Anda di halaman 1dari 8

Struktur, Fungsi, Dan Metabolisme Senyawa Nitrogen

Non-Protein
1. Kadar normal NPN

2. STRUKTUR UREA
 Dipakai sebagai pupuk urea
• pemasok unsur nitrogen
• Badan makanan dan penggemukan hewan
• Industri plastik dan resin
• Fungsi klinis: apabila terdapat pada darah dalam konsentrasi yang tinggi
berarti terjadi penurunan fumgsi ginjal

3.Katabolisme Ureum

 Ureum merupakan ‘end product’ yang paling besar dari seluruh NPN dan bebas dari
protein dan asam amino. Proses katabolisme protein ini berlangsung didalam
hati/hepar melalui siklus urea.
 Urea yang terbentuk dibuang lewat ginjal, keringat dan feses (Ureum mengalami
degradasi oleh kerja bakteri usus).
 Pembuangan lewat urin ± 80% - 90% dari total Nitrogen dalam urin, setelah
mengalami filtrasi, reabsorbsi dan sekresi oleh glomerulus dan tubulus ginjal.
4.Struktur dan fungsi asam urat
Struktur

Fungsi

Asam urat mempunyai beberapa fungsi yang bermanfaat untuk tubuh, berikut merupakan
beberapa fungsi asam urat:

 Antioksidan

Asam urat adalah antioksidan natural. Tersebar di seluruh tubuh dan memiliki konsentrasi
yang lebih tinggi 10x lipat jika dibandingkan dengan antioksidan endogen lainnya.

Asam urat sebagai antioksidan bertugas mengumpulkan radikal hydroxil, hidrogen peroksida


dan peroxynitrit, supresi reaksi fenton, menghambat peroksidase lipid serta mengikat
logam. 4 Fungsi Asam Urat dalam Tubuh

 Neuroprotektif

AIS (Acute ischemic stroke) adalah salah satu jenis stroke. AIS adalah kondisi di mana aliran
darah ke otak terhalang sehingga sebabkan kekurangan oksigen dan juga glukosa. Kadar
asam urat dapat digunakan sebagai prediksi prognosis orang terserang AIS.

Orang dengan kadar asam urat tinggi, setelah terjadi AIS mempunyai prognosis yang lebih
baik jika dibandingkan orang yang kadar asam uratnya normal atau rendah. Diduga hal ini
disebabkan karena asam urat bertindak sebagai antioksidan. Penelitian ini adalah salah satu
penelitian yang meyakini bahwa asam urat adalah neuroprotektif.

 Mobilisasi progenitor sel endotel

Asam urat mempunyai fungsi mempercepat perekrutan progenitor sel endotel, dalam
merespon iskemik jaringan. Progenitor sel endotel ini fungsinya untuk regenerasi sel
endotel. Tapi hal ini masih menjadi penelitian yang dilakukan pada tikus. Belum ditemukan
bukti pasti pada manusia.
 Berperan dalam sistem imun adaptif

Sistem imun adaptif adalah sistem imun yang terspesialisasi. Kadar asam urat meningkatkan
respon sel limfosit T. Limfosit yang mempunyai peranan penting dalam pertahanan
melawan tumor dengan cara menginduksi sel sitotoksik yang akan mematikan sel tumor dan
mencegah pertumbuhan atau perkembangan sel tumor.

Tapi hal ini masih jadi perdebatan, lantaran orang yang memiliki kanker dapat terkena
tumor lysis sindrome yakni kelainan yang terjadi saat jumlah sel tumor mati akan
membuang isinya, salah satu dampaknya adalah hiperurisemia. Hal ini sebabkan gagal ginjal
akut karena kristal asam urat menumpuk di ginjal. Jadi, fungsi ini masih diperdebatkan para
ahli.

5.Hasil katabolime Asam urat

Asam urat merupakan produk akahir utama dari metabolisme asam nukleat dan purin pada
manusia melalui jalur umum akhir untuk koversi xantin dengan menggunakan xantin oxidase
menjadi asam urat

DNA, RNA

ADENOSIN GUANOSIN

XANTIN
HIPOXANTIN XANTIN
OXIDASE

ASAM URAT

6. Struktur dan Fungsi Kreatinin

Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin yang


terdapat dalam otot rangka. Dalam otot rangka kreatin terikat secara
reversibel kepada fosfat dalam bentuk fosfokreatin, yakni senyawa
penyimpan energi. Sebagian kecil dari kreatin tidak mempunyai fungsi
sebagai zat berguna sehingga diangkut oleh darah ke ginjal (Sacher,
2004). Peningkatan kadar kreatinin mengindikasikan terjadinya
penurunan fungsi ginjal.
Proses Struktur Kreatinin

Fungsi Kreatinin :

