Tugas PRD Sanitary
Tugas PRD Sanitary
PENDAHULUAN
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) atau yang dulunya dikenal sebagai Tempat
Pembuangan Akhir merupakan suatu fasilitas yang dibangun sebagai tempat berakhirnya
limbah sekali pakai (disposable waste) setelah melalui serangkaian proses pengangkutan,
pemindahan, dan pengolahan atau pemisahan jenis-jenis limbah.
Secara umum, berdasarkan limbah yang ditampungnya, TPA dibagi menjadi tiga,
yakni Municipal Solid Waste Landfill (MSWL), Industrial Waste Landfill, dan Hazardous
Waste Landfill. Jenis TPA yang paling umum adalah Municipal Solid Waste Landfill
(MSWL) yang merupakan tempat untuk menampung limbah rumah tangga dan sampah
perkotaan. TPA jenis ini dikhususkan untuk limbah-limbah yang dianggap tak berbahaya dan
tak akan mencemari manusia dan lingkungan apabila diletakkan atau ditimbun pada suatu
lokasi. Selanjutnya, Industrial Waste Landfill adalah TPA yang menampung limbah industri
atau komersial dan kelembagaan. TPA jenis ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, seperti
Construction and Demolition Debris Landfill yang menampung limbah hasil pembangunan
dan perawatan situs konstruksi seperti beton, kayu, dan kaca, serta Coal Combustion
Residual Landfill yang menampung limbah hasil pengolahan batubara. Jenis-jenis dari
Industrial Waste Landfill biasanya bergantung pada kebijakan yang berlaku pada masing-
masing negara. Terakhir, Hazardous Waste Landfill merupakan TPA yang menampung
limbah berbahaya yang memerlukan perlakuan khusus, misalnya saja limbah kimia dan
beracun.
Meski belum banyak digunakan, Indonesia sudah mulai berbenah dalam hal
pengelolaan limbah dengan menggunakan sistem Controlled Landfill. Salah satu jenis dari
sistem Controlled Landfill yang paling populer adalah Sanitary Landfill. Kebijakan untuk
berganti sistem ini tertuang dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Pada undang-undang tersebut, disebutkan bahwa paling lambat pada tahun 2013
seluruh TPA di Indonesia sudah meninggalkan sistem Open Dumping. Namun, seperti yang
sudah disebutkan di atas, hingga saat ini, masih banyak TPA yang belum menerapkan sistem
Sanitary Landfill. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PUPR) pada
tahun 2012 menyatakan bahwa 90% TPA di Indonesia masih menggunakan sistem Open
Dumping. Sedangkan, data terbaru belum ditemukan.
Adapun TPA di Indonesia yang menggunakan sistem Sanitary Landfill diantaranya
adalah TPA Rawa Kucing Tangerang, TPA Jatibarang Semarang, dan TPA Banjarbakula
Purbalingga. Selain itu, pada tahun 2019 lalu, ada beberapa TPA di Indonesia yang sedang
dalam proses peningkatan sistem dari Open Dumping menjadi Sanitary Landfill, misalnya
TPA Supit Urang di Malang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2 Gambar 3
Pembangunan PLTSa TPA Jatibarang TPA Rawa Kucing Tangerang
Kota Semarang merupakan salah satu kota yang menerapakan metode landfilling
sebagai metode pemrosesan akhir limbah di TPA. Limbah dari Kota Semarang, baik organik
maupun anorganik, serta limbah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) dibuang ke TPA
Jatibarang. Sistem pengelolaan sampah di TPA Jatibarang awalnya (1991-1993)
menggunakan sistem Open Dumping. Kemudian pada tahun 1993-1994 pengelolaan sampah
ditingkatkan dengan menggunakan sistem Controlled Landfill, yaitu dengan melakukan
pengaturan penumpukan sampah yang sesuai dengan syarat teknis SNI mengenai TPA
sampah. Akhirnya, pada Maret 1995, pengelolaan sampah ditingkatkan kembali menjadi
sistem Sanitary Landfill. Sistem itu digunakan oleh TPA Jatibarang sampai saat ini.
Selanjutnya, pengembangan yang sedang dilakukan adalah pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa).
