Anda di halaman 1dari 3

Buatlah penjabaran dari penyakit infeksi kronik untuk setiap organ!

Uraikan upaya deteksinya melalui pemeriksaan laboratorium (terutama pemeriksaan darah)!


Pendahulan Patogenesis Etiologi Gambaran Klinis Penatalaksaan Pencegahan
Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan Agens infeksius utama, mycobakterium  Pada awalnya penderita hanya merasakan tidak sehat Terdapat beberapa cara untuk mencegah
TBC oleh respons imunitas diperantarai sel. Sel
efektor adalah makrofag dan limfosit. Respons
tuberkulosis adalah batang aerobik tahan
asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif
atau batuk terus menerus dan berdahak selama 3
minggu atau lebih
tuberkulosis :
- Sinar ultraviolet pembasmi bakteri,
Tuberkulosis adalah suatu
ini merupakan raksi hipersensitivitas tipe IV. terhadap panas dan sinar ultra violet, dengan  Jumlah dahak biasanya akan bertambah banyak sinar ini bisa membunuh bakteri yang
infeksi menular dan menahun
Awalnya, infeksi kuman dalam wujud droplet ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 – sejalan dengan perkembangan penyakit. Pada terdapat di dalam udara.
dan bisa berakibat fatal, yang
nuklei terhirup masuk saluran nafas dan menuju 0,6/um. Yang tergolong kuman akhirnya dahak akan berwarna kemerahan karena - Isoniazid sangat efektif jika
disebabkan oleh
paru-paru. Di paru-paru, mereka akan bertemu mycobakterium tuberkulosis complex adalah: mengandung darah. diberikan kepada orang-orang dengan
Mycobacterium tuberculosis,
makrofag jaringan dan neutrofil sebagai garis 1. Mycobakterium tuberkulosis  Masa inkubasi berkisar antara 4 – 12 minggu. resiko tinggi tuberkulosis, misalnya petugas
Mycobacterium bovis atau
pertahanan pertama. Sebagian dari mereka 2. Varian asian  Salah satu gejala yang paling sering ditemukan adalah kesehatan dengan hasil tes tuberkulin
Mycobacterium africanum.
mati akibat difagosit netrofil, terkena sekret 3. Varian african I berkeringat di malam hari tanpa aktivitas. positif, tetapi hasil rontgen tidak
Tuberkulosis paru kini bukan
makrofag dan terkena sekret saluran nafas. Bila 4. Varian asfrican II  Keluhan dapat berupa demam, malaise, penurunan menunjukkan adanya penyakit. Isoniazid
penyakit yang menakutkan
kuman difagosit oleh makrofag, ia akan tetap 5. Mycobakterium bovis berat badan, nyeri dada, batuk darah, sesak nafas. diminum setiap hari selama 6 – 9 bulan.
sampai penderita harus
dikucilkan, tetapi penyakit
hidup karena kuman TB bersifat intraseluler. M. Kelompok kuman mycobakterium tuberkulosis  Sesak nafas merupakan pertanda adanya udara - Di negara-negara berkembang,
tuberculosis merupakan basil tahan asam (BTA) dan mycobakterial othetan Tb (mott, atipyeal) (pneumotoraks) atau cairan (efusi pleura) di dalam vaksin BCG digunakan untuk mencegah
kronik ini dapat menyebabkan
karena ia memiliki banyak lipid yang adalah : rongga pleura. Sekitar sepertiga infeksi ditemukan infeksi oleh M. tuberculosis.
cacat fisik atau kematian.
membuatnya tahan terhadap asam, gangguan 1. Mycobacterium cansasli dalam bentuk efusi pleura.
Penularan tuberkolosis paru
hanya terjadi dari penderita
kimia dan fisik. Kandungan lipid yang banyak 2. Mycobacterium avium  Pada infeksi tuberkulosis yang baru, bakteri pindah
dalam makrofag, dimanfaatkan kuman untuk 3. Mycobacterium intra celulase dari luka di paru-paru ke dalam kelenjar getah bening
tuberkulosis terbuka.
memperkuat dirinya. 4. Mycobacterium scrofulaceum yang berasal dari paru-paru. Jika sistem pertahanan
Setelah infeksi tuberkulosis primer, ada 5. Mycobacterium malma cerse tubuh alami bisa mengendalikan infeksi, maka infeksi
kemungkinan infeksi ini akan sembuh sama 6. Mycobacterium xenopi tidak akan berlanjut dan bakteri menjadi dorman.
sekali tanpa meninggalkan cacat, sembuh  Pada anak-anak, kelenjar getah bening menjadi besar
dengan meninggalkan sedikit bekas berupa dan menekan tabung bronkial dan menyebabkan
garis fibrotik, kalsifikasi hilus dan di antaranya batuk atau bahkan mungkin menyebabkan penciutan
dapat kambuh kembali menjadi tuberkulosis paru-paru. Kadang bakteri naik ke saluran getah
sekunder karena kuman yang dormant ataupun bening dan membentuk sekelompok kelenjar getah
akan menimbulkan komplikasi dan menyebar bening di leher. Infeksi pada kelenjar getah bening ini
baik dapat secara perkontinuitatum, bisa menembus kulit dan menghasilkan nanah.
bronkogen, limfogen atau hematogen.
Kuman yang dormant pada tuberkuloisis primer
akan muncul bertahun-tahun kemudian sebagai
infeksi endogen menjadi tuberkulosis sekunder.
Tuberkulosis sekunder ini dimulai dengan
sarang dini yang berlokasi di regio atas paru.

