BAB I
PENDAHULUAN
menjamin agar apa yang dilaksanakan atau hasil yang ingin dicapai sesuai
kemajuan perusahaan.
tebusan raskin, sampai pada penyaluran raskin ketika telah tiba pada titik
distribusi desa. Pertama, masalah yang sering terjadi pada pendataan ini
tebusan raskin dari penerima manfaat tidak sesuai dengan hasil musyawarah
pengelola atau pokja mengalihkan atau menjualnya kepada pihak lain yang
tidak layak menerima yaitu seperti para pedagang barang sembako. karena
proses pelayanan tidak terlaksana sesuai harapan. Adang Setiana (2012: 27),
penyaluran raskin tersebut sehingga pengelola atau pokja lebih fokus pada
penerima manfaat raskin tidak mau menebus maka pengelola atau pokja
raskin.
menjamin bahwa semua sumber daya yang dipergunakan dengan cara paling
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan”.
dengan baik.
melalui Kepala Desa setempat apabila penyaluran raskin tidak tepat sasaran.
Nias Utara?”
diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan, atau peneliti lebih
berikut:
7
berikut:
1. Bagi penulis, menjadi bahan penulisan karya ilmiah sebagai salah satu
mencapai tujuan.
penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis menyusun dan mengatur karya ilmiah ini
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
analisa data.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai
jenis pekerjaan khusus yang menghendaki usaha mental dan fisik yang
1. Memimpin (leading).
2. Merencanakan (planning).
3. Menyusun (organizing).
yang sistematik. Koontz Harold dan O’donel Cyril dalam Yayat M. Herujito
yaitu:
11
1. Perencanaan (Planning);
2. Pengorganisasian (Organizing);
3. Kepegawaian (Staffing);
5. Pengawasan (Controling).
1. Perencanaan (Planning);
2. Pengorganisasian (Organizing);
3. Pelaksanaan (Actuating);
4. Pengawasan (Controling).
1. Manusia (Men)
2. Uang (Money)
3. Materi (Materials)
5. Metode (Methods)
12
mengatakan bahwa ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
2. Materi (Materials)
3. Mesin (Machines)
4. Metode (Methods)
5. Uang (Money)
6. Pasar (Markets)
pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhitungkan
karena tanpa adanya manajemen yang efektif tidak akan ada usaha yang
pemerintahan desa menurut penanganan yang lebih serius agar tidak terjadi
diselesaikan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Karena itu bukanlah
dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah satu yang benar tetapi lebih
yang tidak sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, maka segera diambil
terarah pelaksanaanya.
14
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut”. Iman dan
selalu bertindak sesuai dengan rencana”. Sedangkan, Terry dan Leslie (2010:
proses untuk menetapkan aparat atau unit bertindak atas nama pimpinan
semacam ini disebut juga pengawasan vertikal atau formal karena yang
Dengan kata lain bahwa tujuan pengawasan adalah untuk mengetahui dan
ukur yang telah ditetapkan sebelumnya (dalam hal ini berwujud suatu
rencana).
16
mengatakan bahwa:
Dari pendapat para ahli di atas, tampak jelas unsur preventif dan maksud
terjadinya kekeliruan.
untuk:
segala sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, serta
1. Agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawa yang didukung oleh
suatu sistem manajemen pemerintah yang berdaya guna (dan berhasil guna
serta ditunjang oleh partisipasi masyarakat yang konstruksi dan terkendali
dalam wujud pengawasan masyarakat (kontrol sosial) yang obyektif, sehat
dan bertanggung jawab;
2. Agar terselenggaranya tertib administrasi di lingkungan aparat pemerintah,
tumbuhnya disiplin kerja yang sehat;
3. Agar adanya keluasan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau kegiatan,
tumbuhnya budaya malu dalam diri masing-masing aparat, rasa bersalah dan
rasa berdosa yang lebih mendalam untuk berbuat hal-hal yang tercela
terhadap masyarakat dan ajaran agama.
adalah:
sebagai berikut:
1. Pengawasan Intern
Pengawasan intern dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian
pengawasan perusahaan (internal auditor). Laporan tertulis dari bawahan
kepada atasan pada umumnya terdiri dari:
a. Laporan harian
b. Laporan mingguan
c. Laporan bulanan
d. Laporan khusus
2. Pengawasan Ekstern
Pengawasan ekster dilakukan oleh akuntan publik (certified publik
accountant). Publikasi laporan neraca dan rugi laba yang menyebabkan
jalannya perusahaan wajib diperiksa oleh akuntan publik. Biasanya pada
rapat pemegang saham laporan keuangan dan pertanggungjawaban direktur
dibicarakan, juga ditetapkan akuntan mana yang memeriksa laporan
perusahaan tersebut. Menurut kebiasaannya, yang memeriksa laporan
perusahaan ialah akuntan publik yang memeriksa sebelumnya. Jadi, sangat
jarang perusahaan menukar pemeriksa (akuntan publik), kalau tidak terjadi
sesuatu hal atau kelainan pendapat antara perusahaan yang diperiksa dan
yang memeriksa.
c. Luwes.
e. Ekonomis.
