi dikarenakan jumlah toko Wal-Mart yang begitu banyak
tersebar di beberapa negara.

Strategi bisnis Wal-Mart yang menjadikannya retailer terbesar adalah menawarkan produk
bermerek dengan harga murah. Karena penawaran yang menarik ini, setiap minggunya
terdapat 138 juta customer yang berkunjung ke Wal-Mart di seluruh dunia. Wal-Mart
memiliki lebih dari 1.6 juta asosiasi (sebutannya untuk employee) di seluruh dunia yang
tersebar di lebih dari 3.700 toko di Amerika Serikat dan lebih dari 1.600 toko di 9 negara,
yaitu Meksiko, Puerto Riko, Kanada, Argentina, Brazil, Cina, Korea, Jerman, dan Inggris.

Dalam menjalankan operasinya, Wal-Mart tidak bergantung pada satu vendor saja. Ia
memastikan bahwa tidak ada vendor tunggal yang berkontribusi dalam penyediaan barang
untuk lebih dari 4% persediaan yang dibeli.

Untuk menaikkan efisiensi supply chain nya, Wal-Mart mengajak vendornya untuk
terkoneksi secara elektronik dengan tokonya dan membiasakan dirinya menggunakan
teknologi seperti RFID (bar-code) yang dapat meningkatkan pemantauan dan pengontrolan
persediaan barang dagangnya.  ini mungkin supaya klo hampir stock-out supplier bisa
langsung kirim barang sesuai perjanjian, tanpa menunggu order dari Wal-Mart?

Wal-Mart menggunakan “saturation” strategy, yaitu strategi bisnis dimana Wal-Mart


menempatkan toko-tokonya begitu dekat sehingga mereka menjadi kompetitornya sendiri.
Hal ini memungkinkan Wal-Mart melemahkan kompetitornya. Strategi tersebut juga
memungkinkan Wal-mart untuk lebih mudah memindahkan persediaan barang dari pusat
distribusi ke toko hanya dalam waktu satu hari. Pusat distribusi Wal-Mart ditempatkan sangat
strategis sehingga melalui pusat distribusi tersebut, Wal-Mart dapat melayani 150-200 toko
dalam sehari. Setiap pusat distribusi beroperasi full 24 jam dalam satu hari dengan
menggunakan laser-guided conveyor belts dan teknik cross-docking yang menerima barang
pada satu sisi dan secara bersamaan filling orders (mengirim barang? / packing order?) ke
sisi lainnya. Laser-guided conveyor belts merupakan sebuah vehicle yang secara otomatis
menjalankan product stacking and moving. Sistem distribusi Wal-Mart sangatlah efisien
membuat Wal-Mart hanya mengeluarkan biaya yang lebih kecil bila dibandingkan
kompetitornya, yaitu sebesar 1.3% dari penjualannya.

Wal-Mart memiliki sebuah armada dengan lebih dari 6.100 truk gandeng dan mempekerjakan
lebih dari 7.600 orang sebagai pengemudi truknya. Hal ini menjadikan Wal-Mart perusahaan
truk terbesar di A.S. Ini juga merupakan salah satu hal yang menguntungkan bagi Wal-Mart
karena sebagian kompetitornya tidak memiliki truknya sendiri, melainkan outsource.

Wal-Mart telah menerapkan sistem jaringan satelit yang memudahkan pembagian informasi
antara toko-tokonya, pusat distribusi, dan vendor. Informasi terintegrasi untuk ketiga pihak
yang bersangkutan. Sistem tersebut menggabungkan order barang, memampukan perusahaan
untuk membeli barang dengan kuantitas besar tanpa harus mengeluarkan inventory costs.

Sistem Manajemen Wal-Mart

Setiap toko Wal-Mart memiliki sebuah investment center dan profit terkait inventory
investments-nya dievaluasi. Data seperti penjualan, pengeluaran, dan laba/rugi dari 5.300
toko dikumpulkan, dianalisa, dan dikirim secara elektronik (real-time) dengan cepat,
menunjukkan kinerja sebuah wilayah, distrik, toko, departemen dalam toko (mis. Marketing),
atau item dalam departemen (individual). Informasi tersebut membantu Walmart untuk
mengurangi kemungkinan stock-out (stok kosong) dan kebutuhan markdowns untuk barang
yang lama terjual, dan untuk memaksimalkan perputaran persediaan barang dagang.
Pertanyaan Diskusi

1. What is Wal-Mart’s strategy? What is the basis on which Wal-Mart builds its competitive
advantage?
Beberapa strategi yang dijalankan Wal-Mart adalah
a. “Everyday Low Prices”
Strategi pemasaran ini adalah strategi yang memungkinkan Wal-Mart untuk menjadi
retailer paling besar di dunia.
b. Customer satisfaction
Lingkup kerja Wal-Mart fokus dalam memuaskan customer. Karena apabila pelanggan
merasa puas, dia akan datang kembali untuk belanja di Wal-Mart. Wal-Mart menjaga
pelanggannya dengan menerapkan People Greeter dan 10-Foot Attitude, dimana para
asosiasinya (pekerja) memberikan pelayanan yang baik, ramah, selalu tersenyum, dan
membantu pelanggan mencari apa yang dibutuhkannya.
c. Not become too dependent on one supplier only
Wal-Mart tidak hanya menggunakan satu vendor untuk memenuhi pasokan persediaan
barang dagangnya. Tidak ada satu vendor pun yang memberikan kontribusi lebih dari 4
persen atas jumlah pembelian persediaannya.
d. “Saturation” strategy
Wal-Mart menempatkan toko-tokonya begitu dekat sehingga mereka menjadi
kompetitornya sendiri. Strategi tersebut memungkinkan Wal-mart untuk memindahkan
persediaan barang dari pusat distribusi ke toko hanya dalam waktu satu hari, dan dapat
menghemat biaya distribusi.
e. Large discount stores on small rural towns
Bersamaan dengan stategi “Everyday Low Prices”, Wal-Mart membuka discount stores
pada area rural (pedesaan) yang tentunya hanya terdapat sedikit toko disana.

Strategi Wal-Mart ini mendukung competitive advantages berupa :

 Branded products at low cost


 Over one trusted supplier
 Large stores in rural area
 Employee satisfaction
 Integrated flow of information
 Efficient distribution system using conveyer belts, cross-docking, and strategically
placed distribution center
 Company culture : people greeter, 10-foot attitude  good CS

2. How do Wal-Mart’s control systems help execute the firm’s strategy?


 Encourage supplier to have electronic hook-up with its store  memudahkan
repurchase persediaan
 Have it’s own trailer trucks, rather than outsourcing them  karena toko
banyak, distribusi barang butuh vehicle banyak, jd tentunya punya truk sendiri
akan lebih menguntungkan ketimbang outsource
 Sufficient and integrated information to help making decisions
 People greeter & 10-foot attitude  increase customer service & customer
satisfaction
 Keeping the manager accountable and creative
 Return for employees’ loyalty and dedication 
 Other policies and programs for their employees : bonus, insentif, beli saham
dikasih diskon, promosi, kenaikan gaji berdasarkan kinerja bukan jabatan,
open-door policy.

Anda mungkin juga menyukai