Metode Pemeriksaan
- Biopsi dengan (Hapusan mikroskopis negative,
penyebaran hematogen, TB ekstra paru, dan suspek
malignasi)
- Skin Mantoux test dan Tuberculin skin test
- Foto rontgen dan CT Scan
- Tes Darah IGRA (interferon gamma release assay)

Pada bronkitis kronis terdapat pembesaran Infeksi saluran pernafasan adalah Tanda Dan Gejala PPOK 1. Pencegahan : Mencegah kebiasaan

PPOK kelenjar mukosa bronkus, metaplasia sel goblet,


inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan dan
distorsi akibat fibrosis. Pada emfisema ditandai
penyebab paling umum dari eksaserbasi
PPOK. Namun, polusi udara, gagal jantung,
emboli pulmonal, infeksi nonpulmonal, dan
1. batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim
dingin.
2. Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen
merokok, infeksi dan polusi udara.
2. Terapi ekserbasi akut dilakukan
dengan :
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK) merupakan suatu istilah oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus pneumothorax dapat memicu eksaserbasi dalam jumlah yang sangat banyak.  Antibiotik, karena eksaserbasi akut
yang digunakan untuk terminal disertai kerusakan dinding alveoli. akut. Terdapat bukti yang menunjukkan 3. Dispnea. biasanya disertai infeksi :
sekelompok penyakit paru yang Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat bahwa setidaknya 80 % dari PPOK eksaserbasi 4. Nafas pendek dan cepat (Takipnea).  Infeksi ini umumnya disebabkan
berlangsung lama dan ditandai ireversibel dan terjadi karena perubahan disebabkan oleh infeksi. Infeksi tersebut 40- 5. Anoreksia. oleh H. Influenza dan S.
oleh peningkatan resistensi struktural pada saluran napas kecil yaitu 50% disebankan oleh bakteri, 30% oleh virus, 6. Penurunan berat badan dan kelemahan. Pneumonia, maka digunakan
terhadap aliran udara sebagai inflamasi, fibrosis, metaplasi sel goblet dan dan 5-10% karena bakteri atipikal. Infeksi 7. Takikardia, berkeringat. ampisilin 4 x 0,25 – 0,5 g/hari atau
gambaran patofisiologi hipertropi otot polos penyebab utama obstruksi bersamaan oleh lebih dari satu patogen 8. Hipoksia, sesak dalam dada. aritromisin 4 x 0,5 g/hari.
utamanya. PPOK adalah jalan napas. menular tampaknya terjadi dalam 10 sampai  Augmentin (amoxilin dan asam
penyakit paru kronik yang 20% pasien. Meskipun ada data epidemiologis Pemeriksaan : klavuralat) dapat diberikan jika
