Anda di halaman 1dari 9

Soal

1. Pengelolaan pertambangan yang baik dan benar harus memperhatikan lingkungan fisik dan
kimia, lingkungan sosial ekonomi dan masyarakatsekitar dan lingkungan pasca tambang
.untuk mencapai pertambangan yang baik dan benar perlu memahami hak-hak seperti:
a. Penerapan teknik pertambangan yang tepat
b. Peduli lingkungan
c. Pedulin K3
d. Penerapan prisip konservasi
e. Punya nilai tambah

Jelaskan lima fakto tersebut diatas beserta contoh contohnya

2. Usaha pertabangan meliputi kegiatan-kegiatan


a. Penyelidikan umum
b. Ekplorasi
c. Studi kelayakan
d. Kontruksi
e. Eksploitasi
f. Pengolahan/pemurnian
g. Pengangkutan/penjualan

Jelaskan dampak apa tabbg dapat terjadi akibat kegiatan-kegiatan tersebut diatas.

3. Pengelolaan DAS merupakan implementasi kegiatan


a. Pengelolaan dan alokasi DAS
b. Pencegahan erosi dan banjir
c. Perlindungan nilai keindahan yang berhubungan dengan SDA
d. Identifikasi keterkaitan antara tata guna lahan, hutan dan air
e. Keterkaitan antara daerah hulu dan hilir suatu DAS
f. Perlunhya pertimbangan aspek-aspek social,ekonomi budaya dan kelembagaan yang
beroperssi didalam dan dikuar DAS yang berssangkutan
Jelaskan dan beri contoh keenam factor tersebut diatas
4. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan atas asas dan tujuan yang
tercantum dalam UURI No 32 tahun 2009 pasal 2 dan 3. Jelaskan asas-asas tersebut dengan
menghubungkanya pada kegiatan pertambangan

Jawab

3. Pengelolaan DAS merupakan implementasi kegiatan

a. Pengelolaan dan alokasi DAS


Pengelolaan DAS pada dasarnya merupakan bentuk pengelolaan yang bersifat
partisipatif dari berbagai pihak-pihak yang berkepentingan dalam memanfaatkan dan
konservasi sumber daya alam pada tingkat DAS. Pengelolaan partisipatif ini
mempersyaratkan adanya rasa saling mempercayai, keterbukaan, rasa tanggung jawab,
dan mempunyai rasa ketergantungan (interdependency) di antara sesama stakeholder.
Demikian pula masing-masing stakeholder harus jelas kedudukan dan tanggung jawab
yang harus diperankan.
Hal lain yang cukup penting dalam pengelolaan DAS terpadu adalah adanya distribusi
pembiayaan dan keuntungan yang proporsional di antara pihak-pihak yang
berkepentingan. Pentingnya asas keterpaduan dalam pengelolaan DAS erat kaitannya
dengan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan DAS, yaitu pendekatan
ekosistem. Ekosistem DAS merupakan sistem yang kompleks karena melibatkan
berbagai komponen biogeofisik dan sosial ekonoi dan budaya yang saling berinteraksi
satu dengan lainnya.nKompleksitas ekosistem DAS mempersyaratkan suatu pendekatan
pengelolaan yang bersifat multi-sektor, lintas daerah, termasuk kelembagaan dengan
kepentingan masing-masing serta mempertimbangkan prinsip-prinsip saling
ketergantungan.Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan DAS yaitu:
pertama, terdapat keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaan sumber daya
alam dan pembinaan aktivitas manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam.
b. Pencegahan Erosi dan banjir
4. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas:  

a. Tanggung Jawab Negara

1. negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini maupun generasi
masa depan.pada dunia pertambangan pemerintah mewajiban perseroan dalam melaksanakan
CSR oleh UU PT secara implisit ditujukan untuk perusahaan pertambangan, sebagai perseroan
yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam.

2. negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dalam hal ini
oemerintah harus mewijibkan setoap perusahaan hasru melakukan reklamasi dan kegian pasca
tambang agar lingkungan hidup menjadi baik dan ekosistem bias mendekati bentuk awal
sebelum dilakukan pertmabnagan

3. negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup setiap perusahaan pertambangan harus
menerapkan prinsip good mining practice agar tidak terjadi pada pencemaran lingkungan
contohnya pada pencearan sungai akibat air asam tambang cara penanggulangannya yaitu
sebelum ai tersebut di buang ke sungan harus di netralkan terlebih dahulu.

b. kelestarian dan keberlanjutan

Azas ini dimaksudkan adalah untuk mempertahankan daya dukung dan daya tampung dari alam
itu sendiri. Apabila ada yang melakukan pencemaran lingkungan baik itu perorangan atau pun
subjek hukum lainnya dapat dikenakan sanksi untuk mengembalikan alam itu seperti semula.
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang
meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa
kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui
kemampuan ekosistem untuk mendukungnya. Dengan demikian pengertian pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
mereka. Konsep ini mengandung dua unsur : (a). Kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar bagi
golongan masyarakat yang kurang beruntung, yang amat perlu mendapatkan prioritas tinggi dari
semua negara; (b). Keterbatasan. Penguasaan teknologi dan organisasi sosial harus
memperhatikan keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia pada
saat ini dan di masa depan.

c. keserasian dan keseimbangan 

Bahwa pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan
ekonomi, sosial, budaya, dan perlindungan serta pelestarian ekosistem. pengelolaan lingkungan
harus menjadi prioritas Pemulihan lingkungan setelah ditambang mestinya menjadi bagian yang
terintegrasi dalam keseluruhan aktivitas pertambangan. Material tambang seperti minyak bumi,
gas, emas, timah, tembaga, batu bara serta jenis mineral lainnya adalah sumber daya yang tidak
terbarukan atau unrenewable resources. Material tersebut suatu saat akan habis dan
pertambangan akan dihentikan karena tidak ekonomis lagi. Banyak terjadi kasus di mana setelah
pertambangan berakhir, bekas lokasi tambang dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya pemulihan
lingkungan. Seharusnya, kawasan dan sumber daya alam yang terdampak kegiatan pertambangan
dikembalikan ke kondisi aman dan produktif melalui rehabilitasi.

d. keterpaduan

Bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan memadukan berbagai
unsur atau mensinergikan berbagai komponen terkait. Masalah kehutanan yang paling nyata
adalah deforestasi akibat HPH, perambahan hutan dan konvensi, sementara pertambangan
umumnya berkisar pada isu degradasi lahan dan pencemaran. Kedua sektor ini secara kemulatif
dapat berdampak pada lingkungan dan kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya religi
masyarakat lokal jika tidak dikelola dengan hati-hati dan bijaksana. Kelihatan bahwa meskipun
kedua sektor tersebut mempunyai akar persoalan berbeda namun mempunayai dampak yang
sama. Sehingga nyata bahwa dampak lingkungalah yang menjadi kecemasan dan akar
pertentangan berkaitan degan teknis pengelohan dan bukan pada ada tidaknya hutan dan tambang
sebagai ciptaan Tuhan untuk di kelola. Masalah diatas kerap kali tida menjadi tolak ukur dalam
diskursus publik, dimana publik lebih peduli pada ada tidaknya sumberdaya ketimbang manfaat
yang dapat diperoleh secara bijaksana. Artinya bahwa kedua sektor tersebut semestinya tidak
menjadi pertentangan pada tataran operasional karena segmen akar masalahnya memang relatif
berbeda, sehingga membuka ruang bagi keduanya untuk saling melengkapi dalam pengelolaan
dan pemanfaatan.

e. Manfaat; 

