Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Asma pada anak


Penyuluh : Bella Agustina
Kelompok Sasaran : warga desa Tempursari yang mempunyai anak
Tanggal/Bln/Thn : 26 April 2018
Waktu : 30 menit

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setalah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan warga desa
Tempursaridapat mengetahui tentang penyakit asma bronchial pada anak.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat :
A. Mengetahui pengertian asma
B. Mengetahui faktor pencentus asma
C. Mengetahui penyebab asma
D. Mengetahui gejala klinis penyakit asma
E. Mengetahui pencegahan penyakit asma
F. Mengetahui cara penanganan penyakit asma pada anak
C. KEPANITIAAN
1. Ketua pelaksana : Bella Agustina
2. Sekretaris : Widari Nirmalasari
3. Bendahara : Thalita Lasaufa
4. Seksi acara : Brillian Nala Candra
5. Seksi humas : Bagas Aji
6. Seksi dekdok : Karlin Ayu
7. Seksi konsumsi : Athiyyatul Qoyyimah
8. Seksi perlengkapan : Sulis Tianto
D. KEGIATAN

NO TAHAP KEGIATAN ALOKASI METODE ALAT PERAGA EVALUASI


WAKTU
(MENIT)
1. Pembukaan - membuka 8 menit - Tanya - - Peserta
kegiatan jawab menjawab salam
dengan - Ceramah dengan sangat
mengucapkan antusias.
salam - Peserta
- memperkenalka memperhatikan
n diri
- menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
- menyebutkan
materi yang
akan diberikan
2. Penjelasan - menjelaskan 15 Menit - Ceramah - -Menanyakan
tentang - Tanya kepada peserta
pengertian jawab tentang materi
asma yang telah
- Menjelaskan diberikan, dan
faktor reinforcement
pencetus kepada Anak dan
penyakit asma orang tua yang
- Menjelaskan dapat menjawab
penyebab pertanyaan.
terjadinya
asma - Peserta
- Menjelaskan mendengarkan
gejala klinis dengan baik dan
penyakit asma kooperatif
- Menjelaskan sampai dengan
pencegahan selesai
penyakit asma
- Menjelaskan
penanganan
penyakit asma
kepada anak
- Memberi
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
4 Penutup - Feedback yang 7 menit -tanya - Peserta merasa
diterima anak- jawab senang
anak. -Peserta
- Mengucapkan menjawab salam
terimakasih
atas peran
serta
masyarakat
- Mengucapkan
salam pentup

E. ORGANISASI
Moderator : Debby Eka
Notulen : Thalita Lasaufa
Penyaji : Bella Agustina
Observer : Widari Nirmalasari
Fasilitator : Sulis Tianto

      Uraian Tugas


Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulis : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer : Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang ketepatan waktu,
ketepatanmasing-masingperan.

F. METODE
Ceramah, tanya jawab,

G. MEDIA
1. LCD
2. Proyektor / LCD
3. Leaflet

H. EVALUASI
(Terlampir)

I. SUMBER PUSTAKA
DepKes RI. 2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta: Katalog dalam Terbitan
Departemen Kesehatan RI.
Doenges, M. E.dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan dan Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Alih Bahasa: I Made Kriasa.
Jakarta: EGC.
Dudut Tanjung, S. Kp. 2003. Asuhan Keperawatan Asma Bronkial. Sumatera Utara: Fakultas
Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Hayes dan Mackay, 1998.Diagnosis dan Terapi. EGC:Jakarta.
Ikawati, Z. 2010. Penyakit Sistem Pernapasan dan Tatalaksana Terapinya. Yogyakarta: Bursa
Ilmu.
Long, B.C. 1996. Essential of Medical Surgical Nursing A Nursing Process Approach. USA:
The C.V. Mosby Company.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
PDPI.2003. Asma Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Di Indonesia. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Ed 8, Vol. 1,2), Alih Bahasa oleh Agung Waluyo…(dkk).
Jakarta: ECG.
Drs. H.T. Tan dan Drs. Kirana Rahardja. 2010. Obat- Obat Sederhana untuk Gangguan
Sehari-hari. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi. EGC:Jakarta.
Widiyanti. 2013. Patogenesis Asma. www.scribd.com.

LAMPIRAN
MATERI
A. PENGERTIAN ASMA
Asma adalah kelainan berupa inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan
hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang dapat menimbulkan
gejala mengi, batuk, sesak napas dan dada terasa berat terutama pada malam dan
atau dini hari yang umumnya bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan
(Depkes RI, 2009).
B. FAKTOR PENCENTUS ASMA
Faktor pencetus asma adalah semua faktor pemicu dan pemacu ditambah dengan
aktivitas fisik, udara dingin, histamin dan metakolin. Secara umum faktor pencetus
serangan asma berupa faktor predisposisi dan faktor presipitasi
C. PENYEBAB TERJADINYA ASMA
 Infeksi paru-paru dan saluran nafas yang umumnya menyerang saluran nafas
bagian atas seperti flu
 Alergen (bulu hewan, tungau debu, dan serbuk bunga)
 Paparan zat diudara, misalnya asap kimia, asap rokok, dan polusi udara )
 Faktor kondisi cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca berangin, cuaca lembap dan
perubahan suhu yang dratis
 Kondisi interior ruangan yang lembap, berjamur, dan berdebu
 Aktivitas fisik (misalnya olahraga dan kerja berat)
 Obat-obatan, misalnya obat pereda nyeri anti-inflamasi nonsteroid dan obat
penghambat beta
 Alergi makanan
 Stress
 Emosi yang berlebihan (kesedihan yang berlarut-larut, marah berlebihan, dan
tertawa terbahak-bahak) (Hayes dan Mackay, 1998)
D. GEJALA KLINIS ASMA
 Sesak nafas
 Batuk
 Suara nafas wheezing(menggi)
 Pucat
 Lemah
E. PENCEGAHAN SERANGAN ASMA
 Mencari faktor pencetus alegi
 Menghindari faktor pencentus
 Tingkatkan kesehatan optimal
 Berikan makanan dan minuman yang bergizi
 Istirhat yang cukup, tidur, dan olahraga yan teratur
 Hindari merokok
 Hindari makan makanan yang mengandung pengawet/ bahan kimia
 Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk,
selimut, lantai, kareper gordin, perabotan rumah, kipas angin dan lain lain
 Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat (Raharja, 2010)

F. PENANGANAN ASMA PADA ANAK


A. Tenangkan anak
B. Berikan uang cukup lapang
C. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan 2-3
batal )
D. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler
E. Cobalah untuk mengajak anak bernapas berlahan-lahan dan dalam
F. Usahan untuk memberikan ventilasi udara yang baik
G. Jika selama 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat
inhaler kembali
H. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5
menit. Cobalah untuk memberikan obat semprot setap 5-10 kali sambil
membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolonan medis. (Dudut
Tanjung, S. Kp. 2003

EVALUASI
A. Evaluasi struktur
1.    Peserta penyuluhan hadir di tempat penyuluhan.
2.   Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
3.  Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
4. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
5.   Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana.

B. Evaluasi proses

1.    Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.


2.   Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3.    Peserta berperan aktif selama penyuluhan.
4.    Penyaji menguasai materi yang akan disampaikan.
5.    Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
C. Evaluasi hasil
           Pre :  Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
          Post : Peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang disampaikan
oleh penyaji.

Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 90% peserta penyuluhan mampu

mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan dan sasaran dapat memahami

bagaimana mencegah serangan asma dan cara penanganan yang baik pada anak

Anda mungkin juga menyukai