ditandai oleh hambatan aliran menunjukkan bahwa peningkatan polusi yang - Pemeriksaan Fisis kuman penyebab infeksinya adalah
udara di saluran napas yang berkaitan dengan peningkatan ringan pada Inspeksi : H. Influenza dan B. Catarhalis yang
bersifat progresif nonreversibel eksaserbasi PPOK dan perawatan di rumah  Bentuk dada barrel chest memproduksi B. Laktamase.
atau reversibel parsial. PPOK sakit, mekanisme yang terlibat sebagian besar  Purse lips breathing Pemberian antibiotic seperti
terdiri atas bronkitis kronis dan tidak diketahui. Emboli pulmonal juga dapat  Hipertrofi otot bantu nafas kotrimoksosal, amoksisilin atau
emfisema atau gabungan menyebabkan eksaserbasi PPOK akut, dan,  Pelebaran sela iga doksisilin pada pasien yang
keduanya. Bronkitis kronis dalam satu penelitian terbaru, Emboli Perkusi : mengalami eksaserbasi akut
adalah kelainan saluran napas Pulmonal sebesar 8,9% menunjukkan pasien  Hipersonor terbukti mempercepat
yang ditandai oleh batuk kronik rawat inap dengan eksaserbasi PPOK.. Auskultasi penyembuhan dan membantu
berdahak minimal 3 bulan  Fremitus lemah mempererat kenaikan peak
dalam setahun, sekurang-  Suara nafas vesikuler melemah atau normal flowrate. Namun hanya dalam 7 –
kurangnya dua tahun berturut-  Ekspirasi memanjang 10 hari selama periode
turut, tidak disebabkan penyakit  Mengi eksaserbasi. Bila terdapat infeksi
lainnya. Emfisema adalah  Ronki sekunder atau tanda-tanda
kelainan anatomis paru yang - Pemeriksaan penunjang pneumonia, maka dianjurkan
ditandai oleh pelebaran rongga  Foto toraks antiobiotik yang lebih kuat.
udara distal bronkiolus terminal,  Spirometri  Terapi oksigen diberikan jika
disertai kerusakan dinding  Laboratorium darah (timbulnya polisitemia terdapat kegagalan pernafasan
alveoli. menunjukkan hipoksia Kronik) karena hiperkapnia dan
 Mikrobiologi Sputum (pemilihan antibiotik berkurangnya sensitivitas CO2.

Perubahan struktur pada saluran pernapasan Etiologi Bronchitis Gejala-gejala bronkitis kronik Penatalaksanaan Bronkhitis
BRONKITIS menimbulkan perubahan fisiologik yang
merupakan gejala bronkitis kronik seperti batuk
Etiologi Bronchitis biasanya lebih sering
disebabkan oleh virus seperti rhinovirus,
Bronkitis kronik sering dikaitkan dengan gejala eksaserbasi
akut dimana kondisi pasien mengalami perburukan dari
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak
enak badan, kepada penderita diberikan

