Anda di halaman 1dari 15

esar H

ugas B

idrolo
T gi

melengkapi data
curah hujan
T-01
TOPIK BAHASAN
T-01

profil wilayah data stasisun pencatat persamaan yang


studi hujan digunakan
01 PROFIL WILAYAH STUDI



Posisi
Kode Nama
Stasiun Stasiun

X Y Z

P1 Margahayu 107,6 -6,92 791

P2 Lembang 107,7 -6,91 750,1

P3 Kayu Ambon 107,75 -7,01 730,3

Dago
P4 107,48 -6,94 662
Pakar

P5 Cibiru 107,53 -7,03 836,4


LOKASI STASIUN HUJAN

Stasiun Margahayu

Stasiun Lembang

Stasiun Kayu Ambon

Stasiun Dago Pakar

Stasiun Cibiru
02

DATA STASIUN PENCATAT HUJAN


data hilang
terjadi
bencana

kerusakan dan
pergantian alat

berikut penyebab hilangnya data:


kelalian petugas perubahan
lingkungan
output

metode pengisian
data yang dicari contoh hasil data
data yang dicari

Keterangan:
R: Rata-rata curah hujan dari n jumlah stasiun pengamat
Ri: Rata-rata curah hujan maksimum dalam suatu stasiun
Δ: Persen perbedaan curah hujan antara stasiun pembanding dan stasiun yang
kehilangan data
HASIL DATA Keterangan:

N 27 25 25 26 26 N: Jumlah data yang tidak kosong


Ri 445,63 267,04 316,80 254,12 276,62
Ri: Rata-rata curah hujan maksimum
Ξ Ri 1560,20
dalam suatu stasiun
ΞRi: Jumlah rata-rata curah hujan
n 5
maksimum di setiap stasiun uji
R 312,0400798
n: Jumlah stasiun hujan
Ri-R 133,59 -45,00 4,76 -57,92 -35,42 R: ΞRi/n
(Ri-R)^2 17846,17 2025,01 22,66 3355,27 1254,91 S: Standard Deviasi
Ξ(Ri-R)^2 24504,01 Δ: Persen perbedaan curah hujan
S 78,26878558 antara stasiun pembanding dan stasiun
Δ 25,08292705 yang kehilangan data
METODE PENGISIAN

01 Metode Aljabar 02 Metode Rasio Normal

Metode aljabar digunakan Metode rasio normal


apabila perbedaan curah digunakan apabila
hujan antara stasiun perbedaan curah hujan
pembanding dan stasiun antara stasiun pembanding
yang kehilangan data dan stasiun yang
kurang dari 10% kehilangan data lebih dari
10%
METODE PENGISIAN

01 Metode Aljabar 02 Metode Rasio Normal


KETERANGAN

n: Jumlah stasiun pembanding


rx: Tinggi curah hujan yang dicari
rn: Tinggi curah hujan pada tahun yang sama dengan rx pada setiap
stasiun pembanding
Rx: Harga rata-rata tinggi curah hujan pada stasiun pengukur yang salah
satu curah hujannya sedang dicari
Rn: Nilai rata-rata curah hujan selama pengamatan tiap stasiun
HASIL DATA curah hujan Metode Rasio Normal

Dago
No Urut Data Tahun Cibiru (P1) Kayu Ambon (P3) Lembang (P4) Margahayu (P5) Dayeuhkolot (P6)
Pakar - Bengkok (P2)

1 1986 149 301,0081711 305 365 298 242

2 1987 212 428 252 148 161 351

3 1988 193 221 183 155 469 476

4 1989 226 182 298 84 258,3031841 218

5 1990 160 98 240 191 215,7439071 137

6 1991 133 177 219 70 197,1916147 192,8124278

7 1992 149 109 214 249 393 226

8 1993 120 325 212,6309457 68 505 146

9 1994 94,48358058 79 129,5668315 183 225 74

10 1995 134 214 193 113 341 304

11 1996 175,7879974 133 241,0608668 249 297,6408799 394

12 1997 176 292 387 114 351,3069041 488

13 1998 178 134 166 177 244 223,4395072

14 1999 184 207 216 162 143 229,6130002

15 2000 189 190 373 328 261 333,1273546

16 2001 170 384 307 112 208 156

17 2002 116 131 182 133 230 260

18 2003 121 264,8453005 361 165 188 400

19 2004 105 193 190,1662308 124 337 268

20 2005 127 326,6523162 126 393 365 531

21 2006 233 248,2009149 223,7937036 228 231 163

22 2007 165 268 108 417 308 258

23 2008 142 533 102 282 53 165

24 2009 123 368 145 205,0849428 204 398

25 2010 197 334 415 230,0979689 229 130

26 2011 95 181 191 180,2805969 390 244

27 2012 217 226 121 223,7793334 410 350

28 2013 174 399 49 166,6546166 171 170

29 2014 116 129 129 128,6264505 213 167

30 2015 157 365 180 205 167 142


erima Kasih
T

Anda mungkin juga menyukai