Bahwa segala usaha dan/atau kegiatan pembangunan yang dilaksanakan disesuaikan dengan
potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan harkat manusia selaras dengan lingkungannya. Indonesia sebagai negara berkembang
memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan baik dalam pengolahan
minyak maupun mineral dan batu bara. program CSR dalam menyeimbangkan kegiatan ekonomi
dan kohesi sosial dapat dilakukan dengan pembaharuan di beberapa bidang seperti peningkatan
transparansi dan tata kelola yang bertujuan untuk membangun kembali kepercayaan publik dan
meyakinkan investor; memberikan nilai sosial yang lebih luas, termasuk dukungan untuk
kesehatan, perbaikan hak asasi manusia dan perlindunganlingkungan;berkontribusi terhadap
pembangunan daerah dan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, serta menangani
secara seimbang keprihatinan para pemangku kepentingan utama mereka.

f.    Kehati-hatian

Bahwa ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha dan/atau kegiatan karena keterbatasan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan alasan untuk menunda langkah-
langkah meminimalisasi atau menghindari ancaman terhadap pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup.

g. Keadilan

Pada azas ini secara tersirat mengatakan bahwa pemerintah harus dapat berlaku adil terhadap
masyarakat dan pelaku usaha. Sebagai contoh : apabila ada terdapat di suatu daerah sebuah
gunung yang mengandung butiran-butiran pasir berupa emas. Maka, pemerintah dengan sigap
langsung mengambil alih hak atas tanah dari masyarakat tersebut. Pengambil alihan hak atas
tanah itu didukung juga oleh perusahaan-perusahaan emas yang tidak segan-segan mengeluarkan
biaya yang sangat besar untuk itu. Namun, hal tersebut sudah pasti sangat memprihatinkan
masyarakat sekitar, karena pembagian hasil keuntungan tidak layak. Jika hak atas tanah tersebut
sudah beralih pengelolaannya kepada perusahaan tadi, maka masyarakat sekitar tidak dapat lagi
mengusahakan emas pada daerah tersebut. Contohnya dapat dilihat pada Gunung Pagaralam di
Indonesia yang mengandung bongkahan batu berupa emas.

h. Ekoregion

Bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan karakteristik


sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya masyarakat setempat, dan kearifan
lokal. Tiap kali kehadiran tambang diketahui masyarakat, maka kecenderungan masyarakat akan
mengelompok menjadi dua kelompok ; mereka yang menerima kehadiran tambang dan mereka
yang tidak menerima kehadiran tambang. Mereka yang menerima pun biasanya terdiri dari
beberapa kelompok mereka yang menerima karena meyakini dampak positif kehadiran tambang,
atau mereka yang menerima karena tanahnya kena pembebasan.

i.    Keanekaragaman hayati

Bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan upaya terpadu
untuk mempertahankan keberadaan, keragaman, dan keberlanjutan sumber daya alam hayati
yang terdiri atas sumber daya alam nabati dan sumber daya alam hewani yang bersama dengan
unsur nonhayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem. tumbuhan di hutan pra
tambang sedapat mungkin harus diselamatkan dan dikonservasi serta dikembalikan pada
habitatnya pada saat masa pasca tambang. Konservasi adalah pilihan yang didasari pertimbangan
ilmiah, menurut C. Marchese, konservasi adalah langkah yang ditempuh untuk menekan laju
hilangnya biodiversitas yang disebabkan oleh aktivitas manusia, perubahan iklim secara global,
hilangnya habitat dan punahnya spesies. Hal ini pun sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang
menekankan aspek Sustainability Development dalam praktik operasionalnya.

J.    Pencemar membayar

Azas ini ditujukan kepada salah satu pangkal tolak berfikir kebijaksanaan lingkungan yang juga
tercermin dari ketentuan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu siapa yang membayar pencemaran. Pada prinsipnya
pencemar membayar mengandung makna bahwa pencemar harus memikul biaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran. Oleh sebab itu kebijakan prinsip lingkungan ini ditujukan untuk
pencegahan pencemaran, dan sarana yang digunakan pemeirntah adalah sarana peraturan/
pengaturan berupa izin dan sarana ekonomi yang terdiri dari pungutan (charges) dan uang
jaminan yang tujuan dari pungutan dan uang jaminan adalah membiayai upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran. Disamping itu pungutan pencemaran menjadi insentif bagi
pencemar untuk menghilangkan atau mengurangi pencemaran.