KRONIK kronik, produksi sputum, obstruksi jalan napas,


gangguan pertukaran gas, hipertensi pulmonal
Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus
influenza, virus par influenza, dan Coxsackie
kondisi sebelumnya dan bersifat akut. Eksaserbasi akut ini
dapat ditandai dengan gejala yang khas, seperti sesak napas
aspirin atau acetaminophen; kepada anak-
anak sebaiknya hanya diberikan
Bronkitis Kronik adalah dank atau pulmonale. Akibat perubahan virus. Bronchitis adalah suatu peradangan yang semakin memburuk, batuk produktif dengan perubahan acetaminophen. Dianjurkan untuk
kondisi peradangan satu atau bronkial terjadi gangguan pertukaran gas yang pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai volume atau purulensi sputum atau dapat juga memberikan beristirahat dan minum banyak
lebih bronkus yang daoat menimbulkan dua masalah serius yaitu: macam mikroorganisme baik virus, bakteri, gejala yang tidak khas seperti malaise, kelelahan dan cairan.Antibiotik diberikan kepada
bersifat kronik ataupun akut. 1. Aliran darah dan aliran udara ke dinding maupun parasit.Bronkitis akut merupakan gangguan tidur. Gejala klinis bronkitis kronik eksaserbasi akut penderita yang gejalanya menunjukkan
alveoli tidak sesuai dimana berlaku proses radang akut pada mukosa bronkus ini dapat dibagikan menjadi dua yaitu gejala respirasi dan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri
Bronkhitis kronis adalah
mismatched. Sebagian tempat alveoli terdapat berserta cabang–cabangnya yang disertai gejala sistemik. Gejala respirasi berupa sesak napas yang (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan
suatu bentuk penyakit aliran darah yang adekuat tetapi sangat sikit dengan gejala batuk dengan atau semakin bertambah berat, peningkatan volume dan purulensi demamnya tetap tinggi) dan penderita
obstruksi paru kronik, pada aliran udara dan sebagian tempat lain tanpasputum yang dapat berlangsung sampai sputum, batuk yang semakin sering, dan napas yang dangkal yang sebelumnya memiliki penyakit paru-
keadaan ini terjadi iritasi sebaliknya. 3 minggu. Tidak dijumpai kelainanradiologi dan cepat. Gejala sistemik ditandai dengan peningkatan suhu paru.Kepada penderita dewasa diberikan
bronchial dengan sekresi 2. Prestasi yang menurun dari pompa respirasi pada bronkitis akut. Gejala batuk pada tubuh, peningkatan denyut nadi serta gangguan status mental trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin
yang bertambah dan batuk terutama otot-otot respirasi sehingga terjadi bronkitis akut harus dipastikan tidak berasal pasien atau ampisilin.Erythromycin diberikan
overinflasi dan penyempitan jalan napas, dari penyakit saluran pernapasan lainnya walaupun dicurigai penyebabnya adalah
produktif selama sedikitnya
menimbulkan hipoventalasi dan tidak cukupnya (Gonzales R, Sande M,2008). Mycoplasma pneumoniae.Kepada
tiga bulan atau bahkan dua
udara ke aveoli menyebabkan karbon dioksida Bronkitis akut dapat disebabkan oleh: penderita anak-anak diberikan
tahun berturut-turut, darah meningkat dan oksigen dalam darah a. Infeksi virus: influenza virus, parainfluenza amoxicillin.Jika penyebabnya virus, tidak
biasanya keadaan ini disertai berkurang. Mekanisme patofisiologi yang virus, respiratory syncytialvirus (RSV), diberikan antibiotik.
emfisema paru bertanggung jawab pada bronkitis kronik sangat adenovirus, coronavirus, rhinovirus, dan lain-
kompleks, berawal dari rangsang iritasi pada lain.
jalan napas menimbulkan 4 hal besar seperti b. Infeksi bakteri: Bordatella pertussis,
inflamasi jalan napas, hipersekresi mukus, Bordatella parapertussis,Haemophilus
disfungsi silia dan rangsangan reflex vagal saling influenzae, Streptococcus pneumoniae, atau
mempengaruhi dan berinteraksi menimbulkan bakteri atipik (Mycoplasma pneumoniae,
suatu proses yang sangat kompleks Chlamydia pneumonia, Legionella).
Hubungan Jenis Lama..., CAHYATI, Fakultas
Ilmu Kesehatan UMP, 2016
c. Fungi
d. Noninfeksi: polusi udara, rokok, dan lain-
lain.Penyebab bronkitis akut yang paling
sering adalah infeksi virus yakni sebanyak 90%
sedangkan infeksi bakteri hanya sekitar < 10%
(Jonssonet al, 2008).

Anda mungkin juga menyukai