(RKP) Tahun 2009 pada prioritas I yaitu Peningkatan Pelayanan Dasar dan
negeri.
salah satu hak dasar masyarakat. Hal ini merupakan salah satu program
berkewajiban menyediakan beras dengan jumlah dan waktu yang tepat serta
Perberasan.
. BAB III
METODE PENELITIAN
metode yang paling efektif dan efisien untuk mendapatkan informasi yang
biasanya dibedakan dari bentuk data yang digunakan. Secara umum jenis
1. Riset kualitatif adalah riset yang didasarkan pada data kualitatif yaitu tidak
berbentuk angka atau bilangan sehingga hanya berbentuk pernyataan-
pernyataan atau kalimat.
2. Riset kuantitatif adalah riset yang didasarkan pada data kuantitatif yaitu
berbentuk angka atau bilangan.
3. Riset gabungan/kombinasi adalah riset yang menggunakan data kualitatif
dan kuantitatif.
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kualitatif yaitu
variabel Y.
dependen (terikat).
indikator, yaitu:
a. Bentuk pengawasan.
b. Tujuan pengawasan.
c. Pelaksanaan pengawasan.
a. Rencana penyaluran.
b. Proses penyaluran.
c. Alur penyaluran
29
3.4.1 Populasi
sampel.”
3.4.2 Sampel
dari populasi. Selanjutnya jika subjek yang diteliti kurang dari 100
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sangat berarti dan penting
3.5.1 Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
data primer pada penelitian ini adalah data berupa jawaban dari hasil
a. Pengamatan (Observasi)
32
b. Wawancara (Interview)
pembahasan.
ilmiah, karena dengan analisa, data tersebut dapat diberi arti dan makna.
1. Metode
Deskriptif
dari pada itu, tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat
dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta
2. Metode
Deduktif.
kesimpulan dari hal yang umum ke hal yang khusus. Sedangkan teknik
diperoleh dari objek penelitian. Selain dari pada itu, tujuan dari metode
dibutuhkan.
35
BAB IV
Nias Utara.
sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya Desa Fulolo dan hal
terdiri dari Sarjana, Diploma II/III, SLTA, SLTP, SD, dan ada juga
miskin, sangat miskin, sedang dan kaya. Hal ini disebabkan karena
karet dan kakao, dan sebagian kecil di sektor formal seperti Pegawai
perkebunan masyarakat.
lingkungan.
serta Kelembagaan.
Camat dan salah seorang staf serta Pokja raskin Desa yang terdiri
39
dari Kepala Desa dan Sekretaris Desa dan salah seorang dari
dalam .
maka terdapat jawaban yang sama atas pertanyaan yang sama dan
ada juga jawaban yang berbeda sesuai situasi dan kondisi yang terjadi
yang akan diuraikan pada analisa dan pembahasan dalam bab ini.
orang.
indikator dari kedua variabel pada judul penelitian ini. Yang menjadi
ke pokja kecamatan.
44
berikut:
permasalahannya.
46
Kecamatan;
raskin, yaitu:
permasalahannya;
dan lancar.
50
berikut:
bertujuan:
dilaksanakan
dilaksanakan.
raskin yakni satu kali dalam dua bulan. Laporan tersebut salah
sebagai berikut:
54
Satker raskin.
mendapatkan pengesahan.
55
miskin (raskin) yang busuk karena basah, ada juga beras miskin
terkadang raskin dijual oleh pokja desa kepada orang lain dengan
desa pada waktu yang telah ditetapkan maka dialihkan ke desa lain
manfaat raskin.
raskin.
lain di wilayahnya.
Kecamatan Alasa .
59
BAB V
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut:
permasalahannya.
oleh penerima manfaat dan penyetoran oleh pokja desa dan kecamatan
5.2. Saran
sebagai penerima.
terjadi penyelewengan.
beras sebelum di kirim ke titik distribusi serta jumlah berat raskin yang
pada waktu yang sudah ditentukan agar tidak menjadi hambatan bagi
penerima manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2008, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Siswandi dan Indra Iman, 2009, Aplikasi Manajemen Perusahaan, edisi kedua,
Penerbit Mitra Wicana Media, Jakarta.
63
Umar, Husein, 2006, Study Kelayakan Bisnis Edisi 2, PT. Gramedia Pusaka
Utama, Jakarta.
Lampiran 1.
==============