Selanjutnya, ada TPA Rawa Kucing di Provinsi Banten yang sudah beroperasi sejak
tahun 1992. TPA tersebut menampung sampah domestik sebesar 900 – 1.000 ton per harinya.
4
Pada tahun 2018 silam, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas
pendukung di sekitar TPA Rawa Kucing, seperti perkerasan jalan untuk akses truk sampah
dan juga pembangunan Unit Pengolahan Lindi serta saluran ase. Selain itu, yang menarik
dari TPA ini adalah adanya Bukit Ambekan yang justru menjadi daya tarik wisata baru untuk
masyarakat. Bukit tersebut adalah bukit yang terbentuk akibat sampah yang telah ditimbun
oleh tanah dan dilakukan penghijauan di atasnya.
5
B. Pengorganisasian
Salah satu hambatan kegiatan pengelolaan sampah di TPA adalah masalah
sumber daya manusia yang disebabkan oleh adanya tenaga lapangan yang pensiun
tanpa ada tenaga pengganti. Sementara itu, secara operasional kegiatan landfilling
dengan sistem Sanitary Landfill harus dilakukan setiap hari yang dalam hal ini
berarti bahwa kebutuhan SDM yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap
kegiatan pengelolaan sampah di TPA. Disamping itu, dengan jumlah sampah yang
terus meningkat, secara otomatis sumber daya dan alur kerja organisasi dalam
Dinas Kebersihan dan Pertamanan harus semakin diperbaiki. Bagaimana pun
Sanitary Landfill merupakan proses yang tidak mudah. Oleh karena itu dibutuhkan
orang yang ahli dan alat yang memadai untuk mengoptimalkan prosedur ini.
https://www.buschsystems.com/resource-center/knowledgeBase/glossary/what-is-a-landfill
http://web.mit.edu/urbanupgrading/urbanenvironment/sectors/solid-waste-landfills.html
https://www.epa.gov/landfills/basic-information-about-landfills
https://ekon.go.id/ekliping/download/493/127/ekssum-kajian-kebijakan-slf-2013.pdf
https://www.conserve-energy-future.com/what-is-sanitary-landfill.php
https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/landfill-design
https://economy.okezone.com/read/2019/11/17/320/2130906/kementerian-pupr-sulap-tpa-supit-
urang-gunakan-sistem-sanitary-landfill
https://www.pu.go.id/berita/view/17565/gunakan-sistem-sanitary-landfill-tpa-rawa-kucing-
tangerang-ramah-lingkungan
https://cdn-image.bisnis.com/posts/2019/08/20/1138726/sampah100119-1.jpg
https://www.galamedianews.com/media/original/190919201159-pemka.jpg
Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science Tahun 2016, Hal. 1-13 http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/
https://depokbebassampah.wordpress.com/kajian/rencana-induk-persampahan/5-kriteria-tpa/
https://www.kompasiana.com/rizqiyatul1234/5ce2d3073ba7f726c17ef832/efektivitas-sistem-
pengelolaan-sampah-sanitary-landfill-di-tpa-talangagung-kepanjen-malang?page=all
https://ekonomi.bisnis.com/read/20120814/45/91082/pengolahan-sampah-250-tpa-terapkan-
sanitary-landfill
https://tirto.id/waspada-bahaya-laten-longsor-sampah-ckVc
KU1202 / KELAS 30
TUGAS 2
Afifatul Hamidah/16619102
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… i
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………... 1
1.1 Definisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)…………………………………………... 1
1.2 Persyaratan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Indonesia…………………………. 1
1.3 Pengelolaan Municipal Solid Waste (MSW) di Indonesia……………………………. 2
1.4 Controlled / Sanitary Landfill di Indonesia…………………………………………... 2
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………... 3
2.1 Mekanisme Sanitary Landfill…………………………………………………………..3
2.2 Contoh Penerapan Sanitary Landfill di Indonesia…………………………………….. 4
2.3 Kendala Penerapan Sanitary Landfill di Indonesia……………………………………. 5
2.4 Konsekuensi Penerapan Sanitary Landfill di Indonesia………………………………. 5
2.4.1 Konsekuensi Teknis…………………………………………………………. 5
2.4.2 Konsekuensi Sosial………………………………………………………….. 6
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………….. 6