Tingkah laku manusia telah membawa dampak besar terhadap ketahanan atau daya dukung
lingkungan (environment carrying capacity). Aksi dan tingkah laku berupa pemenuhan
kebutuhan dasar dan rupa-rupa kebutuhan lain sampai pada keinginan-keinginan yang variatif,
tidak terlepas pula dari loncatan modernisasi. Jika situasinya dibanding misalnya dengan cara-
cara prateknologi modern seperti berburu, menebang pohon, berladang, menambang barang-
barang tambang yang masih sederhana, maka corak tingkah laku seperti itu tidaklah seberapa
berpengaruh pada keseimbangan lingkungan, karena masih dapat pulih melalui sistem mata
rantai ekosistem lain. Tetapi kini, praktek-praktek hidup manusia bukan lagi sekedar menutupi
kebutuhan, melainkan telah berpusat pada keinginan yang serba tidak terbatas

K. Partisipatif; 

Bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan
keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pelibatan masyarakat belum diimplementasikan dengan baik
dalam pengelolaan dampak lingkungan di sektor tambang. dalam implementasi CSR di
Indonesia, masyarakat masih dilihat sebagai objek, bukan subjek yang dilibatkan dalam
menentukan arah pembangunan. Menurutnya, perusahaan-perusahaan melihat bahwa CSR hanya
sebatas donasi uang, sehingga menganggap CSR berjalan sukses jika dana CSR habis di akhir
tahun. Sebagian besar malah tidak memenuhi standar ISO 26000. “Dalam hal community
development, CSR perusahaan belum berhasil mendorong kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat.

l.    kearifan local

 Bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai
luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat. Kesadaran untuk mengangkat dan
menggali kembali pengetahuan lokal atau kearifan budaya masyarakat etnik muncul karena
kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat dunia sekarang telah diiringi oleh pelbagai kerusakan
lingkungan. Kedepan, masyarakat dunia dihantui akan krisis multidimensi dan berhadapan
dengan semakin meningkatnya degradasi sumberdaya alam dan lingkungan serta pencemaran
yang meluas baik di daratan, laut maupun udara. Pengetahuan lokal yang sudah menyatu dengan
sistem kepercayaan, norma dan budaya, dan diekspresikan di dalam tradisi dan mitos, yang
dianut dalam jangka waktu cukup lama inilah yang disebut ’kearifan budaya lokal’. Pada makna
yang sama berlaku diberbagai bidang yang berkembang di masyarakat,pada bidang
pertambangan, pengelolaan hutan secara adat, pelestarian sumber air,secara umum dinyatakan
sebagai kearifan lokal.

m. tata kelola pemerintahan yang baik

 Bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dijiwai oleh prinsip partisipasi,
transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan. Tata kelola (governance) tidak dapat
dilepaskan dari prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yaitu
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas sebagai unsur utama. Terminologi good governance
memang belum baku, tetapi sudah banyak definisi yang coba membedah makna dari good
governance. Namun demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa good governance telah
dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin kesejahteraan nasional (national
prosperity).Dengan cara meningkatkan akuntabilitas, reliabilitas (kehandalan), dan pengambilan
kebijakan, yang diperkirakan di dalam organisasi pemerintah, korporasi (sektor swasta), bahkan
dalam organisasi masyarakat sipil.

n. otonomi daerah.   

Bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan memperhatikan kekhususan
dan keragaman daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi daerah
adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Daerah otonom atau disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem NKRI.

Anda mungkin juga menyukai