1. Sebagai Indikasi pemeriksaan darah dan urine untuk fungsi ginjal

7. Hasil Katabolisme Kreatinin


Kreatinin merupakan produk akhir metabolisme kreatin, suatu senyawa yang mengandung
nitrogen terutama pada otot.
Kreatinin dibentuk dari hasil dehidrasi non enzimatik kreatinin otot, terbentuk secara spontan
dan sifatnya irreversible. Produksi kreatinin setiap hari stabil ± 2% dari kreatin dalam 24 jam.
Pembentukan kreatinin dari kreatin berlangsung secara konstan dan tidak ada mekanisme
reuptake oleh tubuh, sehingga sebagian besar kreatinin yang terbentuk dari otot diekskresi
lewat ginjal sehingga ekskresi kreatinin dapat digunakan untuk menggambarkan filtrasi
glomerulus walaupun tidak 100% sama dengan ekskresi inulin yang merupakan baku emas
pemeriksaan laju filtrasi glomerulus. Meskipun demikian, sebagian (16%) dari kreatinin yang
terbentuk dalam otot akan mengalami degradasi dan diubah kembali menjadi kreatin.
Sebagian kreatinin juga dibuang lewat jalur intestinal dan mengalami degradasi lebih
lanjut oleh kreatininase bakteri usus. Kreatininase bakteri akan mengubah kreatinin
menjadi kreatin yang kemudian akan masuk kembali ke darah (enteric cycling)
Produk degradasi kreatinin lainnya ialah 1-metilhidantoin, sarkosin, urea, metilamin,
glioksilat, glikolat, dan metilguanidin.
Metabolisme kreatinin dalam tubuh ini menyebabkan ekskresi kreatinin tidak benar-benar
konstan dan mencerminkan filtrasi glomerulus, walaupun pada orang sehat tanpa gangguan
fungsi ginjal, besarnya degradasi dan ekskresi ekstrarenal kreatinin ini minimal dan dapat
diabaikan .
Perubahan kadar serum kreatinin, berbeda dengan urea yaitu tidak dipengaruhi oleh kadar
protein dalam makanan. Dengan demikian kreatinin merefleksikan beratnya kegagalan ginjal
meskipun selama suatu diet protein yang rendah dan ketat.
8. Struktur dan Fungsi Amonia
Senyawa amonia adalah senyawa dengan ikatan kovalen. Unsur N dan H masing masing
berikatan dengan saling menggunakan pasangan elektron yang sama. Jika dilihat dari
bentuk molekulnya, amonia terbentuk dari tumpang tindih tiga buah orbital sp3 hibrida
dan tiga orbital hidrogen. Bentuk molekul amonia adalah primida trigonal.

Fungsi:

▪ Amonia sangat mudah terlarut dalam air menjadi sebuah larutan sehingga ia banyak
digunakan sebagai bahan pembersih baik itu pembersih alat masak maupun alat-alat
rumah tangga. Seringnya pembersih yang kita gunakan mengandung 5 sampai dengan
10% amonia.
▪ Amonia adalah bahan utama dalam pembuatan rayon dan urea.
▪ Zat ini juga digunakan dalam pembuaan pupuk seperti pupuk urea, amonium nitrat,
amonium sulfat, dan sebagainya.
▪ Di bidang industri furnitur, amonia digunakan sebagai bahan permbersih furnitur dan
juga pembersih permukaan kaca.
▪ Digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam nitrat melalui proses Ostwald.
▪ Dalam proses Solvay memerlukan amonia untuk menghasilkan natrium karbonat.
9. Hasil Katabolisme Amonia

Deaminasi oksidatif adalah langkah pertama untuk memecah asam amino sehingga mereka
dapat dikonversi menjadi gula. Prosesnya dimulai dengan menghilangkan gugus amino dari
asam amino. Kelompok amino menjadi amonium karena hilang dan kemudian
mengalami siklus urea untuk menjadi urea, di hati. Ini kemudian dilepaskan ke dalam aliran
darah, di mana ia dipindahkan ke ginjal, yang akan mengeluarkan urea sebagai
urin. [7] [8]Bagian asam amino yang tersisa teroksidasi, menghasilkan asam alfa- keto. Asam
alfa-keto kemudian akan melanjutkan ke siklus TCA, untuk menghasilkan energi. Asam juga
bisa masuk glikolisis , yang nantinya akan diubah menjadi piruvat . Piruvat kemudian
dikonversi menjadi asetil-KoA sehingga dapat memasuki siklus TCA dan mengubah molekul
piruvat asli menjadi ATP, atau energi yang dapat digunakan untuk organisme. [9]
Transaminasi mengarah ke hasil akhir yang sama dengan deaminasi: asam yang tersisa akan
mengalami glikolisis atau siklus TCA untuk menghasilkan energi yang akan digunakan tubuh
organisme untuk berbagai keperluan. Proses ini mentransfer gugus amino alih-alih
kehilangan gugus amino untuk dikonversi menjadi amonium. Kelompok amino ditransfer
ke alpha-ketoglutarate , sehingga dapat dikonversi menjadi glutamat . Kemudian glutamat
memindahkan gugus amino ke oksaloasetat .Transfer ini agar oksaloasetat dapat dikonversi
menjadi aspartat atau asam amino lainnya. Akhirnya, produk ini juga akan melanjutkan ke
deaminasi oksidatif untuk sekali lagi menghasilkan alpha-ketoglutarate, asam alpha-keto
yang akan menjalani siklus TCA, dan ammonium, yang pada akhirnya akan menjalani siklus
urea. [3]
Transaminase adalah enzim yang membantu mengkatalisasi reaksi yang terjadi dalam
transaminasi. Mereka membantu mengkatalisasi reaksi pada titik ketika gugus amino
ditransfer dari asam amino asli, seperti glutamat ke alfa-ketoglutarat, dan menahannya untuk
memindahkannya ke alfa-ketoasid lain. [3]

Anda mungkin juga menyukai